dan pasir sedikit berkerikil sebanyak 10 stasiun. Tekstur yang didapatkan ada 2 jenis
yaitu pasir berkerikil dan pasir sedikit berkerikil, dimana pasir berkerikil sebanyak
10 stasiun dan pasir sedikit berkerikil sebanyak 10 stasiun. Maka dari itu dapat
disimpulkan sedimen yang tersebar di lokasi penelitian didominasi oleh pasir
berkerikil dan pasir sedikit berkerikil.
Dari hasil analisis ukuran butir sedimen dengan menggunakan perangkat
lunak Gradistat didapatkan peta sebaran sedimen dasar perairan Pagatan, sebagai
berikut:
Sortasi adalah standar deviasi yang menunjukkan batas distribusi ukuran butir
suatu sedimen, tipe dan karakteristik serta waktu sedimentasi dari suatu populasi
sedimen (Folk, 1957). Sortasi yang baik jika mempunyai penyebaran ukuran butir
ratarata yang pendek, sedangkan penyebaran ukuran butir rata-rata yang panjang
akan memiliki nilai sortasi yang jelek. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. diatas
bahwa nilai sorting di Perairan Pagatan berkisar antara 1,5 – 3,5. Nilai Sorting yang
paling tinggi berada di daerah tenggara, dan untuk yang rendah berada di daerah
barat.
Jenis substrat yang ada di Pesisir Pagatan umumnya adalah Pasir berkerikil,
pasir halus dan pasir berlumpur. Dimana pasir kasar, kerikil dan pecahan cangkang
yang ada berasal dari pecahan-pecahan gastropoda yang terbawa oleh ombak dan
terakumulasi pada suatu tempat. Jenis pasir yang didapatkan pada kawasan pesisir
Pagatan terbentuk oleh proses akumulasi pasir pada lapisan teratas (pasir kasar,
kerikil dan pecahan cangkang) yang kemudian terendapkan. Kemudian jenis substrat
pada lapisan terbawah yaitu pasir berlumpur terbentuk dari lamanya waktu pasir
halus yang terendapkan dalam suatu wilayah dan pergerakan air yang terjadi relatif
rendah.
Geomorfologi pantai di perairan Pagatan berbentuk pantai landai (cenderung
rata). Pembentukan pantai ini merupakan hasil sedimentasi gelombang air laut yang
berada pada zona muka air laut, sedangkan garis pantai maju ke arah darat sebagai
akibat sedimentasi gelombang laut. Singkapan-singkapan batuan yang berada di
sepanjang pantai menghasilkan akan mengalami pelapukan yang kemudian diangkut
ke sepanjang garis pantai dan diendapkan di wilayah pantai membentuk stratifikasi
sedimen.
di mana banyak terdapat sand dune (gumuk pasir) yang tidak beraturan sebagai
akibat pengaruh gelombang dan arus pasut baik dari sungai maupun laut. Selain itu
profil batimetri juga sangat dipengaruhi oleh pola sebaran sedimen dari laut maupun
daratan yang menyebabkan adanya sedimentasi yang mengendap pada daerah-daerah
tenang (pada daerah dengan kecepatan arus sangat lemah). Bentuk kontur kedalaman
dan garis pantai pada daerah ini sering berubah-ubah, akibat proses sedimentasi
maupun abrasi pada setiap perubahan musim. Adanya pohon mangrove dengan
ketebalan yang sangat besar di sepanjang pantai, cukup besar pengaruhnya dalam
meredam gelombang maupun kecepatan arus. Mangrove tersebut sebagai perangkap
sedimen, dengan hal ini akan menyebabkan sedimentasi yang cukup besar terutama
di Pulau Tampakan dan sekitarnya.
4.4. Transport Sedimen
Transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen yang disebabkan oleh
gelombang dan arus yang dibangkitkan (Triatmodjo, 1999). Transport sedimen dapat
diklasifikasikan menjadi transport menyusur pantai (longshore transport) dan
transport tegak lurus pantai (onshore-offshore transport). Perbedaan kecepatan arus
berpengaruh terhadap transport sedimen, dimana semakin besar arus yang terbentuk
maka transport sedimen juga besar, baik berupa bed load (sedimen dasar) maupaun
suspended load (sedimen tersuspensi) selain faktor lain seperti karakteristik butir
sedimen dan kemiringan pantai. Data volume transport sedimen di perairan Pagatan
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: