Sistem penambangan merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual)
maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan
bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah:
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)
Berdasarkan bentuk dan karakteristik lapisan batubara serta lapisan penutupnya, sistem
penambangan yang akan diterapkan adalah sistem tambang terbuka (open pit). Peralatan
tambang yang digunakan adalah kombinasi backhoe – heavy dump truck dibantu dengan
bulldozer sebagai alat garuk dorong dan grader untuk perawatan jalan.
Berdasarkan data - data yang meliputi bentuk dan karakteristik lapisan batubara serta
lapisan penutupnya, sistem penambangan yang akan diterapkan oleh PT. Sejahtera adalah
sistem penambangan terbuka.
Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci
dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya.
Di Industri pertambangan juga dikenal rancangan tambang (mine design) mencakup
kegiatan-kegiatan pada perencanaan tambang yang semua data dan informasinya sudah
terincikan. Longterm design (perencanaan jangka panjang) adalah suatu perencanaan
kegiatan penambangan yang jangka waktunya lebih dari beberapa tahun dan secara terus
menerus berkesinambungan.
Perkiraan umur tambang yang direncakan oleh PT. Sejahtera adalah 6 tahun dengan jangka
waktu perencanaan kegiatan penambangan (longterm design) yang dimulai dari tahun 2021
sampai tahun 2026.
Pengupasan Pengupasan
tanah pucuk tanah penutup
Penambangan
batubara
Pengangkutan
batubara
Pengolahan
batubara
Penjualan dan
pemasaran
Tanah pucuk merupakan bagian dari tanah penutup yang mengandung unsur hara yang
sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan sehingga dalam penanganannya tanah pucuk ini
diperlakukan secara berbeda.
Tanah pucuk dikupas dengan batasan sampai kedalaman 3 m dari permukaan tanah merata
keseluruh permukaan lokasi tambang dan ditempatkan dekat dengan rencana bukaan
tambang dengan jarak timbunan 1-2 km, ini dimaksudkan agar setelah bekas tambang
ditimbun kembali, tanah pucuk dapat ditebarkan ke lokasi yang sudah ditimbun tersebut.
Tahap awal sebelum menentukan target produksi yaitu menentukan batas elevasi yang akan
dicapai selama 6 tahun kedepan. Dimana target elevasi yang digunakan adalah -65 m untuk
seam A, -106 m untuk seam A1, -120 m untuk seam A2, dan 130 m untuk seam B
Short-term desain adalah desain jangka pendek dengan kurun waktu yang ditentukan oleh
masing-masing pihak terkait dari perusahaan untuk memaksimalkan model tambang yang
akan dibentuk. Short-term desain yang dibuat oleh PT. Sejahtera merupakan short-term
dalam jangka waktu pertahun untuk memaksimalkan besarnya produksi yang akan dikejar
oleh pihak PT. Sejahtera.
Dari kajian sebelumnya memacu pada desain Longterm, diketahui bahwa umur tambang
PT. Sejahtera adalah 6 tahun. Untuk itu, dalam hal permodelan short-term desain kali ini,
PT. Sejahtera memaksimalkan desain short-term dengan sequence pertahun hingga tahun
ke-4. Adapun hasil dari desain short-term pertahun PT. Sejahtera (Terlampir).
Dari hasil permodelan short-term yang telah dibuat berdasarkan acuan desain longterm,
untuk masing-masing sequence telah diketahui cadangan aktualnya dilapangan dengan hasil
sumberdaya yang tidak jauh berbeda.
Rencana Produksi
Kegiatan penambangan pada PT. Sejahtera akan dimulai dari elevasi -65 m untuk seam A, -
106 m untuk seam A1, -120 m untuk seam A2, dan 130 m untuk seam B. Adapun hasil
dari rencana produksi per-sequence dari PT. Sejahtera adalah sebagai berikut :
Disposal Design
Disposal design atau rancangan disposal merupakan suatu hal yang penting karena area
tersebut digunakan untuk menampung overburden setiap sequence. Disposal design
menggunakan single slope 60˚, lebar berm 10m, tinggi 10 meter dengan request level 65
m.design disposal ini hanya menampung 49,581,693.27 CCM karena overburden tersebut
akan di tampung di disposal sampai tahun 2023. Sedangkan tahun selanjunnya pemindahan
overburden dilakukan dengan sistem inpit dump. Untuk design top soil ini hanya
menampung sampai dengan 7,885,030.84 CCM menyesuaikan dengan top soil yang di
dapat saat penambangan dan akan digunakan dalam proses reklamasi
Total Tanah
Top Soil
Buangan Lokasi
Tahun Vol. OB Lokasi Timbunan
Galian
(bcm)
(bcm)
(bcm)
BLOK
Disposal Area, In Pit
2024 34,188,347.50 1,749,000.00 32,439,347.50 D,E,F,G,H,I
Area
,J,K,L
BLOK
Disposal Area, In Pit
2025 35,784,729.05 1,367,700.00 34,417,029.05 F.G.H.I.J.K
Area
.L.M