Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ORGANISASI BISNIS DAN BUDAYA ORGANISASI ISLAMI

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah Etika Bisnis Islam

Dosen pengampu: M. Arif Hakim, M.Ag

Disusun oleh kelompok 9 ES-F5:

1. Hidayatul munawwarah 1620210197


2. Ummi latifah 1620210206
3. Aulia zahrotun nisa 1620210212
4. Ahmad faishol 1620210219

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KUDUS


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Istilah organisasi dewasa ini sudah sangat familiar di kalangan
masyarakat. Apalagi dengan istilah bisnis. Namun jika dua kata tersebut
dipadankan menjadi organisasi bisnis, tentu tidak semua memahami dan
familiar dengan istilah ini. Dalam kondisi perekonomian dunia, termasuk
Indonesia, yang masih dikuasai oleh sistem kapitalisme, berimbas pada
lahirnya banyak badan hukum sebagai entitas tersendiri (perusahaan yang
bermotif laba atau nirlaba) yang dianggap bisa berdiri sendiri atau lepas dari
pemiliknya. Bahkan, hak dan kewajibannya pun bisa dilepaskan pula dari
pemiliknya. Keadaan seperti ini pada akhirnya sering kali menimbulkan
beragam problem. Entitas (satuan yang berwujud) atau organisasi usaha itu
mengabaikan kewajiban tapi merasa memiliki hak yang penuh. Akibatnya,
muncul berbagai tindakan kezaliman yang merugikan masyarakat. Seolah
organisasi bisnis itu tidak merasa memikul tanggung jawab moral, dan hanya
diakui sebatas badan hukum saja.
Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-
kecilan, menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum
banyak orang yang tau tentang organisasi bisnis, sehinnga usahanya belum
menggunakan struktur bisnis yang tepat.
Banyak juga orang-orang yang tidak tau mengenai bentuk-bentuk
organisasi bisnis, sehingga mereka tidak tau betuk usaha apa yang sedang
mereka jalani.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian organisasi bisnis?
2. Apa bentuk organisasi bisnis?
3. Bagaimana struktur dalam organisasi bisnis?
4. Sebutkan jenis-jenis organisasi bisnis dalam islam?
5. Bagaimana prinsip perilaku organisasi islam?
6. Karakteristik budaya organisasi islami

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi bisnis
2. Untuk mengetahui bentuk organisasi bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana struktur dalam organisasi bisnis
4. Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi bisnis dalam islam
5. Untuk mengetahui prinsip perilaku organisasi islam
6. Untuk mengetahui karakteristik budaya organisasi islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Bisnis
1. Pengertian Pengorganisasian
Aktivitas apapun yang dilakukan, termasuk berbisnis memerlukan
pengorganisasian yang baik. Dengan adanya pengorganisasian maka akan jelas
siapa mengerjakan apa, bertangungjawab kepada siapa, dan apa yang menjadi
tujuan dalam bekerja itu. Jadi dalam pengertian pengorganisasian memiliki
substansi (a) ada tatanan, (b) ada orang yang bekerja, (c) ada sumberdaya yang
digunakan, dan (d)ada tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa pengorganisasian bisnis itu
adalah pendayagunaan orang-orang yang ada dalam tatanan (struktur)
organisasai bisnis dengan menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai
tujuan bisnis. Atau dalam bahasa yang lebih simple pengorganisasian itu adalah
pendayagunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi1.
Dalam perspektif Iain, pengorganisasaian (organizing) adalah proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki, dan Lingkungan yang melingkupinya.
Pengertian ini mengandung dua substansi: (a) departementalisasi (pembidangan
pekerjaan), dan (b) pembagian kerja. Selain yang dijelaskan diatas,
pmgorganisasian juga rnempunyai bermacam-macam pengertian, sesuai dengan
sudut pandang atau dari sisi mana kita melihatnya seperti misalnya:
a. Cara merancang struktur formal untuk sumber daya organisasi bisnis (man,
money, material, machine, and metode) yang paling efektif.
b. Bagaimana mengelompokkan kegiatan-kegiatan organisasi bisnis yang
dikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk

1
Ma’ruf Abdullah, manajemen bisnis syariah, Banjarmasin: aswaja pressindo, 2014, hlm 141
mengoordinasikan pekerjaan-pekerjaan bisnis dan membagi-bagi pekerjaan
itu kepada para karyawan yang menjadi anggota kelompok.
c. Hubungan antar fungsi-fungsi,jabatan-jabatan, tugas-tugas, dan para
karyawan.
d. Cara membagi habis tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan
mendelegasikannya dan mengkoordinasikan pelaksanaannya.
Dalam pemahaman yang lain, pengorganisasoian bisnis merupakan suatu
proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta
membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses terjadinya pengorganisasian
tersebut dapat dilihat dari langkah-langkah prosedur berikut ini2:
a. Adanya pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan bisnis.
b. Adanya pembagian beban pekerjaan organisasi bisnis menjadi pekerjan yang
menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan, sebagaimana termuat
dalam uraian tugas (Job Description). Pembagian beban pekerjaan itu harus
rasional, adil, dan merata.
c. Adanya mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi bisnis menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan menjadi perhatian para anggota organisasi bisnis
sehingga membuat mereka konsen dengan apa yang menjadi tujuan
organisasi, menghindari ketidakefisienan dan tindakan-tindakan yang tidak
perlu.
Pengorganisasian bisnis yang tepat akan memudahkan organisasi
mencapai tujuannya, mengembangkan dan meningkatkan kapasitas organisasi,
serta meningkatkan kinerja organisasi.

2
Ibid., hlm 142
2. Bagan organisasi bisnis
Bagan organisasi bisnis memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau posisi-posisi yang ada dalam organisasi yang
menunjukan hubungan kerja antara satu dengan yang lain. Satuan-satuan
organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dengan kotak-kotak yang
dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis lurus yang menunjukan garis
perintah kalau dilihat dari atas, dan garis pertanggung jawaban jika dilihat dari
bawah.
Bagan suatu organisasi paling tidak menggambarkan aspek-aspek penting
dari suatu struktur organisasi bisnis, yang secara ringkasdapat dijelaskan
sebagai berikut3:
a. Tergambar adanya pembagian ketrja, setiap kotak memperlihatkan suatu
organisasi bisnis apa yang bertanggungjawab melaksanakan pekerjaan yang
menjadi porsi bagian yang ada dalam kotak itu
b. Tergambar adanya posisi manajer dan bawahan yang menunjukan hubungan
wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan (dalam hal ini
antara manajer dan bawahan)
c. Tergambar adanya tipe pekerjaan yang dilaksanakan, juga tabel dan
deskripsi pada tiap kotak menunjukan pekerjaan organisasional yang
menjadi tanggung jawab yang berbeda satu dengan yang lain
d. Tergambar pengelompokan segmen-segmen pekerjaan, atas dasar
fungsional, divisional, atau departementalisasi.
e. Tergambar tingkatan manajemen, dimana suatu bagan tidak hanya
menunjukan manajer dan bawahan, tetapi juga keseluruhan hirarki
manajemen. Dalam kalimat yang lebih singkat bagan organisasi
(organization chart). Daft (2006) menyebutnya "penggambaran visual dari
struktur organisasi".

