Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Gusti Ayu Agung Sintia Utami

NIM : 1707532009
1. Jelaskan konsep statistika bisnis!
Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang
efektif. Istilah statistika dapat pula diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam bentuk angka-angka.
2. Jelaskan tentang skala pengukuran beserta contohnya!
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
a. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya
paling rendah di dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan
kategori saja.
Contoh skala nominal yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin.
Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil
pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada
perempuan, atau sebaliknya. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol
angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin
perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak
menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.
b. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal ini
memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya
menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Di dalam skala ordinal,
objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke
tingkat tertinggi atau sebaliknya,
Contoh skala ordinal pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan,
sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada
variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan
memiliki tingkatan. Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan
angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja,
angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.
c. Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk
menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah
jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Contoh skala interval yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan
suatu ruangan memiliki suhu 0oC, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada
suhunya. Angka 0oC disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol)
bukanlah nilai yang mutlak.
d. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang
bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Contoh skala rasio, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi
badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan
Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2
kali tinggi badan Vatinson.
3. Jelaskan tentang analisis regresi!
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan
sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel(-variabel) yang lain. Variabel "penyebab"
disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel
independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik
sebagai absis, atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang
dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y.
4. Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi
data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan
dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya,
jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-
parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti
sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.
5. Statistik Non-Parametrik adalah yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk
sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-parametrik biasanya
menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak
berdistribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai