Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan
dikarenakan sifatnya yang dinamis. Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam Cooper et.al
(1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi.
Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.
1. Wisatawan
2. Elemen geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini.
Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun, seluruh wisatawan
pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali
terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan. Hal
inilah yang membuat negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong berupaya
menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan Daerah
Tujuan Wista.
3. Industri pariwisata
Elemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tank, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit usaha
atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut.Sebagai
contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal wisatawan, Penerbangan
bisa ditemukan balk di daerah asal wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi
bisa ditemukan di daerah tujuan wisata.
Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan. Dalam Undang-
undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa:
a) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tank wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.
c) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.
d) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujudkebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
e) Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
f) Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
usaha pariwisata.
g) Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.
a) Tourism – activities of persons traveling to and staying in places outside their usual
environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other
purposes; Pariwisata dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang melakukan
perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Perjalanan
wisata ini berlangsung dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun secara berturut-
turut untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan lainnya.
b) Visitor – any person traveling to a place other than that of his/her usual environ-ment for
less than 12 consecutive months and whose main purpose of travel is not to work for pay
in the place visited; Dapat diartikan pengunjung adalah siapa pun yang melakukan
perjalanan ke daerah lain di luar dari lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tidak
lebih dari 12 bulan berturut-turut dan tujuan perjalanan tidak untuk mencari nafkah di
daerah tersebut.
c) Tourist – overnight visitor, visitor staying at least one night In a collective or private
accommodation in the place visited; Wisatawan merupakan pengunjung yang menginap
atau pengunjung yang tinggal di daerah tujuan setidaknya satu malam di akomodasi
umum ataupun pribadi.
d) Same day visitor – excursionists,visitor who does not spend the night in a collective or
private accommodation in the place visited; Pengunjung harian adalah ekskurionis,
pengunjung yang tidak bermalam di akomodasi umum atau pribadi di daerah tujuan.
Definisi-definisi itu menjabarkan unsur-unsur penting dalam kepariwisataan seperti berikut ini.
d. Fasilitas dan pelayanan yang dimanfaatkan yang disediakan oleh usaha pariwisata.
Pariwisata adalah kunjungan ke tempat-tempat yang menarik, dengan tujuan untuk rekreasi,
memperdalam ilmu pengetahuan, atau melaksanakan pekerjaan. Orang yang melakukan
pariwisata disebut turis atau wisatawan. Wisatawan yang berasal dari dalam negeri disebut
wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara. Wisatawan yang berasal dari luar negeri disebut
wisatawan asing atau wisatawan mancanegara.
Objek Wisata
Tempat-tempat yang dijadikan sebagai tujuan wisata disebut objek wisata. Objek wisata
dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.
a. Objek wisata alam, antara lain pemandangan alam pegunungan, cagar alam, danau,
pantai, kawah gunung api, sumber air panas, flora, dan fauna.
b. Objek wisata rekreasi, antara lain kolam luncur, kolam renang, waduk, dan taman
rekreasi.
c. Objek wisata budaya, antara lain benteng kuno, masjid kuno, gereja kuno, museum,
keraton, monumen, candi, kesenian daerah, rumah adat, dan upacara adat.
Jenis-jenis Pariwisata
1. Wisata Budaya
Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, wisata budaya mempunyai arti
bepergian secara bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan daerah
setempat. Beberapa contoh wisata budaya, seperti: Upacara adat, seni pertunjukan adat,
ritual-ritual, peninggalan nenek moyang, dan lain-lain yang terkait dengan wisata budaya.
2. Wisata Pendidikan
Wisata pendidikan adalah program wisata yang bisa berpadu dengan program pendidikan
yang ada didalamnya. Jenis wisata ini bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah yang
berfungsi untuk mendukung pelajaran yang ada di sekolah.
3. Wisata Alam
Wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang bisa memanfaatkan potensi
alam dan menikmati keindahan alam, yang masih alami atau yang sudah ada usaha budi
daya, agar ada daya tarik wisata pada tempat tersebut. Wisata alam bisa digunakan
sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dalam
suasana pada keramaian kota.
4. Wisata Bahari
Wisata bahari merupakan sebuah kegiatan wisata yang berhubungan dengan laut, pantai,
dan danau. Selain menawarkan objek seperti ekosistem laut yang bisa ditawarkan sebagai
daya tarik wisata, hal itu saat ini sudah dikemas dalam berbagai event yang
diselenggarakan di laut, pantai, dan wilayah sekitarnya.
5. Wisata sejarah
Wisata sejarah yaitu melakukan kegiatan wisata ke tempat-tempat peninggalan sejarah,
seperti museum, prasasti dan candi.
