RANCANGAN PENAMBANGAN
1
dalam satuan ton. Rencana nisbah kupas atau stripping ratio (SR)
yang digunakan selama umur tambang disesuaikan dengan produksi
yang akan dilakukan.
Tabel 5. 1 Target Produksi PT. Big Gold jaya
Processed
Target Produced Kandungan
Tahun Waste Balance
Produksi Ore (ton) (oz)
(ton)
2
Year 1 1.683.922 1.609.314 1.100.000 583.922 2,9
Year 2 1.634.378 1.609.314 1.142.000 492.378 3,3
Year 3 1.494.108 1.609.314 1.233.000 261.108 5,7
Year 4 1.551.100 1.609.314 1.345.000 206.100 7,5
Year 5 1.598.673 1.609.314 1.398.000 200.673 8,0
Year 6 1.689.091 1.609.314 1.433.000 256.091 6,6
Year 7 1.649.453 1.609.314 1.487.000 162.453 10,2
Year 8 1.545.982 1.609.314 1.453.000 92.982 16,6
Year 9 1.465.883 1.609.314 1.350.000 115.883 12,6
Year 1.609.314
1.589.934 1.387.000 202.934 7,8
10
Rata- 1.609.314
1.590.252 1.332.800 257.452,4 8,12
rata
Rencana SR rata-rata mencapai 8,12 BCM. Penambangan
direncanakan akan dilakukan pada akhir tahun. Tepatnya pada bulan
Agustus tahun pertama hingga Desember tahun ke dua puluh satu.
Tabel 5.2 menunjukkan rencana tingkat produksi biji dan batuan
penutup dari Pit selama umur tambang berdasarkan optimasi yang
dilakukan.
3
Berm width 10 m;
Bench slope 70 degree;
Single ramp width 14 m;
Ramp slope maximum 4,2 %;
Inter Ramp Slope Angle (IRSA) 0 degree;
Overall Slope Angle (OSA) 45 degree.
Terdapat bebrapa langkah dalam pembuatan pit design dan
disposal design. Langkah pembuatan dari kedua design tersebut juga
sama. Tetapi yang membedakannya adalah bentuk dari kedua desain
tersebut yaitu pit design seperti kerucut ke bawah dan disposal
design iseperti kerucut ke atas seperti pada gambar 5.11 (pit design)
dan gambar 5.12 (disposal design). Adapun langkah kerja dalam
pembuatan pit design dan disposal design seperti pada tampilan di
bawah ini.
Pertama input data IUP dan data solid Au yang telah pada bab
sebelumnya.
Kemudian, buat layers baru dengan file name pit atau disposal
Buat boundry atau garis yang sekiranya membentuk pit seperti
pada gambar, dengan cara menggunakan point di menu toolbars,
ketik “D”, enter, kemudian membentuk pola atau garis
mengelilingi solid Au yang telah diinput sebelumnya.
Kemudian buat jalan masuk dengan menggunakan move point
pada menu toolbars dan ukur lebar jalan sesuai dengan yang
dibutuhkan dengan menggunakan new ramp pada menu
toolbars.
Setelah membuat jalan masuk, kemudian di menu toolbars pilih
design, expand segment, by bench height, lalu klik di garis jalan,
maka akan keluar tampilan seperti di bawah ini.
Kemudian untuk membuat pit design lingkari pada down dan
expand, sedangkan untuk membuat disposal design lingkari
4
pada up dan contract. Inilah yang membedakan pembuatan pit
design dan disposal design.
Setelah itu pilih by berm width, kemudian akan keluar tampilan
seperti di bawah ini
Lalu klik garis sehingga nantinya akan membentuk pit atau
disposal sesuai dengan yang dibuat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.11 untuk pit
design dan gambar 5.12 untuk disposal design.
Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa pada pit tahun
pertama mulai di lakukan penambangan, pada tahun pertama
didapatkan volume OB sebesar 1.683.922 BCM dan volume ore
sebesar 1.100.000 ton.
5
Gambar 5. 2 Pit Tahun Kedua
6
Gambar 5. 4 Pit Tahun keempat
7
Gambar 5. 6 Pit Tahun Keenam
8
Gambar 5. 8 Pit Tahun Kedelapan
9
Gambar 5. 10 Pit Tahun Kesepuluh
Cumulative Allocated
From To Volume
Volume Schedule
31,55 32,45 1.370.467 1.370.467 1 Years
32,45 45,95 2.598.422 3.968.889 1 Years
45,95 58,5 4.450.983 8.419.872 1 Years
58,5 60,35 7.091.711 15.511.583 1 Years
60,35 74 8.723.517 24.235.100 1 Years
74 79,65 10.781.472 35.016.572 1 Years
10
Gambar 5. 11 Rencana Disposal
11
Gambar 5. 12 Peta Kontur Infrastruktur Tambang
12
Geokimia,
Metalurgi,
Mineralogi)
Processing dan 196.000
3. Hauling Road 14.000 x 14
gold room support m2
Processing dan
4. Pelabuhan 20 x 90 1800 m2
gold room support
Processing dan
5. PLTU 6 x 120 720 m2
gold room support
Processing dan
6. Bengkel 9 x 20 180 m2
gold room support
Berikut adalah penjelasan tentang infrastruktur utama yang
terdapat pada PT. Big Gold Jaya adalah sebagai berikut.
2. Settling Pond
Settling Pond adalah suatu penyaliran berbentuk kolam
yang berfungsi sebagai kolam pengendapan semua air dari areal
tambang, baik air tanah maupan air hujan dan bertujuan untuk
menjernihkan air yang keluar ke perairan umum.
3. Laboratorium
Laboratorium merupakan salah satu sarana tempat
pengujian. Pengujian geologi atau minreralogi yang terkait
dengan devinisi tambang, laboratorium di lokasi umumnya di
perlukan untuk pengendalian produksi guna mempertahankan
dan menyempurnkan perencanaan tambang. Pengujian
laboratorium juga di perlukan untuk pabrik pengolahan untuk
memahami pakan bijik dan kualitas produk, air dan geokima
13
sangat penting untuk mempertahankan standard yang sesuai
linkungan dan operasi.
4. Pelabuhan
Pelabuhan merupakan salah satu transportasi laut, yang
berfungsi untuk melayani kegiatan angkutan laut atau angkutan
penyebrangan yang terletak dilaut dan lebih khususnya untuk
mengangkut hasil penambangan. Biasanya crane bergerak
dengan penggerak utama dan trailer memindahkan kargo dari
dermaga. Mesin pengangkat barang mudah untuk menggerakkan
container tetapi mahal dan dianggap ekonomis hanya jika ketika
jumlah container yang sangat besar melewati dermaga. Sebagai
prinsip utama untuk fasilitas dermaga pertambangan, sebaiknya
semua peralatan dermaga menjadi mobile, memungkinkan
fasilitas untuk diupgrade sebagai kondisi berubah. Karena
kebanyakan peralatan dermaga digunakan sebentar-sebentar.
