FAKULTAS TEKNIK
REKAYASA PONDASI II
DOSEN PENGAJAR: Roski R. I. Legrans, ST, M. Agr
2018
Dr. Eng. Steeva G. Rondonuwu, ST, M.Agr
Diketahui suatu kondisi lapangan yang akan dipasang dinding turap dengan braced cut seperti
pada gambar di halaman berikutnya.
a. Gambarkan diagram tekanan tanah dan tentukan besar gaya yang bekerja pada
penopang (strut)!
b. Tentukan dimensi dari penampang turap!
c. Tentukan besar modulus penampang waling (wales) yang diperlukan!
Keterangan:
s =12 ft = 3.66 m
Hitung untuk nilai sudut geser dalam tanah (ϕ) yang bervariasi antara 25° – 35°!
Bagian A
Hitung Ka dan pa.
Nilai Ka dihitung dengan menggunakan rumus:
K a tan 2 45
2
25
Ka = tan2 ( 45 - ) = 0.406
2
𝑝𝑎 = 0.65𝛾𝐻𝐾𝑎
pa = 0.65 x 15.66 x 8.23 x 0.406 = 33.998 kN/m2
Setelah didapat nilai pa, gambarkan diagram tekanan tanah aktif untuk tanah berpasir.
Untuk mencari besar reaksi A, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
momen di titik B1, yaitu:
∑ 𝑀𝐵1 = 0
1.83 + 2.74
(𝐴 × 2.74) − (34.00 × ( )) = 0
2
A = 129.53 kN/m
Untuk mencari besar reaksi B1, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
gaya vertikal, yaitu:
∑𝑉 = 0
B1 = 25.91 kN/m
Untuk mencari besar reaksi C, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
momen di titik B2, yaitu:
∑ 𝑀𝐵2 = 0
1.83 + 2.74
(34.00 × ( )) − (𝐶 × 2.74) = 0
2
C = 82.90 kN/m
Untuk mencari besar reaksi B2 dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
gaya vertikal, yaitu:
∑𝑉 = 0
B2 = 41.45 kN/m
Maka,
𝑃𝐴 = 𝐴 × 𝑠 = (129.53)(3.66) = 473.78 kN
𝑃𝐶 = 𝐶 × 𝑠 = (82.90)(3.66) = 303.22 kN
Bagian B
Gambar diagram gaya geser dari kedua sistem balok turap tersebut, seperti pada gambar di
halaman sebelumya.
Untuk mencari nilai momen lentur maksimum, besar gaya geser harus sama dengan 0. Jadi
harus dicari terlebih dahulu titik dimana gaya geser = 0.
Untuk balok turap AB1, besar jarak x1 dapat dihitung dengan menggunakan interpolasi, yaitu:
65.77
𝑥1 = (2.74) = 1.98 𝑚
65.77 + 25.29
Besar momen lentur yang terjadi di titik A adalah:
1.83
𝑀 = (34.00)(1.83) ( ) = 56.85 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2
Besar momen lentur yang terjadi pada saat gaya geser = 0 adalah:
1.83 + 1.98
𝑀 = (34.00)(1.83 + 1.98) ( ) − (129.53)(1.98) = −9.87 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2
Untuk balok turap B2C, besar jarak x2 dapat dihitung dengan menggunakan interpolasi, yaitu:
51.81
𝑥2 = (2.74) = 1.52 𝑚
51.81 + 41.45
Besar momen lentur yang terjadi di titik C adalah:
0.91
𝑀 = (34.00)(0.91) ( ) = 14.21 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2
Besar momen lentur yang terjadi pada saat gaya geser = 0 adalah:
0.91 + 1.52
𝑀 = (34.00)(0.91 + 1.52) ( ) − (82.90)(1.52) = −25.27 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2
Jadi, momen lentur maksimum yang terjadi pada turap (Mmax turap) adalah 56.85 kN.m/m’.
Besar modulus penampang turap yang diperlukan (Sx turap) dalam desain turap dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝
𝑆𝑥 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 =
𝜎𝑎𝑙𝑙
56.85
𝑆𝑥 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 = = 3.4358 × 10−4 𝑚3 /𝑚 = 343.58 𝑐𝑚3 /𝑚
1.655 × 105
Dari tabel brosur “Double Z Hot Rolled Sheet Pile Series” oleh JD Fields Construction
Products, tipe dimensi dinding turap (sheet pile) yang paling baik untuk digunakan adalah
tipe ZZ12-700 karena memiliki nilai modulus penampang elastis Sx (elastic section modulus)
terkecil yang lebih besar dari modulus penampang turap yang diperlukan, yaitu sebesar 1208
cm3/m’.
