Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah , karena berkat kemurahanNya tugas ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam tugas ini saya membahas mengenai fungsi uang dalam perekonomian. Sesuatu yang terkadang tidak disadarai oleh orang-orang yang menggunakan uang.. Tugas ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan saya berkaitan dengan fungsi uang dalam perekonomian sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas saya sebagai mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar ilmu ekonomi. Resum ini di buat dari tiga buah buku mengenai ekonomi yang terbit diatas tahun 2000. Dari sekian banyak pilihan buku ekonomi, saya memilih buku Pengantar Teori Ekonomi karangan Suherman Rosyidi, Economics Pengantar Mikro dan Makro karangan Iskandar Putong, dan Ekonomi untuk SMA dan MA karangan Drs. Alam S.MM. Demikian tugas ini saya buat, semoga bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Semarang, 19 Desember 2010 Penyusun,

Ike Soraya 14020110130103

ISI
Judul buku Pengarang Penerbit Tahun terbit : : Pengantar Teori Ekonomi : Suherman Rosyidi : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2006

1. SEJARAH UANG Setiap orang diantara kita pasti mengetahui seperti apakah uang itu serta dengan mudah dapat menunjukan bentuk uang tersebut. Akan tetapi tidak semua orang tahu apa apakah uang itu. Sejarah mengenai uang dimulai pada suatu zaman yang telah puluhan ribu tahun silam dimana uang tersebut belum ada. Sejak zaman itu orang telah merasakan bahwa siapapun tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan lengkap dan sempurna. Manusia pada zaman itupun sudah berproduksi. Mereka ingin memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan hasil produksinya sendiri.Namun kesadaran bahwa mereka tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri mendorong terjadinya sistem tukar-menukar barang atau yang biasa disebut barter guna memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan barter dilakukan cukup lama namun kemudian barter terbentur pada kesulitan-kesulitan. Dua kesulitan utama barter ialah kesulitan menetapkan nilai barang dan kesulitan menemukan double coincidence. Contoh dari kesulitan nemetapkan nilai barang misalnya, bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan nilai jumlah beras yang setara dengan jumlah kain. Sedangkan double coincidence misalnya seeorang yang mempunyai beras dan membutuhkan kain namun ada pula orang yang memiliki kain Membutuhkan jagung. Barter diatara keduanyapun sulit terjadi. Harus dicari orang ke-3 yang memiliki jagung dan membutuhkan beras. Mencari orang ini tentu sulit sekali, dan lebih sulit lagi jika ternyata orang ke-3 yang memiliki jagung tersebut menginginkan daging bukan beras. Begitulah sulitnya menemukan double coincidence. Selanjutnya zaman uang dimulai ketika sekumpulan bangsa-bangsa purba yang mendiami lembah Sungai Euphrat dan Sungai Tigris, mendirikan negara-

