Disusun Oleh :
NAMA : A.R DARMAWAN PUTRA
NPM : 21601031059
KELAS : AGROTEKNOLOGI 2B
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB IV PENUTUP................................................................................................................22
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
I
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pengertian Meteorologi
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna atau arti yaitu :
1. Meteoros : benda yang ada di dalam udara
2. Logos : ilmu atau kajian
Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi
di lapisan atmosfer (troposfer)
b. Pengertian Klimatologi
Klimatologi berasal dari dua kata yaitu :
1. klimat : kemiringan bumi (lintang tempat)
2. logos : ilmu
Klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa
berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia. Sedangkan Klimatologi pertanian merupakan
suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan masalah-masalah
khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka
pendek.
Unsur-unsur cuaca dan iklim di lapangan memberikan pengaruh terhadap kehidupan
tanaman atau ternak dalam bentuk interaksi yang seringkali sangat kompleks. Kadang-kadang
sulit untuk melihat pengaruh suatu unsur cuaca atau iklim terhadap tanaman atau ternak, tanpa
memperhatikan pengaruh unsur cuaca/iklim lainnya. Sejalan dengan luasnya data biologi atau
fisiologi yang diperlukan untuk menilai pertumbuhan, perkembangan dan produksi maka
dibutuhkan bermacam data cuaca/iklim yang mempengaruhinya. Pengaruh cuaca/iklim
terhadap tanaman atau ternak baru dapat diketahui setelah kita hubungkan "rekaman" proses
metabolisme yakni data biologi dengan "rekaman" proses perubahan atmosfer yakni data
cuaca. Tanaman yang berasal dari benih yang sehat, cukup haranya dan kebutuhan airnya,
maka pertumbuhan dan perkembangannya sepenuhnya tergantung pada perubahan cuaca
selama periode hidupnya. Gejala pertumbuhan dinyatakan oleh pertambahan satuan panjang,
volume dan berat hasil fotosintesis yang disimpan dalam organ tubuhnya. Dari tiga macam
1
parameter pertumbuhan tersebut dapat dipilih yang paling praktis untuk digunakan.
Pengukuran lebih jauh sering diperlukan terhadap kadar zat-zat tertentu di dalamnya antara lain
kadar pati, gula, air, selulose, minyak dan sebagainya. Perkembangan tanaman dapat diartikan
sebagai perubahan bentuk, struktur dan komposisi, serta fungsi dari bagian tanaman secara
teratur.
Perubahan iklim tersebut berdampak pada perubahan unsur-unsur iklim antara lain curah
hujan, suhu, dan kelembaban udara, maupun intensitas radiasi yang dirasakan semakin bergeser
dari kondisi alami. Perubahan tersebut seharusnya dijadikan sebagai bentuk keprihatinan dan
kewaspadaan bagi setiap manusia yang mendiami bumi ini, namun, sebaliknya kebanyakan
orang kurang memandang iklim sebagai sumberdaya melainkan sebagai faktor penghambat.
Faktor antara lain kurangnya aspresiasi atau pemahaman iklim sebagai sumberdaya melainkan
sebagai sumberdaya, masih terbatasnya kemampuan mengaplikasikan unsur iklim dalam
hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta munculnya kejadian-
kejadian iklim di luar kemampuan mengaplikasikan unsure iklim dalam hubungannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta munculnya kejadian-kejadian iklim diluar
kemampuan manusia (Sabaruddin, 2014).
1.2 Tujuan
Bertujuan supaya mahasiswa dapat mengetahuhi tugas-tugas dari BMKG,dan selain
itu juga mahasiswa harus dapat mengetahui alat-alat apa saja yang ada di BMKG, dan
mahasiswa harus dapat mengetahui fungsi alat- alat yang ada di BMKG, dan mahasiswa harus
dapat menganalisis pentingnya BMKG bagi masyarakat dan bagi pertanian .
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara.
Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
4
• Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi,dan geofisika.
• Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
• Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG.
• Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG.
• Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG.
• Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang perhubungan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Syarat Lokasi:
• Tanah hendaknya luas dan datar jauh dari gedung-gedung
• sudut pandangan 45o berumput pendek ,kanan-kiri tidak boleh ada bangunan atau
pohon yang tinggi disekitarnya.