Bagian C
Besar momen lentur maksimum yang terjadi pada waling (Mmax waling) adalah:
𝐴 × 𝑠 2 (129.53) × (3.66)2
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 = = = 216.61 𝑘𝑁. 𝑚
8 8
Besar modulus penampang waling yang diperlukan (Sx waling) dalam desain waling dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔
𝑆𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 =
𝜎𝑎𝑙𝑙
216.61
𝑆𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 = = 1.309 × 10−3 𝑚3 = 1309.05 𝑐𝑚3
1.655 × 105
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-31.09, 7.32 0.00, 7.32 51.81, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
Lakukan perhitungan dengan cara sama seperti sebelumnya untuk nilai ϕ = 26° - 35°. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-29.91, 7.32 0.00, 7.32 49.85, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-28.76, 7.32 0.00, 7.32 47.94, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-27.65, 7.32 0.00, 7.32 46.09, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-26.58, 7.32 0.00, 7.32 44.30, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-25.53, 7.32 0.00, 7.32 42.55, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-24.52, 7.32 0.00, 7.32 40.87, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-23.54, 7.32 0.00, 7.32 39.23, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-22.58, 7.32 0.00, 7.32 37.64, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-21.66, 7.32 0.00, 7.32 36.09, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
Kedalaman (m)
0.00, 3.81
4.00
0.00, 5.79
6.00
7.00
-20.76, 7.32 0.00, 7.32 34.60, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
28, 50.57
(kN.m/m')
29, 48.61
45.00 30, 46.69
31, 44.84
40.00 32, 43.04
33, 41.30
34, 39.60
35.00 35, 37.96
30.00
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Sudut Geser Dalam, ϕ (°)
220.00
25, 216.61
200.00 26, 208.40
27, 200.42
Mmax waling
29, 185.19
30, 177.91
160.00 31, 170.84
32, 163.99
33, 157.34
140.00 34, 150.89
35, 144.63
120.00
100.00
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Sudut Geser Dalam, ϕ (°)
Grafik ϕ vs Sx turap
360.00
Modulus Penampang Turap, Sx turap
340.00
25, 343.58
320.00 26, 330.55
27, 317.90
300.00
28, 305.64
(cm3/m')
Grafik ϕ vs Sx waling
1400.00
Modulus Penampang Waling, Sx waling
1300.00
25, 1309.05
1200.00 26, 1259.39
27, 1211.21
1100.00 28, 1164.47
(cm3)
29, 1119.12
30, 1075.13
1000.00
31, 1032.44
32, 991.03
900.00 33, 950.85
34, 911.86
35, 874.05
800.00
700.00
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Sudut Geser Dalam, ϕ (°)
Keterangan:
Jarak spasi horizontal antar penopang:
s = 12 ft = 3.66 m
Hitung untuk nilai kohesi tanah (c) yang bervariasi antara 50 kPa – 100 kPa
Bagian A
𝛾𝐻 (15.66)(8.23)
= = 2.5775
𝑐 50
𝑝𝑎 = (0.2 − 0.4)𝛾𝐻
Setelah didapat nilai pa, gambarkan diagram tekanan tanah aktif untuk tanah lempung kaku.
Untuk mencari besar reaksi A, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
momen di titik B1, yaitu:
∑ 𝑀𝐵1 = 0
2.51 1 2.06
𝐴(2.74) − (38.66)(2.51) ( ) − ( ) (38.66)(2.06) (2.51 + )=0
2 2 3
𝐴 = 90.96 𝑘𝑁/𝑚
Untuk mencari besar reaksi B1, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
gaya vertikal, yaitu:
∑𝑉 = 0
1
90.96 + 𝐵1 − (38.66)(2.51) − ( ) (38.66)(2.06) = 0
2
𝐵1 = 46.03 𝑘𝑁/𝑚
Untuk mencari besar reaksi C, dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
momen di titik B2, yaitu:
∑ 𝑀𝐵2 = 0
1.60 1 2.06
(38.66)(1.60) ( ) + ( ) (38.66)(2.06) (1.60 + ) − 𝐶(2.74) = 0
2 2 3
𝐶 = 51.19 𝑘𝑁/𝑚
Untuk mencari besar reaksi B2 dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan
gaya vertikal, yaitu:
∑𝑉 = 0
1
𝐵2 + 51.19 − (38.66)(1.60) − ( ) (38.66)(2.06) = 0
2
𝐵2 = 50.45 𝑘𝑁/𝑚
Maka,
𝑃𝐴 = 𝐴 × 𝑠 = (90.96)(3.66) = 332.70 𝑘𝑁
𝑃𝐶 = 𝐶 × 𝑠 = (51.19)(3.66) = 187.23 𝑘𝑁
Bagian B
Gambar diagram gaya geser dari kedua sistem balok turap tersebut, seperti pada gambar di
halaman sebelumya.
Untuk mencari nilai momen lentur maksimum yang terjadi pada turap, besar gaya geser pada
turap harus sama dengan 0. Jadi harus dicari terlebih dahulu titik dimana gaya geser = 0.
Untuk balok turap AB1, besar jarak x1 dapat dihitung dengan menggunakan interpolasi, yaitu:
49.98
𝑥1 = (2.51) = 1.32 𝑚
49.98 + 44.95
Besar momen lentur yang terjadi di titik A adalah:
1 1.83 1.83
𝑀 = ( ) (38.66 × ) (1.83) ( ) = 19.16 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2 2.06 3
Besar momen lentur yang terjadi pada saat gaya geser = 0 adalah:
1 2.06
𝑀 = ( ) (38.66)(2.06) (1.32 + ) − (88.81)(2.06 + 1.32 − 1.83)
2 3
1.32
+ (38.66)(1.32) ( ) = −27.40 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2
Untuk balok turap B2C, besar jarak x2 dapat dihitung dengan menggunakan interpolasi, yaitu:
11.15
𝑥2 = (1.60) = 0.295 𝑚
11.15 + 49.26
Besar momen lentur yang terjadi di titik C adalah:
1 0.91 0.91
𝑀 = ( ) (38.66 × ) (0.91) ( ) = 2.39 𝑘𝑁. 𝑚/𝑚
2 2.06 3
Besar momen lentur yang terjadi di titik E adalah:
1 2.06
𝑀 = ( ) (38.66)(2.06) (0.295 + ) − (49.98)(2.06 + 0.295 − 0.91)
2 3
0.295
+ (38.66)(0.295) ( )
2
Jadi, momen lentur maksimum yang terjadi pada turap (Mmax turap) adalah 90.12 kN.m/m.
Besar modulus penampang turap yang diperlukan (Sx turap) dalam desain turap dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 90.12
𝑆𝑥 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 = = = 5.446 × 10−4 𝑚3 /𝑚 = 5446.63 𝑐𝑚3 /𝑚
𝜎𝑎𝑙𝑙 1.655 × 105
Dari tabel brosur “Double Z Hot Rolled Sheet Pile Series” oleh JD Fields Construction
Products, tipe dimensi dinding turap (sheet pile) yang paling baik untuk digunakan adalah
tipe ZZ12-700 karena memiliki nilai modulus penampang elastis Sx (elastic section modulus)
terkecil yang lebih besar dari modulus penampang turap yang diperlukan, yaitu sebesar 1208
cm3/m’.
Bagian C
Besar momen lentur maksimum yang terjadi pada waling (Mmax waling) adalah:
(𝐵1 + 𝐵2 ) × 𝑠 2 (44.95 + 49.26) × (1.66)2
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 = = = 161.35 𝑘𝑁. 𝑚
8 8
Besar modulus penampang waling yang diperlukan (Sx waling) dalam desain waling dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 161.35
𝑆𝑥 𝑤𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 = = = 9.751 × 10−3 𝑚3 = 975.06 𝑐𝑚3
𝜎𝑎𝑙𝑙 1.655 × 105
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
Lakukan perhitungan dengan cara sama seperti sebelumnya untuk nilai c = 50 kPa - 100 kPa. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tipe
c pa A B1 B2 C PA PB PC Mmax turap Mmax waling Sx turap Sx waling
Penampang
(kN/m' (kN.m/m'
(kPa) (kPa) (kN/m') (kN/m') (kN/m') (kN) (kN) (kN) (kN.m) (cm3/m') (cm3) Turap
) )
50.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
60.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
70.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
80.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
90.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
100.00 38.66 90.96 46.03 50.45 51.19 332.70 352.90 187.23 90.12 161.35 544.63 975.06 ZZ12-700
105.00
100.00
95.00 55.00, 90.12 65.00, 90.12 75.00, 90.12 85.00, 90.12 95.00, 90.12
Mmax turap
90.00
(kN.m/m')
85.00 50.00, 90.12 60.00, 90.12 70.00, 90.12 80.00, 90.12 90.00, 90.12 100.00, 90.12
80.00
75.00
70.00
65.00
60.00
45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00
Kohesi, c (kPa)
175.00
170.00
165.00 55.00, 161.35 65.00, 161.35 75.00, 161.35 85.00, 161.35 95.00, 161.35
Mmax waling
160.00
(kN.m)
50.00, 161.35 60.00, 161.35 70.00, 161.35 80.00, 161.35 90.00, 161.35 100.00, 161.35
155.00
150.00
145.00
140.00
135.00
130.00
45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00
Kohesi, c (kPa)
Grafik c vs Sx turap
600.00 55.00, 544.63 65.00, 544.63 75.00, 544.63 85.00, 544.63 95.00, 544.63
Modulus Penampang Turap, Sx turap
500.00 50.00, 544.63 60.00, 544.63 70.00, 544.63 80.00, 544.63 90.00, 544.63 100.00, 544.63
400.00
(cm3/m')
300.00
200.00
100.00
0.00
45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00
Kohesi, c (kPa)
Grafik c vs Sx waling
1200.00
Modulus Penampang Waling, Sx waling
55.00, 975.06 65.00, 975.06 75.00, 975.06 85.00, 975.06 95.00, 975.06
1000.00
50.00, 975.06 60.00, 975.06 70.00, 975.06 80.00, 975.06 90.00, 975.06 100.00, 975.06
800.00
(cm3)
600.00
400.00
200.00
0.00
45.00 50.00 55.00 60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00
Kohesi, c (kPa)
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00
1.00
3.00
0.00, 3.38
Kedalaman (m)
4.00
0.00, 5.88
6.00
7.00
-7.86, 7.32 0.00, 7.32 43.33, 7.32
8.00
0.00, 8.23
9.00