BIMBINGAN KONSELING
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ke-6 Bimbingan Konseling yang
diampu oleh :
Disusun oleh :
2019
Berbagai Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran di Kelas
Setiap siswa memiliki hak yang sama dalam memperoleh peluang untuk
mencapai hasil belajar yang memuaskan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap
siswa memiliki perbedaan sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di
sekolah, tentunya tidak jarang harus menangani anak-anak yang mengalami
kesulitan dalam belajar atau yang berperilaku bermasalah. Anak-anak yang
sepertinya sulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis,
serta berhitung. Begitu pula dengan siswa yang sehari-hari selalu membuat berbagai
tingkah dan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan. Hal ini terkadang membuat
guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anak seperti ini.
Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan
dalam belajar atau perilaku yang bermasalah. Harapan agar anak mereka menjadi
anak yang pandai, mendapatkan nilai yang baik di sekolah, bertingkah laku yang
baik dan sesuai aturan, menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan
bahwa anak-anak mereka kesulitan dalam belajar atau berperilaku bermasalah.
Secara garis besar menurut Syah (2003: 173), faktor-faktor penyebab timbulnya
kesulitan belajar terdiri atas dua macam. Yang pertama yaitu faktor intern siswa,
yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri.
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurang mampuan psiko-fisik siswa,
yakni:
1. yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/intelegensi siswa.
2. yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
Dan yang kedua, faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan
yang datang dari luar diri siswa.
Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar
yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi menjadi tiga
macam:
Alih tangan kasus disekolah diartikan bahwa guru mata pelajaran/wali kelas
atau orang tua mengalihtangankan siswa yang bermasalah kepada guru pembimbing.
Alih tangan kasus bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas masalah yang dialami oleh siswa, dengan jalan memindahkan
penanganan kasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli.
Referensi