5. PLTU
Melihat besarnya potensi kandungan cadangan emas
yang ada pada area ijin usaha pertambangan PT. Mutiara
Mining, perusahaan Menyusun rencana pembangunan
pembangkit dan transmisi untuk memberikan suplai
berkesinambungan terutama untuk kebutuhan produksi
perusahaan yang memiliki tingkat konsumsi tenaga listrik yang
tinggi.
6. Bengkel
Area atau lokasi dimana aktivitas perbaikan peralatan
dilakukan itulah bengkel. Di tempat ini berbagai macam
aktivitas biasa dilakukan mulai dari pembuatan,perakitan
maupun perbaikan. Di bengkel ada beberapa tim yang bekerja
melakukan aktivitas mereka masing-masing sesuai instruksi
yang telah diberikan oleh pengawas. Di bengkel juga telah
14
ditanamkan semenjak masuk perusahaan dimana kita harus
selalu menjaga kekompakan dan kerjasama tim agar apapun
aktivitas yang kita kerjakan dapat berjalan lancar sesuai prosedur
dan selesai dengan hasil yang memuaskan tanpa ada suatu
kurang apapun baik itu dari karyawan maupun peralatan yang
diperbaiki.
Fasilitas Ukura
Area Kerja Luas
Pendukung n
UD (Supermarket) 3x4 12 m2
Ruang Makan KTT 2x4 8 m2
Ruang Makan 3x5 15 m2
Kamar Mandi dan
2x3 6 m2
Wc
Ruang keamanan 2x1 2 m2
Klinik 3x4 12 m2
Administrasi, camp Masjid 5x6 30 m2
dan logistik Tempat Pelatihan 4x7 21 m2
Kantor KTT 3x4 12 m2
Kantor Karyawan 4x5 20 m2
Kantor pemadam
3x3 9 m2
kebakaran
Gudang logistic 2x4 8 m2
Pelabuhan 5x9 45 m2
Tempat parkir 3x2 6 m2
15
Camp akomodasi 3x5 15 m2
Pembangkit Listrik
4x8 32 m2
Tenaga Uap (PLTU)
Pengolahan Limbah
2 x 10 20 m2
Cair
Mess 7x1 7 m2
Water intake 2x4 8 m2
Water treatment
2x4 8 m2
plant
Laboratorium
3 x 10 30 m2
Geologi
Laboratorium
3 x 10 30 m2
Mineralogi
Processing dan gold Laboratorium
3 x 10 30 m2
room support Geokimia
Laboratorium
3 x 10 30 m2
Metalurgi
Weire House 1 x 11 11 m2
Settling Pound 2 x 10 20 m2
Unit Pengolahan
2 x 10 20 m2
Bahan Galian
16
UD
Supermarket (Big
Gold Jaya)
Laboratorium
Ruang makan KTT
Kamar Mandi
Ruang Keamanan
Lahan Parkir
Klinik
Tempat Ibadah
Tempat Pelatihan
Kantor KTT
Kantor Karyawan
Pemadam
Kebakaran
Pelabuhan
Gudang Logistik
Unit Pengolahan
Bahan Galian
Bengkel
Unit Pengolahan
Limbah Cair
Laboratorium
(Geologi, Metalurgi,
Mineralogi, dan
Geokimia)
Rencana Luas
Estimasi Biaya (Rp) Total
Pembangunan (m2)
17
Hauling Road 36 80,000,000 2,880,000,000
Ruang Makan
15 750,000,000 11,250,000,000
KTT
Mess/Camp
12 800,000,000 9,600,000,000
Akomodasi
UD
6 200,000,000 1,200,000,000
(Supermarket)
Ruang
6 700,000,000
Keamanan 4,200,000,000
Lahan Parkir 12 200,000
Klinik 30 185,000,000
5,550,000,000
Masjid 21 24,000,000
Tempat
12 20,000,000
Pelatihan 240,000,000
Kantor KTT 20 40,000,000
Kantor
9 35,000,000
Karyawan
Kantor 315,000,000
Pemadam 45 182,000,000
Kebakaran
Pelabuhan 8 32,000,000
Gudang 256,000,000
20 2,000,000
Logistik
Unit
Pengolahan 18 315,000,000 5,670,000,000
Bahan Galian
18
Bengkel 20 114,000,000
Unit
Pengolahan 11 312,000,000
Limbah Cair 3,432,000,000
Water 680,000,000
Treatment 30 400,000,000
Plant
Laboratorium
30 68,000,000
Metalurgi
2,040,000,000
Laboratorium
30 68,000,000
Geologi
Laboratorium
30 68,000,000
Geokimia
2,040,000,000
Laboratorium
30 68,000,000
Mineralogi
19
5.4 Peledakan
5.4.1 Klasifikasi Bahan Peledak
Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber
energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia dan nuklir.
Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas
disbanding dari sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian
bahan peledak kimia lebih intensif diperkenalkan. Pertimbangan
pemakaian antara lain, harga relative murah, penanganan teknis
lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan
disbanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Klasifikasi bahan
peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu:
Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine.
Agen peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulasi, Hybrid
ANFO, Slurry Mixtures.
Bahan peledak khusus contohnya seismic, trimming,
permissible, shaped charges, binary, LOX, liquid.
Pengganti bahan peledak contohnya compressed air/gas,
expansion agents, mechanical methods, waterjets, jet piercing
Sifat-sifat fisik bahan peledak adalah suatu kenampakan
nyata dari sifat bahan peledak Ketika menghadapai perubahan
kondisi lingkungan sekitarnya, yaitu antara lain:
Densitas yaitu angka yang menyatakan perbandingan berat per
volume
Sensitifitas adalah sifat yang menunjukkan kemudahan inisiasi
bahan peledak atau ukuran minimal booster yang diperlukan
Ketahanan terhadap air (water resistance)
Kestabilan kimia (chemical stability)
Karakteristik gas (fumes characteristic)
20
5.4.2 Konsep Dasar Peledakan
Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu:
Membongkar atau melepaskan batuan (bahan galian) dari batuan
induknya
Memecah dan memindahkan batuan
Membuat rekahan
Bahan peledak merupakan sarana yang efektif sebagai alat
pembongkar batuan dalam industry pertambangan. Oleh karena itu,
perlu dimanfaatkan sebagai barang yang berguna, disamping juga
merupakan barang yang berbahaya. Untuk itu dalam pelaksanaan
pekerjaan peledakan harus hati-hati sesuai dengan peraturan dan
Teknik-teknik yang diterapkan, sehingga pemanfaatannya lebih
efisien dan aman.
Teknik peledakan yang dipakai tergantung dari tujuan
peledakan dan pekerjaan atau proses lanjutan setelah peledakan.
Untuk mencapai pekerjaan peledakan yang optimum yang sesuai
dengan rencana, perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.
