Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MENELISIK SEPUTAR BMKG SERTA

PERAN DAN FUNGSINYA

Mata Kuliah : Klimatologi

Dosen Pengampu : Indana Mardatilla, SP.,MMA

Disusun Oleh :

Luthfiah Vitri Aulia

22104007

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. pengertian Meteorologi dan Klimatologi


Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna atau arti yaitu :
1. Meteoros : benda yang ada di dalam udara 2. Logos : ilmu atau kajian
Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di
lapisan atmosfer (troposfer)
Klimatologi berasal dari dua kata yaitu :
1. Klimat : kemiringan bumi (lintang tempat) 2. Logos : ilmu
Klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa
berbeda, keterkaitan dengan aktivitas manusia. Sedangkan Klimatologi pertanian merupakan
suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan masalah-masalah
khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka
pendek. Unsur-unsur cuaca dan iklim di lapangan memberikan pengaruh terhadap kehidupan
tanaman atau ternak dalam bentuk interaksi yang seringkali sangat kompleks. Kadang-
kadangsulit untuk melihat pengaruh suatu unsur cuaca atau iklim terhadap tanaman atau
ternak,tanpa memperhatikan pengaruh unsur cuaca/iklim lainnya. Sejalan dengan luasnya
data biologi atau fisiologi yang diperlukan untuk menilai pertumbuhan, perkembangan dan
produksi maka dibutuhkan bermacam data cuaca/iklim yang mempengaruhinya. Pengaruh
cuaca/iklim terhadap tanaman atau ternak baru dapat diketahui setelah kita
hubungkan"rekaman" proses metabolisme yakni data biologi dengan "rekaman" proses
perubahan atmosfer yakni data cuaca. Tanaman yang berasal dari benih yang sehat, cukup
haranya dan kebutuhan airnya, maka pertumbuhandan perkembangannya sepenuhnya
tergantung pada perubahan cuaca selama periode hidupnya. Gejala pertumbuhan dinyatakan
oleh pertambahan satuan panjang, volume dan berat hasil fotosintesis yang disimpan dalam
organ tubuhnya. Dari tiga macam parameter pertumbuhan tersebut dapat dipilih yang paling
praktis untuk digunakan. Pengukuran lebih jauh sering diperlukan terhadap kadar zat-zat
tertentu didalamnya antara lain kadar pati, gula, air, selulose, minyak dan sebagainya.
Perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan bentuk, struktur dan komposisi,
serta fungsi dari bagian tanaman secara teratur.
Perubahan iklim tersebut berdampak pada perubahan unsur-unsur iklim antara lain
curah hujan, suhu, dan kelembaban udara, maupun intensitas radiasi yang dirasakan semakin
bergeser dari kondisi alami. Perubahan tersebut seharusnya dijadikan sebagai bentuk
keprihatinan dan kewaspadaan bagi setiap manusia yang mendiami bumi ini,
namun,sebaliknya kebanyakan orang kurang memandang iklim sebagai sumberdaya
melainkan sebagai faktor penghambat. Faktor antara lain kurangnya aspresiasi atau
pemahaman iklim sebagai sumberdaya melainkan masih terbatasnya kemampuan
mengaplikasikan unsur iklim dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, serta munculnya kejadian-kejadian iklim diluar kemampuan manusia (Sabaruddin,
2014). Jadi erat hubungan antara klimatologi dengan ilmu pertanian tercermin dengan
berkembangnya cabang klimatologi , khusus dikaitkan dengan kegiatan pertanian, yang
disebut sebagai agroklimatologi. Agroklimatologi atau klimatologi pertanian adalah ilmu
yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan
tanaman. Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu
berperan di dalam kehidupan tanaman.

1.2 Rumusan Masalah


Menelisik lebih dalam seputar BMKG serta peran dan fungsinya

1.3 Tujuan
Bertujuan supaya mahasiswa dapat mengetahui seluk-beluk dari BMKG, alat-alat apa saja
yang ada di BMKG dan mahasiswa harus dapat menganalisis peran BMKG bagi masyarakat
dan bagi pertaninan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah BMKG


Apabila berurusan dengan prakiraan cuaca dan juga redaksi mengenai alam, anda
pasti sudah sangat familiar dengan salah satu lembaga pemerintahan yang satu ini.
Sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMKG)adalah Lembaga
Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugasmelaksanakan tugas
pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sejarah pengamatan
meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan
yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit diBogor. Tahun
demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannyadata hasil
pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut
oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintahdengan nama
Magnetischen Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik danMeteorologi)
yang dipimpin oleh Dr. Bergsma.

Pada masa pendudukan Jepang antaratahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi
meteorologi dan geofisika tersebut digantimenjadi Kisho Kauso Kusho.Setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecahmenjadi dua yakni: Biro
Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi TentaraRakyat Indonesia,
Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.Jawatan Meteorologi dan
Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian PekerjaanUmum dan Tenaga.Pada
tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih olehPemerintah
Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.Sementara itu,
ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang di pertahankan olehPemerintah Republik
Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah
penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dariBelanda, Meteorologisch en
Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi danGeofisika dibawah Departemen
Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya padatahun 1950, Indonesia secara resmi
masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization
atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent
Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955,Jawatan Meteorologi dan
Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi danGeofisika dibawah
Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan
Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun
kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.

