Rumus umum : Qu = Qp + Qs
Dimana :
Qp = perhitungan daya dukung yang didasarkan pada ujung tiang
(end bearing point).
Qs = perhitungan daya dukung yang didasarkan pada selimut
tiang.
1. Metode Van Der Ween
➢ Menentukan Qp :
qc
Qp = . Ap , dimana : Ap = luas penampang ujung tiang.
3
3 = angka keamanan unsur Qp
= koefisien tergantung pada jenis
tanah dan tiang (lihat Tabel 1).
3.5 D
1
qc =
4.5D qc( z)dz
−D
25
➢ Menentukan Qs :
dasartiang
1
Qs = P qsng.dz
2 pangkaltia
qc
Dimana : qs = , jika qs tidak diukur langsung.
P = keliling tiang.
2 = angka keamanan
= koefisien tergantung pada jenis tanah (tabel 1).
2. Metode Philipponant
➢ Menentukan Qp :
q p .A
Qp =
2
3D
1
6 D −3D
qp = p. qc q
, dengan c = q c ( z )dz.
dimana :
qc = nilai konus rata-rata sepanjang 3D di atas dasar tiang dan
3D di bawah dasar tiang.
p = koefisien (lihat Tabel 2)
D = diameter
Tabel 2. Harga koefisien p
Jenis Tanah p
Lempung dan Kapur 0.5
Lanau 0.45
Pasir 0.40
Kerikil 0.35
26
➢ Menentukan Qs :
P P
Qs = q s .hi = JHP
2 2
Dimana :
P = keliling tiang
qs.hi = lekatan lateral dari lapisan i setebal hi
qc
qs = f. , jika qs tidak diukur langsung (f. dan s dapat
s
Jenis Tanah s
Lempung dan Kapur 50
Lanau, lempung berpasir, Pasir berlempung 60
Pasir lepas 100
Pasir sedang, pasir padat 150
Kerikil 200
27
3. Metode Konvensional
Qu = Qp + Qs
➢ Menentukan Qp :
qc .A
Qp =
F
Dimana :
qc = harga konus rata-rata yang diambil 4D di bawah ujung
tiang dan 8D di atas ujung tiang.
A = luas penampang ujung tiang
F = angka keamanan = 3
➢ Menentukan Qs :
JHP.P
Qs =
F
Dimana :
JHP = Jumlah Hambatan Pelekat pada kedalaman yang ditinjau
P = keliling tiang
F = angka keamanan = 5
28
qc1 = nilai qc rata-rata pada kedalaman 4D di bawah ujung
tiang.
qc2 = nilai qc minimum pada kedalaman 4D di bawah ujung
tiang
qc3 = nilai qc rata-rata 8D di atas ujung tiang.
Pada tanah lempung Qp 10 % dari nilai Qu
➢ Menentukan Qs :
Qs = f x L x P
Dimana :
f = nilai unit lekatan = m x fs 0.75 kg/cm2
JHP
fs = nilai lekatan rata-rata =
L
29
b. Untuk tanah lempung yang konsistensinya medium sampai
kaku (stiff), dimana fs > 0.30 kg/cm2, tingkat kerusakan
tanah serta celah yang terjadi antara pondasi tiang dan tanah
adalah lebih dominan dari pada penambahan kekuatan akibat
pemampatan, sehingga f < fs . Jadi m < 1.
5. Metode Andina
Qp + Qs
Qu =
F
F = angka keamanan
➢ Menentukan Qp :
Qp = qc x Ap
q + qc 2
q c 0 + c1
qc = 2
2
dimana :
qc0 = harga rata-rata perlawanan konus yang diambil mulai dari
ujung bawah tiang sampai dgn 8 D diatas dasar tiang
qc1 = nilai qc rata-rata pada kedalaman 4D di bawah ujung
tiang
qc2 = nilai qc minimum pada kedalaman 4D di bawah ujung
tiang.
30
➢ Menentukan Qs :
L
Qs = fs x P x D = f
Z =8 B + B '
s P
Dimana :
fs = tegangan akibat lekatan lateralsepanjang D dari pangkal tiang
D = L – 8B – B’ = panjang tiang tertanam efektif.
L = panjang tiang sebenarnya
B = diameter dasar tiang
B’ = diameter kepala tiang
P = keliling
31