Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI FISIKA KIMIA MENURUT ILMU


PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ilmu Alamiah”

Disusun Oleh :

Diah ayu sekar kinanthi (0101.2201.003)

Nurhasanah (0101.2201.017)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Tuhan Alam semesta yang Maha
pengasih lagi Maha penyayang. Dengan rahmat dan hidayahnya Allah menganugerahkan
kepada kami berupa kesehatan fisik serta batin yang berperan penting bagi kelangsungan
hidup kami sebagai Mahasiswa di STAI DR KHEZ Muttaqien Purwakarta ini. Nikmat fisik
yakni berupa kesehatan dan nikmat batin yakni berupa ilmu pengetahuan. tanpa salah satu
diantara keduanya, tidaklah mungkin makalah ini dapat kami selesaikan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada suri tauladan kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat ini menuju kepada zaman yang
lebih baik dengan adanya Islam.
Makalah yang kami buat berdasarkan tugas mata kuliah yang telah diberikan kepada
kami ini, telah selesai kami susun. kami mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak
Handi Wijaya, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Ilmu alamiah. dan juga kami ucapkan
terimakasih kepada teman teman yang telah membantu kami dalam bentuk support serta Doa
terbaiknya.
Kami sebagai Mahasiswa yang tentunya masih belajar, makalah ini pastilah belum
dikatakan sempurna. oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun atas penyusunan
makalah ini sangatlah kami terima. semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kami dan juga bagi teman-teman yang membacanya

Penyusun

Kamis, 23 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A.LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1

B.RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1

C.TUJUAN ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN BIOLOGI ................................................... 2

B.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN FISIKA ....................................................... 5

C.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KIMIA ........................................................ 7

BAB III ........................................................................................................................................ 10

PENUTUP ................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dewasa ini, orang-orang mungkin banyak yang berpendapat bahwa segala hal
yang menyangkut dengan barat misalnya, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain
ini dianggap lebih maju daripada bagian dunia yang lainnya. sama halnya dengan
perkembangan ilmu pengetahuan Biologi, Fisika, juga Kimia yang dikemukakan oleh
para ahli yang berasal dari barat. Hal inilah yang kemudian membuat orang-orang
islam merasa minder atau tidak percaya diri dengan keahlian yang mereka miliki. ini
karena orang-orang islam kebanyakan tidak tahu menahu apa yang telah terjadi,
terutama kejadian-kejadian masa lampau. Sejarah yang sebenarnya adalah banyak
ilmuwan muslim yang mengemukakan suatu ilmu terlebih dahulu dibandingkan
orang-orang barat. Namun, kenapa zaman sekarang lebih banyak ilmuwan yang
dikenal itu berasal dari orang barat?.
Tentunya perkataan Ir. Soekarno benar perihal “jas merah” yang berarti Jangan
sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah mencatat, ada peristiwa dimana ilmu-ilmu
yang telah ditemukan oleh ilmuwan Muslim ini yang kemudian ditulis didalam buku
dan disimpan di perpustakaan, yang kemudian dibakar oleh orang-orang bagian barat.
Seperti pembantaian Tahun 1258 oleh Mongol, pada masa kekuasaan Dinasti
Abbasiyah tentara Mongol membunuh Khalifah Mu’tashim beserta keluarga dan
rakyatnya dan mereka pun berhasil memporak-porakan sebuah perpustakaan raksasa
legendaris kebanggaan umat islam dan dunia yang bernama “Bayt Al-Hikmah”.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perkembangan Ilmu Biologi menurut pengetahuan barat danAl-
Qur’an?
2. Bagaimana Perkembangan Ilmu Fisika menurut pengetahuan barat dan
Al-Qur’an?
3. Bagaimana Perkembangan Ilmu Kimia menurut pengetahuan barat dan
Al-Qur’an?

C.TUJUAN
4. Mengetahui perkembangan Ilmu Biologi Menurut pengetahuan Barat danAl-
Qur’an.

1
5. Mengetahui perkembangan Ilmu Fisika Menurut pengetahuan Barat dan
Al-Qur’an.
6. Mengetahui perkembangan Ilmu Kimia Menurut pengetahuan Barat dan Al-
Qur’an.

