Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA

“Data and Signals”

DISUSUN OLEH:
Wahyu Djuddah (1929041013)

Dosen Pembimbing:
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PENDIDIKAN TENIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga telah berhasil ınenyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Data dan Signal” nutuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Data
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Rantepao, 11 September 2021

Wahyu Djuddah

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analog dan Digital .......................................................................... 6
2.2 Analog Signals ................................................................................. 9
2.3 Digital Signals ................................................................................. 11
2.4 Transmission Impairment ............................................................. 15
2.5 Data Rate Limits ............................................................................. 19
2.6 Performance .................................................................................... 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 22
3.2 Saran ................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sinyal adalah pembawa informasi dan energi tentang suatu gejala fisik.
Dengan kata lain sinyal adalah persentasi fisik dari informasi. Dengan demikian
pengolahan sinyal sangat erat maksudnya dengan usaha untuk mengukur dan
mengetahui lebih baik tentang informasi dan yang terkandung di dalamnya. Yang
menjadi persoalan kemudian adalah di dalam suatu sinyal mengandung sangat
banyak informasi yang untuk suatu hal tidak semuanya bermanfaat atau
dikehendaki untuk diketahui. Tidak jarang terdapat komponen-komponen yang
justru mempersulit untuk mengetahui informasi yang dikehendaki. Bagi seorang
sarjana atau diploma teknik, sesuai dengan kompetensi yang diharapkan di
industri, mengukur, mengolah dan menginterprestasikan sinyal adalah bagian
dari kegiatan yang akan banyak dihadapi di pekerjaan nanti. Oleh karena itu,
mata perkuliahan pengolahan sinyal itu penting. Selain itu, pentingnya
pengetahuan di semua bagian pengolahan atau pemrosesan sinyal digital sangat
penting bahwa dengan perubahan zaman yang sudah semakin canggih dengan di
dukungnya peralatan-peralatan digital.
Dalam perkembangan awal elektronika, filter analog menjadi pilihan
karena relatif murah dan mudah dalam perancanganya. Akan tetapi setelah
ditemukan piranti digital dengan kemampuan komputasi yang cepat,
implementasi filter digital sangat digemari dan sejak itu hingga kini telah banyak
menggantikan peran filter analog. Sampai saat ini filter digital masih menjadi
objek penelitian yang terus berkembang dan diminati banyak orang.
Sinyal digital lebih banyak digunakan karena beberapa alasan. Alasan yang
pertama karena pemrosesan sinyal menggunakan sistem digital terprogram
memiliki fleksibilitas dalam pemrosesan, lalu pada sistem digital untuk
mengubah suatu proses hanya dibutuhkan pengubahan program saja, ketelitian

4
dan akurasi juga merupakan hal yang penting dalam memproses suatu sinyal,
pengolahan sinyal menggunakan sistem sinyal digital memiliki pengendalian dan
akurasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemrosesan dengan
menggunakan sistem analog, faktor toleransi yang terdapat pada sistem sinyal
analog seringkali menimbulkan kesulitan pengendalian akurasi proses, salah satu
persyaratan yang dibutuhkan untuk menentukan akurasi pada sistem sinyal
digital antara lain penentuan akurasi pada konverter analog ke digital (A/D),
sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetic tanpa mengalami
pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal
tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses dengan mudah tanpa terlalu
banyak mengurangi kualitas data.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Analog dan Digital?
2. Apa yang dimaksud dengan Analog Signals?
3. Apa yang dimaksud dengan Digital Signals?
4. Bagaimana prinsip dari Transmission Impairment?
5. Apa pengertian dari Data Rate Limit?
6. Bagaimana performance dari Sinyal Analog dan Digital?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi Analog dan Digital
2. Mengetahui penjelasan mengenai Analog Signals
3. Mengetahui penjelasan mengenai Digital Signals
4. Mengetahui prinsip dari Transmission Impairment
5. Memahami pengertian dari Data Rate Limit
6. Mengetahui performance dari Sinyal Analog dan Digital
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, saya berharap nantinya makalah ini dapat menjadi
ilmu pengetahuan kepada kita semua mengenai materi Data dan Signals serta
penjelasannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analog dan Digital


