Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH DAN KONSEP UANG

OLEH:

MAGNUS A.M : 2202361201311

AAN NTOPU : 2202361201318

FIDRO FARNEFAL S : 2202361201324

INDRA AMIR : 2202361201330

MUH AL ADIAT : 2202361201339

ANDI MUH. AMAL FACHRI ALAM : 2202361201346

EDWAR ANDAR SENDANA : 2202361201386

KELAS : I

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO TAHUN 2023


KATA PEGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat-nya penulis dapat
menyelesaikan dan dapat meyusun Makala megenai SEJARAH DAN KONSEP UWANG. Guna
memenuhi tugas mata kuliah MAKRO EKONOMI.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam meyelesaikan peyusunan Makala ini Palopo, 17 maret 2023.

Penulis menyadari bahwa Makala ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik membagun yang di tujukan demi kesempurnaan Makala ini.
Semoga Makala ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Uang
B. Konsep Uang

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Uang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari,
menurut Iswardono Sardjono “Bahwa uang itu merupakan darahnya perekonomian,
dimana mekanisme perekonomian berdasarkan lalulintas barang dan jasa dan semua
kegiatan ekonomi akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai tujuan.

Jika ditinjau dari proses terjadinya uang, proses awalnya uang itu hanyalah berwujud
seperti barang, dan sangat disukai oleh semua manusia tetapi jumlahnya sangat sedikit atau
terbatas. Dengan perubahan peradaban, dan munculnya sebuah lembaga, sehingga
menentapkan, menentukan dan mengeluarkan alat penukaran  (uang ) dalam bentuk
ukuran, berat dan bahan tertentu.

Pada awal penggunaannya, emas dan perak sebagai alat tukar, emas dan perak digunakan
dalam bentuk cair yang membutuhkan timbangan. Hal tersebut lama-lama terasa
merepotkan. Kesulitan ini akhirnya teratasi dengan dikenalkannya koin (uang logam).
Pada masing-masing koin dicantumkan berapa nilai koin tersebut yang disebut nilai
nominal.

Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar
menukar dan perdagangan. Maka uang didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui
oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar menukar atau
perdagangan. Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah peradaban
manusia. Semenjak manusia memulai peradabannya dan keluar dari “zaman batu”, mereka
telah menciptakan berbagai bentuk barang yang digunakan sebagai alat perantara dalam
tukar menukar.

Manurut Robertson, uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima umum sebagai alat
pembayaran barang-barang. Sedangkan menurut Albert Gailort Hart, uang adalah
kekayaan dengan nama pemiliknya yang dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah
tertentu pada waktu itu juga.
Pengertian uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima oleh semua masyarakat
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang,
atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain,
uang merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam wilayah tertentu.

Jadi segala sesuatu yang sudah memenuhi definisi uang di atas dapat dianggap sebagai
uang, apakah uang terbuat dari logam, kertas ataupun dari benda lainnya, bilamana
uang sudah diterima oleh umum (masyarakat) sebagai alat tukar penukar, satuan nilai dan
sebagai alat penyimpan kekayaan, maka kita anggap sebagai uang.

Dalam ekonomi uang memiliki tiga fungsi yaitu: sebagai alat tukar, satuan hitung dan
penyimpan nilai, dan tiga fungsi inilah yang membedakan uang dengat aset yang lainnya.
Sebagai medium of change, uang berarti sesuatu yang diberikan  oleh pembeli kepada
penjual ketika mereka membeli barang dan jasa. Sebagai unit of account,  uang berperan
sebagai ukuran untuk menetapkan harga dan mencatat tagihan, sebagai store of value uang
digunakan untuk mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa depan.

