Rumus umum :
Qu = Qp + Qs
Dimana :
Qp = Perhitungan daya dukung yang didasarkan pada ujung tiang (end bearing point).
Qp = Perhitungan daya dukung yang didasarkan pada selimut tiang.
1 3.5𝐷
qc = 4.5𝐷 ∫−𝐷 𝑞𝑐(𝑧)𝑑𝑧
qc = harga rata-rata conus di sepanjang 3.5D diatas dasar pondasi (D= diameter).
Menentukan Qs:
1 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔
Qc = 2 P ∫𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑞𝑠 (𝑧)𝑑𝑧
Dimana :
𝑞
𝑞𝑠 = 𝑐 , jika qs tidak diukur langsung
β
P = keliling tiang
2 = angka keamanan
β = koefisien tergantung pada jenis tanah (tabel 1)
2. Metode Philipponant
Menentukan Qp :
𝑞𝑝.𝐴
Qp = 2
1 3𝐷
𝑞𝑃 = 𝛼𝑃 . ̅̅̅̅
𝑞𝑐 , dengan ̅̅̅̅
𝑞𝑐 = 6𝐷 ∫−3𝐷 𝑞𝑐(𝑧)𝑑𝑧
Dimana :
𝑞𝑐 = nilai konus rata-rata sepanjang 3D diatas dasar tiang dan 3D dibawah dasar tiang.
̅̅̅̅
𝛼𝑃 = koefisien (lihat tabel 2)
𝐷 = Diameter
Menentukan Qs :
𝑃 𝑃
Qs = 2 Ʃ 𝑞𝑠 .hi = 2 JHP
Dimana :
P = Keliling tiang
𝑞𝑠 . ℎ𝑖 = lekatan lateral dari lapisan i setebal hi
𝑞𝑠 = 𝛼𝑃 𝑞𝛼𝑐 , jika 𝑞𝑠 tidak diukur langsung (𝛼𝑓 dan 𝛼𝑠 dapat dilihat pada tabel 3
𝑠
dan 4)
3. Metode Andina
𝑄𝑝+𝑄𝑠
Qu = 𝐹
F = angka keamanan
Menentukan Qp :
Qp = 𝑞𝑐 x 𝐴𝑃
Ap = luas penampang ujung tiang pondasi
𝑞 −𝑞
𝑞𝑐0 ( 𝑐1 𝑐2 )
2
𝑞𝑐 = 2
Dimana :
𝑞𝑐0 = harga rata-rata perlawanan konus yang diambil mulai dari ujung bawah tiang
sampai dengan 8D diatas dasar tiang
𝑞𝑐1 = nilai qc rata-rata pada kedalaman 4D dibawah ujung tiang
𝑞𝑐1 = nilai qc minimum pada kedalaman 4D dibawah ujung tiang
Menentukan Qs :
Qs = 𝑓𝑠 x P x D = ∑𝐿𝑍=8𝐵+𝐵′ 𝑓𝑠 x P
Dimana :
𝑓𝑠 = tegangan akibat lekatan lateral sepanjang D dari pangkal tiang
𝐷 = L – 8B – B’ = panjang tiang tertanam efektif.
𝐿 = panjang tiang tiang sebenarnya
𝐵 = Diameter dasar tiang
B’ = Diameter kepala tiang
P = Keliling