Karakteristik batuan yang diledakkan
Karakteristik bahan peledak yang digunakan
Teknik atau metode peledakan yang diterapkan
Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara
membuat lubang tembak yang diisi dengan sejumlah bahan peledak
dengan menerapkan metode peledakan, geomteri peledakan dan
jumlah bahan peledak yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Kriteria peledakan yang berhasil:
Target produksi terpenuhi
Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam
jumlah batuan yang dibongkar per kg bahan peledak (powder
Factor)
21
Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit
bongkah (boulder)
Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada
overbreak, overhang, retakan-reakan)
Dampak terhadap lingkungan minimum (fly rock, getaran,
kebisingan, gas beracun, debu)
22
Pola zig-zag (staggered pattern), yaitu antara lubang bor dibuat
zig-zag yang berasal daari pola buju sangkar maupun persegi
panjang.
23
Gambar 5. 16 Bagian-bagian lubang ledak
24
𝑆𝐺 × (𝑉𝑒)2
𝐴𝑓2 = ( )
𝑆𝐺𝑠𝑡𝑑 × (𝑉𝑒𝑠𝑡𝑑)2
𝐾𝑏𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 𝐾𝑏𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 × 𝐴𝑓1 × 𝐴𝑓2
𝐾𝑏 × 𝐷𝑒
𝐵= 𝐹𝑡
12
𝐾𝑏 × 𝐷𝑒
𝐵= 𝑚
39,3
Keterangan:
Af1 : Adjusment Factor untuk batuan yang diledakkan
Af2 : Adjusment Factor untuk handak yang dipakai
De : Diameter lubang ledak (inch).
Kbstd : Burden ratio standar (30).
SG : Spesific gravity bahan peledak yang dipakai.
Ve : Kecepatan ledak bahan peledak yang dipakai (ft/s).
SGstd : Spesific Gravity bahan peledak standar (1,20).
Vestd : Kecepatan ledak bahan peledak standar (12000 Ft/s).
Hubungan kedalaman lubang ledak dengan burden adalah
sebagai berikut:
𝐻 = 𝐾ℎ × 𝐵
Keterangan:
H : Kedalaman lubang bor (m)
Kh : Hoe depth ratio (1,5 – 4)
B : Burden (m)
25
Stemming (T); T = 20d – 30d
Powder Factor (PF);
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 (𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡/𝑀) × (𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑠𝑖𝑎𝑛)
PF = =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 (𝐵 × 𝑆 × 𝐻)
Kedalaman kolom lubang ledak (L) = H + J
Panjang isian utama (PC) = :L – T
Volume badak = B x S x H
Jumlahlubang ledak = Target Produksi perhari / Volume badak
Total bahan peledak = PC x Jumlah lubang ledak
Powder faktor = Target Produksi perhari / Total bahan peledak
Total badak per bulan = Hari kerja x Total bahan peledak
Perhitungan Fragmentasi =
X = A x [V/Q] 0,8 x Q0,17 x ( E / 115)-0,63
26
Target 1.10 1.14 1.23 1.34 1.39 1.43 1.48 1.45 1.35 1.38
Produksi Ore 0.00 2.00 3.00 5.00 8.00 3.00 7.00 3.00 0.00 7.00
pertahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Target
91.6 95.1 102. 112. 116. 119. 123. 121. 112. 115.
Produksi Ore
67 67 750 083 500 417 917 083 500 583
perbulan
Target
3.66 3.80 4.11 4.48 4.66 4.77 4.95 4.84 4.50 4.62
Produksi
7 7 0 3 0 7 7 3 0 3
Ore/Hari
Diameter (D) 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Tinggi Jenjang
11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
(H)
Burden (B) 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64
Spasi (S) 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73
Subdrilling (J) 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26
Stemming (T) 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50
Kedalaman 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2
Kolom (L) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Panjang Isian
8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76
(P)
Volume 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189,
Badak 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
Jumlah
19 20 22 24 25 25 26 26 24 24
Lubang Ledak
2.21 2.30 2.48 2.71 2.81 2.88 2.99 2.92 2.72 2.79
Total Handak 7 2 6 1 8 9 8 9 1 6
Powder factor 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
Dari data tabel karakteristik peledakan ore dari PT. Big Gold
Jaya maka dapat dilihat bahwa bench height yang dimiliki yaitu 10
m + 1 menghasilkan 11 m, tinggi burden 3,64 m, lebar spacing
antara lubang ledak yaitu 4,73 m, diameter lubang ledak 0,140 m,
sub-drill 1,12 m, powder factor yang digunakan 0,60 kg/bem. Jadi
total lubang ledak yang diperlukan yaitu sebanyak 6 dengan
kedalaman 19, 20, 22, 24, 25, dan 26 lubang ledak. Begitu pula
dengan tahun kedua sampai dengan tahun ketiga belas
penambangan. Terdapat langkah perhitungan dari PT. Big Gold Jaya
menggunakan metode ICI Explosive adalah sebagai berikut.
Diketahui:
Diameter = 0,140 m
27
Tinggi jenjang = 10 + 1 = 11 m
Ditanya:
Burden (B)…?
Spacing (S)…?
Subdrilling (J)…?
Stemming(T)…?
Kedalaman kolom…?
Panjang isian…?
Volume handak…?
Jumlah lubang ledak…?
Jumlah bahan peledak…?
Total bahan peledak…?
Powder Factor (PF)…?
Jawaban:
Burden
B = 25d − 40d
= 26 (0,140)
= 3,64 m
Spasi
S = 1B − 1,5B
= 1,3 (3,64)
= 4,73 m
Subdrill
J = 8d − 12d
= 9 (0,140)
= 1,26 m
Stemming
T = 20d − 30d
= 25 (0,140)
= 3,50 m
28
Kedalaman Kolom
L =H+J
= 11 + 1,26
= 12,26 m
Panjang Isian
PC = L – T
= 12,26 – 3,50
= 8,76 m
Volume Handak
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘 = 𝐵 × 𝑆 × 𝐻
= 3,64 x 4,73 x 11
= 189,47
Jumlah Lubang Ledak
Tahun Pertama
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
3.667
=
189,47
= 19
Tahun kedua
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
3.807
= 189,47
= 20
Tahun Ketiga
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.110
= 189,47
= 22
Tahun Keempat
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
29
4.483
= 189,47
= 24
Tahun Kelima
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.660
= 189,47
= 25
Tahun Keenam
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.777
= 189,47
= 25
Tahun Ketujuh
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.957
= 189,47
= 26
Tahun Kedelapan
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.843
= 189,47
= 26
Tahun Kesembilan
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.500
= 189,47
= 24
Tahun Kesepuluh
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
30
4.623
= 189,47
= 24
Bahan peledak = PC x Pd (densitas pengisian)
Pd dengan diameter 0,140 dan densitas bahan peledak
0,85, jadi Pd = 13,08
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑
= 8,76 x 13,08
= 114,6 Kg
Total Bahan Peledak
Tahun Pertama
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 19
= 2.217 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kedua
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 20
= 2.302 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Ketiga
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 22
= 2.486 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Keempat
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 24
= 2.711 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kelima
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 25
31
= 2.818 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Keenam
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 25
= 2.889 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Ketujuh
T𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 26
= 2.998 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kedelapan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 26
= 2.929 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kesembilan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 24
= 2.721 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kesepuluh
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 24
= 2.796 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Powder Factor
𝑃𝐶 × 𝑃𝑑
𝑃𝐹 =
𝐵×𝑆×𝐻
114,6
= 189,47
= 0,60 Kg/m3
32
Target
1.68 1.63 1.49 1.55 1.59 1.68 1.64 1.54 1.46 1.58
Produksi
3.31 4.37 4.10 1.10 8.67 9.09 9.45 5.98 5.88 9.93
Waste
4 8 8 0 3 1 3 2 3 4
pertahun
Target
Produksi 140. 136. 124. 129. 133. 140. 137. 128. 122. 132.
Waste 276 198 509 258 223 758 454 832 157 495
perbulan
Target
5.61 5.44 4.98 5.17 5.32 5.63 5.49 5.15 4.88 5.30
Produksi
1 8 0 0 9 0 8 3 6 0
Waste/Hari
Diameter (D) 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Tinggi Jenjang
11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
(H)
Burden (B) 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64
Spasi (S) 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73 4,73
Subdrilling (J) 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26
Stemming (T) 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50
Kedalaman 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2 12,2
Kolom (L) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Panjang Isian
8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76 8,76
(P)
189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189, 189,
Volume Badak
47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
Jumlah Lubang
30 29 26 27 28 30 29 27 26 28
Ledak
3.39 3.29 3.01 3.12 3.22 3.40 3.32 3.11 2.95 3.20
Total Handak
3 5 2 7 3 5 5 6 5 5
Powder factor 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
33
Diketahui:
Diameter = 0,140 m
Tinggi jenjang = 10 + 1 = 11 m
Ditanya:
Burden (B)…?
Spacing (S)…?
Subdrilling (J)…?
Stemming(T)…?
Kedalaman kolom…?
Panjang isian…?
Volume handak…?
Jumlah lubang ledak…?
Jumlah bahan peledak…?
Total bahan peledak…?
Powder Factor (PF)…?
Jawaban:
Burden
B = 25d − 40d
= 26 (0,140)
= 3,64 m
Spasi
S = 1B − 1,5B
= 1,3 (3,64)
= 4,73 m
Subdrill
J = 8d − 12d
= 9 (0,140)
= 1,26 m
Stemming
34
T = 20d − 30d
= 25 (0,140)
= 3,50 m
Kedalaman Kolom
L =H+J
= 11 + 1,26
= 12,26 m
Panjang Isian
PC = L – T
= 12,26 – 3,50
= 8,76 m
Volume Handak
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘 = 𝐵 × 𝑆 × 𝐻
= 3,64 x 4,73 x 11
= 189,47
Jumlah Lubang Ledak
Tahun Pertama
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.611
= 189,47
= 30
Tahun kedua
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.448
=
189,47
= 29
Tahun Ketiga
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.980
= 189,47
35
= 26
Tahun Keempat
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.170
=
189,47
= 27
Tahun Kelima
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.329
= 189,47
= 28
Tahun Keenam
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.630
= 189,47
= 30
Tahun Ketujuh
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.498
= 189,47
= 29
Tahun Kedelapan
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.153
=
189,47
= 27
Tahun Kesembilan
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
4.886
= 189,47
36
= 26
Tahun Kesepuluh
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑑𝑎𝑘 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘
5.300
=
189,47
= 28
Bahan peledak = PC x Pd (densitas pengisian)
Pd dengan diameter 0,140 dan densitas bahan peledak
0,85, jadi Pd = 13,08
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑
= 8,76 x 13,08
= 114,6 Kg
Total Bahan Peledak
Tahun Pertama
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 30
= 3.393 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kedua
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 29
= 3.295 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Ketiga
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 26
= 3.012 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Keempat
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 27
= 3.127 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kelima
37
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 28
= 3.223 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Keenam
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 30
= 3.405 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Ketujuh
T𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 29
= 3.325 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kedelapan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 27
= 3.116 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kesembilan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 26
= 2.955 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Tahun Kesepuluh
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 = 𝑃𝐶 × 𝑃𝑑 × 𝑛
= 8,76 × 13,08 × 28
= 3.205 𝐾𝑔/𝐵𝑐𝑚
Powder Factor
𝑃𝐶 × 𝑃𝑑
𝑃𝐹 =
𝐵×𝑆×𝐻
114,6
= 189,47
= 0,60 Kg/m3
38
5.4.4.4 Hasil Fragmentasi
Berdasarkan hasil pembuatan geometri lubang ledak di
PT.Big Gold Jaya dapat disimpulkan bebrapa peledakan
menghasilkan fragmentasi batuan dengan ukuran 19,052 cm.
Tingkat fragmentasi batuan merupakan tingkat pecahan
material dalam tertentu sebagai hasil dari proses peledakan. Untuk
memperkirakan distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan secara
teori dapat digunakan persamaan Kuz-Ram, sebagai berikut:
X = A x [V/Q]0,8 x Q0,17 x (E/115)-0,63
Dimana:
X = Rata–rata ukuran fragmentasi (cm)
A = Faktor batuan (Rock Factor)
V = Volume batuan yang terbongkar (m3)
Q = Jumlah bahan peledak ANFO (kg) pada setiap lubang ledak
Blastibility Index
BI = 0,5 x (RMD + JPS + JPO + SGI + H)
= 0,5 x (20 + 20 + 40 + 17 + 5,5)
= 0,5 (102,51)
= 51,25
Hubungan faktor batuan dengan kemapuan ledakan suatu batuan
A = 0,12 x BI
= 0,12 x 51,25
= 6,15
Diketahui:
A = 6,15 (Faktor batuan)
Vo ore = 189,47 m3 (Volume batuan yang terbongkar)
Vo waste = 189,47 m3 (Volume batuan yang terbongkar)
Q = 114,6 Kg (Jumlah handak Kg/lubang)
E = Relative weight strength bahan peledak, untuk ANFO 100
39
Ditanya:
Perhitungan Fragmentasi Ore…?
Perhitungan Fragmentasi Waste…?
