9
dengan tanah penutup dan luas area. Berdasarkan metode tersebut , maka perhitungan sumber
daya untuk daerah Izin Usaha Pertambangan PT. Bumi Indo Power adalah :
Tabel 2.1
Jumlah Sumber Daya Batubara Pada Blok Selatan
NO LUAS (HA) OVERBURDEN (BCM) COAL SR
10
21 65,7 2.197.312 1.024.920 2,143886
22 46,6 1.587.069 726.960 2,183159
23 45,9 1.584.312 716.040 2,212603
24 41,5 1.990.021 647.400 3,073866
907,5 48.282.140 14.157.000 3,410478
Berdasarkan perhitungan sumber daya diatas maka di dapat besarnya volume sumber
daya pada Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT. Bumi Indo Power adalah 48.282.140 BCM
dengan volume batubara adalah 14.157.000 Ton, sehingga didapatkan besarnya stripping ratio
rata-rata adalah 1 : 3,4.
11
batubara (coal getting), pengangkutan batubara (coal hauling) dan penimbunan batubara
(stockpiling). Ada 4 alternatif yang dapat dilakukan dengan metode tambang terbuka, yaitu :
a. Penambangan dari satu arah.
b. Penambangan dari dua arah.
c. Penambangan satu arah dari tengah.
d. Penambangan dua arah dari tengah.
Penambangan batubara di Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Bumi Indo
Power dilakukan secara mekanis dengan menggunakan kombinasi excavator, dump truck dan
buldozer. Kegiatan pengupasan dan penimbunan penggalian tanah penutup dilakukan dengan
menggunakan excavator. Hasil pengupasan tadi selanjutnya dimuat ke dalam dump truck oleh
excavator. Lokasi dumping tanah penutup (outsite dump) terletak di bagian barat dan selatan
dari blok bagian barat lokasi tambang. Selain outside dump sementara, lokasi dumping
overburden juga terdapat di areal inpit, yaitu kegiatan back filling pada areal bekas tambang
yang telah dinyatakan final. Hal ini bertujuan untuk mengurangi luas bukaan serta untuk
memenuhi rencana kegiatan reklamasi tambang. Kegiatan tersebut dilakukan secara
berkelanjutan, hingga areal rencana penambangan terakhir.
Pada periode 2010-2014 PT. Bumi Indo Power belum melakukan kegiatan penambangan
sehingga tidak adanya kegiatan yang meliputi pengupasan dan penimbunan overburden/tanah
penutup, coal getting, stockpilling dan lain-lain. Sehingga tidak ada area yang terganggu yang
disebabkan kegiatan tersebut.
12
Peta 2.1. Peta Rencana Produksi Batubara PT. Bumi Indo Power.
13
2.2. Timbunan
2.2.1. Penimbunan Tanah Zona Pengakaran dan Penimbunan Batuan Penutup
Tanah penutup merupakan tanah yang berada dilapisan paling atas dengan kandungan –
kandungan penting yang dibutuhkan tumbuhan untuk hidup. Tanah penutup terdiri dari dua
bagian yaitu Top Soil dan Sub Soil. Top soil yang terletak pada bagian teratas yang kaya bahan-
bahan organik berbentuk humus yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dan sub soil
merupakan bagian tanah yang sedikit mengandung unsur hara.
Tanah penutup atau yang sering disebut dengan tanah pucuk ini digunakan sebagai
material pembibitan yang pada umumnya dipisahkan tersendiri di suatu lokasi yang disebut
areal Bank Soil. Pada umumnya, Bank Soil ini ditempatkan ke jenjang penambangan
berdasarkan desain penambangan yang digunakan. Lapisan tanah penutup ditempatkan pada
jenjang penambangan agar pada saat reklamasi khususnya tanah top soil dapat dikembalikan
ke lapisan paling atas agar dapat ditanami kembali yang kemudian ditanami tanaman penutup
tanah (land cover crop) sebagai tanaman awal. Hal ini dimaksudkan untuk me-recycling unsur
hara tanaman, perbaikan kelembaban tanah, regulasi temperatur tanah, perbaikan struktur
tanah dan pengontrolan erosi.