BAB II PEMBAHASAN

A.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN BIOLOGI

1. MENURUT BARAT
Biologi memiliki cabang yang beraneka ragam. cabang-cabang itu
antara lain: botani(ilmu yang mempelajari tumbuh-tumbuhan), zoologi (ilmu
yang mempelajari tentang Hewan), morfologi (ilmu yang mempelajari
karakteristik Tumbuhan), anatomi (ilmu yang mempelajari susunan tubuh
makhluk hidup), fisiologi (ilmu yang mempelajari sistem berlangsungnya
kehidupan), sitologi (ilmu yang mempelajari tentang sel), histologi (ilmu yang
mempelajari struktur jaringan), dan palaentologi (ilmu yang mempelajari
kehidupan pra-aksara).
Masa pada pendahuluan yaitu suatu asumsi kuno dalam ilmu biologi
dikemukakan oleh Aristoteles dengan teori abiogenesis atau bisa juga disebut
generatio spontanea yang menerangkan bahwa makhluk hidup terjadi begitu
saja dari benda mati. Sekitar pertengahan abad XVII, seorang Leeuwenhoek
dengan mikroskop ciptaan nya, telah berhasil mengamati benda-benda kecil
berwujud aneh dalam setetes air yang diambil dari tempat merendam jemari.
Hal ini akan menimbulkan anggapan bahwa makhluk hidup itu bisa muncul
begitu saja dari benda-benda mati. Ada teori abilogenesia menjelaskan tentang
asal mula kehidupan tidak memperoleh dukungan dari para ahli, antara lain:
Lazzaro Spallanzani dan Francesco Redi yang berkembangsaan Italia dan
Louis Pesteur yang berkembangsaan Perancis berhasil membuktikan
kekeliruan teori tersebut dengan eksperimennya.
Kemudian muncullah teori baru yang dianggap telah berdasarkan
anggapan modern, yaitu teori yang dikenal dengan nama omne vivum ex ovo

2
dan omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur
dan semua telur berasal dari makhluk hidup. Dari teori ini dapat disimpulkan
bahwa kehidupan dapat terjadi hanya karena telah ada kehidupan sebelumnya.
Akan tetapi, teori ini belum dapat menjawab pertanyaan mula kehidupan yang
pertama dibumi ini karena hanya menerangkan perkembangan makhluk hidup
selanjutnya, Banyak para ahli mempelajari lapisan bumi serta hal lainya untuk
mengetahui bagaimana dan kapan terjadinya makhluk hidup yang pertama ada
dibumi ini. Sekitar 500 juta tahun yang lalu (periode kambium), fosil-fosil
banyak didapatkan dalam bentuk endapan, akan tetapi endapan itu lebih tua
dari periode kambium ini hanya mengandung sedikit sekali tanda-tanda
kehidupan.
Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam
macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Yang menjadi
persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme
bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme ber-sel
banyak. Salah satu dari dugaan ini adalah demikian; Biosfer : Suatu dunia
kehidupan di bumi kita ini komponennya menjadi suatu sub sistem. Maka
sebagai suatu sub sistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang
tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum
termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan
hukum tersebut.

2. MENURUT AL-QUR’AN
Dalam campur tangan genetik permasalahan manusia semakin
menanjak. Hematnya Biologi disini, ialah ilmu yang membahas mengenai
genetika dan memegang peranan penting. Biologi tidak kebal terhadap
kecenderungan-kecenderungan ilmiah yang lazim, sehingga mau tidak mau,
ilmu ini mengikuti pandangan dunia sains modern. Sebab biologi disini telah
mendapatkan tempat istimewa di dunia sains, dan yang paling penting dari itu
biologi dapat diarahkan pada aksioma bagi setiap definisi tentang hakikat
manusia, dari sebuah teori, tampaknya biologi menjadi sebuah ideologi.
Adanya banyak cara untuk mengamati pandangan dunia biologi,
misalnya, memanfaatkan seluruh wacananya untuk paradigma genetika

3
evolusioner, membahas palseotologi secara panjang lebar, atau
mempertimbangkan asumsi-asumsi biologi molekuler secara mendalam.
Sekalipun demikian, kekejian intelektual terbesar dalam sejarah biologi hanya
dapat ditemukan dalam sosiobiologi.
Para ahli sosiobiologi memiliki pengaruh yang berbeda mengenai tata sosial
yang ada saat ini, karena perlu dipertahankan menjadi hukum alam. Tanpa
adanya moralitas seksual biologis, ada pertanyaan tentang aturan perilaku
seksual Muslim yang terkandung pada biologi? Dengan tegas islam menolak
paradigma biologis sebagai raison d’entre (alasan keeradaan bagi moral
manusia) bagi perilaku moral manusia, bagaimana yang terkandung oleh surat
al-ahzab ayat 35 yang artinya:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang patuh dalam
beramal, laki-laki dan perempuan yang jujur dalam perkataan dan perbuatan,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu
kepada Tuhan, laki-laki dan perempuan yang dermawan dalam harta dan
kebaikan, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang menjaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang menyebut dan
mengingat Allah, kepada mereka telah disediakan Allah ampunan dan pahala
yang besar”.
(Q.S Al-Ahzab{3}:35)
Dalam ayat ini disebutkan secara spesifik sebagian dari kebaikan utama yang
ingin ditanamkan oleh Sang Pencipta terhadap Makhluknya. Penyampaian
digambarkan dengan jelas menggunakan Gender Spesifik, yakni pria dan
wanita.
Pada surat an-nur ayat 31-32 menjelaskan bahwa memelihara kesucian
merupakan kewajiban baik Laki-laki maupun perempuan:
“Katakanlah kepada kaum laki-laki yang beriman, bahwa hendaknya mereka
menundukan pandangan matanya dan memelihara kehormatan dirinya. Itulah
yang lebih bersih dari mereka (dan) sesungguhnya Allah maha waspada
terhadap apa-apa yang mereka lakukan. Katakanlah kepada perempuan yang
beriman agar mereka pun menundukan pandangan pula dan memelihara
anggota kemaluannya”.
(Q.S. An-nur: 31-32)

4
Tak ada ketentuan dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa pria
mempunyai hak istimewa untuk meminta bukti kesucian moral dari wanita.
Seorang wanita pun tidak menuntut bukti yang sama dari pihak laki-laki. Al-
Quran sedikitpun tidak bisa menyebutkan bahwa seorang pria harus meminta
bukti anatomis dari keperawanan seorang wanita kemudian memamerkan
dimuka umum. Al-quran menganjurkan terhadap pria dan wanita, saling
mewujudkan kesucian dan kerendahan hati.

B.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN FISIKA


3. MENURUT BARAT
Energi dapat muncul dalam bermacam bentuk, sekalipun kelihatan sederhana,
tapi konsep baru ini datang setelah melalui bermacam-macam perkembangan
secara bertahap.
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan memerlukan (gaya) yang
bekerja terus menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru yang
menodongnya. Anggapan ini dipahami oleh aristoteles bahwa peluru itu
menempatkan udara yang berarus ke belakang sehingga memberikan gaya
ekstra. Pendapat Aristoteles ini ternyata salah.
Dalam mekanika relativistik dinyatakan bahwa masa yang yang bergerak
makin besar bila kecepatannya semakin besar. Selain itu, massa dan energi
merupakan dua hal yang ekuivalen, sama ekuivalennya antara energi dan
kalori.
Cahaya adalah masalah yang sulit dalam konversi energi. Walaupun energy
disini penyinaran berasal dari matahari tak terhingga jatuh di bumi setiap hari,
energi ini belum dapat dimanfaatkan secara efisien oleh manusia. Hanya
tumbuhan hijau yang mampu memanfaatkannya secara efisien. Inilah
sebabnya cahaya memang sangat menarik perhatian.

4. MENURUT AL-QUR’AN
Pada bidang ilmu fisika kita akan mengenal tiga bidang yang sangat
menarik perhatian kaum muslim untuk melahirkan tujuan besar. yang pertama
adalah optik. Kaum muslim mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari
optik dan fenomena cahaya. Dalam pundak kegiatan ilmu ini terjadi pada abad
5
islam ke-empat di Kairo oleh Ibnu al-haytsam, yang terkenal dengan nama
latinnya Al-Hazen. Tidak diragukan lagi bahwa beliau adalah seorang
ilmuwan terbesar dalam bidang ini beliau berada diantara Euclid dan kepler
serta beberapa fisikawan terkemuka lainnya pada abad ke tujuh belas. Alhazen
menulis kitab al-manazhir (thesaurus optical), yaitu salah satu karya paling
terkemuka di bidang optik yang menerangkan metode eksperimental untuk
mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci
tentang refraksi, refleksi dan pelbagai jenis cermin termasuk pula cermin
hiperbolik. Dalam hal ini tertuju pada pemecahan masalah yang saat ini
disebut al-hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapaiannya. Dua ada
kemudian di Persia, oleh Quthib Al-din Asy-syurazi dan muridnya kamal al-
din al-farri yang menulis penafsiran terhadap kitab al-manazhir. Untuk
pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan, mereka menjelaskan alasan
yang tepat tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan
refleksi.
Bidang fisika kedua yang dialami kaum muslim adalah masalah gerak.
Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasar
revolusi keilmuan dan kritiknya terhadap teori gerak. Aristoteles telah dilihat
di kalangan islam oleh ibnu sina yang mengemukakan gagasannya
berdasarkan beberapa filosof Kristen sebelumnya, yaitu john philoponus.
Dalam kritik ibnu sina, ditemukan doktrin baru tentang inklinasi (al-mayl) dan
juga gagasan tentang pentingnya momentum. Juga terdapat kecenderungan di
antara fisikawan muslim, termasuk ibnu bajjah di spanyol, untuk mempelajari
gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan menerapkan rumus matematika
untuk mempelajari gerak. Walaupun semua ini dinyatakan tidak tepat dalam
pandangan mekanika newtonis, dalam sejarah sains berikutnya, Ibnu Bajjah
telah memberikan kritik yang penting tentang teori barat prevalen aristoteles.
Kita tahu bahwa awal 1069 pisan dialogue, Galileo berunjuk pada gerak
proyeksi ibnu bajjah yang dikutip oleh Ibnu Rusdy. Studi fisika kaum muslim
dalam aspek ini merupakan salah satu yang terpenting dalam sejarah sains
secara umum. Hal ini karena tanpa kritik terhadap teori gerak aristoteles
perkembangan fisika di barat yang bergantung pada Galileo dan newton tidak
dapat dibayangkan.

6
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslim adalah masalah berat
ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik
pengukuran berat, dan volume, gagasannya kemudian digembangkan oleh para
fisikawan dan ahli matematika muslim sehingga muncul sejumlah besar
karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal kalangan Al-Khazini.

C.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KIMIA


5. MENURUT BARAT
Masyarakat primitif tak dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa
bencana, seperti wabah penyakit, gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya,
sesuatu yang menurut perkiraan mereka merupakan penyebabnya harus dipuja
agar bencana itu tidak penting. Pada abad pertengahan, sikap yang demikian
itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan
kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas.
Baru pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu
pengetahuan setelah Antonie Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal
sebagai metode ilmiah. Yakni metode dengan pengamatan- pengamatan
menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan
dengan percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal
ini, Lavoisier menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi,
timah dan sebagainya. Ternyata hasil pembakaran mempunyai massa lebih
besar dari pada zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat
pembakaran itu dilaksanakan menjadi berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari
udara yang bersenyawa dengan zat yang dibakar.
Lavoisier menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat yang
diambil dari udara. Yoseph Pristly, dalam eksperimennya, dengan memusatkan
cahaya matahari pada serbuk berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu
mengkilat (air raksa) dan gas tak berwarna. Berdasarkan penemuan ini, air
raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu menghasilkan serbuk
merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapatkan
kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Dari pengamatan tersebut,
Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat dalam udara yang
bersenyawa dengan air raksa. Zat tersebut oleh Lavoisier disebut oksigen.

7
Dia menyimpulkan bahwa pembakaran merupakan peristiwa bersenyawa
dengan oksigen dari udara. Materi adalah segala sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai berat, mempunyai sifat yang dapat dirasai oleh
pancaindra. Batu adalah materi karena memakan ruang, mempunyai berat,
dapat dilihat dan diraba. Materi dan energi sangat erat hubungannya. Semua
perubahan materi selalu disertai perubahan energi. Besar kecilnya materi
dalam suatu benda menentukan besar kecilnya massa benda tersebut.
Salah satu sifat materi yang sering digunakan untuk membedakan dan
mengenal berbagai macam materi adalah massa jenisnya, yakni massa materi
dibagi volume. Massa jenis tiap-tiap materi adalah khas bagi materi itu.
Pembakaran materi dapat mengubah suatu materi menjadi materi lain.
Pembakaran kayu bakar selaku materi akan menghasilkan gas, asap, dan abu.
Massa kayu bakar dan oksigen yang menyertai pembakaran tersebut adalah
sama dengan massa gas, asap, dan abu hasil pembakaran tersebut. Kenyataan
ini dikenal sebagai hukum kekekalan materi untk hukum kekekalan massa.
Pada dasarnya hasil ilmu pengetahuan alam memang bersifat netral, tetapi
pemanfaatannya yang tidak terarah dan tidak terkendali oleh nilai-nilai
kemanusiaan sangat berbahaya. Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan alam
yang dinamis ini, disamping banyak memberikan keuntungan, juga membawa
resiko. Agar resiko ditekan sekecil-kecilnya, arah perkembangan ilmu
pengetahuan alam harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.

6. MENURUT AL-QUR’AN
Ahli kimia Muslim terkemuka di era kekhalifahan yang dikenal di
dunia Barat dengan panggilan Geber itu memang sangat fenomenal. 10 abad
sebelum ahli kimia Barat bernama John Dalton (1766-1844) mencetuskan
teori molekul kimia, Jabir Ibnu Hayyan (721M – 815 M) telah menemukannya
di abad ke-8 M. Penemuan dan eksperimennya yang telah berumur 13 abad itu
ternyata hingga kini masih tetap dijadikan rujukan. Dedikasinya dalam
pengembangan ilmu kimia sungguh tak ternilai harganya. Tak heran, jika
ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai renaissance man
(manusia yang mencerahkan).

8
Tanpa kontribusinya, boleh jadi ilmu kimia tak berkembang pesat
seperti saat ini. Ilmu pengetahuan modern sungguh telah berhutang budi
kepada Jabir yang dikenal sebagai seorang sufi itu. Jabir telah menorehkan
sederet karyanya dalam 200 kitab. Sebanyak 80 kitab yang ditulisnya itu
mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang
terbilang amat prestisius.
Itulah sebabnya, ahli sejarah Barat, Philip K Hitti dalam History of the Arabs
berujar,?’Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab
juga memberikan sumbangan yang begitu besar di bidang kimia.’? Pernyataan
Hitti itu merupakan sebuah pengakuan Barat terhadap pencapaian yang telah
ditorehkan umat Islam di era keemasan.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam
tertentu menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara. Berkurang
sebanyak apa yang didapatkan kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Dari
pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya zat yang terdapat dalam
udara yang bersenyawa dengan air raksa. Zat tersebut oleh lavosier adalah
oksigen.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
kita perlu menyadari bahwa, Ilmuwan Muslim pun berperan banyak
dalam berlangsungnya hukum-hukum dan teori-teori dalam pendidikan serta
perkembangannya. jika ilmuwan Barat mendapatkan itu semua berdasarkan
pengetahuan, logika serta Analisis yang panjang, maka tidak jauh pula
dengan ilmuwan Muslim. bedanya, mereka dikuatkan oleh dalil-dalil yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.
mengetahui dan mengenal ilmuwan Muslim menjadi urgensi
tersendiri bagi para pelajar agar lebih mengenal dan bangga terhadap islam,
sehingga kelak bisa memotivasinya dan menjadikannya panutan dalam hal
pendidikan. juga agar tidak hanya mengetahui ilmuwan Barat saja. tetapi
Ilmuwan yang beragama Islam pun dapat diketahui.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://universityofhereafter.blogspot.com/2015/09/pekembangan-ilmu-biologi-fisika-
dan.html?m=1
http://tarbiyah88.blogspot.com/2017/02/perkembangan-ilmu-
biologifisikadan.html?m=1
https://ibtimes.id/perkembangan-ilmu-biologi-dan-ilmu-fisika-dalam-islam/

11

Anda mungkin juga menyukai