6. Wisata religi
Wisata religi merupakan perjalanan wisata dengan mengunjungi tempat khusus umat
beragama, biasanya mengunjungi beberapa tempat, seperti tempat ibadah ataupun makam
tokoh-tokoh agama terkemuka.
Macam-Macam Pariwisata
Tujuan pariwisata ternyata tidak hanya untuk berlibur atau rekreasi, melainkan
berhubungan dengan olah raga, pekerjaan, dan tujuan pendidikan. Berdasarkan batasan
tersebut, secara umum sektor pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga mecam, yaitu sebagai
berikut.
1. Darmawisata, yaitu berbagai jenis pariwisata yang bertujuan untuk mencari kesenangan
yang biasa berhubungan dengan:
a. Menikmati perjalanan, seperti mendaki gunung, menjelajah rimba (cross country),
dan napak tilas.
b. Rekreasi, misalnya kunjungan ke objek wisata taman-taman wisata, pantai, gunung,
dan danau.
c. Wisata budaya, misalnya kunjungan ke objek candi, keraton, upacara keagaman area
upacara tradisi setempat, dan kesenian daerah.
2. Widyawisata, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memperdalam ilmu pengetahuan,
baik untuk belajar misalnya kunjungan ke museum, Taman Mini untuk mempelajari
budaya Indonesia, planetarium, ataupun untuk tujuan penelitian, misalnya meneliti
keanekaragaman terumbu karang di Taman Bunaken.
3. Karyawisata, yaitu jenis pariwisata yang berhubungan dengan tugas pekerjaan, misalnya
pariwisata sambil menghadiri tugas dari tempat pekerjaan (rapat, seminar), atau
pariwisata sambil berdagang (niaga).
Usaha Pariwisata
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
mengklasifikasikan Usaha pariwisata yakni terdiri dari:
a. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
b. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola
kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
c. Jasa Transportasi Wisata. Yakni merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
d. Jasa Perjalanan Wisata. Merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, Usaha agen
perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
e. Jasa Makanan dan Minuman. Merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat
berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.
f. Penyediaan Akomodasi. Merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan
yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan
akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan
karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
g. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Merupakan usaha yang ruang lingkup
kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta
kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.
h. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, koneferensi, dan Pameran. Merupakan
usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang,
menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas
prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan informasi
dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.
i. Jasa Informasi Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan data, berita, feature,
foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk
bahan cetak atau elektronik.
j. Jasa Konsultan Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi
mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di
bidang kepariwisataan.
k. Jasa Pramuwisata. Merupakan usaha yang menyediakan atau mengkoordinasikan tenaga
pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kebutuhan biro perjalanan
wisata.
l. Wisata Tirta. Merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air,
termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara
komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.
m. Spa. Usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air,
terapi aroma, pijat, rempah – rempah dan olah aktivitas fisik dengan tujuan
menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa
Indonesia.
Menurut Bagyono (2007: 25 - 28) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis
yang kegiatan utamanya meliputi menjual jasa – jasa pariwisata kepada wisatawan baik itu
wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Jenis usaha jasa pariwisata meliputi:
a. Agen Perjalanan, Biro Perjalanan dan Tour Operator (Usaha Jasa Perjalanan)
Berdasarkan prinsipnya ketiga jenis usaha tersebut sama, yakni sama – sama beroperasi
dalam bidang perjalanan, sedangkan perbedaan nya terletak pada kegiatan
pelaksanaannya itu sendiri. Misalnya kegiatan biro perjalanan ruang lingkupnya lebih
luas dibandingkan dengan agen perjalanan. Demikian juga dengan ruang lingkup
kegiatan tour operator lebih luas jika dibandingkan dengan biro perjalanan.
b. Pemanduan Wisata
Keberadaan usaha ini sudah termasuk kedalam kegiatan biro perjalanan. Tetapi tidak
menutup kemungkinan kalau usaha ini berdiri sendiri. Misalnya dalam suatu obyek
wisata terdapat pemandu wisata yang bukan merupakan dari biro perjalanan. Mereka
merupakan pemandu resmi yang berada pada dalam organisasi atau perkumpulan
tertentu.
c. Pelayanan Informasi Wisata
Kegiatan usaha ini bisa dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Jika kegiatan
usaha ini dilakukan oleh pemerintah maka kegiatan tersebut bukan usaha yang
dikomersialkan, tetapi untuk memudahkan pelayanan tersebut kepada wisatawan.
d. Pelayanan Pertemuan dan Konferensi
Usaha ini kegiatannya lebih kepada menyediakan fasilitas pertemuan, seminar –
seminar, konferensi dan lain – lain baik kegiatan penyelenggaraannya maupundalam
menyediaan tempat beserta perlengkapannya. Pada usaha ini juga kadang menyediakan
jasa Master of Ceremony (MC). Sudah banyak hotel – hotel yang memasukan kegiatan
ini didalam pemasarannya.