3
Ibid., hlm 143
3. Struktur Organisasi Bisnis
Struktur organisasi bisnis secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal untuk mengelola bisnis. Struktur organisasi
menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang (karyawan) yang
menunjukan kedudukan, tugas, wewenang, dan tannggungjawab yang berbeda
dalam satu organisasi bisnis.
Struktur juga mengandang unsur-unsur spesialisasi pekerjaan,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam membut
keputusan di masing-masing unit kerja, bagian atau bidang yang ada dalam
organisasi bisnis. Di dalam kalimat yang lebih singkat Daft (2006) menyebut
struktur organisasi (Organization structure) adalah kerangka kerja dimana
Organisasi mendefinisikan bagaimana tugas dibagikan, sumberdaya
dimanfaatkan, dan departemen dikoordinasikan.
Perancangan struktur organisasi, termasuk struktur organisasi bisnis
ditentukan oleh faktor-faktor berikut4:
a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan. Menurut chandler struktur
mengikuti strategi. Strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan
saluran komunikasi dapat disusun diantara manajer dan bawahan. Aliran
kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka
struktur organisasi juga berubah.
b. Teknologi yang digunakan. Perbedan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi.
Seperti misaInya perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri
masal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih
tinggi dibanding perusahaan industry pakaian jadi yang mengutamakan
perubahan mode.

4
Ibid., hlm 144
c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat didalam organisasi itu.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka untuk
bekerjasama perlu diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi
saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan kerja pada
struktur organisasi.
d. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-
satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin
besar organisasai maka semakin rumit.
B. Budaya organisasi islami
1. jenis-jenis organisasi bisnis dalam islam
Sebelum memasuki subbab struktur dan bentuk organisasi secara teknis,
pembahsan akan didahului dengan pengenalan usaha (perseroan) atau syarikah
atau syirkah berikut macamnya dari perspektif islam. Hal ini sangat dibutuhkan
dalam aplikasi bisnis islami. Juga mengingat semua jenis perseroan
konvensional yang ada sekarang ini tidak ada satu pun yang luput dari paham
kapitalisme-sekuralisme.
Perseroan (syarikah) dari segi bahasa bermakna penggabungan dua
bagian atau lebih. Adapun menurut syara’, perseroan adalah transaksi atau akad
antara du orang atau lebih, yang dua-duanya sepakat untuk melakukan kerja
yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan. Syarikah adalah
akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya bersepakat untuk melakukan
usaha bersama dengan tujuan mencari keuntungan. Hukum-nya mubah dan
boleh dilakukan antara sesama muslim atau antara orang Islam dan orang kafir
dzimmi.
Rukun syarikah ada tiga: (1) shighat/aqad (ijab dan qabul), (2) pihak yang
berakad, baik syariku aI-ma/ maupun syariku al-badn, dan (3) usaha.
Adapun syarat sah atau tidaknya akad syarikah tersebut amat bergantung
pada sesuatu yang ditransaksikan, yaitu harus sesuatu yang bisa dikelola.
Sesuatu yang bisa dikelola, ditransaksikan atau transaksi perseroan yang bisa
diwakilkan sehingga sesuatu yang bisa dikelola tersebut sam-sama mengikat
mereka.5
Terdapat lima jenis syarikah tergolong syarikah uqud, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Syarikah aI-lnan
Syarikah antara dua orang atau lebih yang masing-masing
mengikutkan modal ke dalam syarikah dan sekaligus menjadi pengelolanya.
kemudian keuntungan dibagi di antara mereka berdasarkan kesepakatan.
b. Syarikah alWujuh
Syarikah antara dua orang (atau lebih) dengan modal dari pihak di luar
keduanya.
c. Syarikah Abdan
Syarikah antara dua orang atau lebih yang mengandalkan tenaga atau
keahliannya saja tanpa harta mereka untuk menerima pekerjaan.
Keuntungannya dibagi berdasarkan kesepakatan.
d. Syarikah Mudharabah
Syarikah mudharabah (qiradh) terjadi bila pemilik modal (shahibul
mal) menyerahkan modalnya kepada pengelola (mudharib) untuk dikelola
atau diusahakan, sedangkan keuntungannya dibagi menurut kesepakatan
bersama.
e. Syarikah Mufawadhah
Syarikah gabungan dari berbagai bentuk syarikah model inan, abdan,
mudharabah, dan wujuh. 6
2. Prinsip perilaku organisasi islam
a. Prinsip universal
1) Afirmasi tegas otoritas universal tuhan