Jawaban:
Perhitungan Fragmentasi Ore:
X = A x [Vo/Q] 0,8 x Q0,17 x (115/E)-0,63
= 6,15 (189,47/114,6)0,8 x 114,60,17 x (115/100) -0,63
= 6,15 x 1,49 x 2,23 x 0,93
= 19,004 cm
Perhitungan Fragmentasi Waste:
X = A x [Vo/Q] 0,8 x Q0,17 x (115/E)-0,63
= 6,15 (223,92/114,6)0,8 x 114,60,17 x (115/100) -0,63
= 6,15 x 1,70 x 2,23 x 0,93
= 21,682 cm
40
Membuat desain lubang bor peledakan menggunakan line dan
ellipse
41
Membuat keterangan pada gambar dibawah inimenggunakan
dimension dan line
42
Berikut adalah desain-desain peledakan ore pada PT. Big
Gold jaya seperti pada gambar di bawah ini, yang memiliki jumlah
ledak bervariasi yang meliputi:
Pada tahun pertama, jumlah lubang ledak sebanyak 19
43
Pada tahun keempat, Sembilan dan sepuluh, jumlah lubang ledak
sebanyak 24
44
Adapun desain-desain waste yang memiliki jmlah lubang
ledak yang bervariasi seperti desain ore yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini yang meliputi:
Pada tahun Pertama, memiliki lubang ledak sebanhyak 25
45
Gambar 5. 26 Design Peledakan waste Tahun Keempat dan Kedelapan
46
area lubang bor. Adapun keperluan bahan peledak ANFO yang
digunakan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. 10 Kebutuhan ANFO PT. Big Gold Jaya
AN FO Total
Per Lubang 108,30 6,3 114,6
Per Tahun 3.031,56 176,44 3.208
47
3.208
= × 94,5
100
= 3.031,56
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘
𝐹𝑂 = × 5,5
100
3.208
= × 5,5
100
= 176,44
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑁𝐹𝑂 = 𝐴𝑁 + 𝐹𝑂
= 3.031,56 + 176,44
= 3.208
48
5.5 Rencana Pengangkutan Material
Pengangkutan material di PT. Big Gold Jaya akan dibagi menjadi
pemindahan material bijih dan batuan penutup. Pengangkutan ini dilakukan
dengan menggunakan alat angkut oleh pihak ketiga. Material tanah penutup
dipindahkan ke area waste dump, sedangkan untuk bijih diletakkan di
stockpile. Kegiatan pengangkutan dan penimbunan merupakan salah satu
komponen terbesar dari biaya penambangan. Hal ini sangat berkaitan
dengan profil dan jarak jalan angkut. Profil jalan angkut untuk bijih dan
batuan buangan dapat ditentukan dengan cukup jelas karena lubang
tambang yang direncanakan terletak relatif dekat dengan ROM Stockpile.
Bijih yang dihasilkan dari seluruh tambang seoptimal mungkin
diangkut dan diumpankan langsung ke alat peremuk oleh truk. Bijih dengan
ukuran yang masih terlalu besar akan dikumpulkan di pit untuk selanjutnya
diperkecil dengan menggunakan alat pemecah batu (rock breaker). Bijih
dengan ukuran besar yang terangkut truk disimpan terlebih dulu di sekitar
ROM Stockpile sebelum dimasukkan agar tidak menyebabkan gangguan
pada alat peremuk. Ukuran batuan yang masih terlalu besar tersebut
diperkecil juga dengan menggunakan mesin pemecah batu sebelum
diumpankan ke dalam alat peremuk.
Parameter-parameter desain jalur angkut yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:
Lebar jalur tambang rata-rata 14 m untuk dua jalur dan 7 m untuk satu
jalur.
Kemiringan jalan didesain dengan 8% - 12% untuk menyesuaikan
dengan kondisi topografi yang curam.
Year
Material Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waste km 620 700 785 868 958 1061 1197 1333 1469 1605
Ore km 1342 1541 1740 1939 2138 2337 2536 2735 2869 3055
49
Seperti pada tabel di atas, rata-rata jarak angkut waste dan ore ke
lokasi waste dump dan stockpile adalah sebagai berikut.
Pada tahun pertama, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 620 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
1342 Km.
Pada tahun kedua, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 700 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
1541 Km.
Pada tahun ketiga, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 785 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
1740 Km.
Pada tahun keempat, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 868 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
1939 Km.
Pada tahun kelima, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 958 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
2138 Km.
Pada tahun keenam, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 1061 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
2337 Km.
Pada tahun ketujuh, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 1197 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
2536 Km.
Pada tahun kedelapan, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 1333 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
2735 Km.
Pada tahun kesembilan, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 1469 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
2869 Km.
50
Pada tahun kesepuluh, jarak angkut waste ke waste dump pada tahun
pertama berjarak 1605 Km dan jarak angkut ore ke stockpile berjarak
3055 Km.
51
h. Kondisi operator : Baik
i. Waktu gali : 17.5 detik
j. Waktu buang : 12,5 detik
k. Waktu swing : 12 detik
Sasaran produksi PT. Big Gold Jaya untuk komoditas
emas akan dilakukan dengan sasaran produksi waste sebesar
1.590.252 ton. Sasaran produksi PT. Big Gold Jaya untuk
komoditas emas akan dilakukan dengan sasaran produksi ore
sebesar 1.333.353 ton.
Excavator Hitachi PC 2500 adalah excavator yang akan
digunakan untuk penggalian bahan tambang ore dan waste untuk
dipindahkan ke alat angkut yaitu dump truck untuk membawa
ore ke stockpile, membawa ore ke bagian pengolahan dan
membawa waste ke bagian disposal. Data cycle time alat gali
muat untuk ore dan waste dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5. 12 Sasaran Rencana Produksi
Tahun
Keterangan
1 2 3 4 5
PENGGALIAN
Ore 1.100.189 1.142.621 1.233.332 1.345.873 1.398.271
Waste 1.683.922 1.634.378 1.494.108 1.551.100 1.598.673
Tahun
Keterangan
6 7 8 9 10
PENGGALIAN
Ore 1.433.722 1.487.492 1.453.251 1.350.842 1.387.934
Waste 1.689.091 1.649.453 1.545.982 1.465.883 1.589.934
52
Tahun kedua untuk ore sebesar 1142621 ton dan waste
sebesar 1634378 ton
Tahun ketiga untuk ore sebesar 1233332 ton dan waste
sebesar 1494108 ton
Tahun keempat untuk oresebesar 1345873 ton dan waste
sebesar 1551100 ton
Tahun kelima untuk ore sebesar 1398271 ton dan waste
sebesar 1598673 ton
Tahun keenam untuk ore 1433722 ton sebesar dan waste
sebesar 1689091 ton
