Anda di halaman 1dari 12

contoh pelanggaran HAM di lingkungan sekolah

Posted by Pujangga baru at 11:42 PM

Sebelum menginjak mengenai Contoh Pelanggaran di sekolah, alangkah baiknya menelusuri

dari, Apa itu HAM dan bagaimana pasal-pasalnya, Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun

1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau

kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau

kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak

asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak

mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan

benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Hampir dapat dilihat dalam lingkungan sekitar kita tentang pelanggaran hak asasi manusia,

baik di Indonesia maupun di negara lain. Pelanggaranbisa dilakukan oleh siapa saja tidak

pemerintah maupun masyarakat biasa.

Pelanggaran HAM ada dua kategori, yaitu :

a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, diantaranya :

Pembunuhan masal (genisida), Pembunuhan sewenang-wenang, Penghilangan orang secara

paksa,   Penyiksaan,  Perbudakan atau diskriminasi


b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, diantarnya:

Pemukulan, Pencemaran nama baik, Penganiayaan, Menghalangi orang untuk

mengekspresikan pendapatnya,

Akan tetapi didalam admin ini mencoba memaparkan tentang Contoh Pelanggaran HAM di

sekolah. Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga yang akan

membentuk sikap, karakter perilaku dan kepribadian seorang anak, selain pengembangan

ilmu pengetahuan. lingkungan sekolah hampir sam dengan lingkungan keluarga karena

didalam lingkungan keluarga ketika mengajarkan kepada anaknya paling tidak deiberi sansi

agar tidak mengulangi kesalahnnya lagi, begitu juga dengan lingkungan sekolah. akan tetapi

terkadng hukuman tersebut tidak disadari oleh anak didik yang termasuk penggaran HAM si

anak.

akan tetapi pihak sekolah atau pendidik merasa kebingungan ketika harus memberi

peringatan terhadap siswa yang tidak bisa ditolerir, dan sudah ketelaluan sehingga

mengakibatkan seorang guru menghukum lebih dari yang dia kira.

Berikut contoh pelanggaran HAM di lingkungan sekolah

1.     Guru yang memberikan sanksi dan atau hukuman kepada anak didiknya secara fisik

(dijewer, ditendang, dicubit, disetrap di depan kelas ataupun dijemur di lapangan).

2.     Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan,

atau perilakunya).

3.     Siswa menghina/ mengejek, mencemooh siswa yang lain.

4.     Siswa memalak, mengompas atau menganiaya temannya

5.     Siswa tawuran antar pelajar baik dengan teman-teman satu sekolah atau dengan

siswa lain sekolah.

Pelanggaran HAM Di Sekolah Beserta Penyebab Dan


Solusinya
 Admin  16:49:00  PKN
Pasal UUD yang mengatur tentang pelanggaran HAM adalah Pasal 1
Angka 6 No. 39 Tahun 1999
Undang-Undang yang Mengatur Hak Asasi Manusia di Indonesia
Undang-Undang yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia(HAM) di Indonesia adalah
Undang-Undang No 39 Tahun 1999. Adapun hak-hak yang ada dalam Undang-Undang No
39 Tahun 1999 tersebut antara lain sebagai berikut :

    Hak untuk hidup(Pasal 4)


    Hak untuk berkeluarga(Pasal 10)
     Hak untuk mengembangkan diri(Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
    Hak untuk memperoleh keadilan(Pasal 17, 18, 19)
    Hak atas kebebasan pribadi(Pasal 20-27)
    Hak atas rasa aman(Pasal 28-35)
     Hak atas kesejahteraan(Pasal 36-42)
    Hak turut serta dalam pemerintahan(Pasal 43-44)
    Hak wanita(Pasal 45-51)
    Hak anak(Pasal 52-66)
 Berkut ini contoh kasus pelanggaran ham yang terjadi di sekolah
Contoh Kasus Pelanggar HAM Di Sekolah
- Guru membeda - bedakan siswanya di sekolah ( berdasarkan kepintaran, kekayaan,
    atau perilakunya ).
- Guru memberi sanksi atau hukuman secara fisik ( di jewer, di pukul, di tendang, dan
   di suruh berdiri di tengah lapangan ).
- Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
- Siswa memalak atau menganiayaya siswa lain
- Siswa melakukan tawuran dengan teman sekolahnya ataupun dengan sekolah lain.