negara besar yang nama-namanya bergema hinga kini yaitu Babylon, Persia, Assyria, Lydia, Phyrgia, dan Ionia. namun perhatian kita akan lebihbertumpu pada Lydia. Raja Asshurbanipal dari Assyria menyebut negara ini dengan nama Luddi(660 sebelum masehi) dan Raja Lydia yang pertama kali mengadakan hubungan dagang dengannya adalah Raja Gyges.akan tetapi Raja Asshurbanipal terkejut ketika mengetahui bahwa Raja Gyges telah menggunakan uang didalam transaksi dagangnya; sesuatu yang belum pernah dipergunakan di Assyria.ASShurbanipalpun segera menyadari manfaat digunakannya uang dalam transaksi perdagangan. Iapun segera meniru membuat uang. Dan uang digunakn secara merata di seluruh Assyria ketika masa cucu Asshurbanipal yaitu Raja Ninuta Apalekur. Raja-raja Persia dan Babyloniapun segera meniru membuat uang. Itulah sedikit sejarah tentang lahirnya uang. Sejak saat itu uang perlahanlahan mulai memasuki serta menghiasi lembaran sejarah umat manusia. Macammacam barang yang mereka gunakan sebagai uang seperti batu mulia, kulit kerang, gigi dan sebagainya. Namun penggunaan benda-benda tersebut sebagai uang menimbulkan kesulitan. Kesulitan menentukan nilainya adalah kesulitan utama. Kesulitan lainnya ialah benda-benda yang digunakan sebagai uang tersebut adalah barang-barang yang tidak tahan lama, mudah pecah, dan kalau sudah pecah rusaklah nilainya atau tidak laku lagi sama sekali. Orangpun mulai berpikir lagi tentang benda apa yang dapat digunakan sebagai uang. Hasil pemikiran itu merupakan lahirnya uang logam. Namun uang logampun sulit dibawa pergi karena berat apalagi kalau jumlahnya banyak. Maka pada gilirannya lahirlah uang kertas. 2. DEFINISI UANG Greenwald menyatakan bahwa uang adalah setiap alat tukar yamg diterima baik oleh pembeli maupun oleh penjual dan untuk menguji apakah sebuah benda dapat dikatakan sebagai uang adalah dengan melihat apakah benda tersebut dapat dengan segera dibayarkan. Maksud kata-kata dengan segeradalam pernyataan Greenwald tersebut adalah bahwa benda (uang) itu dapat setiap saat dibayarkan tanpa harus ditukarkan dahulu dengan benda lain dan tanpa harus menunggu kesediaaan orang lain untuk menerimanya. Jadi uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagi alat tukar didalam lalulintas perekonomian.

3. TIGA FUNGSI DASAR UANG Setiap benda yang disebut uang akan dan harus memenuhi tiga fungsi dasar uang, yaitu: 1. Sebagai alat tukar atau alat perantara dalam tukar-menukar Bentuk pertukaran yang paling sederhana adalah barter atau pertukarang langsung dalam bentuk in-natura. Namun barter menghendaki bahwa setiap orang harus saling membutuhkan barang milik kawannya yang melakukan barter tersebut. Hal ini tentu saja sulit dilakukan. Dengan uang, orang dapat menukarkan barangnya dengan uang untuk kemudian membelanjakan uang tersebut guna membeli barang yang dikehendaki. Contohnya, kita memiliki uang sebesar seratus ribu rupiah dan dengan uang tersebut kita membeli selembar kain sutra. Itu tak lain sama saja orang tersebut membeli uang kita dengan selembar kain.hanya disini kita tak perlu mencari orang yang bersedia menerima uang itu, sebab siapapun akan menerimanya. Disinilah barter berbeda denngan jual beli. 2. Sebagai alat satuan hitung Uang dapat pula digunakan sebagai alat satuan hitung atau alat pengukur nilai. Dengan meter kita mengukur panjang, dengan liter kita mengukur isi, dengan gram kita mengukur berat, dan dengan acre kita mengukur luas. Maka dengan uanglah kita mengukur segala sesuatu. Juga, kita tidak dapat dengan langsung menjumlahkan apel, jeruk, anggur, atau tepung. Akan tetapi jika kita gunakan harga-harga apel, jeruk, anggur dan tepung kemudian dapatlah dengan mudah kita menjumlahkan barang-barang tersebut. Dengan demikian uang secara luas juga merupakan alat pengukur perekonomian sebab uang itu memungkinkan seorang penjual atau pembeli dapat memutuskan apakah transaksi yang dilakukannya itu menguntungkannya ataukah justru merugikannya. 3. Sebagai alat penyimpan nilai Erat hubungannya dengan fungsi yang pertama adalah fungsi uang yang ketiga yaitu fungsi uang sebagai penyimpan nilai. Apabila kita memiliki segudang padi dan kita malas menyimpannya karena menyimpan padi