5
Ismail yusanto Muhammad, Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: gema insani, 2002, Hlm. 126
6
Ibid, hlm. 130-131
Alam semesta dimiliki dan do oprasikan oleh atu kekuatan tinggi
yang dikenal sebagai tuhan atau Allah dalam bahasa arab. Tuhan adalah
pemilik universal. Tuhan merupakan awal dan akhir semua manuisa yang
menolak otoritas tuhan atau menipiskannya dengan mnyekutukan
tuhantelah melakukan kesalahan yang sangat besar dalam kehidupannya
dan akan membayar sangat ahal dengan kepedihan tak terbayangkan
dalam aoi neraka.
2) Afirmasi tegas bahwa ras manusia merupakan wakil dan wali tuhan
dibumi. sebagai wakil dan wali, manusia dianugrahi dengan:
a) Nafs, kombinasi antara tubuh biologis dan roh atau jiwa suci surgawi(
ketika masuk ketubuh dalam kelahiran)
b) Jumlah terbatas dalam masahidup, kwmampuan bicara, kekuatan
kehendak, kekuatan untuk mengidentifikasi baik dan buruk, kebebasan
pilihan serta ilmu.
c) Jumlah terbatas dalam system pendukung kehidupan disekitar bumi
d) Kebijakan, prosedur, dan standar luas dalam bentuuk petunjuk ilahiah
unyuk mengatur perilaku manusia guna melaksanakan tanggung jawab
perwakilan dan perwaliannya.
e) Misi atau kunci yang ditetapkan bagi ras manusia oleh allah adaah
untuk mendemonstrasikan kepada tuhan, melalui niat dan tindakan,
bahwa ia dapat membagun kedamaian dibumi
f) Balasan keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab manjadi seorang
hamba sejati dibumi hanya untuk mencari ridho allah adalah masuk
surge untuk hidup dalam kehidupan penuh berkah dan abadi.
g) Akhir kegagalan melaksanakan tanggung jawab ini juga sangat
mengerikan di alam semsta,nafs gagal, bentuk hasil cacat dan rusak
harus dilemparkan ke bara hitam api neeraka yang dengan beragam
tingkat panasnya.
b. Prinsip turunan
1) Afirmasi tegas bahwa semua paradigm sosio-ekonomi dan politik ras
manuisa hanya merupakan sarana atau subtujuan untuk mencapai tujuan
universal. Implikasi penolakan avirmasi ini mungkin sebagai berikut:
a) Pada sisi lahiri, hal ini menciptakan perpecahan luarbiasa diantara
pemimpin manusia menjadi satu perilaku disfungsional,
b) Otoritas tuhan akan ditolak atau diabadikan pada posisi kedua, dan
akan mengundang tindakan korektif tuhan yang mungkin sangat
menyakitkan.
c) Manusia, sudah terbagi dalam dua kelompok, bukan sebagai wakil dan
wali tuhan, akan tetapi mengambil posisi sebagai pemilik diri mereka
sendiri, penciptaan kebijakan, prosedur, dan standar kehidupan bumi
itu sendiri.
d) Ras manusia terbagi menjadi kaya dan miskin, karena ekspoitasi
ekonomi satu kelompok oleh kelompok lain berlangsung atau usaha
sengaja yang dilakukan oleh satu kelompok untuk menguasai
kesejahteraan yang lain.
e) Semakin lama, usaha dan sumber daya akan terbagi daam perbaikan
dan kehancuran yang diciptakan oleh kekacauan
f) Singkatnya, upaya manuisa untuk memaksimalkan keuntungan jangka
penddek akan berakibat pada kerusakan jangka panjang terhadap
lingkungan dibumi.
2) Penegasan kuat bahwa Allah memang membimbing seluruh manusia
yang meyakini kekuasan tuhan, kekhalifahan manuisa, dan tanggung
jawab perwalian serta mau melaksanakan tanggung jawab mereka. Allah
berfirman sebaga berikut:
(Q.S Ali Imran ayat 3;110)
   
  
  
    
   
   
  
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
c. Prinsip terapan
1) Tujuan- tujuan organisasi
a) Memadukan tujuan universal dengan turunan di segenap organisai
sebagai landasan perbuatan
b) Tidak boleh memproduksi dan menyuplai barang-barang serta
memberi layanan yang dilarang (haram)
2) Struktur organisasi
Hirarki manajemen adalah didasrkan secara ilmiah. Surge, neraka,
alam semesta dan kemampuan, serta perilaku manusia semua memiliki
gradasi dari yang terendah sampai yang trtinggi. Posisi yang ditempati
didasrkan pada manfaat baik kualitas teknis maupun perilaku islami.
3) Kepemimpinan
Otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas juga didasarkan secara
alamiah, tapi memiliki makna ganda.
a) Pekerja dan manajer muslim secara bersamaan melapor kepada dua
atasan, yaitu kepada tuhan dan manajer manusia
b) Demikian pula, pekerja dan manajer muslim merasa bertanggung
jawab pertama kepada tuhan dan barulah kemudian kepada manajer
manusia.
c) Pendekatan tim dan pertisipasi di perlukan (QS Al Maidah 5;2)
  
    
  
  
  
   
   
   
   
  
   
  
   
   
    
  
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-
id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah
sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”
4) Etika dan tingkat kesehatan kerja
Dalam perkataan yang sederhana, aturan aturan yang di tetapkan
oleh islam seperti yang dinyatakan dalam nukilan yang disebutkan diatas,
memperlihatkan bahwa:
(QS al-baqarah 2;222)
  
    
   
  
   
   
    
 
 
“mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka
suci[138]. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat
yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
5) Perilaku individu dan interpersonal
Alquran dan sunnah memaparkan garis petunjuk kemprehensif bagi
pendidikan individu muslim agar terdidik ahli dalam organisasi, beberapa
petunjuk dasar adalah :
a) Percaya tuhan dan dorongan kerja terhormat diwajibkan sebagai
kombinasi
b) Dorongan menyebarkan kebaikan dan larangan kejahatan diantara
manusia juga di madatkan sebagai kombinasi
c) Ibadah dan sedekah wajib yang ditetapkan dimadatkan sebagai
kombinasi
d) Puasa dan hadi dimadatkan
e) Hak dan kewajiban antara suami dan istri, orang tua dan anak, majikan
dan pekerja dijelaskan
f) Mencari ilmu, bahkan meskipun melakukan perjalanan jauh dianjurkan
g) Bekerja keras menuju perubahan di wajibkan (QS ar ra’d, 13;11)
   
  
    
     
  
   
    
      
 
“bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya
Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
6) Perencanaan dan control
Merupakan syarat alami organisasi yang hendaknya diikuti
sebagaimana tuhan menetapkan tujuan strategis ras manusia dan semua
manusia dimonitor penuh serta akan dihitung atas semua niat dan
tindakan pada hari kiamat beserta dengan pahala dan hukum yang
setimpal7.
3. Karakteristik budaya organisasi islami
Pandangan Islam memberikan suatu kewajiban moral bagi setiap warga
masyarakat muslim untuk berusaha semaksimal mungkin melaksanakan semua
syari’ah (aturan) Islam di segala aspek kehidupan, termasuk dalam pencaharian
kehidupan (ekonomi) dan lebih khusus pada urusan etika kerja dalam. Dalam
etika atau budaya organsasi yang merupakan bagian ekonomi Islam, tidak lepas
dari konsep-konsep Islam (syari’ah) yang harus dilaksanakan dalam bidang
tersebut.
Karakteristik budaya organisasi Islam yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi adalah sebagai berikut:

