Anda di halaman 1dari 31

STRUKTUR

GEOLOGI
Oleh:
• Kasbillah (1909056003)
• Indra Gunawan (1909056015)
• M. Rijal (1909056027)
• Pakomius Dudeng Lagamaking (1909056039)
• Ronal Edi Gunawan Manullang (1809055057)
Struktur Geologi
01 Unsur Struktur Geologi

Geologi 02 Struktur Bidang dan Struktur Garis

Struktur
03 Cara Mengukur Strutur Bidang dan Garis

04 Istilah Strutur Bidang dan Garis


A. Definisi Struktur Geologi

Secara geometri, unsur struktur geologi dianggap


sebagai bidang-bidang dan garis-garis. Garis atau

01
bidang tidak selalu merupakan bidang batas dari suatu
batuan, tetapi merupakan unsur yang mewakili batuan
atau satuan batuan. Didalam prinsip geometri, suatu
bidang atau garis adalah unsur yang mempunyai
kedudukan (attitude) atau orientasi yang pasti di dalam
ruang, dan hubungan antara satu dan lainnya dapat
Struktur dideskripsikan. Dalam hal ini, suatu bidang atau garis
harus mempunyai komponen kedudukan, yang pada
Geologi umumnya dinyatakan dalam koordinat grafis, arah
(bearing atau azimuth), dan kecondongan (inclination).
A. Definisi Struktur Geologi

Secara geometris, unsur struktur geologi dapat


dibedakan menjadi:

01
1. Struktur bidang (planar), misalnya: bidang perlapisan,
bidang foliasi, bidang rekahan, bidang sesar, bidang
belahan (cleavage), dan sebagainya.
2. Struktur garis (linear), misalnya: lineasi mineral,
sumbu lipatan, goresgaris (striation), dan sebagainya.

Struktur
Geologi
B. Beberapa Definisi Umum Dalam
Geometri

1. Kedudukan (attitude), merupakan istilah umum untuk

01
orientasi dari sebuah bidang atau garis di dalam
ruang, dan pada umumnya dihubungkan dengan
koordinat geografis dan garis horizontal. Kedudukan
terdiri dari komponen arah (bearing atau azimuth) dan
kecondongan (inclination).
Struktur 2. Arah (azimuth), merupakan istilah umum untuk sudut
horizontal antara sebuah garis dan suatu arah
Geologi koordinat tertentu. Arah koordinat ini biasanya
merupakan arah utara sebenarnya (true north).
3. Kecondongan (inclination), merupakan istilah umum
untuk sudut vertikal (diukur kearah bawah) antara
garis horizontal dan sebuah bidang/garis.

back
A. Struktur Bidang

Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk


geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang
(bidang perlapisan) pada umumnya membentuk
kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah
02
menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada
kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada Struktur
lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial
dip. Disamping struktur perlapisan, struktur geologi Bidang
lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: kekar,
sesar, belahan (cleavage), sayap lipatan, foliasi, dll. dan
Struktur
Garis
Istilah-istilah struktur bidang:
• Jurus (strike), arah garis horisontal yang dibentuk oleh
perpotongan antara bidang yang bersangkutan
dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya
02
diukur dari arah utara.
• Kemiringan (dip), besarnya sudut kemiringan terbesar Struktur
yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan
dengan bidang horisontal dan diukur tegak lurus Bidang
terhadap jurus/strike.
• Kemiringan semu, sudut kemiringan suatu bidang
yang bersangkutan (apparent dip) dengan bidang
dan
horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak
lurus jurus/strike.
Struktur
• Arah kemiringan, arah tegak lurus jurus yang sesuai
dengan arah (dip direction) miringnya bidang yang
Garis
bersangkutan dan diukur dari arah utara.
1. Struktur Kekar
Kekar adalah Struktur rekahan dalam blok batuan
dimana tidak ada atau sedikit sekali mengalami
pergeseran (hanya retak saja), umumnya terisi oleh
02
sedimen setelah beberapa lama terjadinya rekahan Struktur
tersebut. Rekahan atau struktur kekar dapat terjadi pada
batuan beku dan batuan sedimen. Pada batuan sedimen,
Kekar terjadi karena:
Bidang
a. Intrusi/ekstrusi
b. Pengaruh iklim/musim
dan
Struktur
Garis
Dalam batuan sedimen umunya kekar juga dapat
terbentuk mulai dari saat pengendapan atau segera
terbentuk setelah pengendapannnya, dimana sedimen
tersebut masih sedang mengeras. Struktur kekar dapat
02
berguna dalam memecahkan masalah sebagai berikut :
• Geologi Teknik Struktur
• Geologi Minyak, terutama dengan masalah cadangan
dan produksi minyak Bidang
• Geologi Pertambangan, yaitu dalam hal sistem
penambangan maupun pengarahan terhadap bentuk-
bentuk mineralisasi.
dan
Struktur
Garis
2. Struktur Sesar
Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan
antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah
02
yang sejajar dengan bidang patahan. Hal ini terjadi Struktur
apabila blok batuan yang dipisahkan oleh rekahan telah
bergeser sedemikian rupa hingga lapisan batuan
sediment pada blok yang satu terputus atau terpisah dan
Bidang
tidak bersambungan lagi dengan lapisan sedimen pada
blok yang lainnya. Ukuran panjang maupun kedalaman
dan
sesar dapat berkisar antara beberapa centimeter saja
sampai mencapai ratusan kilometer. Struktur
Garis
Berdasarkan pada sifat geraknya, sesar dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu :
1) Sesar Normal (Gravity Fault), yaitu gerak relatif
Hanging Wall turun terhadap Foot Wall. Disebut juga
02
sebagai Sesar Turun.
2) Sesar Naik (Reverse Fault),yaitu gerak relatif Hanging Struktur
Wall naik terhadap Foot Wall. Posisi Hanging Wall lebih
tinggi daripada Foot Wall. Namun jika Hanging Wall Bidang
bergeser naik hingga menutupi Foot Wall, maka sesar
tersebut.
3) disebut Thrust Fault yang bergantung pada kuat stress
dan
horizontal dan dip (kemiringan bidang sesar).
4) Sesar Mendatar (Horizontal Fault), yaitu gerak relative
Struktur
mendatar pada bagian-bagian yang tersesarkan.
Hanging Wall dan Foot Wall bergeser Horizontal yang Garis
diakibatkan oleh kerja shear stress.
3. Struktur Patahan
Patahan adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan
yang memperlihatkan pergeseran. Pergeseran pada
patahan dapat terjadi sepanjang garis lurus (translasi) atau
02
terputar (rotasi) (Ragan, 1973). Patahan dapat diklasifikasi-
kan dengan suatu pendekatan geometri, antara lain
Struktur
dengan karakteristik sifat relatif pergeserannya, sehingga
patahan secara umum terbagi atas dip-slip fault, strike-slip
Bidang
fault, oblique fault, dan rotational fault Patahan dapat
terbentuk sebagai rekahan tunggal maupun berupa jalur dan
yang terdiri dari beberapa patahan minor Jalur patahan
atau jalur penggerusan tersebut mempunyai dimensi Struktur
panjang dan lebar yang beragam, mulai dari skala minor
hingga puluhan kilometer. Garis
Klasifikasi ini berdasarkan dip dari bidang patahan serta pitch dari perpotongan gores
garis dengan bidang perlapisan. Klasifikasi tersebut dipadukan dengan arah relatif dari
pergerakan blok patahan, sehingga hasil pergerakan berdasarkan nilai pitch dengan
hasil pergerakan di lapangan dapat saling mengkoreksi untuk mendapatkan
rekonstruksi yang mendekati sebenarnya.
4. Struktur Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari
suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau
kumpulan dari lengkungan pada unsur garis ataubidang
02
didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang
terlibat di dalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya
Struktur
bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan merupakangejala
yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi,
Bidang
terutama gambaran geometrinya berhubungan dengan
aspek perubahan bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi). dan
Struktur
Garis
Secara geometri suatu lipatan dapat dideskripsikan
sebagai suatu permukaan bidang lengkung yang tunggal.
Bentuk suatu lipatan sangat beragam, mulai dari yang
02
sederhana hingga sangat rumit, yang sulit dideskripsikan
secara rinci. Sebagai penyederhanaan, suatu lipatan dapat
Struktur
dianggap sebagai suatu bentuk permukaan yang silindris
dengan sumbu lipatan sebagai kerangka permukaan
Bidang
tersebut, dan unsur-unsurnya dapat ditunjukkan pada
suatu penampang lipatan. dan
Struktur
Garis
back
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

A. Pengukuran Struktur Bidang


1. Cara pengukuran bidang dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
a. Pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip
1) Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan
sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi
kompas horizontal (gelembung berada pada pusat
lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang
ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang
diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan
dipakai untuk pengukuran dip).
2) Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi
“W” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi
kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung Cara pembacaan derajat
berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung dip
berada pada pusat nivo tabung.
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

b. Pengukuran “kemiringan dan arah kemiringan” (dip, dip direction)


1) Pengukuran arah kemiringan dilakukan dengan menempelkan sisi “S” kompas pada
bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat
lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan
arah kemiringan yang diukur.
2) Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi “W” kompas pada bidang yang
diukur dalam posisi kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung berada di
atas). Putar klinometer sampai gelembung berada pada pusat nivo tabung.

Pengukuran kedudukan
struktur bidang
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

A. Pengukuran struktur garis dengan kompas Geologi


1. Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah
penunjaman (trend)
a. Cara pengukuran arah penunjaman (trend)
1) Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau
clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah
yakni struktur garis yang diukur.
2) Menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi
kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas
(sigthing arm) mengarah pada penunjaman struktur
garis tersebut.
3) Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam
keadaan horizontal/gelembung berada di tengah
nivo), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara Kenampakan struktur
kompas adalah harga arah penunjamannya (trend). garis di lapangan
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG

b. Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)


1) Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat
bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
2) Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo
tabung berada di tengah nivo dan besar sudut
penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut
vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala
klinometer.