2.1.1 Pengertian Analog
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter atau karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog
adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang
umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal
analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan
detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang
radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor
”pengganggu”.
Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang
merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan
bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu
bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses
pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Contoh sistem analog seperti:
a. Remote TV
b. Speedometer pada motor
c. Pengukur Tekanan
d. Telephone
e. Radio Analog
f. Suara Manusia

6
Remote TV
2.1.2 Pengertian Digital
Digital adalah hasil dari pengembangan temuan dari analog, sebelum
adanya digital kita sudah terlebih dahulu mengenal analog. Bisa dibilang
digital adalah bentuk modern dari analog, dengan demikian digital
memiliki bentuk yang lebih maju.
Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital
hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya
mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal
ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua
keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada
sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan
nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit
adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak
dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan
tinggi.

7
 Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke
dalam berbagai bentuk
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar
dan mengirimkannya secara interaktif.

Contoh sistem Digital:


a. Jam Digital
b. Kamera Digital
c. Kalkulator Digital
d. Computer
e. Handphone
f. Radio Digital

Sinyal analog dan digital memiliki perbedaan. Walaupun saat ini sinyal
yang paling banyak digunakan atau diterapkan adalah sinyal digital, bukan
berarti sinyal analog sudah tidak digunakan lagi. Tetap masih banyak
teknologi yang menggunakan konsep analog, walaupun lebih banyak digital.
Adapun di bawah ini adalah perbedaan Analog dan Digital:

a. Digital Lebih cepat


Perlu kita ketahui bahwa sistem digital memiliki kecepatan
transfer yang lebih cepat dibandingkan dengan analog. Sehingga
pengiriman informasi yang dilakukan oleh sistem berbentuk digital

8
akan lebih cepat sampai ke tujuan dari pada pengiriman informasi yang
dilakukan oleh sistem yang menggunakan konsep analog.
b. Analog lebih sensitif
Jika menggunakan sistem analog akan lebih rentan terhadap
berbagai macam gangguan sehingga sedikit saja hambatan yang dilalui
oleh analog akan menyebabkan terganggunya transaksi informasi,
sedangakan jika menggunakan sistem digital, hal seperti itu tidak akan
mejadi hambatan, karena sistem digital diklaim dan terbukti lebih kebal
dari berbagai macam gangguan, sehingga penggunaan sistem digital
lebih aman.
c. Digital lebih fleksibel
Dengan menggunakan sistem digital pengguna atau perangkat
yang diterapkan akan lebih memiliki tingkat fleksibilitas tinggi,
sehingga memiliki fungsionalitas yang lebih banyak daripada
menggunakan sistem analog. Sehingga banyak pengembang yang lebih
memilih sistem digital daripada analog
2.2 Analog Signals
2.2.1 Defenisi Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombangnya. Sinyal analog memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
b. Memungkinkan frequency division multiplexing
Keuntungan utama sinyal analog adalah baik dari sinyal analog itu
sendiri juga memiliki potensi yaitu jumlah sinyalnya yang tak terbatas
dalam resolusi sinyal, apabila dibandingkan dengan sinyal-sinyal digital,
sinyal analog mempunyai kepadatan yang tinggi, dapat dilakukan
pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan digital, sinyal analog
dapat diproses secara langsung oleh komponen analog, meskipun beberapa

9
proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk digital Kerugian utama dari
sinyal analog adalah bahwa sistem apapun memiliki suara yaitu acak
variasi yang tidak diinginkan, Sebagian sinyal akan disalin dan disalin
ulang, atau ditransmisikan dalam jarak jauh, listrik kerugian ini dapat
dikurangi dengan melindungi hubungan baik dari beberapa jenis seperti
kabel koaksial atau twisted pair, lalu dampak dari kebisingan juga membuat
kehilangan sinyal dan distorsi, dan ini tidak mungkin untuk pulih, karena
memperkuat sinyal untuk memulihkan bagian dilemahkan memperkuat
sinyal suara juga.
2.2.2 Jenis-Jenis Modulasi Analog
a. Amplitude modulation (AM)
Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling sederhana,
frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan
sinyal informasi yang akan dikirimkan, dengan kata lain AM adalah
modulasi dalam, dimana amplitude dari sinyal pembawa berubah
karakteristiknya sesuai dengan amplitude sinyal informasi, modulasi
ini disebut juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran
frekwensinya bersifat linier mengikuti sinyal informasi yang akan di
jalankan.

