Anda di halaman 1dari 14

BAB V

RANCANGAN PENAMBANGAN PT. VERIKEL INDONESIA

5.1. Tahapan Penambangan (Pushback)

Pushback sering disebut juga sequences, expansions, phase, working pit,


slice ataupun stage, adalah tahapan awal perencanaan tambang dimana
dilakukan pembagian pit menjadi unit yang lebih kecil dengan tujuan untuk
mempermudah pengaturan penambangan. Konsep dasar pentahapan
penambangan dimulai dari hasil penjadwalan produksi kemudian membuat
blok penambangan. Blok penambangan disesuaikan dengan dimeni lebar alat
yang direncanakan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan sequence
penambangan berdasarkan volume produksi penambangan.
Dalam kalimat yang berbeda dapat juga diartikan bentuk-bentuk
penambangan yang menunjukan bagaimana suatu pit akan ditambang, dari
bentuk awal hingga akhir pit sesuai arget produksi yang sudah ditetapkan.
Metode Block Strip, Block Strip dijumpai pada rancangan penambangan
batubara pit design jangka panjang di bagi-bagi menjadi ukuran kecil sesuai
block dan strip yang ditetapkan. Ukuran blok strip ditentukan berdasarkan
peralatan yang digunakan.
5.2. Rencana Produksi

5.2.1. Jadwal rencana Produksi

Rencana produksi dalam studi kelayakan ini disusun untuk Pit Mine
berdasarkan 2 tahun kegiatan operasi penambangan. Model perencanaan
produksi yang dilakukan di PT. VERIKEL INDONESIA berfokus kepada
kadar Limonite dan saprolite. Nisbah kupas adalah perbandingan jumlah
batuan buangan yang harus dipindahkan untuk memperoleh sejumlah bijih
dalam satuan ton. Rencana nisbah kupas atau stripping ratio (SR) yang
digunakan selama umur tambang disesuaikan dengan produksi yang akan
dilakukan.
Tabel 5.1. Rencana Tingkat Produksi

Striping
Tahun Top Soil Limonite Saprolite Rasio
(SR)

Year 1 254.264 652.500,5 1.754.536 0,10

Year 2 409.862 878.611 1.976.758 0,14

Total 664.486 1.531.111 3.731.294 0,24

Rata-Rata 332.224 765.555,5 1.865.647 0,12

Rencana SR (stripping ratio) volume top soil yang akan di bongkar


dengan ore (saprolite dan limonite) yang akan di ambil rata – rata mencapai
0,12. Penambangan direncanakan akan dilakukan pada pertengahan tahun
2022 hingga 2023. Tabel 5.1 menunjukkan rencana tingkat produksi bijih
(ore) dan batuan penutup dari Pit Mine selama umur tambang berdasarkan
optimasi yang dilakukan.

5.2.2. Sekuen Penambangan dan Penimbunan

Total produksi tambang setiap tahunnya akan mencapai 2.634.300 ton


batuan penutup dan bijih dengan total laju pengolahan 448.332 BCM per
tahun. Kegiatan penambangan akan dimulai dari arah utara menuju ke
selatan untuk mengurangi jarak hauling dan kombinasi untuk pencampuran
(blending) bijih dengan kualitas bijih berbeda. Selain itu, juga digunakan
skenario stockpile dalam proses penambangannya untuk menyimpan bijih
sebelum masuk tahap pengolahan. Pada tahun pertama, total batuan buangan
yang akan dipindahkan mencapai 254.264 BCM dan meningkat di tahun
kedua hingga 409.862 BCM maksimum. Total hingga 5.926.891 ton batuan
penutup dan bijih (Saprolite dan Limonite) akan dipindahkan selama 2
tahun.
Desain penambangan yang digunakan untuk tiap tahun terdiri dari:

 Bench height 10 m
 Berm width 6 m
 Bench slope 580
 Dual ramp width 16 m
 Single ramp width 8 m
 Ramp slope maximum 8 %
 Inter Ramp Slope Angle (IRSA) 800
 Overall Slope Angle (OSA) 580