14
2.2.3. Penimbunan Komoditas Tambang
Penimbunan komoditas tambang dari hasil kegiatan penambangan batubara belum
dilakukan, hal ini disebabkan kegiatan penambangan belum dilaksanakan. Tetapi tahapan
tersebut akan dilaksanakan pada periode selanjutnya 2015-2019. Tahapan penimbunan
komoditas tambang dapat dilaksanakan setelah dilakukannya tahapan pengupasan overburden,
selanjutnya adalah tahapan kegiatan coal getting, yaitu proses penggalian batubara oleh
excavator yang kemudian akan di angkut (Haulling) oleh dumptruck ke area Stockpile. Karena
tidak adanya kegiatan penambangan, maka volume penimbunan batubara tidak tersedia.
Volume penimbunan akan tersedia pada periode reklamasi selanjutnya.
2.3. Jalan
Jalan adalah infrastruktur yang sangat menunjang dalam keberlangsungan kegiatan
penambangan yang dilakukan, baik jalan tambang maupun jalan pendukung. Jalan tambang
digunakan sebagai jalan angkut dalam proses haulling batubara dari area penambangan ke area
stockpile. Sedangkan jalan penunjang lainnya adalah jalan yang ditujukan sebagai penghubung
antara lokasi pertambangan dengan jalan utama daerah, baik jalan desa, kabupaten maupun
provinsi. Jalan tambang memerlukan penunjang-penunjang lain seperti rambu-rambu lalu lintas
yang diharuskan ada pada area tanjakan, turunan, tikungan, tajam, persimpangan dan lain-lain.
Kemudian dibutuhkan penerangan yang bertujuan untuk pengamanan saat produktivitas
dilakukan di malam hari. Pembangunan jalan tambang belum dapat dilaksanakan pada periode
reklamasi pertama. Pembangunan dan penggunaan jalan tambang baru akan dilaksanakan pada
reklamasi periode kedua.
15
2.5. Fasilitas Penunjang
Pengadaaan fasilitas penunjang sangat perlu untuk mendukung kegiatan penambangan
sehingga kegiatan penambangan dapat berjalan sesuai dengan yang direncakanan. Lokasi
fasilitas penunjang ini dikonsentrasikan pada daerah tertentu agar memudahkan dalam
pengaturan dan pengawasannya. Pembangunan fasilitas penunjang pada reklamasi periode
pertama masih dalam tahap perencanaan dan belum melakukan konstruksi. Hal ini karena
kegiatan penambangan belum dilakukan pada periode tersebut. Namun tetap direncanakan
dan akan dibangun pada periode selanjutnya. Adapun fasilitas yang akan dibangun adalah :
Tabel 2.2.
Fasiltas Penunjang
NO PRASARANA/SARANA LUAS (M2)
16
2.5.2. Bengkel (Workshop)
Bengkel (Workshop) di PT. Bumi Indo Power yang memiliki luas 1000 M2 digunakan
sebagai area penyimpanan kebutuhan dan penyervisan alat-alat berat baik Excavator,
Dumptruck, Bulldozer maupun alat berat lain yang digunakan dalam operasi produksi batubara
maupun pengupasan Overburden dan kegiatan lain yang mendukung proses penambangan di
PT. Bumi Indo Power.
2.5.3. Gudang
Gudang di PT. Bumi Indo Power berfungsi sebagai sarana penyimpanan kebutuhan
perusahaan. Di PT Bumi Indo Power terdapat 2 gudang, yaitu gudang bagian dalam dengan luas
250 M2 dan gudang bagian luar dengan luasan 600 M2.
2.5.4. Masjid
PT Bumi Indo Power memiliki masjid dengan luasan area yaitu 1500 M 2. Masjid ini
ditujukan untuk karyawan-karyawan beragama Islam yang akan melaksanakan shalat dan
kegiatan-kegiatan peribadahan lainnya.
2.5.5. Stockpile
Stockpile adalah sarana yang ditujukan sebagai tempat penimbunan batubara hasil
penggalian dari area penambangan, sebelum batubara tersebut dijual kepada konsumen.
Stockpile yang berada di PT. Bumi Indo Power memiliki luasan yaitu 70.000 M2.
17