e. Usaha Jasa Boga : Restoran, Bar dan Katering
Ketiga usaha diatas dapat berupa usaha yang berdiri sendiri ataupun usaha yang
menyatu, misalanya dalam hotel.
f. Usaha Transportasi
Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan udara.Perusahaan
Transportasi darat terdiri dari pelayanan bus, kereta, perusahanaan taksi, dan Perusahaan
transportasi udara meliputi maskapai penerbangan. Sedangkan transportasi laut terdiri
dari pelayaran umum dan pelayaran wisata.
g. Usaha Jasa Akomodasi
Usaha yang memberikan pelayanan kepada tamu yang menginginkan tempat tinggal
baik dalam tempo waktu yang singkat ataupun tempo waktu yang lama. Jenis usaha
seperti yakni Hotel, motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan lain sebagainya.
h. Usaha Jasa Pencucian (Laundry and Dry Cleaning)
Usaha yang memberikan pelayanan pencucian kepada wisatawan yang ingin mencuci
pakaiannya baik dicuci biasa maupun kering / minyak.
i. Usaha Layanan Pemijatan (Massage)
Jenis usaha ini bisa berdiri sendiri atau pun merupakan bagian dari pelayanan yang
diberikan hotel kepada tamu. Para tamu bisa menentukan pelayanan pemijatan yang
ingin dinikmatinya baik ditepi pantai atau ruang pemijatan maupun didalam kamar.
Serta tamu juga bisa memilih jenis - jenis pemijatan yang diinginkannya.
j. Usaha Jasa Penitipan Anak (Baby Sitting)
Usaha ini bertujuan agar memudahkan para wisatawan yang memiliki waktu yang
terbatas dengan keluarga dalam hal ini putra putri mereka.
Manfaat Pariwisata
Definisi pemasaran secara umum adalah seperangkat aktivitas yang bertujuan menimbulkan
dan mempercepat terjadinya pertukaran/transaksi (Cromplon dan Lamp dalam Fandeli, 1995).
Terdapat pengertian lain tentang pemasaran yaitu suatu proses analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari suatu program yang dirumuskan untuk mengadakan
pertukaran nilai secara sengaja sesuai dengan sasaran proses tertentu, demi mencapai tujuan
organisasi. Sehingga dapat disimpulkan pengertian pariwisata adalah sutu proses manajemen
yang melibatkan/menyangkut perumusan tujuan organisasi dan sasarannya, analisis,
perencanaan, dan implementasi (Kotler dalam Fandeli, 1995).
Pemasaran dalam bidang pariwisata sangat diperlukan, karena dengan adanya pemasaran,
obyek wisata tersebut menjadi dikenal masyarakat luas dan dapat menarik banyak wisatawan
untuk datang berkunjung. Pemasaran pariwisata (marketing of tourism) dimengerti sebagai suatu
usaha untuk mendekatkan atau mempermudah terjadinya pertemuan/transaksi antara sisi
penawaran dan permintaan (Sunaryo, dalam Fandeli 1995). Keseluruhan proses tersebut
bermuara pada pencapaian tujuan untuk meningkatkan frekuensi terjadinya transaksi pariwisata
bagi suatu Negara/masyarakat tertentu yang berbeda-beda, sesuai dengan tujuan filosofi dari
(pembangunan) bangsa/Negara itu sendiri. Selain itu, terdapat batasan pemasaran wisata yang
digunakan sebagai penyesuaian yang sistematis dan terkoordinasi mengenai kebijakan dari
badan-badan usaha wisata maupun kebijakan dalam sektor pariwisata pada tingkat pemerintah,
lokal, regional, nasional dan internasional, guna mencapai suatu titik kepuasan optimal bagi
kebutuhan-kebutuhan kelompok pelanggan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligus
untuk mencapai tingkat keuntungan yang memadai (Krippendorf dalam Wahab, 1992).
Definisi lain tentang pemasaran pariwisata adalah proses manajemen dimana organisasi
pariwisata nasional dan/atau badan-badan usaha wisata dapat mengidentifikasi wisata pilihannya
baik yang actual maupun potensial, dapat berkomunikasi dengan mereka untuk meyakinkan dan
mempengaruhi kehendak, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan hal yang tidak disukai, baik pada
tingkat lokal, refional, nasional maupun internasional, serta merumuskan dan menyesuaikan
produk wisata mereka secara tepat, dengan maksud mencapai kepuasan optimal wisatawan
sehingga dengan begitu mereka dapat meraih sasaran-sasarannya (Wahab, 1992:28).
Tujuan Pemasaran Pariwisata
Pemasaran sebagai suatu kebijakan manajeman, harus dibimbing oleh tujuan-tujuan yang
sudah dirumuskan dengan baik. Tujuan pemasaran berbeda dari sasaran dan target pemasaran.