Gambar 5.1. Rencana Tambang PT.VERIKEL INDONESIA Tahun pertama

Penambangan pada Pushback 1 ini desain pit dibuat dengan membuat


jenjang pada bagian boundary pit sehingga akan terbentuk bentuk sebuah pit
dengan desain geometri jenjang yang didapatkan dari hasil rekomendasi
konsultan geoteknik berupa tinggi bench 10 meter, lebar bench 6 meter,
kemiringan bench 600 (single slope), overall slope 580 terhadap high wall dan
memiliki luas daerah pit sebesar 9,6 h. Penambangan pada kuartal ini
memproduksi overburden berupa top soil sebesar 409.862 BCM dan bijih
nikel berupa limonite dan saprolite sebesar 2.404.036 ton dengan stripping
ratio 0,14. (Gambar 5.1)

Gambar 5.2. Rencana Tambang PT.VERIKEL INDONESIA Tahun kedua

Penambangan pada Pushback 2 ini desain pit dibuat dengan membuat


jenjang pada bagian boundary pit sehingga akan terbentuk bentuk sebuah pit
dengan desain geometri jenjang yang didapatkan dari hasil rekomendasi
konsultan geoteknik berupa tinggi bench 10 meter, lebar bench 6 meter,
kemiringan bench 600 (single slope), overall slope 580 terhadap high wall dan
memiliki luas daerah pit sebesar 9,97 h. Penambangan pada kuartal ini
memproduksi overburden berupa top soil sebesar 254.264 BCM bijih nikel
berupa limonite dan saprolite sebesar 2.855.369 ton dengan stripping ratio
0,14. (Gambar 5.2)
Batuan buangan direncanakan untuk disimpan di area disposal. Dengan
parameter swelling factor 20%; dan densitas 1,6 t/m3, perhitungan total
kapasitas batuan buangan yang diperkirakan mencapai 796.951,2 m3. Tabel
5.2 menunjukkan kapasitas disposal per tahun di area Pit Mine.

Cumulative Allocated
From To Volume
Volume Schedule

120 140 305.116,8 305.116,8 1 Year

140 160 491.834,4 796.951,2 1 Year

Total 796.951,2 1.102.068 2 Year

Rata-Rata 398.475,6 551.034 1 Year

Tabel 5.2 Kapasitas Disposal Pit Mine

Tabel 5.2 diatas menunjukkan rincian data kapasitas disposal pada pit mine
dari tahun pertama hingga tahun kedua. Pada tahun pertama 1volume disposal
mencapai 305.116,8 ton/m3 dengan elevasi ketinggian dari 120 m hingga 140
m. Kemudian pada tahun kedua jumlah volume mencapai 491.834,4 ton/m3
dengan elevasi ketinggian dari 140 m hingga 160 m. Sehingga total
keseluruhan kapasitas volume disposal yang di timbun selama 2 tahun
mencapai 796.951,2 ton/m3 dan total cumulative volume mencapai 1.102.068
ton/m3. Kemudian volume rata-rata disposal yang di hasilkan berkisaran
398.475,6 ton/m3 dan cumulative volume rata-rata yang di hasilkan
berkisaran 551.034 ton/m3.
Gambar 5.3 Rencana disposal PT.VERIKEL INDONESIA Tahun pertama

Gambar 5.3 Rencana disposal PT.VERIKEL INDONESIA Tahun pertama


yang dimana kapasitas volume disposal tahun pertama mencapai 305.116,8
LCM dengan ketinggian elevasi dari 120 m sampai 140 m.

Gambar 5.4 Rencana disposal PT.VERIKEL INDONESIA Tahun Kedua

Gambar 5.4 Rencana disposal PT.VERIKEL INDONESIA Tahun pertama


yang dimana kapasitas volume disposal tahun pertama mencapai 491.834,4
LCM dengan ketinggian elevasi dari 140 m sampai 160 m.
4.3. Peledakan

