Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron(disingkat ATM)
adalah nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang
dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik
sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi,
sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing,
dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan
cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi
dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi
dan/atau jam jaringan.
Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan
di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port),
622Mbps (OC-12port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Token Ring dan FDDI.ATM sangat
fleksibel dan memungkinkan berbagai jenis media seperti suara, video, file data transmisi
dll, masing- masing dikelola oleh jaringan secara berbeda video, misalnya bisa sangat
rentan

terhadap

penurunan

mendadak

dalam

performa jaringan seperti kecepatan video yang bervariasisangat mengganggu. ATM me


mungkinkansirkuit dengan bandwidth terjamindan persyaratan yang berbeda yang akan
dibentuk secarabersamaanLayanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan ditetapkan pada
tahapkoneksimenggunakan

parameter

seperti

delay,

jitter

delay

dan

tingkat

kesalahanberdasarkanaplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi. Dua prioritas untuk
lalu lintas didefinisikan;prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan
diabaikan jika ada masalahkemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan
broadcast, multicastdidukung untukaplikasi seperti suara dan video conferencing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
2. Bagaimana Konsep dasar Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
3. Bagaimana Karakteristik Asynchronous Transfer Mode (ATM)?
4. Bagaimana Proses kerja ATM protokol layer?
1

5. Bagaimana keuntungan Asynchronous Transfer Mode (ATM)?


6. Bagaimana Teknologi ATM dan ATM Layer ?
7. Bagaimana ATM devices dan network environment?
8. Bagaimana Format header pada sel ATM?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Asynchronous Transfer Mode (ATM)
2. MenjelaskanKonsep dasar Asynchronous Transfer Mode (ATM)
3. MenjelaskanKarakteristik Asynchronous Transfer Mode (ATM)
4. Menjelaskan proses kerja ATM protokol layer
5. Menjelaskan keuntungan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
6. MenjelaskanTeknologi ATM dan ATM Layer
7. Menjelaskan ATM devices dan network environment
8. Menjelaskan Format header pada sel ATM

1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan
metode studi pustaka dan internet, dimana penulis mencari sumber-sumber dari internet
yang bertalian dengan judul yang telah di angkat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM).


Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing,
dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan
cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi
dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan
/ atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan
di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port),
622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM)
merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran
tetap (48 byte data + 5 byte header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket,
seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

Gambar 1. ATM Network.


Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu
masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang
tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM
(Synchronous Transfer Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi
3

lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah
jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola
secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas
yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet switching.
Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing
dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil, memungkinkan switching
pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan waktu
interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat
LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama.
Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan
waktu interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa
aplikasi multimedia.

Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi


ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang
berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan
ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay dan
tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas
untuk lalu lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan
diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan
broadcast, multicast didukung untuk aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM
bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun
kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan
kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi
Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara
4

penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan
yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi
kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk
membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet
Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber
yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor
telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop
(ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap
akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan
yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan
banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

2.2 KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)


ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik,
dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing
(ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang
terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan
header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra)
dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation
Layer (AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM
sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada
sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah
Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM
APIs.
Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan
LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI,
yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini
beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu
membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan
kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM.
Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM
seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap
5

yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri
dari :48 octet untuk filed informasi.5 octet untuk HEADER.
Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell ATM
terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM terdiridari: VPI,
VCI, PT, CLP, HEC dan informasi.

Gambar 3. Konsep dasar ATM Protocol.

CARA KERJA ATM


Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali
berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran
53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical
multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header
(berisi alamat dan routing).

2.3 KARAKTERISTIK ATM


1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam
network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan
end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan
pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue
overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas
packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
2. ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika
6

resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika
fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan
dibebabskan

kembali.

Dengan

menggunakan

connection-oriented

ini

akan

memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.


3. Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya
memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk
identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada
saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam
network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection virtual connection
berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh
header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi,
maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan
dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan
hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
4. Lapisan Protokol ATM
Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP
di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara
paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM
Layer). ATM Layer merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan protokol.
Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal.
Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai
622,08 Mbps.
5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan
untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil
akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan
service-service real time.

2.4 PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER


Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari lapisan
tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada proses ini

header, trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check(CRC) bit bergantung pada
syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok data.
Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang
kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan ATM.Data inilah yang
nantinya akan dihantar ke destinasi yang diinginkan.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
1. Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan
kontrol-kontrol yang terkait.
2. Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
3. Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan
sistem secara keseluruhan

2.5 KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)


ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image, video,
suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran dan dengan
kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan Wide Area
Network (WAN). Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya
karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat
menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth
yang mereka butuhkan.

2.6 TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER


Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang
terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header.
Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh
oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam
kecepatan tinggi.
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang
independent terhadap media fisik yang digunakan.

Gambar 4. Layer ATM


Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
1. Adaptasi layer (AAL)
Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untukmendapatkan informasi
pengguna yang dapat dimasukkan/diekstrak kedari byte payload 48.
2. Lapisan ATM
Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan multiplexes semua sel dari
berbagai koneksi ke sungai sel tunggal untuklapisan fisik. Ini juga menerjemahkan
arah untuk sel untuk memungkinkan mereka beralih melalui hubungan virtual.
3. Lapisan fisi
Mengubah sel ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil mengontrol pengiriman
dan penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga melacak batas-batas sel ATM
dan paket ke jenis frame yang sesuai dengan media fisik. Lapisan fisik lebih jauh
dibagi lagi menjadi Transmisi Konvergensi dan Fisiksub-lapisan menengah

ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:


1. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path)
dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell
stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream
yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
2. Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM
switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan
ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai
VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
3. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik
terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima
9

ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell
header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell
header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan.
4. Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User
Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic
flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisikondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan
unassigned cell.