Tahun ketujuh untuk ore 1487492 ton sebesar dan waste
sebesar 1649453 ton
Tahun kedelapan untuk ore 1453251 ton sebesar dan waste
sebesar 1545982 ton
Tahun kesembilan untuk ore 1350842 ton sebesar dan waste
sebesar 1465883 ton
Tahun kesepuluh untuk ore 1387934 ton sebesar dan waste
sebesar 1589934 ton
Cm 28 Detik
Diketahui:
Efisiensi kerja (E) = 0,7
Waktu gali = 9 detik
Waktu buang = 7,2 detik
Waktu putar = 5,8
53
Cara kerja:
= 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑎𝑙𝑖 + (𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 × 2) + 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔
= 9 + (5,8 × 2) + 7,2
= 28 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Cm 23,1 Detik
Diketahui:
Efisiensi kerja (E) = 0,7
Waktu gali = 7 detik
Waktu buang = 6,1 detik
Waktu putar = 5 detik
Cara kerja:
= 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑎𝑙𝑖 + (𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 × 2) + 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔
= 7 + (5 × 2) + 6,1
= 23,1 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
54
7 14587 BCM/Tahun
8 14507 BCM/Tahun
9 14499 BCM/Tahun
10 14476 BCM/Tahun
Sumber: data perhitungan PT. Big Gold Jaya
Tabel 5.16 Jam Kerja Alat Excavator untuk waste
Tahun Jam Kerja Alat Periode
1 15341 BCM/Tahun
2 15102 BCM/Tahun
3 15317 BCM/Tahun
4 14815 BCM/Tahun
5 14669 BCM/Tahun
6 14587 BCM/Tahun
7 14587 BCM/Tahun
8 14507 BCM/Tahun
9 14499 BCM/Tahun
10 14476 BCM/Tahun
Sumber: Data perhitungan PT. Big Gold Jaya
55
7 14 buah
8 1 buah
9 2 buah
10 1 buah
Sumber: Data perhitungan PT. Big Gold Jaya
56
5.6.1.2 Alat Angkut
Dump Truck akan dipilih karena paling cocok untuk
bahan galian emas atau biji karena beroperasi di area kerja yang
keras tanahnya maka dari itu dump truck menjadi pilihan karena
kondisi alat nya juga terbilang kuat, Evaluasi peningkatan
kapasitas Dump truck akan dilakukan seiring dengan evaluasi
yang dilakukan pada tambang secara keseluruhan untuk
mengoptimalkan cadangan yang akan ditambang. Spesifikasi
dari alat angkut yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Nama alat : Dump Truk
b. Tipe Alat : Komatsu HD605
c. Kapasitas dump truck : 28,5 m3
d. Kapasitas Bucket : 0,6 m3
e. Kondisi Alat : Baik
f. Kondisi Operator : Baik
g. Efisiensi Kerja : 82 % /0.82
h. Factor bucket :1
i. Cycle Time Backhoe : 17 menit
j. Kecepatan isi : 30 km/jam
k. Kecepatan kosong : 40 km/jam
57
Cycle Time Dump Truck untuk Ore
Tabel 5. 16 Cycle Time Dump Truck Ore
Waktu Muat
T1= cd/q1*k*Cm 99,0375 9,321 menit
ket:
Cm : cycle time excavator 28 detik
cd: kapasitas 28,5 m3
k: faktor bucket 1
q1: kapasitas bucket excavator 0,97 m3
Waktu Pengangkutan
Th: D/V1 4,3928 menit
ket:
D: jarak angkut dump truck 1342 m
V1: kecepatan rata-rata saat muatan 18,33 km/jam 305,5
penuh
Waktu Kembali
Tr: D/V2 1,454 menit
ket:
D: jarak angkut dump truck 1342 m
V2: kecepatan kembali saat muatan 30 km/jam 500
kosong
58
28,5
= 1
× 0,97 × 28,5
= 99,0375
= 9,321𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cara menentukan waktu pengangkutan Dump Truck
Diketahui:
Jarak angkut dump truck (D) = 727 m
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh = 18,33 Km/jam =
305,5 m/menit
Rumus:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
𝑇ℎ =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
727
=
305,5
= 2,379 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cara menentukan waktu Kembali alat dump truck
Jarak angkut dump truck (D) = 727 m
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh = 30 Km/jam = 500
m/menit
Rumus:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
𝑇ℎ =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
727
=
500
= 1,454 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Dari data tabel diatas, dapat disimpulkan seperti di bawah ini.
59
Jarak Angkut : 7 km = 7000 m
Cycle Time Backhoe:
= 66,226 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=4×6×7
= 168 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 168𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 × 30
= 5.040 𝑚3
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟/𝑗𝑎𝑚
=
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘/𝑗𝑎𝑚
105,3 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
=
6 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
60
= 17,5
Waktu muat
T1= cd/q1*k*Cm 99,0375 9,321 menit
ket:
Cm : cycle time excavator 28 detik
cd: kapasitas 28,5 m3
k: faktor bucket 1
q1: kapasitas bucket excavator 0,97 m3
Waktu pengangkutan
Th: D/V1 1.996.727 menit
ket:
D: jarak angkut dump truck 610 m
V1: kecepatan rata-rata saat 18,33 km/jam 305,5
muatan penuh
Waktu kembali
Tr: D/V2 3,9 menit
ket:
D: jarak angkut dump truck 610 m
V2: kecepatan kembali saat muatan 30 km/jam 500
kosong
61
Cara menentukan waktu muat Dump Truck Waste
Diketahui:
Cycle Time Exc (Cm) = 28
Kapasitas (Cd) = 28,5
Faktor Bucket =1
Kapasitas Bucket excavator = 0,97
Cara kerja:
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝐶𝑑)
𝑇1 = × 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 × 𝐶𝑚
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐵𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡
28,5
= × 0,97 × 28,5
1
= 99,0375
= 9,321𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cara menentukan waktu pengangkutan Dump Truck
Diketahui:
Jarak angkut dump truck (D) = 727 m
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh = 18,33
Km/jam = 305,5 m/menit
Rumus:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
𝑇ℎ =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
727
=
305,5
= 2,379 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cara menentukan waktu Kembali alat dump truck
Jarak angkut dump truck (D) = 727 m
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh = 30 Km/jam
= 500 m/menit
Rumus:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
𝑇ℎ =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
727
=
500
= 1,454 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
62
Tabel 5. 18 Jam kerja alat untuk ore
63
Tabel 5. 20 Jumlah alat dump truck tiap tahun
64
Dari data tabel di atas dapat dilihat jarak angkut dari pit ke
disposal dan pit ke stockpile seperti dibawah ini.
