1. Kondisi Geoteknik
Kondisi geoteknik didasarkan pada titik penyelidikan tanah lapangan BH-01 di STA 116+475,
sementara data penyelidikan di labotatorium pada titik tersebut tidak tersedia sehingga parameter
tanah harus diinterpretasikan berdasarkan nilai rentang umum dan korelasi empiris berdasarkan
data yang ada.
Lapisan 1
Berupa lapisan material fosil kayu lapuk dan daun-daunan serta sedikit tanah lempung berwarna
coklat kehitaman. Tanah bersifat non-plastis dan sangat lunak dengan N-SPT = 1 bl/ft, dapat
digolongkan sebagai tanah organik dengan kandungan air tinggi. Ketebalan tanah mencapai 4 meter.
Lapisan 2
Berupa lapisan tanah pasir kwarsa berwarna putih dengan tingkat kepadatan lepas dengan N-SPT =
11 bl/ft setebal kurang lebih 2 meter. Kandungan air tinggi.
Lapisan 3
Berupa lapisan tanah pasir kelanauan bercampur batuan berwarna abu-abu keputihan. Tingkat
kepadatan sangat padat dengan N-SPT = 48 – 60 bl/ft sampai akhir elevasi pengeboran di kedalaman
18 meter terukur dari permukaan tanah.
Berdasarkan interpretasi terhadap data yang ada menggunakan korelasi empiris dan nilai rentang
umum, didapatkan parameter desain tanah pada lokasi BH-01 di STA 116+475 adalah sebagai
berikut.
PARAMETER DESIGN BH-01 (STA 116+475)
Depth N-SPT N(60) Soil g sat Su c' f' Eu E'
(m) (blow/ft) (blow/ft) Type (kN/m3) (kPa) (kPa) (deg) (kPa) (kPa)
0.0 - 4.0 1 1 Organic soil 15.70 5.00 1.00 21.50 1,500 1,000
4.0 - 6.0 11 9 Quartz sand 16.70 - - 30.00 21,000 21,000
6.0 - 18.0 48 - 60 40 - 54 Silty sand 22.00 - - 40.00 49,000 49,000
Untuk material timbunan diasumsikan berupa material yang memenuhi syarat sebagai Timbunan
Biasa berdasarkan standard AASHTO dengan parameter sebagai berikut.
Berat jenis kering setelah dipadatkan (MDD) = 17 kN/m 3
NIlai CBR minimum = 6%
Plastisitas Index tanah PI 22%
Kuat geser undrained : Su 60 kPa
Kohesi efektif : c’ 15 kPa
Sudut geser dalam efektif : ’ 26
Modulus elastisitas tanah : E’ 24,000 kPa
3. Batasan Kriteria Faktor Keamanan dan Penurunan Izin
Kriteria faktor keamanan minimum yang digunakan untuk stabilitas timbunan dan galian adalah
sebagai berikut:
Timbunan setinggi 14 meter direncanakan akan dikonstruksi pada lokasi STA 116+450 tersebut,
sementara tanah dasar eksisting saat ini adalah berupa tanah yang tergolong organik dengan
konsistensi sangat lunak setebal 4 meter. Hal tersebut tentunya menimbulkan permasalahan yang
serius, karena tanah dasar yang sangat lunak tidak akan mampu menahan berat beban timbunan.
Untuk itu, direkomendasikan untuk melakukan perbaikan tanah dengan metode Soil Replacement.
Lapisan tanah lunak setebal 4 meter harus digali dan dibuang, serta diganti dengan lapisan material
yang mampu menahan beban timbunan, yaitu lapisan Sirtu (pasir kerikilan) yang dipadatkan
sehingga memiliki daya dukung yang baik.
Adapun lapisan Sirtu yang dipadatkan diasumsikan memiliki parameter sebagai berikut :
Lapisan Sirtu tersebut rencananya akan dibungkus oleh lembaran Geogrid yang berfungsi sebagai
penahan agar lapisan Sirtu tidak menyebar ke sekitarnya sekaligus sebagai separasi dan pendistribusi
tegangan. Dinding dari kayu gelam atau kayu dolken yang dipancang sedalam 4 – 5 meter dibuat
sebagai dinding penahan sementara saat konstruksi penggalian dan penggantian tanah dasar
timbunan dilakukan sejarak kurang lebih 3 meter dari kaki timbunan terluar. Lapisan Sirtu sengaja
disebarkan sampai sejarak 3 meter dari kaki timbunan agar tidak terjadi sembulan atau heaving
akibat beban timbunan yang mendorong lapisan tanah lunak jika jarak antar kaki timbunan dengan
batas tanah lunak terlalu dekat.
5. Beban Kegempaan
Untuk beban gempa digunakan peta gempa untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
(periode ulang T = 500 tahun) yang diambil dari peraturan ISBN 978-602-5489-01-3 Peta Sumber dan
Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman).
Setelah tanah lunak digantikan dengan lapisan Sirtu, maka Site Class pada tanah di lokasi STA
116+450 dapat dikategorikan sebagai kelas SD.
SITE CLASSIFICATION BH-01
Depth Soil N-SPT d d /N60 Vs d/Vs
(m) Description (bl/ft) (m) (m/sec)
0.00 - 2.00 28 2.00 0.071 275.89 0.0072
Gravelly Sand
2.00 - 4.00 28 2.00 0.071 275.89 0.0072
4.00 - 6.00 Quartz Sand 11 2.00 0.182 205.74 0.0097
6.00 - 8.00 48 2.00 0.042 326.76 0.0061
8.00 - 10.00 52 2.00 0.038 335.08 0.0060
10.00 - 12.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
12.00 - 14.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
14.00 - 16.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
16.00 - 18.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
Silty Sand
18.00 - 20.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
20.00 - 22.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
22.00 - 24.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
24.00 - 26.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
26.00 - 28.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
28.00 - 30.00 60 2.00 0.033 350.48 0.0057
Total S = 30.00 0.74 4924.16 0.09
N -SPT ave = 40.64 bl/ft (SD)
Vs ave = 321.29 m/sec (SD)
A. Model Geometri
B. End of Construction
Penurunan : 221.47 mm
C. Operational
Penurunan : 8.78 mm
D. Earthquake Load
7. Kesimpulan
Dengan metode Soil Replacement, dimana lapisan tanah organik yang lunak setebal 4 meter
digantikan oleh lapisan Sirtu yang dibungkus oleh geogrid, didapatkan bahwa timbunan jalan dalam
kondisi stabil serta memenuhi syarat batas penurunan maupun faktor keamanan minimum pada
kondisi operasional ataupun pada saat terjadi gempa.