Defenisi tentang uang telah dikemukan oleh beberapa orang ahli dalam teori mereka
masing-masing. Perbedaan defenisi tersebut didasarkan pada masing-masing motif
permintaan uang. Uang juga berdasarkan pada tingkat likuiditas dari aktiva-aktiva
finansial, karena aspek uang yang terpenting adalah likuiditasnya yaitu tingkat kemudahan
suatu aset untuk diubah menjadi alat pertukaran dalam perekonomian

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah uang?
2. Bagaimana pengaruh uang bagi masyarakat ?
3. Mengapa uang digunakan sebagai alat pembayaran ?
C. Tujuan
 Adapula tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping memenuhi tugas dalam
perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu memahami
tentang sejarah perkembangan mata uang, dan untuk megetahui peran dan manfaat dari uang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Uang dalam peradaban Manusia


Jauh sebelum masyarakat mengenal uang seperti yang ada saat ini, masyarakat zaman
dahulu mempraktekan Barter. Barter sendiri didefinisikan sebagai transaksi barang dan jasa
yang dilaksanakan melalui pertemuang langsung antara pihak yang mengalami surplus
barang atau jasa tertentu dengan pihak yang mengalami kekurangan barang dan jasa tersebut.
Misal: A memiliki surplus Roti tetapi ia tidak memiliki sekaligus membutuhkan Ikan
sedangkan B memiliki surplus Ikan tetapi ia tidak memiliki sekaligus membutuhkan Roti.
Maka terjadilah pertukaran (barter) diantara mereka, dimana A memberikan sebagian Roti
miliknya kepada B sekaligus menerima sebagaian Ikan yang dimiliki oleh B. Maka sekarang
si A memiliki Roti dan Ikan demikian juga dengan si B, maka kedua belah pihak sama-sama
diuntungkan oleh transaksi tersebut.
Barter dapat dilaksanakan pada zaman dahulu karena pada zaman tersebut jumlah
manusia masih relatif sedikit, jumlah kebutuhan barang dan jasa masih relatif sedikit, jenis
serta variasi barang dan jasa yang dibutuhkan juga masih relatif sedikit. Akan tetapi, barter
akan sangat sulit dilakukan pada zaman modern ini, hal ini disebabkan karena keadaan di
zaman ini sangat berbeda dengan keadaan zaman dahulu. Zaman modern ini ditandai dengan
jumlah manusia yang relatif besar, jumlah kebutuhan barang dan jasa yang relatif banyak dan
cenderung terus bertambah, variasi dan jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan relatif
banyak.
Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, maka masyarakat pada saat itu mulai
mengganti barter dengan uang, disebut sebagai uang barang. Misal: kerang, kulit binatang,
dsb. Teknologi makin berkembang, termasuk teknologi pengolahan logam, maka
manusia mulai mengenal uang yang terbuat dari logam sebagai alat transaksi. Misal: uang
logam emas, uang logam perak. Adapun tiga fungsi utama uang adalah: sebagai alat tukar
(medium of exchange), sebagai penyimpan nilai (store of value), dan sebagai satuan hitung
(unit of account).

Uang emas (gold) dalam pengertian benda fisik (full-bodied money). Emas dipilih


sebagai uang karena sifat yang melekat pada emas tersebut, yaitu dapat dipertukarkan
dengan komoditas lain, dapat disimpan dalam waktu yang lama tanpa berkarat, dan dapat
dipecah menjadi satuan-satuan kecil (misalnya dalam gram dan ons) guna menimbang
komoditas lain.Akan tetapi, uang emas juga memiliki kelemahan. Pertama, uang emas tidak
mudah dibawa (portable), misalnya: orang yang ingin membeli mobil harus membawa
sepuluh kilogram emas dan hal ini tentu saja amat menyusahkan penggunanya. Kedua,
manusia menjadi cenderung berkompetisi untuk mencari, menumpuh dan memuliakan emas,
bukan berkompetisi untuk memproduksi dan menguangkan komoditas. Emas sebagai full-
bodied money bertambah volumenya ketika ditemukan tambang emas baru, dan
pertambahan emas akan berhenti ketika tambang tersebut habis tereksploitasi. Artinya,
perekonomian akan berkembang selama masih tersedia emas untuk ditambang dan akan
berhenti apabila sudah tidak ada emas yang dapat ditambang.