Contoh pelanggaran HAM : Tawuran


Sebab/Akar Permasalahan
- Tidak adanya kesadaran diri dari se pelaku pelaku pelanggaran HAM
- Kurangnya pengawasan dan perhatian guru terhadap murdinya
- Tidak menghormati atau menghargai hak-hak orang lain
- Adanya rasa iri atau dendam kepada murid lain

Solusinya
- Memperketat pengawasan terhadap murid
- Memasang CCTV di sekolah
- Sekolah harus lebih sering mengadak acara sosialis

Semoga dapat bermanfaat

Pelangaran HAM lainya


- Pelanggaran HAM di Lingkungan Keluarga
- Pelanggaran HAM di Lingkungan Masyarakat
Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia


Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak
asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara,
baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Hampir dapat dipastikan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pelanggaran hak
asasi manusia, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain. Pelanggaran itu, bisa
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat, baik secara perorangan ataupun
kelompok.
Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1.            Pembunuhan masal (genisida)
2.            Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
3.            Penyiksaan
4.            Penghilangan orang secara paksa
5.            Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1.            Pemukulan
2.            Penganiayaan
3.            Pencemaran nama baik
4.            Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5.            Menghilangkan nyawa orang lain

Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik, dan
keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta milik orang
lain, menjarah dan lain-lain.
Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam interaksi antara aparat pemerintah
dengan masyarakat dan antar warga masyarakat. Namun, yang sering terjadi adalah
antara aparat pemerintah dengan masyarakat.
Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiiwa
besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat perhatian yang tinggi
dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti :

a. Kasus Tanjung Priok (1984)


Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal
dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran
HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan
penembakan.

b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,
Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.

c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)


Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian
Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan
sudah tewas.

d. Peristiwa Aceh (1990)


Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik
dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga
dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh
merdeka.
e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang
dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)


Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya
luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga
sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa
meninggal dan 217 orang luka-luka).

g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)


Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di
timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan
Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

h. Kasus Ambon (1999)


Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat
kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi
penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban.

i. Kasus Poso (1998 – 2000)


Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan
bentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

j. Kasus Dayak dan Madura (2000)


Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga memakan
banyak korban dari kedua belah pihak.

k. Kasus TKI di Malaysia (2002)


Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari persoalan
penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

m. Kasus-kasus lainnya
Selain kasusu-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.
Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1.            Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk
sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
2.            Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
3.            Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
4.            Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-
wenang dirumah.

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :


1.            Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan,
atau perilakunya).
2.            Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer,
dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).
3.            Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
4.            Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
5.            Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan
siswa dari sekolah yang lain.
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1.            Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).
2.            Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat
yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3.            Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan
yang ada.

RINGKASAN
BAB III
UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI
MANUSIA

A. Pengertian, Perkembangan, dan Macam-Macam Hak Asasi Manusia  


1. Pengertian dan Macam-Macam HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam
kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA)
dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1,
pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Macam-Macam HAM: 
1. Hak asasi pribadi (personal rights)
Hak asaspi ribadi adalahh ak kebebasanb eragama,b eribadats esuadi engank
eyakinan
masing-ma-singm. enyatakanp endapat, dan kebebasanb erserikata tau
berorganisasi.
2. Hak asasi ekonomi (property rights)
Hak asasi ekonomi meliputi hak pemilikan sesuatu, hak membeli atau menjual
sesuatu. serra hak untuk mengadakan perjanjian atau kontrak..
3. Hak asasi dalam kesamaan hukum
Hak asasi dalam kesamaan hukum adalah hak asasi untuk mendaparkan
perlakuan
yang sama di dalam hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality)
ataudikenal
dengan hak kesamaan hukum.
4. Hak asasi politik (political right)
Hak asasi politik adalah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih
dan
dipilih dalam pemilu, .hak untuk mendirikan partai politik, serta hak untuk
mengajukan petisi, kritik, arau saran.
5. Hak asasi dalam perlindungan hukum (procedural rights)
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tatacaradan perlindungan hukum,
misalnya
hak untuk mendaparkan perlakuan yang wajar dan adil d"l"- penangkapan,
penggeledahan,p enyidikan, peradilan, dan pembelaanh ukum.
6. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights)
Hak asasi sosial dan kebudal'aan merupakan hak untuk memperoleh pendidikan,
hak untuk mengembangkan kebudayaan dan hak-hak lainnya yang berhubungan
dengan masalah sosial budaya.

2.Upaya Pemerintah dalam Menegakan Hak Asasi Manusia


a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b. Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai HAM
c. Pembentukan Pengadilan HAM

3.Instrumen Nasional HAM 


1.Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
2.UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Convention Against Torture and
Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak
Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia).
3.Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan.
4.Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi
Manusia Indonesia.
5.Inpres No, 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi
dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan,
Perencanaan Pro-gram, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan
Pemenintahan.
6.UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7.UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
8.Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A — 28J mengatur secara
eksplisit Pengakuan dan Jaminan Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia.

4.Pelanggaran Hak Asasi Manusia 


Pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut:
a. Diskriminasi, yaitu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara yang
langsung maupun yang tidak langsung berdasarkan pembedaan manusia atas
dasar agama,suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan, dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik
secara individual maupun kolektif dala, semua spek kehidupan
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat

Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


sebagai berikut: 
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggraan HAM yang berbahay dan
mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
dsb. Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam
keselamtan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi

B.Instumen Hukum dan Peradilan Internasional Hak Asasi Manusia  


1. Instrumen HAM Internasional
a. Periode sebelum berdirinya PBB
• Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja.
• Petition of Rights
• Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan
seseorang dibuat pada tahun 1679 di Britania Raya
• Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan
diterima parlemen Inggris
• Declaration des Droits de L’homme et Du Citoyen di Perancis tahun 1789 yaitu
pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara.
• Declaration of Indenpendence di Amerika Serikat tahun 1776

b. Periode setelah berdirinya PBB 


• Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights).
• Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on
Civil and Political Rights)
• Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International
Covenant on Economic, Social dan Cultural Rights)
• Konvensi Genosida (Convention on the Prevention and Punishment of the Crime
of Genocide)
• Konvensi Menentang Penyiksaan (Convention against Torture and Other Cruel,
Inhuman or Degrading Treatment or Punishment)
• Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminsasi Rasial (International
Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination)
• Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
(Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women)
• Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child)
• Konvensi Mengenai Status Pengungsi (Convention relating to the Status of
Refugees )

2.Kasus-Kasus Pelanggaran HAM internasional 


a. Kejahatan Genosida (The crime of genocide)
• Pembantaian My Lai
• Pembantaian Sabra dan Shatila
b. Kejahatan melawan kemanusiaan (Crime againts humanity)
c. Kejahatan perang (War crimes)
d. Invasi atau agresi suatu negara ke negara lain (The crime of aggression)
• Invasi Irak ke Iran
• Invasi Amerika Serikat beserta sekutunya kepada Irak

3.Sanksi Internasional atas Pelanggaran HAM


1.Di berlakukannya travel warning terhadap warga negaranya
2.pengalihan investasi atau penanaman modal asing
3.Pemutusan hubungan diplomatik
4.Pengurangan bantuan ekonomi
5.Pengurangan tingkat kerjasama
6.Pemboikotan produk eksport
7.Embargo Ekonomi 
Contoh kasus Pelanggaran HAM di Indonesia :

1. Kasus Trisakti dan Semanggi

Kasus pelanggaran HAM Trisakti dan Semanggi ini erat berkaitan dengan gerakan
reformasi pada 1998 lalu. Dipicu oleh krisis ekonomi pada tahun 1997 dan tindakan
KKN pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, maka terjadilah gerakan
reformasi besar-besaran yang dipelopori oleh mahasiswa. Para mahasiswa pun
melakukan demo yang berujung pada bentrok fisik dengan aparat. Hal inilah yang
akhirnya menyebabakan tewasnya 4 mahasiswa dari Universitas Trisakti akibat
tembakan peluru aparat. Sedangkan tragedi Semanggi terjadi 6 bulan kemudian
pada 13 November 1998 yang menewaskan 5 mahasiswa. Dua peristiwa ini memicu
kerusuhan di seluruh wilayah Indonesia. Kerusuhan dan kekerasan pun terjadi di
mana-mana dan menewaskan ribuan warga. Peristiwa kerusuhan Mei 1998 ini pun
dicatat sebagai salah satu tahun kelam sejarah bangsa Indonesia.

2. Kasus Marsinah

Kasus pelanggaran HAM Marsinah terjadi pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Kasus ini
berawal dari unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan buruh PT.CPS. Marsinah
dan 12 buruh lain menuntut kepada perusahaan untuk mencabut status PHK pada
mereka. Namun berselang 5 hari kemudian, Marsinah ditemukan tewas di hutan
Wilangan, kota Nganjuk dalam keadaan yang mengenaskan.

3. Kasus Bom Bali


Kasus Bom Bali juga menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM terbesar di
Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada 12 November 2002, di mana terjadi peledakan
bom oleh kelompok teroris di daerah Legian Kuta, Bali. Total ada 202 orang yang
meninggal dunia, baik dari warga lokal maupun turis asing mancanegara yang
sedang berlibur. Akibat peristiwa ini, terjadi kepanikan di seluruh Indonesia akan
bahaya teroris yang terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya.

4. Kasus Pembunuhan Munir

Kasus pembunuhan Munir merupakan salah satu pelanggaran HAM di Indonesia


yang kasusnya belum terselesaikan hingga akhirnya ditutup. Munir Said Thalib
bukan sembarang orang, dia adalah seorang aktivis HAM yang pernah menangani
kasus-kasus pelanggaran HAM. Ia meninggal pada tanggal 7 September 2004 di
dalam pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju kota Amsterdam di
Belanda. Banyak yang menganggap bahwa Munir meninggal karena dibunuh atau
diracuni oleh suatu kelompok tertentu. Sayangnya hingga kini kasus kematian Munir
ini belum jelas dan kasusnya sendiri akhirnya ditutup.

5. Peristiwa Tanjung Priok

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia lain pernah terjadi di wilayah Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar
Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan karena
adanya upaya pemindahan makam keramat Mbah Priok untuk kepentingan lain. Hal
ini lalu mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI
yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.

Sumber : Berbagai Sumber

Anda mungkin juga menyukai