• Diberikan pagar, yang mana untuk menghindari gangguan binatang atau anak-anak
• Lebih baik lagi jika terletak diwilayah pertanian
6
3.2 Alat-Alat dan fungsinya
Diarea taman alat, tentu didalam tempat berumput dan berkeliling pagar-pagar itu
terdapat sebuah alat pengujian terhadap iklim. Alat-alat ini banyak sekali, diantaranya ada alat
untuk pengukur curah hujan, alat pengukur radiasi matahari, alat pengukur tekanan angin, alat
pengukur kelembaban udara, dan lainnya.
Berikut nama alat-alat beserta fungsi tersebut:
1. Lysimeter
Alat ini berguna untuk mengukur penguapan air didalam tanah yang mana ditanah
tempat pengujian tersebut terdapat beberapa jenis tanah dengan keadaan permukaan yang
berbeda. Seperti permukaan satu dengan yang lain, ada yang terdapat tanah kosong (bare
Land), tanah yang ditanami rumput, tanah yang ditanami pepohonan kecil, dan bisa juga tanah
berpasir.
7
Cara kerja Lysimeter
Cara kerja alat ini adalah, setiap pagi, kira-kira pukul 07.00 atau 08.00 waktu setempat.
Atau berpedoman sebelum matahari terlalu tinggi juga bisa, tuang air pada masing-masing
tanah pengujian sebanyak 8 liter air. Setelah itu tunggu sampai 24 jam. Ambil air melalui kran
yang berada dibagian bawah, dan kemudian dilakukan pengukuran, berapa liter jumlah air yang
meluap (sisa air).
Gun bellani merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pemanasan bumi oleh
matahari. Semakin besar selisihnya, maka semakin banyak panas yang diserap oleh bumi. Atau
digunakan untuk mengukur penguapan permukaan.
Gun Bellani
8
Cara kerja alat :
Termometer Tanah
Termometer tanah berfungsi sebagai pengukur suhu didalam tanah. Termometer tanah
ini terdiri dari dua jenis, yaitu termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul. Tiap
termometer disusun sedemikian rupa dengan jenis kedalaman yang berbeda-beda. Diantara
kedalaman tersebut menurut WMO adalah: kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm,
dan 1 meter. Perlakuan ini dilakukan karena tiap kedalaman tanah mempunyai perbedaan suhu
sesuai dengan kemampuan penyinaran matahari terhadap objek tanah.
9
Termometer Tanah Gundul
10
Termometer tanah jenis ini dapat digunakan sampai kedalaman pengukuran 100 cm.
Terdiri dari termometer yang berada dalam tabung gelas. Pada masing-masing kedalaman
pengukuran dimasukkan selongsong tabung baja, termometer kemudian diturunkan
menggunakan rantai kedalam tabung tersebut. Bola termometer berada dalam lilin parafin
sehingga respons time-nya lambat yang memudahkan dalam pembacaan pengukuran.
Panci Penguapan (Oven Pan Evaporimeter) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai
pengukur penguapan air, satuannya adalah milimeter (mm).
Ukuran Oven Pan adalah : Tinggi Alat 25.4 cm, diameter alat 120.7 cm. Alat ini dilengkapi
dengan:
1. Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung), yaitu berfungsi mengukur suhu
dalam air dalam Oven Pan Evaporimeter.
2. Alat pengukur tinggi permukaan air ( Hook Gauge), alat ini berfungsi menjaga
kestabilan air didalamnya dari angin atau yang lainnya. Sehingga air yang ada
didalamnya tetap stabil dan untuk menjaga keakuratannya.