Berdasarkan atas kelemahan emas sebagai full-bodied money maka diperkenalkan


sistem representative full-bodied money dimana kebendaan emas hanya diwakilkan.
Artinya, memegang uang (umumnya terbuat dari kertas dan logam) mempunyai misalnya,
satu gram emas yang tersimpan di dalam brankas Bank Sentral sebagai pihak yang
berwenang atas ketersediaan uang tersebut. Siapa saja yang mempunyai uang dapat
sewaktu-waktu mendatangi Bank Sentral untuk menukar uang dengan sejumlah emas.
Praktek ini dijalankan di dataran Eropa pada abad 16. Pada saat itu para tukang emas
bersedia menerima uang logam (emas dan perak) untuk disimpan. Tanda bukti penyimpanan
emas ditunjukan dengan surat deposito yang disebut Goldsmith’s Note. Dalam
perkembangan, Goldsmith’s Note dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Para tukang
emas mulai mengeluarkan Goldsmith’s Note yang tidak didukung dengan cadangan emas
atau perak dan diterima sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi bisnis. Inilah
cikal bakal munculnya uang kertas.
Sistem representative full-bodied money lebih mengetatkan persyaratan uang. Sebagai
alat, uang tidak saja harus mampu menjalankan sekaligus tiga fungsinya tetapi juga harus
memenuhi lima sifat, yaitu:
1. Portability, mudah dibawa ke mana pun,
2. Durability, tahan lama dan tidak mudah rusak,
3. Divisibility, mempunyai satuan-satuan yang kecil,
4. Standardizability, mempunyai, misalnya: bentuk, ukuran, bahan dan warna yang
baku/standar, serta
5. Recognizability, dapat dikenali, baik dengan melihatnya, merabanya, atau
menerawangnya.

Akan tetapi, sistem representative full-bodied money belum dapat menyelesaikan


masalah dalam sistem full-bodied money, yaitu produktivitas ekonomi masih sangat
tergantung pada ketersediaan emas (kecuali Bank Sentral dapat memonopoli penambangan,
pengolahan, dan peredaran emas). Secarik uang kertas atau sekeping uang logam
yang convertible dengan sejumlah emas dalam brankas Bank Sentral belum mampu
mendorong produktivitas ekonomi.

B. Konsep Uang
1.   Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima
oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan
uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut.
1.    AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat
tukar.
2.    DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu
yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3.    RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu
yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
2.  Arti Penting Uang dalam perekonomian
Arti Penting Uang dalam perekonomian dibagi atas :
1.    Arti penting uang dalam produksi
Produsen memproduksi dan menjual barang/jasanya sehingga menerima keuntungan
dalam bentuk uang pada investasi kapitalnya. Bila keuntungan diperoleh dengan mudah,
misal pada masa makmur, jumlah uang yang ditanamkan pada pabrik-pabrik dan
peralatan baru meningkat. Investasi ini menguntungkan bagi masyarakat karena adanya
aliran barang-barang dan jasa- jasa di pasar yang semakin meningkat.
2.    Arti penting uang dalam pertukaran dan konsumsi
Uang diterima umum dan digunakan secara luas dalam pertukaran merangsang aliran
barang-barang dari produsen ke konsumen. Pendapatan konsumen dalam bentuk :
upah,gaji,sataupun sewa, memudahkan mereka untuk memenuhi keinginannya dengan
menukarkan uang tersebut dengan barang-barang dan jasa- jasa. Kelancaran daripada
sistem pertukaran uang ini meningkatkan standar hidup masyarakat sebagaimana dengan
meningkatnya produksi dan selanjutnya dipasarkannya untuk ditukarkan dengan uang.
3. Arti penting uang pada masyarakat Umumnya masyarakat menggunakan uang untuk
membeli barang-barang dan jasa-jasa, dimana ini menjamin kesediaan masyarakat dalam
menukarkan uangnya dengan barang-barang dan jasa-jasa. Sehingga setiap orang puas
pada pekerjaannya yang sudah sesuai untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk
uang. Pembagian spesialisasi (tugas) merupakan cirri khas daripada masyarakat modern
yang akan meningkatkan produksi, pertukaran dan kesejahteraan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi dapat kita simpulka pentingnya pembaca megetahui sejarah awal di buatnya uang
agar konsep uang tidak berbeda degan tujuan dan konsep terbntuknya uang. walaupun
teknologi semakin maju tidak bisah mempegaruhi konsep dari terbentuknya uang.
B. SARAN
Seharusnya penulis menjelaskan secara detai proses terbentuknya uang dan siapa yang
berperan penting dari awal terbentuknya uang dan juga siapa yang membuat konsep uang
tersebuat. Agar memberikan informasi secara detail kepada pembacanya/penerima
informasi.
DAFTARPUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Uang
 http://radityaisk.blogspot.com/2010/02/sejarah-uang.html

Anda mungkin juga menyukai