Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PAS PKN KELAS XII

BAB 1
1. Pasal yang mengatur hak dan kewajiban negara (pasal 1 ayat 1-3, pasal 27 ayat 1-3, pasal
28 A- J, pasal 29 – 31)
Kewarganegaraan Republik Indonesia juga mengatur lebih dalam mengenai hak warga negara dalam UU
No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
1. Dalam UUD NRI Tahun 1945 tentang hak warga negara diatur dalam Pasal 27-34
Berikut ini beberapa isi pasal yang menjadi hak warga negara;
• Pasal 27 Ayat (1) berbunyi “ Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”
• Pasal 27 Ayat (2) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.”
• Pasal 27 Ayat (3) berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara
2. Pasal 28 berbunyi Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.” (PASAL 28 A-J Secara Singkat)

3. Pasal 28 A
hak hidup
4. Pasal 28 B
membentuk keluarga
5. Pasal 28 C
hak mengembangkan diri
6. Pasal 28 D
hak atas hukum, bekerja, pemerintahan, dan status kewarganegaraan
7. Pasal 28 E
hak beragama, kepercayaan, kebebasan, berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat
8. Pasal 28 F
hak berkomunikasi dan memperoleh informasi
9. Pasal 28 G
hak atas perlindungan pribadi dan keluarga
10. Pasal 28 H
hak atas kesejahteraan lahir dan batin
11. Pasal 28 I
hak bebas dari perlakuan diskriminatif, atas identitas budaya, tas masyarakat tradisional,
dan Kewajiban pemerintah melakukan perlindungan, pemajuan, penegakan dan
pemenuhan HAM
12. Pasal 28 J
kewajiban setiap orang menghormati hak asasi orang lain

4. Pasal 29 Ayat (2) berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
5. Pasal 30 Ayat (1) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.”
6. Pasal 31 berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
7. Pasal 33 Ayat (1) berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.”
8. Pasal 33 Ayat (2) berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.”
9. Pasal 33 Ayat (3) berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
10. Pasal 33 Ayat (4) berbunyi “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”
11. Pasal 34 Ayat (1) berbunyi “ Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”
2. warga negara, bukan wn, penduduk, bukan penduduk

• Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap
dalam suatu negara. Sedangkan bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu
negara dan tidak bertujuan tinggal dan menetap di wilayah negara tersebut
• Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan
anggota suau negara. Sedangkan bukan warga negara disebut orang asing
• Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan penting dalam merencanakan, mengelola dan
mewujudkan tujuan negara.
3. Faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
a. Faktor2 tidak terpenuhinya hak warga negara
- Tidak terdapatnya fasilitas yang cukup akan kebutuhan warga negara
- Kurangnya kesadaran warga negara
- Lemahnya pengawasan dan sanksi aparatur pemerintahan terhadap pelanggaran atas hak
warga negara
b. Faktor2 pelanggaran kewajiban warga negara, diantaranya adalah ;
- sikap egoism
- rendahnya sikap berbangsa dan bernegara
- tidak toleran
- penyalahgunaan kekuasaan
4. contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

Berikut ini beberapa contoh pelanggaran hak warga negara menurut UU, yaitu sebagai berikut:
1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum.
2. Penerapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrem dan dinilai
oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan
pembangunan.
3. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers),
khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan alasan mengganggu
stabilitas keamanan.
4. Menimbulkan rasa ketakutan dimasyarakat luas terhadap pemerintah karena takut dicurigai sebagai
oknum penganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrem). Hilangnya rasa aman ini merupakan
salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.
5. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat karena dikhawatirkan akan
menjadi oposan (golongan oposisi) terhadap pemerintah.

Selain contoh pelanggaran terhadap hak warga negara, berikut akan diberikan salah satu contoh
pengingkaran kewajiban.
Pengingkaran kewajiban terjadi ketika seseorang yang telah diberi kewajiban tidak menjalankan
kewajibannya sebagai mana mestinya. Contoh yang sering terjadi di Indonesia adalah mengingkari
kewajiban membayar pajak, padahal pajak dipungut pemerintah berdasarkan norma-norma hukum
untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif demi mencapai kesejahteraan umum,
contoh lainnya lagi adalah tidak menaati peraturan lalu lintas, merusak fasilitas umum, membuang
sampah sembarangan, dan lain-lain

5. Yang menyebabkan kehilangan status kewarganegaraan


• Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
• Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan
mendapat kesempatan itu
• Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya sendiri, sudah berusia
18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri
• Masuk dalam dinas asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden
• Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing
• Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atay bagian
dari negara asing tersebut
• Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing
• Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing
• Bertempat tinggal di luar NKRI selama 5 tahun berturut-turut bukan dalam rangka dinas negara,
tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi
warga NKRI