b. Frequency Modulation (FM)


Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara merubah sinyal
sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan
informasi ketempat tujuan. frekwensi dari sinyal pembawa dapat

10
berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari sinyal informasi, dan
FM ini lebih tahan noise dibanding AM.
c. Pulse Amplitude Modulation (PAM)
PAM adalah merubah amplitudo sinyal carrier yang berupa
deretan pulsa diskrit yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo
dari sinyal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan, sehingga
sinyal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya
saja.
2.3 Digital Signals
2.3.1 Defenisi Digital Signals
Kata Digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani yang
berarti jari-jemari. Apabila jari-jemari seseorang dihitung, maka
akan berjuınlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut teıdiri dari
2 radix, yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu digital mempakan penggambaran dari
suatu kondisi bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau OFF dan ON
(sistem bilangan biner), dapat juga disebut dengan istilah Bit 9Binary Dıgit
). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis
datanya.
Semua informasi digital memiliki sifat-sifat umum yang
membedakannya dari metode komunikasi analog sinkronisasi dalam
informasi digital yang disampaikan oleh simbol urutan yang diperintahkan,
semua skema digital memiliki beberapa metode untuk menentukan awal
sebuah urutan dan semua komunikasi digital memerlukan bahasa, yang
terdiri dari semua informasi bahwa pengirim dan penerima harus komunikasi
digital kedua miliki, di muka, agar komunikasi bisa sukses.
Gangguan noise dalam komunikasi analog selalu memperkenalkan
beberapa, umumnya penyimpangan atau kesalahan kecil antara
dimaksudkan dan komunikasi aktual, gangguan dalam komunikasi digital
tidak mengakibatkan gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk

11
menghasilkan sebuah simbol yang disalahartikan sebagai simbol lainnya,
atau mengganggu urutan simbol-simbol. kesalahan dalam komunikasi
digital bisa mengambil bentuk kesalahan substitusi di mana simbol yang
seharusnya digantikan dengan simbol lain.
Komunikasi digital umumnya bebas dari kesalahan, dan salinansalinan
dapat dibuat tanpa batas, ketika variabel yang terus-menerus dan nilai analog
direpresentasikan dalam bentuk digital maka akan ada keputusan mengenai
jumlah simbol yang akan ditetapkan untuk nilai, jumlah simbol menentukan
presisi atau resolusi yang dihasilkan datum.
Perbedaan antara nilai analog aktual dan representasi digital dikenal
sebagai kesalahan kuantisasi, sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada
media magnetik berupa tape atau disk tanpa mengalami pelemahan atau
distorsi data sinyal yang bersangkutan, metode-metode pemrosesan sinyal
digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan
sinyal yang lebih canggih.
Implementasi digital dalam sistem pemrosesan sinyal mempunyai biaya
lebih murah dibandingkan secara analog, hal ini disebabkan karena
perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena implementasi
digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi, kelebihan-kelebihan
pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan
pemrosesan sinyal digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi,
namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal
kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan.
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah sinyal
menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh noise, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat.

12
Sinyal digital adalah sinyal yang terbentuk dari bit-bit biner. Bentuknya
sering digambarkan dalam bentuk persegi yang secara periodik. Sinyal
digital mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sinyal analog karena
mempunyai kecepatan transmisi yang tinggi dibandingkan sinyal analog.
Sinyal digital juga lebih tahan terhadap error dan dalam mengaplikasikan
sinyal digital tidak membutuhkan peralatan yang terlalu kompleks. Selain itu
jika diaplikasikan dalam transmisi audio kulaitas suara yang di transmisikan
lewat sinyal digital juga lebih jernih dibandingkan dengan sinyal analog.

Sinyal Digital

Signal Digital mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat
membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam
berbagai bentuk
d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimnya secara interaktif
Sinyal digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan analog:
a. Kecepatan lebih tinggi
b. Kualitas suara lebih jernih

13
c. Lebih sedikit kesalahan
d. Memerlukan peralatan pendukung yang tidak terlalu kompleks
e. Suara lebih jernih
2.3.2 Jenis-Jenis Modulasi Digital
a. ASK (Amplitudo Shift Keying)
Suatu bentuk modulasi yang mewakili data digital sebagai
variasi amplitudo dari gelombang pembawa, amplitudo dari sinyal
carrier analog bervariasi sesuai dengan aliran bit (modulasi sinyal),
menjaga frekuensi dan fase konstan. Tingkat amplitudo dapat
digunakan untuk mewakili logika 0 dan 1, ASK (Amplitude Shift
Keying) merupakan suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan
adanya sinyal dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal.
b. Frequncy Shift Keying
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi
yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output
gelombang pembawa.
c. Phase Shift Keying
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui
pergeseran fase. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi fase
yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di
antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.

14
2.4 Transmission Impairment
Data transmisi melewati transmitter (pemancar) dan receiver (penerima)
melalui media transmisi. Media transmisi diklasifikasikan sebagai:
a. Media yang dituntun (guided media), gelombang – gelombang dituntun
melewati jalur fisik, contoh: twisted pair, kabel koaksial dan fiber optik.
b. Media yang tidak dituntun (unguided media), menyediakan suatu device
untuk mentransmisi gelombang elektromagnetik tetapi tanpa menuntunnya,
contoh: penyebaran melalui udara, hampa udara, dan air laut.
Direct link menyatakan arah transmisi antara dua device dimana sinyal
disebarkan langsung dari transmitter ke receiver dengan tanpa device perantara
(amplifier atau repeater yang dipakai untuk meningkatkan kekuatan sinyal). Gambar
2.1.a menunjukkan medium tansmisi point to point untuk direc link antara dua
device saja. Gambar 2.1.b menunjukkan konfigurasi multipoint dimana dapat lebih
dari dua device pada medium yang sama.

Sistem – sistem transmisi (menurut definisi ANSI):


a. Simplex, sinyal ditransmisi dalam satu arah saja; stasiun yang satu bertindak
sebagai transmitter dan yang lain sebagai receiver.

15
b. Half-duplex, kedua stasiun dapat melakukan transmisi tetapi hanya sekali
dalam suatu waktu.
c. Full-duplex, kedua stasiun dapat bertransmisi secara simultan, medium
membawa dalam dua arah pada waktu yang sama
Perjalanan sinyal melalui transmissi tidak sempurna,
mengakibatkan pelemahan (impairment), artinya sinyal diawal dan sinyal akhir
berbeda. Ada 3 jenis impairment :
a. Attenuation (Pelemahan)
Attenuation adalah peristiwa kehilangan energi pada sinyal berupa
pengurangan amplitudo. Attenuation merupakan sebab mengapa kabel
menjadi panas saat sedang digunakan, hal ini dikarenakan sebagian energi
listrik dikonversi menjadi panas. Untuk mengatasi attenuation adalah
dengan menggunakan amplifier.
Tiga pertimbangan untuk perancangan transmisi :
 Sinyal yang diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup
sehingga penerima dapat mendeteksi dan mengartikan sinyal
tersebut.
 Sinyal harus mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada
noise agar diterima tanpa error.
 Attenuation adalah suatu fungsi dari frekuensi.
Masalah pertama dan kedua dapat diatasi dengan menggunakan sinyal
dengan kekuatan yang mencukupi dan amplifier-amplifier atau repeater-
repeater. Masalah ketiga, digunakan teknik untuk meratakan attenuation
melalui suatu band frekuensi dan amplifier yang memperkuat frekuensi
tinggi daripada frekuesi rendah.