Tujuan adalah ungkapan yang filosofis secara garis besarnya yang ditegaskan oleh organisasi
atau perumahan tertentu, sedangkan target adalah perkiraan kuantitatif tentang hasil-hasil yang
diharapkan akan dicapai (Wahab, 1992:29).
Tujuan-tujuan yang ada harus bergerak di sekitar pasar dan ciri khasnya secara garis besar
adalah sebagai berikut (Wahab, 1992:29).
1. Dalam jangka panjang terus meningkatkan keuntungan.
2. Mendorong pertumbuhan pariwisata yang serasi dan memperkokoh dampak ekonomi
bidang pariwisata.
3. Membawa keamanan dan keseimbangan dalam perencanaan pengembangan sosial dan
ekonomi.
4. Memantapkan dan memacu porsi pasar dalam menghadapi persaingan pada bidang
pariwisata.
5. Memajukan citra pariwisata negeri itu.
Proses pemasaran pariwisata dilakukan dengan aktivitas analisis, baik pada sisi permintaan
(pangsa pasar) maupun pada sisi penawaran (produk) pariwisatanya (Sunaryo, dalam Fandeli
1995).
1. Sumber-sumber alam.
a. Berciri sejarah, budaya dan agama, seperti industri seni kerajinan rakyat, industri
kerajinan tangan, dll.
c. Sarana pencapaian dan alat transportasi penunjang, pelabuhan udara, kereta api,
angkutan darat lainnya, dan pelabuhan laut.
e. Pola hidup masyarakat yang sudah menjadi khas wisata yang sangat penting,
seperti cara hidup bangsa dan pandangan hidup.
Strategi pemasaran pariwisata di suatu daerah sering menggunakan promosi dan publikasi
dalam mengenalkan obyek wisatanya. Publikasi dan promosi bertujuan untuk memberitahukan
kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa terdapat suatu produk yang akan dijual
(Yoeti, 1996:47). Agar produk tersebut dikenal banyak orang maka perlu diperkenalkan apa
kelebihan dari produk tersebut, dan dimana dapat membeli produk tersebut. Publikasi dijutukan
kepada pembeli potensial yang belum diketahui, sedangkan promosi ditujukan untuk pembeli
potensial yang telah diketahui identitasnya.
Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif
singkat. Dalam kegiatan promosi diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap
calon konsumen (Soekadijo,1996:241). Promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti
pemasangan iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotions) maupun melakukan
persuasif melalui personal sellingdan dibantu dengan public relations sehingga promosi yang
dilakukan dengan efektif.
Promosi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Promosi langsung dapat dilakukan
melalui:
4. Pemberian rabata selama jangka waktu tertentu biasanya diberikan pada waktu promosi.
5. Pemberian hafiah, khusus selama waktu promosi, misalnya karcis bebas untuk atraksi di
daerah pariwisata dan sebagainya.
Publikasi adalah usaha menciptakan permintaan dan cara permintaan atau mempengaruhi
permintaan dengan cara menonjolkan kesesuaian produk wisata dengan permintaan wisata
(Soekadijo, 1996:245). Publikasi dapat disampaikan secara langsung kepada konsumen dengan
memberikan informasi kepada konsumen melalui majalah atau surat kabar, media elektronik
seperti radio dan TV, poster, maupun brosur. Didalam publikasi terdapat tiga tahapan pokok yaitu
penyebaran informasi, penanaman keparcayaan dan keyakinan, serta penjualan.
Publikasi mengandung empat unsur pokok yang menjadi persyaratan supaya publikasi dapat
berhasil (Soekadijo, 1996:247). Keempat unsur tersebut antara lain:
3. Tema, yaitu rumusan dalam bahasa secara tepat dan teliti dari poros publikasi
4. Pesan (message) publikasi yang disusun berdasarkan tema yang dipilih dan berupa
rumusan yang disampaikan kepada publik atau calon konsumen.
Berdasarkan batasan tersebut, secara umum sektor pariwisata dapat dibedakan menjadi
tiga mecam, yaitu darmawisata, widyawisata, dan karyawisata. Pariwisata telah terbukti dapat
mendorong pertumbuhan perekonomian melalui peluang investasi, peluang kerja, peluang
berusaha dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://karyatulisilmiah.com/pemasaran-pariwisata/
http://totoksuharto.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-jenis-usaha-pariwisata.html
http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/motivasi-perjalanan-wisata.html
https://www.kajianpustaka.com/2015/06/pengertian-dan-jenis-usaha-pariwasata.html
http://meganurintan.blogspot.com/2016/04/konsep-dasar-pariwisata.html
AKUNTANSI HOTEL
BISNIS PARIWISATA
Nama Kelompok 10 :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019