Anda di halaman 1dari 1

Sapora dan Justina (2010) menyatakan kepuasan kerja yang tinggi dilihat berperanan

besar dalam usaha memperkembangkan dann meningkatkan tahap profesionalisme


keguruan di negara ini.
Sapora Sipon, Justina Esther Gubud (2010). Gaya kepimpinan pengetua dengan
kepuasan kerja guru. Prosiding Seminar Profesion Perguruan,USIM.
Teori Atau Model Kontingensi (Fiedler, 1967)
Model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek
aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau tingkah laku dan
kriteria yang perlu ada pada seseorang pemimpin (Hoy and Miskel 2006). Model kepemimpinan
Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi kerana model tersebut beranggapan bahawa
sumbangan pemimpin terhadap keberkesanan kerja kelompok tergantung pada cara atau gaya
kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation)
yang dihadapinya. Menurut Fiedler, terdapat dua gaya kepemimpinan iaitu kepemimpinan
berorentasikan tugas dan kepemimpinan berorientasikan hubungan. Beliau juga menyatakan
terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini
selanjutnya mempengaruhi kecekapan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara
pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task structure)
dan kekuatan posisi (position power).

Menurut Fiedler (1967), hubungan antara pemimpin dan surbodinat menjelaskan sampai sejauh
mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh surbodinat, dan kepatuhan surbodinat untuk
mengikuti petunjuk pemimpin. Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas
dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut
dilengkapi dengan petunjuk yang jelaskan dan prosedur yang digunakan. Kekuatan posisi
menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin kerana
posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan erti penting dan
nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh
mana pemimpin (misalnya) menggunakan kuasa autokratik dalam memberikan hukuman dan
penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions).

Anda mungkin juga menyukai