banyak hanya akan menghabiskan tempat, kita dapat menjualnya dan kemudian menyimpan hasil penjualan itu tidak segudang melainkan hanya sepeti saja atau bahkan cukup dengan beberapa lembar uang saja. Di dalam beberapa lembar uang kertas itulah kita simpan nilai padi tadi. Dilain pihak uang dapat pula disimpan untuk dipakai atau dibelanjakan pada suatu saaat yang akan datang kelak. Namun sebenarnya uang bukanlah penyimpan nilai yang sempurna. Apabila kenaikan harga-harga melanda negeri misalnya, uang yang disimpan tadi akan kehilangan sebagian dari nilainya, atau sejumlah uang yang sama tidak lagi akan dapat dipergunakan untuk membeli barang yang sama dengan jumlah yang dengannya dapat dibeli sebelumnya. Fungsi uang yang pertama, yaitu fungsi sebagai alat tukar (medium of exchange), disebut sebagai fungsi utama uang atau Primary Function. Sedangkan fungsi uang yang kedua dan ketiga yaitu sebagai satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai (measure of value) dan fungsi uang sebagai penyimpan nilai (store of value)disebut sebagai fungsi tambahan atau Secondary function.

Judul buku Pengarang Penerbit Tahun terbit

: Economics Pengantar Mikro dan Makro : Iskandar Putong : Mitra Wacana Media : 2008

1. SEJARAH UANG Hingga sekarang ini, tidak seorangpun yang tercatat dalam sejarah yang pertama-tama mempelopori penggunaan uang sebagai mana yang dimaksud. Agaknya sebagaimana sifat manusia yang selalu menginginkan kemudahan dan kepraktisan secara universal menghasilkan uang sebagaimana yang kita lihat dan gunakan sekarang ini. Sebelum penggunaan uang modern seperti sekarng, segala transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan dengan barter, akan tetapi karena kesulitannya maka orang mulai berpikir ke arah yang lebih praktis yaitu menggunakan alat tukar. Alat tukar yang ternama dan diterima cepat oleh masyarakat sebelumnya adalah logam mulia yaitu emas (dinar) dan perak (dirham). Emas dan perak ini karena memiliki nilai intrinsik dan penyimpan nilai yang tinggi memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli. Emas dan perak ini dibentuk menjadi koin-koin yang telah ditimbang dan diberi nilai sesungguhnya(berat dan kadar logamya). Jadi misalkan harga suatu komoditi adalah 0,5 once emas, dan setiap batangan emas yang ada seberat 0,25 once, maka untuk mendapatkan komoditi tersebut pembeli harus menyerahkan 2 batang emasnya. Akan tetapi cara inipun juga tidaklah terlalu dapat diterima oleh masyarakat, karena dalam perjalanan selanjutnya sering ditemukan kecurangan-kecurangan misalnya setelah koinnya diberi nilai bentuk kecurangn mulai timbul yaitu dengan cara mengiris atau mengikis logam mulia tersebut untuk dikumpulkan. Dan karena banyak merugikan maka cara inipun tidal populer lagi. Seiring dengan majunya pemikiranmanusia dibidang ekonomi, maka mulailah berkembang sistem perbankan. Bank saat itu (abad ke-19 Amerika) sebagaimana layaknya juga dengan bank saat ini memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat meminjam dan menyimpan uang. Pihak bank memberi penawaran kepada pemilik emas agar menyimpan emasnya di bank, dan untuk itu pemilik akan diberi bukti berupa kertas