6. upaya pencegahan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


Selain upaya terhadap pelanggaran hak warga negara, pengingkaran terhadap kewajibanpun tidak boleh
dibiarkan harus segera diatasi. Ada dua cara yang bisa dilakukan yang pertama cara preventif dan cara yang
kedua adalah cara represif.
1. Cara preventif adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pengingkaran kewajiban
sebelum pengingkaran kewajiban itu terjadi. Antara lain dapat dilakukan melalui proses pendidikan, tulisan,
spanduk, dan iklan layanan masyarakat.
2. Cara represif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib pada saat pengingkaran
kewajiban terjadi agar pengingkaran itu tidak terulang kembali. Misalnya dengan memberlakukan denda
bagi mereka yang parkir di jalan umum, tidak pada tempat pakir yang ditentukan
Adapun upaya pencegahan pelanggaran hak dan kewajiban (dengan diterbitkannya beberapa pasal) adalah

- UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM


- UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
- UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
- UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga

BAB 2
7. landasan negara hukum
Perlindungan hak-hak manusia melalui konstitusi dan keputusan-keputusan pengadilan. Indonesia sebagai
negara hukum terlihat jelas dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 Pasal 1 Ayat 1-3 yang
berbunyi.” (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. (2) Majelis
Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara. (3) Segala
putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
Selain itu juga Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan wajib itu dengan tidak ada kecualinya.” Dari isi pasal-pasal tersebut jelaslah
sudah bahwa Indonesia adalah negara hukum dan dengan demikian berarti hukum tersebut mengikat bagi
seluruh warga negara dan pemerintahan
8. sifat hukum
a. Bersifat Mengatur, karena terdapat peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku hidup
bermasyarakat
b. Bersifat Memaksa yang dibuktikan dengan sanksi yang tegas
c. Bersifat Melindungi, karena hukum melindungi hak-hak setiap orang serta menjaga
keseimbangan setiap aspek kehidupan masyarakat
9. fungsi hukum
secara umum, fungsi hukum adalah ;
- hukum sebagai pelindung berfungsi melindungi masyarakat dari ancaman bahaya dan tindakan
yang datang dari sesamanya
- hukum sebagai keadilan berfungsi sebagai penjag, pelindung dan pemberi keadilan bagi
manusia
- -hukum sebagai pembangunan, sebagai acuan dan penentu arah tujuan dan pelaksana
pembangunan
10. wewenang lembaga penegak hukum (polri, kpk, hakim, jaksa, advokat)
a. POLRI
1) melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat
dan pemerintah sesuai kebutuhan.
2) menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu
lintas di jalan.
3) membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat
serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
4) turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
5) memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6) melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik
pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

7) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum
acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.
b. KPK
Dalam pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. Adapun wewenang KPK adalah
Sementara dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:

• mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;


• menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;
• meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang
terkait; melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi;
• dan meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi
c. HAKIM
- memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata
- memberikan keterangan , pertimbangan, nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah sesuai
undang-undang

d. JAKSA
Di bidang pidana
1) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan,
dan keputusan bersyarat;
3) Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undangundang;
4) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam *pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam
maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah
Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:
1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
2) Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
3) Pengamanan peredaran barang cetakan;
4) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara;
5) Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
6) Penelitian dan pengembangan hukum statistik criminal

e. ADVOKAT
Mempunyai wewenang untuk membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan,
memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya dan sebagainya.
Disamping itu, advokat juga bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan tidak boleh
memutar balikkan fakta demi kepentinagn kliennya
11. landasan hukum terkait lembaga penegak hukum
a. POLRI = 2 tahun 2002
b. JAKSA = 16 tahun 2004
c. HAKIM = 48 tahun 2009
d. ADVOKAT = 18 tahun 2003
e. KPK = 30 tahun 2002
10. tingkatan hakim
a. Mahkamah Agung : adalah pengadilan tertinggi dari semua lingkungan peradilan yang
melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain
b. Mahkamah Konstitusi : lembaga yang melaksanakan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan pada tingkat pertama dan terakhir dan umunya bersifat final untuk
hal-hal yang menyangkut dasar negara
c. Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan
wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lain
11. jenis hukuman (jenis norma dan sanksi)
a. NORMA AGAMA : sanksi akan diberikan nanti di akhirat, sementara sanksi di dunia
adalah depresi, goncangan jiwa maupun perang dengan hati nurani
b. NORMA KESUSSILAAN : rasa malu dan penyesalan terhadap diri sendiri, ataupun
peneguran, peringatan, pengucilan dan pengusiran
c. NORMA KESOPANAN : celaan dan pengucilan oleh masyarakat
d. NORMA HUKUM :
Sanksi-sanksi tersendiri diatur dalam pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),
yaitu:
Hukuman pokok, yang terbagi menjadi: 1) hukuman mati 2) hukuman penjara 3) hukuman
kurungan 4) hukuman denda
Hukuman-hukuman tambahan, yang terbagi menjadi: 1) pencabutan beberapa hak yang tertentu
2) perampasan barang yang tertentu 3) pengumuman keputusan haki

12. contoh perbuatan melawan hukum


- Anarkisme atau unjuk rasa
- Korupsi
- Pembunuhan
- Perjudian
- Pencurian
- Terorisme
- Pemerasan
- Pelecean Seksual
- Kecurangan

Anda mungkin juga menyukai