Anda di halaman 1dari 32

KHUSNUL FIKRIYAH

Tujuan Manajemen Operasional

Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk


dapat :
 menghasilkan output sesuai yang diharapkan pasar
 menghasilkan output secara efisien
 menghasilkan nilai tambah yang semakin besar secara
efisien
 sebagai pemenang dalam kegiatan persaingan
 menghasilkan output yang semakin digemari
pelanggan
Gambaran Startegi Operasi

 Bagian dari strategi perusahaan


 Acuan dalam kegiatan produksi dan pelayanan kepada
pelanggan guna mewujudkan tujuan perusahaan dan
menciptakan kepuasan pelanggan
Lingkup Strategi Operasi
Alat untuk mewujudkan visi & misi perusahaan melalui
kegiatan operasi-produksi .
Merupakan perumusan keputusan tentang :
 Desain Proses : teknologi produksi, penentuan skala
produksi,perencanaan dan pengendalian persediaan,
pemilihan lokasi
 Perencanaan dan Pengendalian Produksi
 Penjaminan dan pengendalian mutu
 Sistem kompensasi
 Penataan organisasi fungsi produksi
 Dan lain-lain
Fungsi – Fungsi Dalam Perusahaan

1. Fungsi Pemasaran
2. Fungsi Produksi
3. Fungsi Keuangan
4. Fungsi SDM
5. Dll.
Masukan :
- Bahan
-Tenaga Kerja Keluaran :
- Modal Proses -Barang
- Keahlian -Jasa
- Informasi -Informasi

Umpan Balik
(Informasi Produksi)

Model umum fungsi produksi


Pengukuran Kinerja
 Produktivitas
 Efisiensi
 Efektivitas
Produktivitas

Bertujuan untuk menilai kinerja proses


produksi dilihat dari sisi keluaran (output)
proses , yaitu berapa unit output yang dapat
dihasilkan oleh setiap unit masukan (input)
Rasio Output terhadap Input proses
 Output / Input
Efisiensi

Bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi


dilihat dari sisi Input proses, yaitu berapa unit
Input yang dipergunakan untuk menghasilkan satu
unit Ouput

 Rasio Input terhadap Output


 Input / Output (= 1/Produktivitas)
Efektivitas

Ukuran kinerja yang menunjukkan hubungan antara


tujuan ( target ) dengan Output yang direalisir .

Kinerja Operasi yang menyatakan tingkat keberhasilan


merealisir target yang telah ditetapkan .
TUJUAN

Efektivitas

PERSYARATAN
MINIMUM YANG
DIPERLUKAN

Efisiensi Produktivitas

INPUTS PROCESS OUTPUTS

Produktivitas, efisiensi dan efektivitas produksi


Proses Manajemen
• Proses manajemen berkaitan dengan sejumlah aktivitas
yang perlu diambil dalam usaha menentukan
kelangsungan jalannya organisasi baik organisasi bisnis
maupun nirlaba .
 Perilaku organisasi dimotivasi oleh usaha untuk
memuaskan & keinginan konsumen atau pengguna
keluaran
 Untuk menjawab kebutuhan & keinginan konsumen perlu
didef .Misi Pokok Organisasi, Tujuan dan Target dari
organisasi produksi
Misi Organisasi atau Perusahaan
Menunjukkan alasan-alasan pendirian atau
pembentukan suatu organisasi; misalnya :
 Memproduksi atau menyediakan produk atau jasa
yang dibutuhkan oleh pengguna yang menjadi
pelanggan dengan memuaskan.
 Bisa juga kepada pihak yang berkepentingan
(Stakeholder ).
TUJUAN ORGANISASI

 Perlu merumuskan tujuan yang hendak dicapai


dalam menjalankan misinya.
 Mis. Return of Invesment , pertumbuhan,
kelangsungan hidup, reputasi, pelanggan yang
loyal, peningkatan pangsa pasar ( perusahaan
swasta )
 Misal Output yang berkualitas (siap pakai), dunia
kerja setelah lulus maksimal satu tahun ( lembaga
pendidikan ).
TARGET

 Target ( sasaran ) ditentukan berdasarkan tujuan


, dinyatakan dalam satuan yang terukur dan
dalam jangka waktu tertentu

Contoh
Tujuan : peningkatan pangsa pasar (market
share) menjadi rata- rata 20% dlm. kurun waktu
5 tahun.

Target : di breakdown per tahun mis. 18% , 20%


, 20% , 21% , 21%
Manajemen Operasional (Perkembangan)
 Sebagai perkembangan dari Manajemen Pabrik
(Manufacturing Management) dan Manajemen Produksi
(Production Management)
 Manajemen Pabrik ditekankan pada usaha menghasilkan
produk secara efisien , beorientasi pada keunggulan
bersaing pada Biaya (Cost Oriented), sd 1930 – an.
 Manajemen Produksi, mengkaji tata produksi barang dan
belum menaruh perhatian pada produksi jasa.
Sudah memperhatikan kualitas disamping pada tekanan
biaya . Berorientasi pada Biaya dan Kualitas (Quality and
Cost Oriented atau QC Oriented), 1930 – 1970 - an
Manajemen Operasional , Sasarannya adalah mewujudkan
Efisiensi Biaya (Cost Minimization) dalam proses produksi
baik barang maupun jasa , Kualitas yang tinggi (High Quality)
, penyerahan tepat waktu / cepat (Speed of Delivery) dan
peralatan produksi dapat segera dialihkan untuk
mengerjakan produk lain (Flexibility).

Dikenal dengan QCDF Oriented , 1970-an sd sekarang .


Manajemen Operasional (Ruang Lingkup)
3 kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup
dalam Manajemen Operasi :
 Keputusan atau kebijakan Desain (desain produk, lokasi dan tata
letak pabrik, kegiatan pengadaan masukan, desain organisasi
perusahaan dll) , termasuk kebijakan Jangka Panjang.
 Keputusan atau kebijakan Proses Transformasi (Operations),
termasuk didalamnya adalah Jadwal Produksi, Shift karyawan,
Anggaran Produksi, Jadwal atau Schedule dll, termasuk kebijakan
Jangka Pendek.
 Keputusan atau kebijakan Perbaikan Terus Menerus dari sistem
operasi mencakup Mutu Keluaran, Keefisienan Sistem,
Kompetensi Karyawan, Perawatan Sarana Kerja, Metode Kerja dll,
termasuk kebijakan bersifat rutin .
Value Transformation
Design Decision Added Decision and
and Activities
Activities
Operations
Order Management
Eficiency
Winner

Continuous Improvement
Activities

Diagram Improvement Activities


 Perpaduan antara Aktivitas Desain & Tranformasi, akan
menciptakan Nilai Tambah yaitu manfaat yang lebih besar
untuk perusahaan.
 Perpaduan antara Tranformasi & Perbaikan Sistem, akan
meningkatkan Efisiensi Proses sehingga nilai tambah yang
lebih besar dapat tercapai.
 Perpaduan antara Desain & Perbaikan terus menerus dapat
menghasilkan keluaran yang semakin baik, diterima pasar
dan mampu berdaya saing (menjadi Order Winner).
Sistem Manajemen Mutu &
Standard Operating
Procedures
MUTU

mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau


derajat sesuatu
Pendekatan Mutu (Kualitas)
Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama,
antara lain sebagai berikut:
1. transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju
keunggulan;
2. product based quality yaitu suatu atribut produk yang
memenuhi kualitas;
3. user based quality yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam
penggunaan produk;
4. manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap
persyaratan-persyaratan standar;
5. value based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat
harga yang kompetitif.
SISTEM MANAJEMEN MUTU

Sekumpulan prosedur terdokumentasi dan


praktek-praktek standar untuk manajemen
sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian
dari suatu proses dan produk (barang atau
jasa) terhadap kebutuhan persyaratan
tertentu yang ditentukan oleh pelanggan
dan organisasi.
Tahapan dalam Menerapkan Sistem
Manajemen Mutu
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen
mutu yang akan diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari
organisasi.
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengaruh yang
terdiri dari manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi sistem.
6. Meninjau ulang sistem manajemen kualitas yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. menciptakan kesadaran kualitas (quality awareness) pada semua
tingkat dalam organisasi.
Tahapan dalam Menerapkan Sistem
Manajemen Mutu (Lanjt)
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen
kualitas dalam manual kualitas (buku panduan).
10. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan
oleh prosedur-prosedur.
11. Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur
operasional atau prosedur terperinci.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.
14. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen
kualitas
Hambatan pengembangan sistem manajemen mutu:
1. Ketiadaan komitmen dari manajemen.
2. Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman tentang manajemen
kualitas.
3. Ketidakmampuan mengubah kultur perusahaan
4. Ketidaktepatan perencanaan kualitas.
5. Ketiadaan pendidikan & pelatihan berkelanjutan.
6. Ketidakmampuan membangun suatu learning organization yang
memberikan perbaikan terus – menerus.
7. Ketidakcocokan struktur organisasi serta departemen dan individu
yang terisolasi.
8. Ketidakcukupan sumber daya.
9. Ketidaktepatan sistem penghargaan dan balas jasa bagi karyawan.
Sistem Manajemen Mutu (SMM)
• SMM Informal: sistem manajemen mutu yang disusun berdasarkan
pemahaman & keyakinan pihak manajemen akan prinsip-prinsip
manajemen mutu yang akan diterapkan dalam organisasi,
kemudian disusun model sistem manajemen yang berlaku pada
organisasi itu.
• SMM Formal: sistem manajemen mutu yang mengadopsi model
Sistem Manajemen Mutu Formal dan ingin memperoleh pengakuan
bahwa organisasi itu telah berhasil menyusun model Sistem
Manajemen Mutu Formal. Manajemen organisasi harus bisa
membuktikan kepada institusi formal yang menilai kelayakan
penerapan model Sistem Manajemen Mutu Formal itu, untuk
mendapatkan award atau penghargaan.
Standard Operating Procedure (SOP)
• Standard Operating Procedure (SOP) adalah penetapan
tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan,
dimana, dan oleh siapa. SOP dibuat untuk menghindari
terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan
yang akan mengganggu kinerja organisasi secara
keseluruhan. SOP merupakan mekanisme penggerak
organisasi/lembaga agar dapat berjalan/berfungsi secara
efektif dan efisien.
Manfaat SOP
• Sebagai standard acuan yang digunakan oleh seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan dalam
melakukan tugas-tugasnya sehingga lebih terarah
dan tepat guna.
• Sebagai alat untuk mengurangi faktor kesalahan dan
ketidak disiplinan karyawan dalam melakukan proses
kerja.
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan baik
secara individu maupun kelompok.
• Meningkatkan kemandirian karyawan sehingga tidak
selalu tergantung pada manajemen/pimpinan dalam
menjalankan tugasnya.
Manfaat SOP (lanjt)
• Menciptakan ukuran standar kerja yang dapat
dipakai oleh karyawan dalam mengevaluasi dan
memperbaiki kemampuannya.
• Memberikan informasi mengenai peningkatan
kompetensi karyawan.
• Menciptakan keseragaman proses kerja dan kualitas
produk.
Tugas:

Anda mungkin juga menyukai