yang dikeluarkan oleh bank

yang bersangkutanyang menyatakan bahwa ia

memiliki sejumlah emas dan kertas tersebut dapat dipergunakan untuk bertransaksi sesuai nilai yang tertera. Kesulitannya adalah transaksi harus dilakukan untuk jumlah yang pas dengan nilai yang tertera pada kertas tersebut, karena bila membeli kurang pengembaliannya sulit. Berdasarkan pada kenyataan bahwa penggunaan uang kertas sebagai bukti kepemilikan emas yang dikeluarkan oleh bank sebenarnya sangat fleksibel, maka pada abad ke-20 pemerintah melalui bank sentral mulai mengambil alih membuat uang kertas(ditambah dengan uang logam untuk pecahan yang lebih kecil) tanpa berdasarkan nilai emas (saat ini bank umum tidak diizinkan lagi menerbitkan uang kertas tersebut). Dikertas dan uang logam tersebut bank sebttral mencantumkan nilainya. Dengan cara ini maka bank tidak perlu lagi repot mengurus simpanan emas yang menumpuk dan resiko kehabisan cadangan emas., masyarakatpun tidak perlu lagi mengalami kesulitan dalam hal pecahan-pecahan uang kecil karena sudah tersedia. Jadi pada masa ini (abad ke-20) nilai uang bukanlah berdasarkan nilai intrinsiknya (kandungan bahan baku uang) melainkan sudah berdasarkan nilai nominal. Dan untuk menjaga nilai nominal tersebut maka pemerintah menetapkannya dengan undang-undang agar dapat diterima masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah. Hingga saat ini meskipun bank umum tidak diperbolehkan menerbitkan uang kertas sebenarnya, akan tetapi dalam pengertian yang lebih luas mereka juga menerbitkan dan mengeluarkan uang kertas baik berupa uang giral, cek, maupun kertas lainnya yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan uang, misalnya CP (comercial paper),. Dan suatu lonjakan terbesar pada abad ini adalah dimana semakin maraknya penggunaan uang plastik (kartu kredit) 2. PENGERTIAN UANG Dalam pengertian sederhana(sempit) uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterbitkan oleh pemerintah (bank sentral) baik berbentuk kertas maupun logam yang memiliki nilai atau besaran tertentu yang tertera pada kertas atau logam yang dimaksud dimana penggunaannya diatur dan dilindungi oleh undang-undang.

Dengan pengertian seperti diatas, maka alat pembayaran di zaman modern ini seperti cek, kartu kredit, giro, dan surat berharga lainnya oleh masyarakat awam bukanlah disebut uang. Akan tetapi didalam ilmu ekonomi(secara umum) yang dimaksud dengan uang itu adalah semua alat tukar yang dapat diterima secara umum untuk bertransaksi. Alat tukar tersebut diterima secara luas oleh masyarakat sebagai penukar barang dan jasa. Berarti yang dimaksud dengan uang adalah semua benda yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran, meskipun tidak diterbitkan oleh pemerintah. Dalam pengertian yang legal, uang yang diterima secara luas karena dinyatakan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah, sering disebut uang FIAT. Menurut Lipsey, alat pembayaran yang sah maksudnya adalah semua jenis benda yang secara hukum harus diterima bila diserahkan untuk pembelian suatu barang atau jasa ataupun untuk pelunasan utang. 3. FUNGSI UANG Secara umum fungsi dari uang: a. Sebagai alat tukar Uang sebagai alat tukar adalah merupakan fungsi utamanya, karena memang pada dasarnya penggunakan uang adalah untuk memudahkan pertukarannya, khusus bagi pembeli. Tentu saja sebagi alat tukar bentuk uang haruslah ringan, mudah dibawa dan relatif aman. Dengan adanya uang menjadikan pertukaran antar barang lebih fleksibel karena antara pembeli dan penjual tidak perlu memiliki keinginan timbal balik sebagaimana layaknya dalam pola barter. Dengan adanya uang maka pembeli dapat memperoleh barang yang dia inginkan, dan penjualpun dapat menggunakan uang tersebut untuk dibelanjakan guna mendapat barang yang berbeda atau sama b. Sebagai penyimpan nilai Uang sebagaimana nilai nominalnya yang tertera pada kertas atau logamnya adalah merupakan nilai yang memiliki daya beli yang sama pada jangka waktu tertentu, selama harga-harga belum naik. Artinya

nilai uang tidak kadaluarsa sebagaimana layaknya barang yang diperdagangkan. Karena sebagai penyimpan nilai, maka uang bermanfaat bila disimpan dalam arti akan memberikan kemampuan daya beli yang lebih tinggi dari sebelumnya (untuk waktu tertentu) bila jumlahnya bertambah banyak, dan bahkan akan bertambah melebihi dari yang semestinya bila disimpan di bank (yang memakai balas jasa bunga). c. Sebagai satuan hitung Fungsi uang sebagai satuan hitung pada zaman ini hampir-hampir sudah merupakan keharusan. Segala pekerjaan dan hasil penilaian ditentukan dalam satuan uang meskipun secara fisik benda yang dinilai tidak tampak, seperti misalnya jasa. Dengan adanya uang setiap orang akan merasa puas bila mengetahui harga dari jasa yang diberikannya sesuai dengan keinginan atau yang berlaku umum. Karena uang pula segala sesuatu hasil pekerjaan dapat dinilai dan dihargai dan memudahkan pencatatan.

Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit

: Ekonomi untuk SMA dan MA : Drs. Alam S.MM : Esis : 2007

1. PENGERTIAN UANG R.J. Thomas mengatakan bahwa money is something that is readily and generally accepted by public in payment for goods, services, and other valuable assets and for the payment for debts. Yang artinya uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan untuk pembayaran utang. Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa money is something accepted in payment for goods. Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang. Dari definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 2. FUNGSI UANG Kita tidak perlu menjadi ahli ekonomi untuk mengetahui fungsi uang dalam perekonomian. Sebagai alat untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan hidup, uang mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi uang dapat digolongkan dalam fungsi asli dan fungsi turunan. Yang termasuk fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan alat satuan hitung. Sedangkan fungsi turunan mencakup standar atau ukuran pembayaran yang ditunda, alat penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan. a. Sebagai alat tukar Fungsi uang sebagai alat tukar tidak diragukan lagi. Misalnya, seorang petani membutuhkankan cangkul. Dia dapat menjual hasil panen untuk mendapat uang. Uang hasil penjualan panen digunakan untuk membeli cangkul. Sebagai seorang mahasiswa, kita akan membeli buku dengan uang. Jadi, uang berfungsi jadi alat tukar.

10

b. Sebagai satuan hitung Sebagai satuan hitung, uang digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Nilai suatu barang dapat diukur dengan uang. Misalnya, harga pulpen Rp. 3000,- dan buku tulis Rp. 4000,-. Ini menunjukan bahwa nilai pulpen tiga kali nilai buku tulis. c. Sebagai standart atau ukuran Pembayaran yang ditunda (standart .of deferred payment) Dalam fungsi ini, uang digunakan untuk menyatakan utang. Uang dijadikan daya beli umum yang dapat dinyatakan dengan unit-unit yang pasti dan menurut pedoman atau ukuran. Misalnya adalah akan lebih masuk akal bila kita meminjam uang Rp. 5.000.000,00 selama dua tahun daripada meminjam dua ekor sapi. d. Sebagai alat penyimpan kekayaan Manusia berusaha untuk tidak mengkonsumsi semua pendapatannya. Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi disimpan di rumag atau di bank untuk keperluan pada masa yang akan datang. Dengan kata lain, manusia menyimpan uang untuk kebutuhan masa mendatang atau mengantisipasi pengeluaran yang tidak terduga sebelumnnya. e. Sebagai alat pengalih nilai atau kekayaan Uang dapat berfungsi untuk mengalihkan nilai. Misalnya, ibu Linda oleh PT. XYZ dipromosikan untuk menduduki posisi kepala cabang di Makasar. Sebelumnya, Ibu Linda telah memiliki rumah di Jakarta. Ibu Linda berhasrat memindahkan rumah miliknya tersebut ke Makasar. Dia menemukan jalan keluar, yaitu dia menjual rumah yang di Jakarta lalu membeli rumah di Makasar. Menurutnya, tidak mungkin memindahkan fisik rumah dari Jakarta ke Makasar. Jadi, uang dapat berfungsi sebagai alat pengalih nilai.

11

PENUTUP
KESIMPULAN Ternyata uang memiliki banyak fungsi dalam perspektif dunia perekonomian. Mayoritas para ahli mengidentifikasi fungsi uang dalam perekonomian adalah sebagai alat tukar (medium of exchange), satuan hitung. (unit of account), dan sebagai penyimpan nilai atau kekayaan (store of value). Namun ada juga yang menganggap bahwa fungsi uang terdiri dari 2 macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli ialah uang sebagai alat tukar dan uang sebagai satuan hitung. Sedangkan fungsi turunannya terdiri dari uang sebagai standart atau ukuran pembayaran yang ditunda (standart of deferred payment) dan uang sebagai alat pengalih nilai atau kekayaan.

12

Anda mungkin juga menyukai