2.2 Tugas dan Fungsi BMKG


BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND),dipimpin oleh seorang Kepala Badan.BMKG mempunyai tugas : melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai
dengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
menyelenggarakan fungsi :
• Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi,dan
geofisika.
• Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
• Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi,
dangeofisika.
• Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasidi
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika
• Pelayanan databdan informasi dibidang meteorologi,klimatologi,dan geofisika
• Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim
• Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
• Pelaksanaan kerjasama internasional dibidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
• Pelaksanaan penelitian, pemulihan, dan pengembangan dibidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika.
• Koordinasi dan kerjasama instrumen, kalibrasi,dan jaringan komunikasi dibidang
Meteorologi, kimatologi, dan geofisika.
• Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dibidang Meteorologi, kimatologi, dan
geofisika.
• Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi,dan geofisika
• Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
• Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG.
• Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG.
• Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG.
• Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang perhubungan.

2.3 Alat - alat dan kegunaannya


1. Lysimeter
Alat ini berguna untuk mengukur penguapan air didalam tanah yang mana ditanah
tempat pengujian tersebut terdapat beberapa jenis tanah dengan keadaan permukaan yang
berbeda. Seperti permukaan satu dengan yang lain, ada yang terdapat tanah kosong
(bareLand), tanah yang ditanami rumput, tanah yang ditanami pepohonan kecil, dan bisa juga
tanah berpasir.

Cara kerja Lysimeter :


Cara kerja alat ini adalah, setiap pagi, kira-kira pukul 07.00 atau 08.00 waktusetempat. Atau
berpedoman sebelum matahari terlalu tinggi juga bisa, tuang air pada masing-masing tanah
pengujian sebanyak 8 liter air. Setelah itu tunggu sampai 24 jam. Ambil airmelalui kran yang
berada dibagian bawah, dan kemudian dilakukan pengukuran, berapa liter jumlah air yang
meluap (sisa air).

2. Gun Bellani Integrator Radiation


Gun bellani merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pemanasan bumi
olehmatahari. Semakin besar selisihnya, maka semakin banyak panas yang diserap oleh
bumi.Atau digunakan untuk mengukur penguapan permukaan.

3. Soil Thermometer (Thermometer Tanah)


Termometer TanahTermometer tanah berfungsi sebagai pengukur suhu didalam
tanah. Termometer tanahini terdiri dari dua jenis, yaitu termometer tanah berumput dan
termometer tanah gundul. Tiaptermometer disusun sedemikian rupa dengan jenis kedalaman
yang berbeda-beda. Diantarakedalaman tersebut menurut WMO adalah: kedalaman 0 cm, 2
cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50cm, dan 1 meter. Perlakuan ini dilakukan karena tiap kedalaman
tanah mempunyai perbedaan suhu sesuai dengan kemampuan penyinaran matahari terhadap
objek tanah.
4. Anemometer 10 meter
Namannya saja Anemometer 10 meter, tentu anemometer ini mempunyai
ketinggian10 meter. Ketinggian ini sudah standart dari WMO (World Metereological
Organization). Alat ini diatas berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, cara kerjanya
adalah : angin yang bertiup akan menggerakkan cup dan mengarahkan wing pin ke arah mata
angin. Setelah itu,kecepatan laju putaran dan arah angin akan dikirim kedalam wind meter

5. Sangkar Metereologi
Sangkar meteorology pada umumnya dipasang di taman alat-alat meteorology.
Pemasangan alat-alat meteorologi di dalam sangkar dimaksudkan supaya hasil pengamatan
dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain
itu,alat-alat yang terdapat di dalam sangkar akan terlindung dari radiasi matahari
langsung,hujan, dan debu. Sangkar cuaca dibuat dari kayu yang baik sehingga tahan terhadap
perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari
Sangkar dipasang dengan lantainya yang berada 120 cm di atas tanah, panjang 60cm,dan
lebanya 40cm pemasangan ini sudah merupakan aturan standar internasional WMO.Sangkar
harus dipasang dengan kuat menggunakan pondasi yang dicor beton sehingga tetap kokoh
dari angin kencang. Selain itu agar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyaidua
buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang ini memungkinkan adanya aliran
udara. Temperatur dan kelembaban udara di dalam sangkar mendekati atau hampirsama
dengan temperatur dan kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan pintumembuka
menghadap utara-selatan, sehingga alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena radiasi
matahari langsung sepanjang tahun. Jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu
sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.