Pada tahun pertama, jarak angkut pit ke disposal berjarak 620
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 1342 Km
Pada tahun kedua, jarak angkut pit ke disposal berjarak 700 Km
dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 1541 Km
Pada tahun ketiga, jarak angkut pit ke disposal berjarak 785 Km
dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 1740 Km
Pada tahun keempat, jarak angkut pit ke disposal berjarak 868
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 1939 Km
Pada tahun kelima, jarak angkut pit ke disposal berjarak 958 Km
dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 2138 Km
Pada tahun keenam, jarak angkut pit ke disposal berjarak 1061
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 2337 Km
Pada tahun ketujuh, jarak angkut pit ke disposal berjarak 1197
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 2536 Km
Pada tahun kedelapan, jarak angkut pit ke disposal berjarak 1333
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 2735 Km
Pada tahun kesembilan, jarak angkut pit ke disposal berjarak
1469 Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 2869 Km
Pada tahun kesepuluh, jarak angkut pit ke disposal berjarak 1605
Km dan jarak angkut pit ke stockpile berjarak 3055 Km
Tabel 5. 23 Jarak angkut Pit ke Pengolahan
65
Pada tahun pertama, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
1950 Km
Pada tahun kedua, jarak angkut pit kepengolahan berjarak 2059
Km
Pada tahun ketiga, jarak angkut pit kepengolahan berjarak 2250
Km
Pada tahun keempat, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
2395 Km
Pada tahun kelima, jarak angkut pit kepengolahan berjarak 2495
Km
Pada tahun keenam, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
2750 Km
Pada tahun ketujuh, jarak angkut pit kepengolahan berjarak 2850
Km
Pada tahun kedelapan, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
2950 Km
Pada tahun kesembilan, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
3050 Km
Pada tahun kesepuluh, jarak angkut pit kepengolahan berjarak
3150 Km
66
Mining memilih menggunakan dozer tang memiliki spesifikasi
sebagai berikut :
a. Nama alat : Bulldozer
b. Tipe alat : CAT D9R
c. Ukuran blade : 6,3 m3
d. Kapasitas Bucket : 4,25 m3
e. Status alat : Baik
f. Kondisi operator : Baik
g. Factor blade : 0.83
h. Efisiensi kerja : 83 % / 0.83
i. Kecepatan maju (F) : 7.2 km/jam
j. Kecepatan mundur (R) : 7.2 km/jam
67
kecepatan mundur (R) 0,85 km/jam
waktu tetap (z) 0.05 - 0.1 menit
faktor kelandaiam (E)/ grade faktor 1
effisiensi kerja (E) 0,83
Keterangan :
Effisiensi kerja (E) = 0,83
Faktor kelandaiam (E) / grade factor = 1
Waktu tetap (z) = 0.05 - 0.1 menit
Kecepatan mundur (R) = 0,85 menit
Kecepatan maju (f) = 0,75 km/jam
Jarak gusur (m) = 40 m
Kapasitas blade (q) x faktor blade (a) = 8,46ton
Rumus:
𝐸
𝑚 𝑚
𝑄 = 𝑞 × 𝑎 × 60 × 𝐸 × +
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟 + 0,1
0,83 40
= 8,46 × 60 × 1 × + + 0,1
40/0,75 0,85
= 61,2024 m3/jam
Q 47.39412 m3/jam
68
Keterangan :
Kedalaman penetrasi (p) = 0,3 m
Jarak ripping (D) = 30 m
Kecepatan ripping speed (F) = 0,75 km/jam
Kecepatan mundur speed (R) = 0,85 km/jam
Width of ripping (W) = 0,5
Rumus:
𝐸
𝑚 𝑚
𝑄 = 𝑞 × 𝑎 × 60 × 𝐸 × +
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑗𝑢 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟 + 0,1
0,75 40
= 0,3 × 60 × 30 × + + 0,1
40/0,75 0,85
= 47,39412 m3/jam
Rumus:
47,39412 × 47,394
=
47,39412 + 47,39412
= 567,345
69
Tabel 5. 27 total alat buldozer
Keterangan:
233,7
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 =
0,9
= 259,667 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
2. Wheel loader
Tujuan utama dari wheel loader adalah untuk
pengumpanan bijih ke alat peremuk primer. Dalam hal ini PT.
Big Gold Jaya menggunakan wheel loader dengan spesifikasi
sebagai berikut:
70
d. Kondisi operator : Baik
e. Ukuran blade : 5,8 m3
f. Status alat : Baik
g. Factor blade :1
h. Efisiensi kerja : 84 % / 0.84
i. Kecepatan maju (F) : 7.2 km/jam
j. Kecepatan mundur (R) : 7.2 km/jam
k. Waktu tetap (Z) : 0.45 menit
Keterangan Jumlah
produksi alat per jam (Q) 675,5492
produksi per cycle (q) 3,5
cycle time (Cm) 15,10771
effisiensi kerja (E) 0,81
Keterangan:
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 × 0,81
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 =
15,10771
= 675,5492 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
71
waktuk tetap (Z) 0.25 menit
Keterangan:
𝐷 𝐷
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = ( + ) × 𝑛 + 𝑍
𝐹 𝑅
20 20
=( + ) × 2 + 0,25
4,74 3,74
= 15,10771
Tabel 5. 30 Total penyiraman jalan area tambang PT. Big Gold Jaya
72
Jarak angkut 2 km
Faktor effisiensi kerja 0,83
Waktu suplaying 10 menit
Kecepatan penyiraman 50 km/jam
Kecepatan kosong 70 km/jam
Waktu isi 25 menit
Kapasitas aktual 8 m3
Waktu siklus
Waktu kosong 1,714286 menit
Waktu angkut 2,4 menit
Waktu suplaying 10 menit
Waktu isi 34,11429 menit
PKK 14,07035 m3/jam
PKA 11,67839 m3/jam
Keterangan:
Kapasitas tangki air = 8 m3
Jarak Angkut = 2 Km = 2000 m
Faktor efisiensi Kerja = 0,83
Waktu Suplaying (WS) = 10 menit
Kecepatan Angkut = 50 Km/jam = 5000 m/jam
Kecepatan Kosong = 70 Km/jam = 7000 m/jam
Waktu Isi = 20 menit
Kapasitas Aktual = 8 m3
Rumus:
Waktu siklus
Waktu Kosong (WK)
73
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 =
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
2000 × 60
=
70000
= 1.714 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Waktu Angkut (WA)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 =
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡
2000 × 60
=
50000
= 2,4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Waktu isi
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐼𝑠𝑖 = 𝑊𝐾 + 𝑊𝐴 + 𝑊𝑆
= 1.714 + 2,4 + 10
= 34,114 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
PKK
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑃𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
𝑃𝐾𝐾 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ×
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐼𝑠𝑖
60
=8×
34,114
= 14,070 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
PKA
𝑃𝐾𝐴 = 𝑃𝐾𝐾 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖
= 14,070 × 0,83
= 11,678 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
4. Compactor
Compactor digunakan untuk memadatkan jalan-jalan
angkut, area tambang dan disposal. PT. Big Gold Jaya akan
menggunakan compactor dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Merk alat : Bomag JCBVM117