ATM Adaption Layer:


1. AAL type 1:
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai berikut:
Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan
Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan
Tranfer informasi struktur data
Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak dapat diperbaiki
oleh AAL sendiri ke layer yang lebih tinggi.

2. AAL type 2:
Pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan memungkinkan
cell-cell yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian
field informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam
sub-layer SAR.

3. AAL type 3/4:


Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :
Message mode, dapat digunakan untuk aplikasi framed data transfer (misalnya
frame HDLC). Pada message mode satu AAL-SDU dikirimkan dalam satu atau
lebih CS-PDU, yang menyusun satu atau lebih SAR_PDU.
Streaming mode, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah dengan
persyaratan delay yang rendah.

10

4. AAL type 5:
Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih kecil
dan deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang
diberikan AAL 5 harus identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi
multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan
digunakan untuk aplikasi signalling dan frame relay melalui ATM.

ATM Signaling
Koneksi logik ATM disebut Virtual Channel Connection (VVC) atau koneksi
melalui saluran maya.
Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC
yang memiliki tujuan sama.

IP over ATM
IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi
Elan menarik. Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung
interface QoS, overhead rendah (karena tidak memerlukan header MAC), dan kurangnya
batas ukuran frame.

2.7 ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT


ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan
kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan
dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang
berselang-seling.

a. ATM Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch
bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan
bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain,
kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat
mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM

11

network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router,
Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC.

Gambar 5. ATM Switch.


Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan
ATM endpoint.

Gambar 6. ATM Device dan ATM endpaints


b. ATM Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface
Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User
to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan
end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan
dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat
umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi
menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM
switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam
organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam
organisasi publik yang sama.
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband Inter Carrier Interface
(B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan
yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk
jaringan public dan private.

12

Gambar 7. Spesifikasi Inteface ATM

2.8 FORMAT HEADER SEL ATM


Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan
untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI
header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut
mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel
NNI.

Gambar 8. Format Dasar Sel ATM

13

ATM Cell Header Fields


Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI
maupun UNI:
1. Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang
menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke
nilai default-nya 0 (biner 0000).

2. Virtual Path Identifier (VPI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya
dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.

3. Virtual Channel Identifier (VCI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya
dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.

4. Payload Type (PT)


Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau
kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di
set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan).
Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah
rangkaian sel.

5. Cell Loss Priority (CLP)


Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang
ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus
dibuang dan sebaliknya

6. Header Error Control (HEC)


Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi
kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel
daripada membuangnya.

14

BAB III
PENUTUP

Dari materi di atas dapat kami ambil kesimpulan:


ATM adalah teknologi switching dan multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan
berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya
mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah,
sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan. ATM disebut juga teknologi broadband switching yang
berbasis paket yang dirancang untuk mentransfer informasi dengan kecepatan tinggi, termasuk untuk
mendukung perkembangan dalam layanan multimedia yang mencakup informasi voice (suara), video dan
data.

Lapisan ATM:
Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
1. Adaptasi layer (AAL)
Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untuk mendapatkan informasi pengguna yang dapat
dimasukkan/diekstrak ke dari byte payload 48.
2. lapisan ATM
Menambahkan / menghapus header 5 byte ke payload dan multiplexes semua sel dari berbagai koneksi ke
sungai sel tunggal untuk lapisan fisik. Ini juga menerjemahkan arah untuk sel untuk memungkinkan mereka
beralih melalui hubungan virtual.c
3. Lapisan fisik
Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil mengontrol pengiriman dan penerimaan bit
pada medium fisik.Hal ini juga melacak batas-batas sel ATM dan paket ke jenis frame yang sesuai
dengan media fisik.Lapisan fisik lebih jauh dibagi lagi menjadi Transmisi Konvergensi dan
Fisiksub-lapisan menengah
ATM Adaption Layer:
AAL terbagi dari 5 tipe yaitu :

AAL type 1:Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai
berikut:
-Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan
-Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan
-Transfer informasi struktur data

15

-Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak dapat diperbaiki oleh
AALsendiri ke layer yang lebih tinggi.

AAL type 2:pada tipe ini sumber

membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan

memungkinkan cell-cell yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian
field informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam sub-layer
SAR.

AAL type 3/4:Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :


Message mode
, dapat digunakan untuk aplikasi framed data transfer (misalnya frame HDLC). Pada message
mode satu AAL-SDU dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang menyusun satu atau
lebih SAR_PDU.
Streaming mode
, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah dengan persyaratan delay yang rendah.

AAL type 5:Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih
kecildan deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer. Pada layer CPCS, service yang
diberikan AAL 5 harus identik dengan service

yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi

multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan digunakan
untuk aplikasi signalling dan frame relay melalui ATM.

ATM Signaling:
-Koneksi logik ATM disebut Virtual Channel Connection (VVC) atau koneksi
melalui saluran maya.
-Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC yang memiliki tujuan sama.

IP over ATM:
IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi Elan menarik.
Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung interface QoS,overhead rendah
(karena tidak memerlukan header MAC), dan kurangnya batas ukuran frame.

16

DAFTAR PUSTAKA
http://fadhilsyachmohammed.blogspot.com/2013/12/makalah-analisis-dan-desain-sistem.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Asynchronous_Transfer_Mode
http://mellyaacuzamore.blogspot.com/2012/01/asynchronus-transfer-mode-atm.html

17

Anda mungkin juga menyukai