Nama: KARMELIATI
Nim : 856230833
KB1. KARAKTERISTIK ANAK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK YANG BERJELAINAN FISIK.
B.PEMROSESAN INFORMASI
Karakteristik umum kesulitan yang dialami oleh anak-anak yang berkelainan fisik dapat dijeladkan
atas hal-hal berikut:
1. Kesulitan memproses
3. Kesulitan berpartisipasi
Anak-anak dengan kelainan fisik merupakan tantangan bagi guru dalam prosedur pembelajaran dan
dalam menentukan perlakuuan yang diberikan secara memadai.
1.Cerebral palsy
2.Spina Bipida
3. Epilepsi
Menurut American Assosiation defenisi ketidakmampuan intelektual merujuk kepada skor IQ yang
berada dua standar deviasi dibawah mean pada tes intelegensi yang baku.Dalam suatu review tentang
pelayanan terhadap siswa-siswa yang mengalami penyimpangan perilaku di New zealand,nembedakan
antara perilaku yang sulit diatur dengan perilaku yang sangat sulit menyesuaikan diri.
a.Ketidak mampuan belajar,yang tidak dapat diterangkan dengan faktor kesehatan intelektual dan
sensori.
c.Bentuk prilaku dan perasaan yang tidak memadai tapi berada dibawah normal.
Autis berasal dari bahasa yunani dari kata autos,yang berarti diri.Persoalan mengenai faktor
penyebab terjadinya autis pada saat ini belum tuntas.pandangan yang dominan menyebutkan autis
merupakan dampak dari perlakuan ibu yang dingin dan tidak peduli.
b.Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati dan tidak tahu apa
reaksi orang lain atad perbuatannya.
f. Memperhatikan prilaku stimulasi diri seperti bergoyang-goyang seperti burung berputar -putar.
2. Relasi pendidik dan Peserta didik dalam Seting Pembelajaran Autis
Menurut Ellen sulaiman dalam pola penanganan anak autis sebuah pengalaman melatih
penyandang autisme,bahwa interaksi pembelajaran dalam konteks anak autis memposisikan guru dan
anak secara timbal balik.
Dalam uji coba dan penerapannya,strategi yang kerap digunakan untuk anak autis mengacu pafa
teori A-B-C(Antecendent-Behavior-Consecuence.Rangkaian strategi ini dimulai dengan pemberian
instruksi atau antecedent atau pra kejadian,yakni pemberian intruksi kepada anak baik perintah
meniru,pertanyaan atau visual dan memberikan kesempatan kepada anak untuk memberi respon.
B. MODIFIKASI TUGAS-TUGAS DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUN DAN DAYA GAYA BELAJAR SISWA
Memadukan tugas tugas dengan kemampuan dan gaya belajar siswa lebih mudah diucapkan dari
pada dilakukan.
Guru harus mengadaftasi hampir seluruh materi dan strategi pembelajaran sebelum memulai
pembelajaran.Perkembangan siswa ini dapat dipengaruhi oleh hakijat tugas-tugas yang dihadapinya
dikelas.
C. SEKOLAH INKLUSIF
Dalam sebuah sekolah inklusif seorang anak diharapkan untuk belajar bertindak menurut
keterampilan ,kebutuhan dan kemampuannya .Pendidikan inklusif merupakan idiologi atau cita cita yang
ingin dicapai.pendidijan inklusif harus menjadi arah dakam upaya peningkatan kualitas pendidikan
secara keseluruhan.
Pendidikan inklusif nerupakan suatu pandangan yang menuntut adanya perubahan layanan pendidikan
yang tidak deskriminatif,menghargai perbedaan ,dan pemenuhan kebutuhan setiap indivifu berdasarkan
perbedaan dan kemampuannya.
2. Prinsip Pendidikan Inklusif dalam Pembelajaran.
Konsep paling mendasar dalam pendidikan inklusif adalah bagaimana agar peserta didik dapat
belajar bersama,bekajar untuk dapat hidup bersama.Johnsen dan Miriam Skojen nenjabarkan dalam 3
prinsip:a. bahwa setiap anak termasuk dalam komunitas setempat.b.bahwa hari sekolah diatur penuh
dengan tugas- tugas pembelajaran.3.Guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan umum,khusus
dan teknik belajar individu.
Sementara itu Mulyono dalam Sri Wahyu Ambarwati mengidentifikasikan prinsip pendidikan
inklusif kedalam 9 elemen yaitu:
2. Interaksi promotif
4.Pembelajaran Adaptif
5.Konsultasi Kolaboratif
b.Mengidentifikasi Kebutuhan