7
Taha Jabir Al-Alwani, Bisnis Islam, yogyakarta, AK GROUP, 2005, halaman 89-99
a. bekerja merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manusia sebagai khalifah
Seorang muslim harus menyadari bahwa diciptakan manusia termasuk
dirinya adalah sebagai khalifah fil ard}i (pemimpin dibumi) yang harus
mampu mengarahkan amal perbuatan manusia yang mampu menciptakan
kebaikan dan kemaslahatan dimuka bumi ini.
b. Bekerja merupakan “ibadah” Berangkat dari fungsi umat Islam sebagai
khalifah fil ardhi dimuka bumi, dan pembawa rahmatan lil ‘ālamin inilah
maka perlulah seorang muslim bertanggung jawab terhadap pengelolaan isi
bumi dan segala isinya. Oleh karena itu proses mengelola isi bumi menjadi
penting bagi seorang muslim demi tercukupi keperluan hidupnya.
c. Bekerja dengan azas manfaat dan maslahat seorang muslim dalam
menjalankan proses bekerjanya tidak semata mencari keuntungan maksimum
untuk menumpuk aset kekayaan. Bekerja dengan mengoptimalkan
kemampuan akal seorang pekerja muslim harus menggunakan kemampuan
akal fikirannya (kecerdasannya), profesionalitas didalam mengelola sumber
daya. Oleh karena faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan
proses produksi sifatnya tidak terbatas, manusia perlu berusaha
mengoptimalkan kemampuan yang telah Allah berikan.
d. Bekerja penuh keyakinan dan optimistik. Seorang muslim yakin bahwa
apapun yang diusahakannya sesuai dengan ajaran Islam tidak membuat
hidupnya menjadi kesulitan.
e. Bekerja dengan mensyaratkan adanya sikap tawazun (keberimbangan)
bekerja dalam Islam juga mensyaratkan adanya sikap tawazun
(keberimbangan) antara dua kepentingan, yakni kepentingan umum dan
kepentingan khusus (Abdullah Abdul Husein, 2004), Keduanya tidak dapat
dianalisa secara hirarkhis melainkan harus diingat sebagai satu kesatuan.
Bekerja dapat menjadi haram jika aktivitas yang dihasilkan ternyata hanya
akan mendatangkan dampak membahayakan masyarakat mengingat adanya
pihak-pihak yang dirugikan dari akivitas tersebut.
f. Bekerja dengan memperhatikan unsur kehalalan dan menghindari unsur
haram (yang dilarang syari’ah) Seorang pekerja muslim menghindari praktek
pekerjaan atau produksi yang mengandung unsur haram antara lain keuangan
mengandung riba, kebijakan terhadap tenaga kerja yang tidak adil dan
pemasaran yang menipu8.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengorganisasian bisnis itu adalah pendayagunaan orang-orang yang ada
dalam tatanan (struktur) organisasai bisnis dengan menggunakan sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan bisnis.
1. jenis-jenis organisasi bisnis dalam islam terdapat lima jenis syarikah tergolong
syarikah uqud, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Syarikah aI-lnan
b. Syarikah alWujuh
c. Syarikah Abdan
d. Syarikah Mudharabah
e. Syarikah Mufawadhah
2. Prinsip perilaku organisasi islam
3. Tujuan- tujuan organisasi
4. Struktur organisasi
5. Karakteristik budaya organisasi islami
B. Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami
sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk

8
Hakim lukman, budaya organisasi islam sebagai upaya meningkatkan kinerja, journal iqtishadia,
vol.9, maret 2016
kami jadikan sebagai pembelajaran dalam memperbaiki makalah-makalah
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim lukman, budaya organisasi islam sebagai upaya meningkatkan kinerja, journal
iqtishadia, vol.9, maret 2016
Ismail yusanto Muhammad.2002.Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: gema insani.
Ma’ruf Abdullah.2014.manajemen bisnis syariah.Banjarmasin: aswaja pressind.
Taha Jabir Al-Alwani.2005. Bisnis Islam. yogyakarta: AK GROUP.

Anda mungkin juga menyukai