Mengukur Plunge
Menggunakan Kompas
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

b. Cara pengukuran Rake/Pitch


1) Membuat garis horizontal pada bidang dimana
struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama
dengan jurus dari bidang tersebut) yang memotong
struktur garis.
2) Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh
garis horizontal (dengan menggunakan busur derajat).

Kenampakan struktur
garis di lapangan
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

c. Cara pengukuran arah kelurusan (bearing)


1) Arah kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan
struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu
terpanjang pada fragmen breksi sesar.
2) Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata
sapi berada di tengah nivo), dengan catatan, posisi
kompas masih seperti no.1 tersebut di atas, maka
harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah
harga arah bearing-nya.

Mengukur Bearing
Menggunakan Kompas
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

2. Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai


arah penunjaman (trend)

Adapun yang termasuk struktur garis yang tidak


mempunyai arah penunjaman (trend) umumnya berupa
arah-arah kelurusan, misalnya: arah liniasi fragmen breksi
sesar, arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir
sesar.
a. Pengukuran Rake (Pitch)
1) Buat garis horizontal pada bidang dimana struktur
garis tersebut berada (sama dengan jurus bidang
tersebut) yang memotong struktur garis yang akan
diukur rake-nya.
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

2) Ukur besar sudut lancip yang dibentuk oleh garis


horizontal, dengan struktur garis tersebut
menggunakan busur derajat. Pengukuran struktur
garis yang tidak mempunyai trend (horizontal).
03. CARA PENGKURAN STRUKTUR BIDANG DAN GARIS

a. Pengukuran Bearing
1) Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur
kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya
sumbu memanjang fragmen breksi besar.
2) Pada posisi dalam langkah pertama, levelkan
kompas (bull’s eye level dalam keadaan horizontal),
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas
adalah harga arah bearing-nya.

Mengukur Bearing
Menggunakan Kompas
back
04. ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

1. Strike/Dip
• Strike dan Dipmengacu kepada orientasi atau
geometri fitur-fitur geologi. Garis strike perlapisan,
patahan, atau fitur planar lainnya, adalah garis
yang merepresentasikan perpotongan fitur
tersebut di bidang horizontal. Dalam peta geologi,
strike dan dip digambarkan dengan garis pendek
yang dipotong oleh garis yang lebih pendek tegak
lurus dengan garis pertama. Strike dan dip
ditentukan di lapangan dengan kompas dan
klinometer atau kombinasi keduanya.
4.0 ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

2. Trend/Plunge
• Arah penunjaman atau trend adalah jurus dari
bidang vertikal yang melalui garis dan
menunjukkan arah penunjaman garis tersebut.
Trend hanya menunjukkan suatu arah tertentu.
• Plunge adalah suatu sudut vertikal yang diukur
dari arah bawah pada suatu bidang vertikal di
antara garis horizontal.
04. ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

3. Azimuth, Bearing, dan Dip Direction


• Azimut adalah sudut putar dari arah Barat hingga
Timur. Sebagai referensi sudut nol dipakai arah
mata angin Utara. Tanda (+) berarti arah putar
searah jarum jam dari sudut nol, tanda (-) untuk
arah sebaliknya. Sebagai contoh, dari sudut nol ke
arah Timur tepat adalah 90 derajat, dan Barat
adalah sudut -90 derajat
• Bearing adalah suatu jurus bidang vertikal yang
melalui suatu garis tetapi tidak menunjukkan suatu
arah daripada penunjaman garis itu atau
menunjukkan arah dimana salah satu arahnya
merupakan suatu sudut pelurus.
04. ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

• Dip Direction adalah azimut dari arah dip yang


diproyeksikan ke bidang horizontral (seperti trend
dari fitur linear dalam pengukuran trend dan
plunge), yang dimana arahnya tegak lurus (90°)
dari arah strike. Seperti contoh, sebuah dipping 30°
ke selatan, akan memiliki strike timur- barat ( dan
akan ditulis 090°/30° S menggunakan strike dan
dip), tetapi akan ditulis sebagai 30/180
menggunakan metode dip dan dip direction
04. ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

4. True dip dan Apperent Dip


• Apparent dip atau Dip semu adalah nama dari
setiap dip yang diukur di bidang vertikal yang tidak
tegak lurus dengan garis strike
• True dip atau Dip asli adalah Dip yang didapatkan
jika mengukur dip dengan tegak lurus terhadap
strike.
04. ISTILAH DALAM STRUKTUR BIDANG/GARIS

5. Pitch
• Pitch adalah sudut yang terbentuk antara struktur
garis dan strike

back next
Thank You..

Anda mungkin juga menyukai