Anda di halaman 1dari 17

PONDASI II

PONDASI TIANG PANCANG


Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan
Hasil N-SPT:
Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan
Hasil N-SPT:

Standar Penetration Test (SPT) adalah suatu percobaan dinamis yang


berasal dari Amerika Serikat.

Percobaan dinamis yaitu suatu pengujian yang ujungnya (dapat berupa


konus) dimasukkan kedalam tanah dengan menjatuhkan beban dengan
tinggi jatuh tertentu, dan jumlah pukulan yang diperlukan untuk
mendorong ujung tersebut menembus jarak tertentu.

SPT ini merupakan suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan
pengeboran untuk memgetahui kekuatan tanah SPT ini merupakan suatu
metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk
memgetahui kekuatan tanah
Dalam percobaan SPT ini terdapat beberapa istilah diantaranya:

•Jumlah Pukulan Adalah banyaknya pukulan palu setinggi 76 cm pada


setiap penetrasi 5 cm

•Konus Adalah ujung alat penetrasi yang berbentuk kerucut (terbuka dan
tertutup) untuk menahan perlawanan tanah.

•Palu Besi atau baja masif berbentuk silinder dan ditengahnya berlubang
lebih besar sedikit dari diameter pipa bor.

•Split Barrel Sampler Adalah alat yang berupa tabung dibelah dua dan
kedua ujungnya dipegang dengan mur dan dipasang pada ujung pipa bor
pada waktu pelaksanaan pengujian SPT.
Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal kadalam
tanah yang bernama “spil barrel sampler,” disertai pengukuran jumlah
pukulan untuk memasukkan split barrel sampler sedalam 300 mm
vertikal.

Jumlah pukulan ini disebut dengan nilai N. Dalam sistem jatuh ini
diguanakan palu dengan berat 63,5kg, pelaksanaan pengujian dibagi
dalam tiga tahap yaitu berturut-turut setebal 150mm untuk
masing-masing tahap.

Tahap pertama dicatat sebagai dudukan N1 nilai N1 tidak


diperhitungkan karena tanah masih kotor/bekas pengeboran,
sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap kedua N2 atau
perlawanan SPT atau N-SPT = N2 + N3 (dinyatakan dalam pukulan/0,3
m).

Kemudian nilai N tersebut dikoreksikan dengan sifat-sifat tanah yang


sudah dilakukan penelitian
Tabel Hubungan Dr, φ dan N dari pasir
Sudut Geser Dalam
Munurut
Nilai N Kepadatan Relatif (Dr) Menurut
Meyerho
peck
ff
0-4 0,0-0,2 Sangat Lepas ˂28,5 ˂30
4-10 0,2-0,4 Lepas 28,5-30 30-35
10-30 0,4-0,6 Sedang 30-36 35-40
30-50 0,6-0,8 Padat 36-41 40-45
˃50 0,8-0,10 Sangat Padat ˃41 ˃45
Pada uji SPT terdapat dua jenis koreksi, yaitu koreksi efisiensi alat (cara
pengujian) dan koreksi tegangan overburden efektif (kedalaman).

1. Skempton, 1986, mengembangkan koreksi nilai SPT sebagai berikut :


N60 = Em.Cb.Cs.Cg
0,60
Dimana :
N60 = Nilai koreksi SPT terhadap cara pengujian
Em = Hammer Eficiency
Cb = koreksi diameter bor
Cs = koreksi sampler
Cg = koreksi panjang batang
N = Harga SPT lapangan
Dimana :
N60 = Nilai SPT terkoreksi cara pengujian dan regangan overburden.
σv = tegangan Overburden efektif
σr = reference stess = 100 kPa
Tabel Hammer Efficiency

Hammer Release Hammer


Country Hammer Type
Mechanism Effeciency, Em
Argentina Donut Cathead 0,45
Brazil Pin weight Hand dropped 0,72
Automatic Trip 0,60
China Donut Hand dropped 0,55
Donut Cathead 0,50
Colombia Donut Cathead 0,50
Tombi trigger
Donut 0,78-0,85
Japan Cathead 2 turns +
Donut 0,65-0,67
special release
UK Automatic Trip 0,73
Safety 2 turns on cathead 0,55-0,60
USA
Donut 2 turns on cathead 0,45
Venezuela donut cathead 0,43
Skema Urutan Uji SPT:
Meyerhoff (1963) memberikan persamaan daya dukung dengan
mempertimbangkan bentuk pondasi,kemiringan beban dan kuat geser tanah
di atas dasar pondasinya, sebagai berikut;
Berdasarkan data N-SPT:
Qg = Qi.Ef.nboredpile

Qi

Qp = 40.Nr.Ap

Tiang Pancang:
Qs = 0.2.Nk.As

Tiang Bor
Qs = 0.1.Nk.As

Nilai yang dihasilkan dari friction capacity hanya diambil 50% untuk tiang bor.
(Sumber:Rekayasa Pondasi,karangan Ir Masyur Irsyam,MSE.,Ph.D.Penerbit ITB)
Keterangan:
Θ = arc tg ( ) dalam derajat

S =Jarak tiang pancang

D =Diameter tiang pancang

m =Jumlah tiang pancang dalam arah x

n =Jumlah tiang pancang dalam arah y

Nr =Nilai rata-rata dari N1 dan N2

N1 =Harga N pada ujung tiang


a. Untuk tanah Non kohesif:

Untuk tanah non-kohesif :

Qp = 40 × Nr × Ap

Dimana :
Qp = tahanan ujung ultimate (Ton)
Ap = luas penampang tiang pancang (m)
Nr = data nilai SPT 8D ke atas dan 4D kebawah
Nr = N1+N2
2
N1 = harga rata-rata dari dasar ke 8D ke atas
N2 = harga rata-rata dari dasar ke 4D ke bawah

Qs = 0,2×Nk×Ak×Li

Nk = Nilai N-SPT Rata-raja sepanjang kedalaman tiang


Data N-SPT
b. Untuk tanah kohesif :

Daya dukung ujung tiang untuk tanah kohesif :

Qp = 9 . Cu . Ap Cu = N-SPT . 2/3 . 10

Untuk tahanan geserselimut tiang pada tanah kohesif :

Qs = α. Cu . Kp . Li
RUMUS PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG
PANCANG TUNGGAL ADALAH:

Daya dukung ultimate Tiang:


Qu = Qp + Qs

Daya dukung ijin tiang:

Qijin = QP + QS
3 5

SF untuk Hambatan Lekat = 3


SF Untuk Hambatan Ujung = 5
BERLANJUT KE PERTEMUAN
BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai