PONDASI LANJUTAN
A. UJI PENETRASI STANDAR
(STANDART PENETRATION TEST, SPT)
Dr. Anas Puri, S.T., M.T.
Program Magister Teknik Sipil
Universitas Islam Riau
Isi:
1. PENDAHULUAN
2. ALAT DAN CARA KERJA
3. PERKIRAAN KONDISI TANAH
4. KUAT DUKUNG PONDASI
Setiap
• c (t/m2) = 0,6 x N
8
NSPT dapat ditentukan dengan menggunakan metode SNI 03-4144 atau ASTM
D 1586, dengan penjelasan sebagai berikut.
•
• a) Secara teoritis nilai NSPT dapat dikoreksi (dinormalisasi) pada tenaga
efektif yang disalurkan ke batang bor sebesar 50 % - 60 % dari tinggi tenaga
jatuh bebas, dengan persamaan
•
• (N1)60 = NM x CN x CE x CB X CR X CS
•
• (N1) 60 = nilai SPT terkoreksi karena pengaruh efisiensi tenaga 60%,
• NM = hasil uji SPT = NSPT,
• CN = faktor koreksi terhadap tegangan vertikal efektif (Tabel 4a),
• CE = faktor koreksi terhadap rasio tenaga palu (Tabel 4a),
• CB = faktor koreksi terhadap diameter bor (Tabel 4a),
• CR = faktor koreksi untuk panjang batang SPT (Tabel 4a),
• CS = koreksi terhadap tabung contoh (samplers) dengan atau tanpa pelapis
Kepadatan relatif pasir dapat ditaksir dari nilai NSPT (data dari Gibbs dan Holtz, 1957) dengan persamaan
•
• Dr = 100 [NSPT / (12 s’vo+17)]0,5
•
• Dr dalam %, dan s’vo = tekanan overburden vertikal efektif dalam (ksf, 1 ksf= 0,48824 kg/cm2).
•
Kepadatan relatif pasir juga dapat ditaksir dari nilai N60 (Jamiolkowski dkk, 1988, Skempton, 1986) dengan persamaan
•
• Dr = 100 [(N1)60 / 60)]0,5
•
• yang berlaku untuk Dr = 35%. Nilai (N1)60 harus dikalikan dengan 0,92 untuk pasir kasar, dan 1,08 untuk pasir halus.
•
Kuat geser tidak terdrainase Cu (ksf, 1 ksf = 0,48824 kg/cm2) dapat ditaksir sebesar (Bowles, 1988)
•
• Cu = 0,12 NSPT
Jurusan S1 Teknik Sipil UIR 11
A.3 PERKIRAAN KONDISI TANAH
• Hubungan nilai N dengan kerapatan relatif (Dr) yang diusulkan
oleh Terzaghi dan Peck (1948):
Nilai N Kerapatan relatif (Dr)
• untuk tanah pasir: <4 Sangat tidak padat
4-10 Tidak padat
10-30 Kepadatan sedang
30-50 Padat
>50 Sangat padat
B 1,2 m qa = 12 N qa = 20 N Kd
2 2
B >1,2 m B 0,3 B 0,3
qa 8N q a 12,5 N Kd
B B
• qa adalah kapasitas dukung ijin neto dalam satuan kN/m2, untuk penurunan
sebesar 2,54 cm (1”).
• Kd = (1 + 0,33D/B) = faktor kedalaman, maksimum Kd = 1,33.
• B = lebar fondasi (m)
Meyerhof menyarankan nilai N diambil nilai rata-rata dari jarak 0 sampai B di bawah
dasar fondasi.
• tanah berupa pasir kasar tidak padat sampai sedang (normally consolidated), dengan muka air
tanah terletak pada kedalaman 1,5 m.
• Pada lokasi tersebut akan dibangun tangki air dengan fondasi yang berukuran 5 m x 10 m dengan
kedalaman fondasi 1 m. Diinginkan penurunan fondasi 1”.
• Nilai rata-rata berat volume basah pasir 17 kN/m3 dan berat volume apung, γ’ = 10 kN/m3.
• Tentukan berapa berat tangki maksimum yang masih memenuhi kriteria keruntuhan kapasitas
dukung dan penurunan.
Penyelesaian:
• Nilai N yang diperhitugkan adalah dari nilai N dari dasar fondasi sampai kedalaman (Df+B) di
bawahnya, yaitu dari kedalaman 1 m sampai 6 m. Dari nilai-nilai N’ pada Tabel , nilainya dirata-
ratakan,
• Dengan menggunakan Gambar qa (Terzaghi dan Peck, 1967) diperoleh nilai kapasitas dukung
ijin qa = 190 kN/m2. Walaupun ada pengaruh air tanah di dekat dasar fondasi, namun menurut
Meyerhof (1965) tidak diperlukan koreksi air tanah.
Jurusan S1 Teknik Sipil UIR 16
• Tekanan fondasi neto: qn = qa = 190 kN/m2.
• Tekanan fondasi total (q):
q = qn + Dfb = 190 + (1 x 17) = 207 kN/m2
• Berat tangki maksimum yang diijinkan untuk penurunan 1” =
207 x (5 x 10) = 10350 kN.
• Terzaghi menyarankan:
= 0,3 untuk pasir
= 0,4 sampai 0,43 untuk lempung.
• Umumnya, banyak digunakan:
= 0,3 sampai 0,35 untuk pasir
= 0,4 sampai 0,5 untuk lempung.
Jurusan S1 Teknik Sipil UIR 22
A.4.3 Kuat dukung pondasi tiang
• Tiang pancang yang terletak di dalam tanah pasir jenuh,
Meyerhof (1956): N
Qu 4 N b Ab As
50
• Untuk tiang pancang baja profil :
N
Qu 4 N b Ab As
100
• Qu = kapasitas ultimit tiang (ton) Kedua persamaan
tersebut telah pula
• Nb = nilai N dari uji SPT pada tanah di sekitar dasar tiang
digunakan dengan
• N = nilai N rata-rata uji SPT, di sepanjang tiang aman untuk
• As = luas selimut tiang (ft2) (dengan 1 ft = 30,48 cm) perancangan tiang
• Ab = luas dasar tiang (ft2) pancang pada
lempung kaku
N
50
107 kN/m 2 . 107 kN/m 2
1,08 kg/cm 2 1 t/ft 2 (Bromham dan
Styles, 1971).
N
100
53 kN/m 2 . 53 kN/m 2
0,54 kg/cm 2 0,5 t/ft 2
Jurusan S1 Teknik Sipil UIR
23
• Pada penelitian selanjutnya Meyerhof (1976) mengusulkan
persamaan untuk menghitung tahanan ujung tiang:
Qb Ab 38 N Ldb 380 N Ab (kN)