Anda di halaman 1dari 9

Kasus Pelanggaran Hak dan

Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara
Arien Chairunisa(02)
Fadhia Filzah (07)
Jiilaan Sausan Firoos (15)
Khaila Anastasya Putri (17) Kelompok 2
Khoirul Islam Rabbani (18)
Raisya Prasetya Megantara (29)
01
Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri.
Faktor-faktor pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara :
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Sikap tidak toleran
d. Penyalahgunaan kekuasaan
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
f. Penyalahgunaan teknologi
02 Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa dilihat dari kondisi yang saat ini terjadi misalnya sebagai
berikut :
a. proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadikasus salah
tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan
dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. hal itu merupakan bukti bahwa amanat
Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan "Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya" belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi, padahal
Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengatakan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“
c. c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan, pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya. Padahal, Pasal 28A-28J UUD NRI Tahun 1945
menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya
penyerangan tempat peribadahan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
menegaskan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya
itu".
e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UDH NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
"Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan".
f. pelanggaran hak cipta misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat
dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh pelanggaran HAM yang terjadi
di Indonesia :
1) Peristiwa penculikan para aktivis
politik (1998 Contoh pelanggaran HAM di lingkungan
2) Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang keluarga :
wanita pekerja PT Catur Putera Surya 1) Orang tua memaksakan keinginannya
Porong, Jawa Timur (1998) kepada anaknya
3) Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari 2) Orang tua menganiaya anaknya
Harian Umum Bernas (1996), 3) Anak melawan/menganiaya orang tua
Yogyakarta atau saudaranya
4) Peristiwa Trisakti dan Semanggi 4) Majikan memperlakukan asisten rumah
(1998)5) Kasus bom Bali tangganya sewenang - wenang dan
tidak memedulikan hak - haknya
Contoh kasus pelanggaran HAM di
sekolah yaitu :
1) Oknum guru melakukan kekerasan
fisik kepada siswanya Contoh kasus pelanggaran HAM di
2) Oknum siswa senior melakukan masyarakat, yaitu :
tindakan kekerasan fisik dan mental 1) Pertikaian antara kelompok/antargeng
kepada juniornya atau antar suku (konflik sosial), dan
3) Siswa melakukan tawuran pelajar antar daerah
dengan teman sekolahnya atau dengan 2) Penculikan bayi/anak, kemudian
siswa dari sekolah lain. meminta tebusan atau dijual kepada
orang lain
3) Pembunuhan
4) Merusak sarana/fasilitas umum katena
kecewa atau tidak puas dengan
keputusan pemerintah
03
Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai dari sederhana sampai
yang berat, diantaranya sebagai berikut
a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi tetapi tidak
mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu- rambu lalu lintas, berkendara
tetapi tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan sebagainya.
c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak
jaringan telepon.
d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan
bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir dari
kegiatan siskamling.

Anda mungkin juga menyukai