6. Ombrometer
Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur hujan. Ada dua jenis
Ombrometer, yaitu Ombrometer Observarium, dan Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hellman).
a. Ombrometer Observarium Penakar hujan ini tipe manual, bentuknya sederhana terbuat dari
seng plat tinggi kurang lebih 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa paralon
tinggi 100 Cm.Penakar hujan biasa terdiri atas :
- Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian
atasnya)terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.
- Bak tempat menampung air hujan.
- Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.
- Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu
dengancara disekrup.
-Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm.
- Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat
diperlukanuntuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang
dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.
b. Penakar Hujan HellmanPenakar Hujan Hellman adalah sebuah alat pengukur hujan
otomatis. Cara kerja alatini adalah jika terjadi hujan maka air hujan akan masuk dan
menaikkan pelampung, lalu tintaakan naik dan menulis diatas kertas pias sesuai dengan hujan
yang diterima.

7. ARWS (Auto Rain Water Sampler)


ARWS adalah alat yang digunakan untuk mengoperasikan penakar hujan
otomatisuntuk menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat peka,
begitusaat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka tutup peralatan pengumpul
sampelair hujan secara otomatis yang kemudian sampel air hujan dialirkan melalui selang ke
botol plastik yang berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis
selamatidak ada periode hujan atau saat hujan sudah berhenti yang bertujuan untuk
menghindariatau mencegah terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa
saat periodeendapan kering (dry deposition) seperti debu yang dibawa oleh angin.

8. Barometer
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Istilah Barometer
inidiperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam yang berasal dari Irlandia
bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari sebuah istilah Yunani báros yang
berarti berat, bobot dan metron yang berarti ukuran, yang berarti ukuran berat udara.

2.4 Peran BMKG


Saat setelah terjadi dan merasakan gempa bumi, BMKG menjadi penyedia informasi
terlengkap dan paling akurat. Informasi yang disampaikan BMKG tidak hanya mengenai
kebencanaan. BMKG tak hanya berurusan mengenai hujan, suhu, atau cuaca. Peran BMKG
sangat penting untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan berkaitan dengan cuaca,
iklim, hingga bencana alam. Jasa BMKG begitu besar bagi mitigasi bencana di Indonesia.
Karena informasi dari BMKG, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-
hatian dalam menyikapi fenomena bencana. Tak hanya melulu soal ramalan cuaca dan
bencana, ada banyak tugas dan fungsi BMKG yang telah disebutkan di atas. Oleh sebab itu,
informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca dan iklim akan sangat diperlukan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki peran bertanggung jawab
untuk menghasilkan dan mendiseminasikan informasi bencana alam seperti gempa bumi dan
peringatan dini tsunami. BMKG bukanlah lembaga atau institusi yang dapat menghentikan
bencana. Namun perannya sangat penting untuk memprediksi beberapa bencana seperti angin
puting beliung, tsunami, gelombang air laut, hingga hujan. Namun tidak selalu prediksi dari
BMKG seratus persen akurat dan pasti akan terjadi. Fungsi dari BMKG memberikan
informasi atau ramalan tersebut adalah agar masyarakat lebih berhati-hati. .

Dalam bidang pertanian, menurut Wisnubroto (1999) ilmu prakiraan penentuan


kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman. Iklim
mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban udara
adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian air, udara dan temperatur menjadi
faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air oleh tanah itu terbatas. Sebagian air
meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi dan drainase.

Perkiraan cuaca baik harian maupun perkiraan musim, mempunyai arti penting dan
banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Perkiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh
BMKG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan
pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada
pagi hari atau ditunda jika menurut perkiraan sore hari akan hujan lebat. Perkiraan permulaan
musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi,
bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Alat-alat klimatologi sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil
panen dan untuk mencegah terjadinya gagal panen.
2. Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain: Penakar HujanTipe Helman, Campbell
Stokes, ARWS, Ombrometer, Thermometer Tanah, Barometer, Sangkar meteorologi,
Penakar hujan observatorium dsb.
3. Penggunaan alat dan penempatan alat harus diketahui secara mendalam, agar hasil data
yang didapatkan sesuai dengan keadaan iklim yang sebenarnya.
Meskipun tidak selalu prediksi dari BMKG seratus persen akurat dan pasti akan
terjadi namun, setidaknya masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian
dalam menyikapi fenomena bencana.
Daftar pustaka

Anonim. 2008. Pengenalan Alat-


Alat.(http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/pengenalan-alat-
alat/). Diakses tanggal 29 November 2014

JATENG | 15 Oktober 2021 14:15 Ibrahim


Hasan(https://www.merdeka.com/jateng/kepanjangan-bmkg-beserta-tugas-
dan-fungsinya ...)
Fontain, A. 2002. Meteorology.(http://www.kompas.com) Diakses tanggal 29 November
2014

Neiburger, dkk.1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB

Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model


pendugaanevapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
nasional. Jurnal Tanah danIklim 27: 8

Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian.(http :


// www.bmg.ac.id)Diakses tanggal 29 November 2014

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung

Sabaruddin, Laode. 2014. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik untuk SistemBudidaya


Tanaman. Bandung: Alfa Beta.

Anonim,2011. Curah Hujan . www.wikipedia/hujan.menlh.go.id. Diakses pada tanggal 18


Oktober 2015 pukul 15:00 WIB

Foth D.H, 1994.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University

Wisnubroto, Soekardi. 1986. Asas Meteorologi Pertanian Indonesia. Ghalia Indonesia.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai