Npm : 01.2018.1.05609
Judul Jurnal : ANALISIS PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG BERDASAR HASIL UJI SPT
Penulis : 1. Hinawan Teguh Santoso
2. Juandra Hartono
Diterbitkan oleh : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Link Jurnal : https://jurnal.uns.ac.id/jrrs/article/view/44635
Berdasarkan data hasil penyelidikan tanah di lokasi pekerjaan dengan metode pemboran inti dan Standard Penetra
tanah didominasi oleh jenis lempung dari kedalaman 0 meter sampai dengan 50 meter. Data hasil penyelidikan tan
Perhitungan daya dukung pondasi tiang dengan menggunakan pendekatan empiris berdasarkan
· Metode Meyerhoff (1976)
Np = harga N-SPT terkoreksi pada elevasi dasar tiang (2d ke bawah dan 10d ke atas dari
L = panjang tiang (m)
d = diameter tiang (m)
fs = 0,2 N untuk tanah pasir dan 0,5 N
untuk tanah lempung
N = harga N-SPT rata-rata
Jenis Tanah
Jenis Tanah
Pasir bersih*
Lempung kelanauan bercampur pasir, pasir
kelanauan, lanau
Lempung plastis
Batu gamping rapuh, pasir berkarang
* untuk N > 60, diambil N = 60
** dianjurkan direduksi untuk lempung kaku dan lempung kepasiran
Np = harga N-SPT terkoreksi pada elevasi dasar tiang (2d ke bawah dan 10d ke atas dari uju
sr = tegangan referensi (10 ton/m2)
Ns = harga N-SPT rata-rata.
Metode Perhitungan
Mayerhof (1976)
Schmertmann (1978)
Briaud et.al. (1985)
L. Decourt (1987)
Rata-Rata =
METODE PENELITIAN
UKUNG PONDASI TIANG PANCANG BERDASAR HASIL UJI SPT DAN PENGUJIAN DINAMIS
erjaan dengan metode pemboran inti dan Standard Penetration Test (SPT) didapatkan bahwa struktur lapisan
meter sampai dengan 50 meter. Data hasil penyelidikan tanah disajikan pada Tabel
N-SPT
2
2- 3
3- 4
2- 4
3 - 14
14 - 21
20 - 26
26 - 30
34 - 45
Sumber: CV. Feldspar Geotechnical Engineering (2018)
tiang dengan menggunakan pendekatan empiris berdasarkan nilai SPT (Standart Penetration Test) diberikan dalam beberapa metode :
da elevasi dasar tiang (2d ke bawah dan 10d ke atas dari ujung tiang)
da elevasi dasar tiang (2d ke bawah dan 10d ke atas dari ujung tiang)
(lihat Tabel 2)
a elevasi dasar tiang (4d ke bawah dan 4d ke atas dari ujung tiang)
1.7
Bila Po > 7,5 kPa atau Po > 0,75 ton/m2, Maka :
CN
0,7 + σv’
4N1
N2 =
Terzaghi & Peck
3,25 + 0,1po
N1 = N
Bazaara
Jika nilai N ≤ 15, maka :
N1 = N
Jika nilai N > 15, maka :
N1 = 0.6N
Pasir
Skempton's Relationship Tokimatsu & Yoshim
γsat =
σv’ =
Pa = 100kN/m² γw =
Bazaara Bazzara γsat σv’ ( Skempton's Relationship N-SPT
N1 N2 ( kN/m³ ) kN/m³ ) Cn Dipilih
0.0 14.786 14.786 -
1.0 14.786 29.572 -
1.0 14.786 44.357 -
1.0 14.901 59.604 -
1.0 14.901 74.505 -
1.0 14.901 89.406 -
1.0 14.945 104.617 -
1.0 14.945 119.562 -
1.0 14.945 134.507 -
1.0 14.953 149.528 -
1.1 14.953 164.481 -
1.5 14.953 179.434 -
1.7 17.162 223.105 0.709
2.0 17.162 240.267 0.681
2.0 17.162 257.429 0.656
2.0 17.824 285.182 0.618
2.0 17.824 303.006 0.596
2.0 17.824 320.830 0.576
2.0 14.906 283.214 -
2.0 14.906 298.120 -
3.0 14.906 313.026 -
4.0 14.870 327.144 -
5.0 14.870 342.014 -
5.7 14.870 356.884 -
6.3 14.907 372.671 -
6.8 14.907 387.578 -
10.0 14.907 402.485 -
15.0 19.451 544.630 0.403
17.5 19.451 564.081 0.393
20.0 19.451 583.532 0.383
22.5 20.259 628.041 0.362
Bazaara
Bila Po ≤ 7,5 kPa atau Po ≤ 0,75 ton/m2, Maka :
4N1
N2 =
N2 =
1 + 0,4po
4N1
N2 =
3,25 + 0,1po
(Gs + e) γw
1+e
γsat x h kN/m²
9.81 kN/m²