* = faktor daya dukung yang memasukkan faktor bentuk dan faktor kedalaman tiang
(fungsi dari sudut gesek tanah, |)
Dalam kenyataannya nilai 0,5..D.N
= + s
l l l
l l l
(1.12)
dimana :
ql(l) = satuan perlawanan unjung batas (ultimit) pasir lepas (loose sand), yang ditentukan dari
persamaan 4.8 dan 4.9 dengan menggunakan harga maksimum Nq* dan | pasir lepas
ql(d) = satuan perlawanan unjung batas (ultimit) pasir padat (dense sand), yang ditentukan
dari persamaan 4.8 dan 4.9 dengan menggunakan harga maksimum Nq* dan | pasir
padat
L
b
= panjang tiang yang tertanam pada lapisan pasir padat.
Gambar 1.5 Variasi hubungan unit perlawanan ujung tiang pada tanah berlapis
Daya dukung ujung tiang pada tanah lempung jenuh, | = 0 adalah :
Q
p
= q
p
. A
p
= A
p
.c.N
c
* = 9 . cu . A
p
(1.13)
dimana :
Q
p
= daya dukung ujung tiang [kN]
q
p
= tahanan ujung per satuan luas tiang / satuan perlawanan ujung tiang [kN/m]
A
p
= luas penampang ujung tiang [m]
cu = kohesi tanah lempung diujung tiang
Daya dukung ujung tiang pada tanah tanah kohesif dengan nilai | (c |) = 0, maka daya dukung
ujung batas dapat dihitung dengan persamaan 4.5.
Q
p
= q
p
. A
p
= A
p
. (c.N
c
* + q.N
q
*) (1.5)
Cara Vesics (1977) :
Dalam analisanya Vesics mengusulkan cara perhitungan daya dukung tiang dengan teori :
expansion of cavities, teori ini berdasarkan parameter tegangan efektif sebagai berikut :
Q
p
= q
p
. A
p
= A
p
. (c.N
c
* + o
o
.N
o
*) (1.14)
q
l(d)
depth
loose sand
unit point
resistant,
qp
q
l(l)
L
Lb
dense sand
dimana :
o
o
= tegangan efektif rata-rata di bagian bawah ujung tiang
o
0
1 2.K
' q'
3
+ | |
o =
|
\ .
(1.15)
K
o
= koefisien tekanan tanah dalam kondisi diam = 1 sin | (4.16)
N
c
* , N
o
* = faktor daya dukung tanah dengan memakai persamaan 4.5. yang dimodifikasi
menjadi per-samaan 4.14.
Hubungan nilai Nc* pada rumus 4.14 menjadi :
N
c
* = (N
q
* 1) . cot | (1.17)
N
o
* = f (I
rr
) (1.18)
I
rr
= reduce rigidity index for the soil
r
rr
r
I
I
1 I .
=
+ A
(1.19)
I
r
= rigidity index for the soil
s s
r
s
E G
I
2.(1 )(c q' .tan ) c q' .tan
= =
+ + + | |
(1.20)
dimana :
E
s
= modulus elastisitas tanah
s
= angka poissons
G
s
= modulus geser tanah
A = regangan rata-rata pada daerah plastis di ujung tiang
Pada kondisi tidak ada perubahan volume (pada tanah pasir atau lempung jenuh), maka A = 0,
sehingga :
I
r
= I
rr
(1.21)
Harga N
c
* dan o
o
didapat dari tabel, sedangkan harga I
r
dapat digunakan tabel sebagai berikut :
No. Jenis Tanah Ir
1.
2.
3.