3. Cup Counter Anemometer, tinggi 05 meter. Fungsi alat : Pengukur Kecepatan Angin
Rata-rata harian, Satuan Km/Jam. Keterangan : Prinsip kerja seperti gerakan
Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam. Kecepatan angin rata-rata harian
adalah selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
11
Gambar Oven Pan: Hook Gauge (Tabung), Termometer Apung (Termometer Sx Bellani),
dan Cup Counter (Gambar sebelah kanan sendiri)
5. Anemometer 10 Meter
Anemometer 10 Meter
12
akan menggerakkan cup dan mengarahkan wing pin ke arah mata angin. Setelah itu, kecepatan
laju putaran dan arah angin akan dikirim kedalam wind meter seperti gambar dibawah ini
Gambar diatas menunjukan bahwa angin mengarah kearah timur, tepatnya di 120-140º arah
pukul lima
Anemometer diatas terdiri dari :
1. Cup counter yang berfungsi menerima angin dan kemudian berputar-putar,
2. Wing pin, berfungsi sebagai penujuk arah mata angin.
6. Sangkar Metereologi
13
Sangkar dipasang dengan lantainya yang berada 120 cm di atas tanah, panjang 60cm,
dan lebanya 40cm pemansangan ini sudah merupakan aturan standar internasional WMO.
Sangkar harus dipasang dengan kuat menggunakan pondasi yang dicor beton sehingga tetap
kokoh dari angin kencang. Selain itu agar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyai
dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang ini memungkinkan adanya
aliran udara. Temperatur dan kelembaban udara di dalam sangkar mendekati atau hampir sama
dengan temperatur dan kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan pintu membuka
menghadap utara-selatan, sehingga alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena radiasi
matahari langsung sepanjang tahun. Jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu
sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.
14
Termohigrograf
Psycromete
piche r
Didalam sangkar metereologi, terdapat beberapa alat tentunya, alat-alat tersebut adalah:
a. Psycrometer, adalah tatanan, atau tempat untuk menata termometer dengan letak vertikal
dan horizontal. Terdiri dari 4 termometer, yaitu:
maxsimum
minimum
kering
basah
1. Termometer Maximum dan Minimum, dipasang dengan posisi horizontal, termometer ini
berguna untuk mengukur suhu paling kecil dan paling besar. Termometer minimum
digunakan untuk mengukur suhu terkecil dan dapat berubah-ubah suhunya sedangakan
mengenai termometer suhu makasimum, yaitu bila suhu didalam sangkar mencapai suhu
tertinggi, maka termometer ini akan tetap menunjukkan suhu tersebut sampai petugas
mencatat dan mengembalikan ke posisi 0.
15
2. Termometer basah dan kering. dipasang dengan posisi vertikal. termometer air raksa dalam
bejana kaca bertujuan mengukur suhu udara aktual yang terjadi (termometer bola kering),
tabung air raksa dibiarkan kering untuk mengukur suhu udara sebenarnya. Adapun
thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus
dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang
diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Suhu udara didapat dari suhu pada
termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan
khusus.
b. Piche, yaitu alat yang berfungsi mengukur penguapan yang berada dalam ruangan.
c. Termohigrograf, adalah alat yang berfungsi mengukur suhu kelembaban otomatis yang
nanti hasilnya seperti halnya ada tinta pada kertas pias.
16
7. Campbell Stokes
Campbell Stokes adalah sebuah alat berupa bola kaca yang menyerupai kaca lup, yang
digunakan untuk menyinari kertas pias. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur lamanya
penyinaran yang ditandai dengan terbakarnya kertas pias.
8. Aktinograf
Aktinograf adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari
secara otomatis. Dengan tinggi 120cm diatas permukaan tanah, alat ini mempunyai sebuah
pencatatan otomatis diatas sebuah kertas putih bergrafik. Kertas putih tersebut nantinya akan
menuliskan grafik sesuai dengan penerimaan cahaya pada bola kaca yang menyerupai
Campbell tadi. Perlu diketahui, penggantian kertas Aktinograf adalah tiap pukul 20.00, atau
tergantung GMT pukul 03.00 (Greenwich Mean Time ) wilayah barat. atau rumusnya GMT +7
jam
17
Aktinograf
9. Ombrometer
Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur hujan. Ada dua jenis
Ombrometer, yaitu Ombrometer Observarium, dan Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hellman).
1. Ombrometer Observarium
Penakar hujan ini tipe manual, bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tinggi kurang
lebih 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa paralon tinggi 100 Cm. Penakar
hujan biasa terdiri atas :
• Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian atasnya)
terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.