16
b. Distorsi
Distorsi merupakan bentuk atau ketajaman (shape) pada sinyal. Distorsi
terjadi pada sinyal komposit sebagai akibat dari perbedaan frekuensi pada
sinyal tersebut. Sinyal komposit adalah sinyal yang terdiri dari berbagai
macam komponen. Tiap komponen sinyal memiliki kecepatan propagasi
yang berbeda yang memungkinkan terjadi delay pada destination (tujuan).
Delay tersebut yang selanjutnya disebut sebagai distorsi.
Distorsi adalah sebuah perubahan suara yang terjadi ketika amplitudo
sinyal melebihi range yang tersedia. Hasilnya adalah timbulnya artifact
harmonis tambahan seiring bentuk waveform berubah. Contoh distorsi
adalah suara berisik yang dikeluarkan oleh speaker yang rusak. Distorsi
biasanya ingin dihindari, namun untuk beberapa tujuan, distorsi justru
diinginkan, terutama dalam bidang musik. Suara gitar cenderung bersih,
menambah efek distorsi menghasilkan suara yang lebih menarik
Penggunaan efek ini tentu saja tidak harus untuk keperluan musik, untuk
game pun, efek ini bisa menghasikan suasana tertentu, misal suara radio
yang agak rusak.
c. Noise
Noise adalah tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk
dimanapun diantara transmisi dan penerima. Dibagi dalam empat kategori:
1) Thermal Noise
 Thermal noise merupakan gerakan acak elektron pada media
transmissi yang menghasilkan sinyal tambahan yang bukan
berasal dari transmitter.
 Disebabkan oleh agitasi termal elektron dalam suatu konduktor
 Sering dinyatakan sebagai white noise
 Tidak dapat dlenyapkan

17
2) Intermodulation Noise
 Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang
berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama sehingga
menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang
merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi
asalnya. misalnya : sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan
mengganggu sinyal dengan frekuensi f1+ f2
 Hal ini timbul karena ketidak linearan dari transmitter, receiver
atau sistim transmisi.
 Merupakan efek samping dari perangkat seperti motor dan
transformator beserta aplikasinya. Perangkat-perangkat tersebut
bekerja seperti sending antena, sedangkan media transmissi
menjadi receiving antena.
3) Crosstalk
 Adalah suatu penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
 Dapat terjadi oleh hubungan elektrikal antara kabel yang
letaknya berdekatan dan dapat pula karena energi dari
gelombang microwave.
4) Impulse Noise
 Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise
dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi.
 Noise ini merupakan sumber utama error dalam komunikasi data
digital dan hanya merupakan gangguan kecil bagi data analog.
Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah

18
2.5 Data Rate Limit
Yang perlu diperhitungkan didalam komunikasi data adalah seberapa cepat kita
dalam mengirimkan data didalam bit per second melalui kanal.
Kecepatan data (data rate) tergantung pada tiga faktor berikut:
1) Besarnya bandwidth yang tersedia
2) Level sinyal yang kita gunakan
3) Kualitas dari kanal (terhadap besarnya noise)
Untuk kanal noiseless, untuk mendapatkan bit rate yang maksimal, Nyquist
mempunyai formula sebagaimana berikut:

1) Bit Rate adalah banyaknya jumlah bit dalam satu detiknya (bps), -
2) Bandwidth adalah bandwidth dari sebuah kanal
3) L adalah jumlah level sinyal yang digunakan untuk merepresentasi data.
Bila kita memberi Bandwidth yang spesifik maka kita bisa mendapatkan bit rate
yang kita inginkan dengan meningkatkan jumlah tingkatan sinyalnya. Meskipun
teorinya dapat demikian namun pada prakteknya tidak begitu karena terdapat
batasan/limit.
Dalam kenyataannya, kita tidak bisa mendapatkan noiseless channel karena
didalam kanal selalu terdapat noise atau noisy. Claude Shannon memiliki formula
yang disebut Shannon Capacity untuk menentukan data rate tertinggi untuk sebuah
noisy Channel.

1) bandwidth adalah bandwidth dari sebuah kanal,


2) SNR adalah rata-rata sinyal dibanding rata-rata noise,
3) capacity adalah kapasitas dari sebuah kanal dalam bit per detik.