Pasir (DR = 0,5 0,8)
Lanau dan lempung (drained condition)
Lempung (undrained condition)
75 150
50 100
100 200
Tabel 4.1 Harga N
c
* dan N
o
* (untuk | 0 s.d. 15)
I
rr
| 10 20 40 60 80 100 200 300 400 500
0
6.97 7.90 8.82 9.36 9.75 10.04 10.97 11.51 11.80 12.19
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
1
7.34 8.37 9.42 10.04 10.49 10.83 11.92 12.57 13.03 13.39
1.13 1.15 1.16 1.18 1.18 1.19 1.21 1.22 1.23 1.23
2
7.72 8.87 10.06 10.77 11.28 11.69 12.96 13.37 14.28 14.71
1.27 1.31 1.35 1.38 1.39 1.41 1.45 1.48 1.50 1.51
3
8.12 9.40 10.74 11.55 12.14 12.61 14.10 15.00 15.66 16.18
1.43 1.49 1.56 1.61 1.64 1.66 1.74 1.79 1.82 1.85
4
8.54 9.96 11.47 12.40 13.07 13.61 15.34 16.40 17.18 17.80
1.60 1.70 1.80 1.87 1.91 1.95 2.07 2.15 2.20 2.24
5
8.99 10.56 12.25 13.30 14.07 14.69 16.69 17.94 18.86 19.59
1.79 1.92 2.07 2.16 2.23 2.28 2.46 2.57 2.65 2.71
6
9.45 11.19 13.08 14.26 15.14 15.85 18.17 19.62 20.70 21.56
1.99 2.18 2.37 2.50 2.59 2.67 2.91 3.06 3.18 3.27
7
9.94 11.85 13.96 15.30 16.30 17.10 19.77 12.46 22.71 23.73
2.22 2.46 2.71 2.88 3.00 3.10 3.43 3.63 3.79 3.91
8
10.45 12.55 14.90 16.41 17.54 18.45 21.51 23.46 24.93 26.11
2.47 2.76 3.09 3.31 3.46 3.59 4.02 4.30 4.50 4.67
9
10.99 13.29 15.91 17.59 18.87 19.90 23.39 25.64 27.35 28.73
2.74 3.11 3.52 3.79 3.99 4.15 4.70 5.06 5.33 5.55
10
11.55 14.08 16.97 18.86 20.29 21.46 25.43 28.02 29.99 31.59
3.04 3.48 3.99 4.32 4.58 4.78 5.48 5.94 6.29 6.57
11
12.14 14.90 18.10 20.20 21.81 23.13 27.64 30.61 32.87 34.73
3.36 3.90 4.52 4.93 5.24 5.50 6.37 6.95 7.39 7.75
12
12.76 15.77 19.30 21.64 23.44 24.92 30.03 33.41 36.02 38.16
3.71 4.35 5.10 5.60 5.98 6.30 7.38 8.10 8.66 9.11
13
13.41 16.69 20.57 23.17 25.18 26.84 32.60 36.46 39.44 41.89
4.09 4.85 5.75 6.35 6.81 7.20 8.53 9.42 10.10 10.67
14
14.08 17.65 21.92 24.80 27.04 28.89 35.38 39.75 43.15 45.96
4.51 5.40 6.47 7.18 7.74 8.20 9.82 10.91 11.76 12.46
15
14.79 18.66 23.35 26.53 29.02 31.08 38.37 43.32 47.18 50.39
4.96 6.00 7.26 8.11 8.78 9.33 11.28 12.61 13.64 14.50
Cara Janbu (1976) :
Dalam perhitung daya dukung ujung tiang (Q
p
) Janbu mengusulkan sebagai berikut :
Q
p
= q
p
. A
p
= A
p
. (c.N
c
* + q.N
q
*) (4.22)
Harga N
c
* dan N
q
* didasarkan pada keruntuhan permukaan tanah pada ujung tiang seperti
Gambar 4.6 atau dengan rumus sebagai berikut :
. ' .tan
q
N * [tan (1 tan )].e
q
= + +
|
| | (4.23)
N
c
* = (N
q
* 1) . cot | (4.24)
Variasi nilai N
c
* dan N
q
* dengan | dan q seperti Gambar 4.6. Nilai q = 70 digunakan untuk
lempung lunak (soft clays) dan q = 105 untuk pasir padat (dense sandy soils).
Gambar 1.6 Faktor daya dukung cara Janbus