• Bak tempat menampung air hujan.
• Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.
18
• Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu dengan
cara disekrup.
• Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm.
Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan
untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat
dibandingkan satu sama lain.
• Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu setempat
(00.00 GMT), atau jam-jam tertentu.
• Buka kunci pengaman dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian kran
dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
• Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm. kran
ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan pengukuran sampai air
dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat dijumlahkan.
• Untuk menghindarkan kesalahan parallax (kesalahan yang disebabkan adanya
penyimpangan ukuran yang pada awal perencanaan diabaikan. Hal ini disebabkan ukuran
tersebut biasanya sangat kecil, bahkan mendekati nol), pembacaan curah hujan pada gelas
penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
• Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan
dasar meniskus tadi.
• Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke
angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm. menjadi 25 mm.
• Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
• Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol) dan tetap
dinyatakan sebagai hari hujan.
• Jika tidak ada hujan, beri tanda ( – ) atau ( . ) pada kartu hujan.
• Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda (X) pada
kartu hujan.
• Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar hujan
Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang
berskala ml. (Cc), yang dapat dibeli di Apotek .
19
2. Penakar Hujan Hellman
Penakar Hujan Hellman adalah sebuah alat pengukur hujan otomatis. Cara kerja alat ini
adalah jika terjadi hujan maka air hujan akan masuk dan menaikkan pelampung, lalu tinta akan
naik dan menulis diatas kertas pias sesuai dengan hujan yang diterima.
ARWS adalah alat yang digunakan untuk mengoperasikan penakar hujan otomatis
untuk menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat peka, begitu saat
hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka tutup peralatan pengumpul sampel air
hujan secara otomatis yang kemudian sampel air hujan dialirkan melalui selang ke botol plastik
yang berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada
periode hujan atau saat hujan sudah berhenti yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah
terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa saat periode endapan kering
(dry deposition) seperti debu yang dibawa oleh angin.
20
ARWS
11. Barometer
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Istilah Barometer ini
diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam yang berasal dari Irlandia bernama
Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari sebuah istilah Yunani báros yang berarti berat,
bobot dan metron yang berarti ukuran, yang berarti ukuran berat udara
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan alat-alat klimatologi yang telah dilakukan, dapat kita simpulkan
bahwa:
1. Alat-alat klimatologi sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil
panen dan untuk mencegah terjadinya gagal panen.
2. Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain: Open Pan Evaporimeter, Penakar Hujan Tipe
Helman, Campbell Stokes, Automatic Rain Sampler, High Volume Sampler, Thermometer
Bola Kering (Bk), Thermometer Minimum, Piche Evaporimeter, Thermometer Tanah,
Barometer, Sangkar meteorologi, Penakar hujan observatorium, cup counter.
3. Penggunaan alat dan penempatan alat harus diketahui secara mendalam, agar hasil data yang
didapatkan sesuai dengan keadaan iklim yang sebenarnya.
4. Pemasangan alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di tempat terbuka.
5. Cara kerja tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila
penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa kesalahan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
• Anonim, 2013. Pengenalan Alat-Alat Klimatologi. Di unduh dari
https://onoe21.wordpress.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-
klimatologi/pengenalan-alat-alat-klimatologi/ (diakses pada 01 oktober 2015)
• Harni,2015 . Laporan Praktikum Klimatologi Pengenalan Alat-Alat Klimatologi
• di unduh dari http://harnisuci06.blogspot.co.id/2015/01/laporan-klimatologi-
pengenalan-alat.html (diakses pada 01 oktober 2015)
• Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung,. Di unduh dari
http://ries091.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-acara-i-
pengenalan_6590.html (diakses pada 01 oktober 2015)
• Riski, 2014. Pengenalan Stasiun Dan Peralatan Di Stasiun Klimatologi. Di unduh dari
http://riskiramadhonalubis.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(diakses pada 01 oktober 2015)
• Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan. Di unduh
dari http://harnisuci06.blogspot.co.id/2015/01/laporan-klimatologi-pengenalan-
alat.html (diakses pada 01 oktober 2015)
24