b. Lebar efektif pemadatan : 3 m3
c. Diameter Drum Penggilas (B) : 1.325 meter
74
d. Berat operasional : 7,750 kg
e. Berat drum penggilas : 3.781 kg
f. Efisiensi kerja : 75%/ 0.75
g. Jam kerja/hari : 7 jam
h. Jenis tanah : tanah biasa
i. Kecepatan operasional alat : 2 km/jam
75
64360
Kecepatan alat 38,62 menit
jam
Sumber: Perhitungan data compactor PT. Big Gold Jaya
Keterangan:
W = 0,4
V = 2 menit
H = 0,5
N =8
E = 0,65
Kecepatan Alat = 38,26 menit
Rumus:
Kapasitas Produksi (Q)
𝑊 × 𝐻 × 𝑉 × 1000 × 𝐸
𝑄=
𝑁
0,4 x 0,5 x 2 x 1000 x 0,65
=
8
= 32,5 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
= 10 × 32,5
= 325 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
76
= 3 𝑢𝑛𝑖𝑡
Tabel 5. 32 total alat compactor
Keterangan Jumlah/satuan
Produksi per jam 32,5 m3/jam
Total alat 2,3024
Cadangan 1 unit
Total alat compactor yang 3 unit
dibutuhkan
5. Transportasi
Untuk mengangkut karyawan, PT. Big Gold Jaya
menggunakan bus dengan kapasitas 40 seat. Susai dengan
kondisi medan dan kebutuhan maka bus dengan merek
TOYOTA_Hino sangat direkomendasikan seperti pada gambar
5.39 di bawah dengan spesifikasi sebagai berikut:
Nama Alat : Bus
Tipe Alat : RN8J
Tipe Mesin : J08E-VD
Kapasitas Tempat Duduk : 40 kursi
Kapasitas Bahan Bakar : 350 Liter
77
digunakan di area tambang bisa kita rekomendasikan kendaraan
pick up. Untuk mengangkut karyawan di area tambang, tentunya
dalam hal ini membutuhkan kendaraan yang bisa membawa
banyak penumpang, salah satunya yaitu bus, pick up dan lain
sebagainya. Berdasarkan hal tersebut PT. Big Gold Jaya
menggunakan transportasi karyawan dengan merk TOYOTA
HILUX seperti pada gambar 5.40 dengan spesifikasi alat sebagai
berikut:
Nama Alat : Pick Up
Kapasitas Mesin : 1998 cc
Jenis bahan bakar : Bensin
Kapasitas Tempat Duduk : 4 Kursi
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 65 Liter
5.7 Persamaan
Dalam perhitungan produktivitas alat berat didalam dunia
pertambangan dalam satuan yang umumnya sering digunakan adalah dalam
sekala Ton/jam atau BCM/jam, maka dihasilkanlah perhitungan dengan
satuan yang sesuai atau diinginkan. Hal ini berkaitan dengan jumlah
78
cadangan yang akan ditambanng pada PT. Manuver Mining, sehingga akan
diketahui umur tambang. Dari premis tersebut maka dapat diketahui pada
perhitungan umur tambang adalah:
𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Keterangan:
Keterangan:
79
t5 : waktu loading (menit)
2𝐷 2𝐷
2. 𝐶𝑚 = + + 𝑍|
𝐹 𝑅
Keterangan:
k : Faktor backet
E : Job kerja
80
R : Kecepatan mundur (m/menit)
𝑄𝐴 = 𝑉 × (𝐿𝑒 − 𝐿𝑜) × 𝐸
Keterangan:
Keterangan:
E : Efisiensi kerja
81
Excava Dump 0,93 0,64 1,50 1,51 1,47 1,07 1,65 1,60 1,42 2,57
tor Truck 7 5 6 0 1 0 5 8 0 6
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
Keterangan :
Na = Jumlah alat angkut
Nm = Jumlah alat gali muat
n = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
Cta = Waktu Siklus alat angkut
Ctm = Waktu Siklus alat gali muat
Alat Muat
1. Tahun Pertama
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
11 × 2,951 × 2,74
=
22,652 × 16
88,954
=
362,5
= 0,245
2. Tahun Kedua
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
11 × 2,951 × 2,74
=
24,545 × 4
88,954
=
98,180
= 0,906
3. Tahun Ketiga
82
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
14 × 2,951 × 2,74
=
25,197 × 4
113,215
=
100,79
= 0,962
4. Tahun keempat
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
15 × 2,951 × 2,74
=
27,086 × 4
121,302
=
108,347
= 0,895
5. Tahun Kelima
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
15 × 2,951 × 2,74
=
28,975 × 4
121,302
=
115,902
= 0,907
6. Tahun Keenam
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
16 × 2,951 × 2,74
=
30,864 × 4
129,388
=
123,458
= 0,917
7. Tahun Ketujuh
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
17 × 2,951 × 2,74
=
32,753 × 4
83
137,475
=
131,137
= 0,925
8. Tahun Kedelapan
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
18 × 2,951 × 2,74
=
34,642 × 4
145,562
=
138,556
= 0,875
9. Tahun Kesembilan
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
19 × 2,951 × 2,74
=
36,531 × 4
153,649
=
138,556
= 0,245
10. Tahun kesepuluh
𝑁𝑎 × 𝑛 × 𝐶𝑡𝑚
𝑀𝐹 =
𝑁𝑚 × 𝐶𝑡𝑎
19 × 2,951 × 2,74
=
38,420 × 4
153,649
=
153,680
= 0,894
Adapun cara menilainya adalah :
MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut
bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena
menunggu alat angkut yang belum datang.
MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehigga tidak
terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.
MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja
84
kurang dari 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut.
Peralatan Tahun
Alat Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Muat Angkut
Excav Dump 0,8 0,8 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
ator Truck 65 36 19 38 47 56 65 70 54 82
Excav Dump 0,9 0,6 1,5 1,5 1,4 1,0 1,6 1,6 1,4 2,5
ator Truck 37 45 06 10 71 70 55 08 20 76
85
Pada tahun kedelapan sebesar 1,608
Pada tahun kesembilan sebesar 1,420
Pada tahun kesepuluh sebesar 2,567
86
Year Year Year Year Year
Brand Tipe Model Kapasitas / Kelas Year 05 Year 06 Year 08 Year 09 Year 10
01 02 03 04 07
Alat Pemboran
Sandvik Production Diameter 165mm 16 14 14 13 13 13 13 2 2 1
Sandvik Pre-split Diameter 89mm 16 14 14 13 13 12 12 2 1 1
Alat Gali Waste
Hitachi PC
Sany Excavator 15 m3 16 15 15
2500 14 14 14 14 14 14 14
Alat Gali Ore
Hitachi PC
Sany Excavator 15 m3 15 15 14
2500 14 14 14 14 14 15 14
Alat Angkut Waste
Komatsu
Caterpillar Dump Truck 28,5 m3 15 14 14
HD605 14 14 14 14 14 15 14
Alat Angkut Ore
Komatsu
Caterpillar Dump Truck 28,5 m3 14 14 13
HD605 13 13 13 13 13 14 13
Alat Pendukung
Caterpillar Wheel Loader CAT 966 15 15 15 16 16 14 14 14 14 13
Caterpillar Track Dozer CAT D8R 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3
Caterpillar Motor Grader CAT 14M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Iveco WC
Iveco Water Truck 1 2 2
Series 2 2 1 1 2 1 2
Fuel & Service Iveco WC
Iveco 1 1 1
Truck Series 1 1 1 1 1 1 1
Caterpillar Rock Breaker CAT 330D 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2
Caterpillar Compactor CAT CP563E 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6
Caterpillar Stemming Loader CAT 432E 15 15 15 16 16 16 14 14 14 14
Volvo Transport Bus
87
Toyota Light Vehicle 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Lighting Plant 4 8 8 8 8 8 6 7 5 5
88
Manager r
Sekretaris
89