19
2.6 Performance
Dalam suatu komunikasi data banyak sekali hal mempengaruhi suatu kualitas
dari komunikasi data tersebut. Kualitas komunikasi data terdiri dari 5 kategori
Performance, Consistency, Realibility , Recovery, Security.
Menurut bahasa Performance berarti daya guna. Dalam komunikasi data
performance dapat diartikan sebagai ukuran yang dapat diperhitungkan dengan
waktu dalam men-transmisikan data yang terbebas dari kesalahan. Ukuran waktu
ini bias disebut dengan istilah Response Time atau waktu tanggap dalam men-
transmisi –kan data. Response time juga dapat diartikan jumlah lama waktu yang
dihitung dari akhir permintaan tersebut dilayani.
Hal-hal yang mempengaruhi performance dari komunikasi data :
a. Jumlah Pengguna, dimana Semakin banyak jumlah pengguna maka akan
semakin lambat.
b. Kecepatan Transmisi
Kecepatan transfer data dalam dunia komputer dan telekomunikasi
adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu medium dalam satu detik.
Umumnya dituliskan dalam bit per detik (bit per second) dan disimbolkan
bit/s atau bps bukan bits/s. Seringkali disalahartikan dengan bytes per
second atau B/s atau Bps. Rata-rata kecepatan internet dial-up di Indonesia
saat ini adalah 56 kbps.Kecepatan transfer data melalui komunikasi tanpa
kabel (wireless) pada 2.4 GHz adalah 2 Mbps sedangkan kecepatan sebuah
switch standar adalah 100 Mbps. Jadi akan lebih bagus performance dengan
menggunakan jaringan kabel dari pada dengan nirkabel.
c. Jenis Transmisi
Jenis koneksi fisik yang digunakan antar node / titik-titik komunikasi.
Jenis transmisi yang digunakan mempengaruhi performance, jadi jenis yang
digunakan harus sesuai dengan kebutuhan / yang lebih efisiaen atau lebih
bagus. Contoh pada komunikasi jarak jauh melalui kabel banyak dilakukan

20
secara serial, misalnya saluran telepon, karena untuk transmisi paralel
diperlukan kabel 8-kali lipat kebutuhan kabel pada transmisi serial.
d. Jenis Hardware yang dipakai
Jenis komputer dan perangkat pendukung komunikasi. Jenis komputer
dengan spesifikasi yang bagus akan lebih bagus performance-nya.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter
atau karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude
dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan
phase.
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombangnya. Sinyal analog memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
b. Memungkinkan frequency division multiplexing
Digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Digital adalah hasil dari
pengembangan temuan dari analog, sebelum adanya digital kita sudah terlebih
dahulu mengenal analog. Bisa dibilang digital adalah bentuk modern dari analog,
dengan demikian digital memiliki bentuk yang lebih maju.
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah sinyal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise,
proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Perjalanan sinyal melalui transmisi tidak sempurna, mengakibatkan pelemahan
(impairment), artinya sinyal diawal dan sinyal akhir berbeda. Ada 3 jenis
impairment yaitu attenuation, noise, dan delay distortion.

22
Kecepatan data (data rate) tergantung pada tiga faktor berikut yaitu besarnya
bandwidth yang tersedia, level sinyal yang kita gunakan dan kualitas dari kanal
(terhadap besarnya noise).
Dalam komunikasi data performance dapat diartikan sebagai ukuran yang dapat
diperhitungkan dengan waktu dalam men-transmisikan data yang terbebas dari
kesalahan. Ukuran waktu ini bias disebut dengan istilah Response Time atau waktu
tanggap dalam men- transmisi –kan data. Response time juga dapat diartikan
jumlah lama waktu yang dihitung dari akhir permintaan tersebut dilayani.

3.2 Saran
Penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
semua, terutama bagi penyusun sendiri. Kepada para pembaca, penyusun
memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan bagi makalah ini.
Penyusun banyak berharap kepada para pembaca yang budiman agar memberikan
kritik dan saran yang membangun agar bisa menjadi motivator supaya penyusun
lebih baik dari yang sebelumnya. Kami sadari tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini, dikarenakan terbatasanya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
makalah ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

Pranata, Andi Agus. (2015, 7 Juni). Sinyal Analog dan sinyal Digital. Dikutip 10
September 2021 dari https://andikaagus.blog.st3telkom.ac.id
Pusualaikasari. (2014, 31 Agustus). Transmisi Data. Dikutip pada 2 September 2019
Dari https://puzulaikasari.staff.gunadarma.ac.id

24

Anda mungkin juga menyukai