4.3.1. Kriteria Perencanaan Pemboran dan Peledakan

Jenis batuan yang terdapat di proyek PT.VERIKEL INDONESIA terdiri dari


karakter yang memiliki litologi, kekuatan batuan, struktur batuan dan alterasi,
serta tingkat oksidasi batuan yang berbeda. Semua parameter ini akan
mempengaruhi reaksi dari batuan terhadap energi ledakan yang diterapkan
sehingga diperlukan rancangan untuk peledakan yang optimal. Pada perencanaan
ini mempertimbangkan kesesuaian antara distribusi pemecahan batuan dengan
parameter-parameter peremukan dan pemrosesan. Penilaian terhadap parameter
untuk peledakan akan terdiri dari:

 Jenjang peledakan
 Kemampuan ledak
 Jenis lubang peledakan
Tabel xxx. Karakteristik Peledakan PT. VERIKEL INDONESIA

Production Drill Holes

Bench Height m

Burden m
Spacing m

Diameter mm

Sub-drill m

Powder Factor kg/bcm

Jumlah Lubang #

Pre-Split Drill Holes

Bench Height m

Angles deg

Spacing m

Diameter mm

Sub-drill m

Jumlah Lubang #

4.3.2. Ketinggian Jenjang


Seluruh pemboran dan peledakan akan dilakukan pada jenjang setinggi xx m.
Perencanaan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan untuk jenjang yang
lebih rendah. Pemilahan ke jenjang lebih rendah akan dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kegiatan penambangan material; memperoleh pemecahan
batuan yang lebih baik dan mengurangi pemindahan massa batuan sebagai
dampak dari distribusi bahan peledak yang lebih merata.

4.3.3. Model pemboran dan Peledakan

Faktor – faktor peledakan yang dikombinasikan dengan perencanaan pola


peledakan yang dilakukan menghasilkan total konsumsi untuk bahan peledakan
dari tata peledakan yang direncanakan, seperti tampak pada Tabel xxx
Tabel xxxx kebutuhan Bahan Peledak dan Aksesoris Peledakan

Explosives & Accessories

ANFO t

Primer #

Powergel @ 80% Depth m

Downhole Delay - Production #

Downhole Detonator - PreSplit #

Trunkline delay #

Detonator cord #

MSC #

Connectaline #

4.4. Rencana Pengangkutan Material


Pengangkutan material di xxxx akan dibagi menjadi pemindahan material bijih
dan batuan penutup. Pengangkutan ini dilakukan dengan menggunakan alat
angkut oleh pihak ketiga. Material tanah penutup dipindahkan ke area waste
dump, sedangkan untuk bijih diletakkan di stockpile. Kegiatan pengangkutan dan
penimbunan merupakan salah satu komponen terbesar dari biaya penambangan.
Hal ini sangat berkaitan dengan profil dan jarak jalan angkut. Profil jalan angkut
untuk bijih dan batuan buangan dapat ditentukan dengan cukup jelas karena
lubang tambang yang direncanakan terletak relatif dekat dengan ROM Stockpile.

Bijih yang dihasilkan dari seluruh tambang seoptimal mungkin diangkut dan
diumpankan langsung ke alat peremuk oleh truk. Bijih dengan ukuran yang masih
terlalu besar akan dikumpulkan di pit untuk selanjutnya diperkecil dengan
menggunakan alat pemecah batu (rock breaker). Bijih dengan ukuran besar yang
terangkut truk disimpan terlebih dulu di sekitar ROM Stockpile sebelum
dimasukkan agar tidak menyebabkan gangguan pada alat peremuk. Ukuran batuan
yang masih terlalu besar tersebut diperkecil juga dengan menggunakan mesin
pemecah batu sebelum diumpankan ke dalam alat peremuk.

Parameter-parameter desain jalur angkut yang akan digunakan adalah sebagai


berikut:
 Lebar jalur tambang rata-rata 20 m - 23 m untuk dua jalur dan 10m – 13m
untuk satu jalur.
 Kemiringan jalan didesain dengan 8% - 12% untuk menyesuaikan dengan
kondisi topografi yang curam.
Tabel xxx. Jarak Angkut Rata – Rata ke Waste Dump dan Stockpile PT xx

Materia Year Year Year Year Year Year Year


Satuan
l 01 02 03 04 05 06 07

Waste km

Ore km

4.5. Jenis dan spesifikasi alat utama dan pendukung

4.5.1. Peralatan Utama

Alat Pemuatan

Unit pemuatan perlu disesuaikan dengan truk untuk efisiensi operasi pemuatan.
Ini menandakan bahwa, secara ideal, muatan pada truk adalah jumlah muatan
keruk yang seragam dan jika tidak, efisiensi akan hilang dengan muatan setengah
keruk atau muatan truk yang sedikit.

Alat Angkut

Truk AWD akan dipilih karena paling cocok untuk xxxxx karena beroperasi di
areal kerja yang sempit, jalan penghubung yang curam dan curah hujan yang
tinggi. Evaluasi peningkatan kapasitas truk akan dilakukan seiring dengan
evaluasi yang dilakukan pada tambang secara keseluruhan untuk mengoptimalkan
cadangan yang akan ditambang.

Pemboran dan Peledakan

Pemboran untuk peledakan dilakukan dengan alat bor top hammer drilling dengan
diameter bervariasi antara 102mm sampai 127mm. Seluruh kegiatan pemboran
dan peledakan akan dilakukan oleh kontraktor di bawah arahan langsung PT.
VERIKEL INDONESIA

4.5.2. Peralatan Pendukung

Dozer

Dozer berperan untuk menjaga kondisi operasional yang baik di dalam area kerja
tambang dengan mendorong dan meratakan permukaan tanah. Dozer diharapkan
untuk meratakan batuan buangan yang ditimbun dalam lapisan-lapisan yang tipis
agar siap untuk dipadatkan di daerah disposal.

Track dozer
Peralatan ini akan dibutuhkan untuk membantu armada pemuatan dan
pengangkutan dengan mendorong dan meratakan tumpukan bekas peledakan,
membersihkan permukaan kerja. Pekerjaan lain yang harus dilakukan oleh track
dozer termasuk menyiapkan permukaan lahan untuk lereng-lereng tempat
penimbunan batuan buangan, membersihkan tanaman, mendorong tanah pucuk ke
atas dan membatasi penggalian untuk urukan yang diperlukan sebagai bagian dari
pembuatan jalan sementara dan jalan tambang.

Grader

Grader diperlukan untuk pemeliharaan jalan dan membersihkan tumpahan


material di area hauling.
Truk Tangki Air

Truk tangki air (water truck) akan diperlukan untuk menyiram jalan angkut,
mengurangi debu dan jika dibutuhkan maka akan menyediakan air untuk
keperluan operasional penambangan.

Wheel Loader

Tujuan utama dari wheel loader adalah untuk pengumpanan bijih ke alat peremuk
primer.

Compactor

Compactor digunakan untuk memadatkan jalan-jalan angkut, area tambang dan


disposal.

Armada Pemeliharaan

Komponen terkait dengan pemeliharaan akan disediakan oleh kontraktor yang


dapat memastikan bahwa peralatannya dalam kondisi kerja dan tingkat
ketersediaan yang baik.
Kapasitas / Year Year
Brand Tipe Model
Kelas 01 02

Alat Pemboran

@ Diameter
Sandvik   Production 1 1
165mm

@ Diameter
Sandvik   Pre-split 1 1
89mm

Alat Gali

Caterpilla
Backhoe CAT349 45 Ton 1 2
r

Caterpilla
Backhoe CAT320 20 Ton 1 2
r

Alat Muat

Caterpilla Articulated Dump


CAT740 40 Ton 5 8
r Truck

Alat Pendukung

Caterpilla
Wheel Loader CAT966   1 1
r

Caterpilla
Track Dozer CAT D8R   2 3 3 3 3
r

Caterpilla
Motor Grader CAT 14M   2 2 2 2 2
r

Iveco WC
Iveco Water Truck   1 1 1 1 1
Series

Iveco WC
Iveco Fuel & Service Truck   1 2 2 2 2
Series

Caterpilla
Rock Breaker CAT 330D   1 1 1 1 1
r

Caterpilla
Compactor CAT CP563E   1 1 1 1 1
r

Caterpilla
Stemming Loader CAT 432E   1 1 1 1 1
r
Tabel xxx Daftar Kebutuhan Peralatan Tambang Indotan hingga Akhir
Tambang

Anda mungkin juga menyukai