Anda di halaman 1dari 3

Praktikum ke – 4 M. K.

Klimatologi Tropika
Nama : Rahmad Auliya Tri Putra Asisten Praktikum
NIM : G24170006 1. Agung Baruna SN (G251190136)
Tanggal : 6 September 2019 2. Muhamad Reyhan R (G24160052)

KARAKTERISTIK IKLIM REGIONAL DI DAERAH TROPIS

Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tropikos” yang
berarti garis balik yang meliputi sekitar 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Garis-
garis balik ini adalah garis lintang 23°27’ Utara dan Selatan. Daerah tropis didefinisikan
sebagai daerah yang terletak diantara garis isotherm 20° di sebelah bumi Utara dan
Selatan (Lippsmeier 1994). Karakteristik umum iklim tropis, yaitu memiliki temperatur
yang tinggi, temperatur dan kelembaban rata-rata harian relatif konstan, dan range rata-
rata temperatur bulanan adalah sekitar 1ºC - 3ºC. Kelembaban dan curah hujan tinggi
hampir sepanjang tahun. Relative humidity berkisar sekitar 90%. Kondisi angin
tergantung pada jarak dari laut dan bisa bervariasi sepanjang tahun. Langit hampir setiap
saat berawan (Givoni 1998).

Gambar 1 Peta sebaran curah hujan klimatologis

Gambar 1 di atas merupakan peta sebaran curah hujan klimatologis di Indonesia


pada bulan Juni. Berdasarkan gambar terlihat bahwa curah hujan tertinggi berada pada
wilayah utara Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Sedangkan curah hujan terendah berada pada wilayah selatan Indonesia, mulai dari ujung
barat Jawa hingga ke Nusa Tenggara Timur. Hal ini terjadi karena pada bulan ini mulai
bertiupnya angin monsoon dari Australia menuju ke Asia yang membawa udara kering,
sehingga wilayah Indonesia, khususnya Nusa Tenggara mengalami musim kemarau.
Menurut Aldrian (2000), pola angin pada bulan ini lebih kurang homogen. Angin
berkecepatan tinggi datang dari benua Australia menuju Asia dan sangat berpengaruh
pada kondisi musim kemarau terutama pada daerah Nusa Tenggara dan Maluku selatan.
Dilihat dari pola suhu permukaan, pemisahan daerah 301ºK mulai tampak antara belahan
bumi selatan dan utara. Hal inilah yang membantu memperkuat angin dominan di
Indonesia yang berasal dari Australia. Suhu permukaan di tengah benua Australia telah
turun jauh hingga mengakibatkan angin berkecepatan tinggi.

Gambar 2 Peta sebaran suhu udara klimatologis pada ketinggian 1000 mb

Gambar 2 di atas merupakan peta sebaran suhu udara klimatoligis wilayah


Indonesia di ketinggian 1000 mb pada bulan Juni. Berdasarkan gambar terlihat bahwa
suhu rata-rata bulan ini berkisar antara 25,5ºC - 27,5ºC. Pada bulan ini merupakan bulan
dengan musim kemarau sehingga suhu rata-ratanya relatif tinggi. Selain itu, pada bulan
ini juga matahari berada pada belahan bumi utara, sehingga suhu udara wilayah Indonesia
bagian utara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian selatan.
Menurut Sanchez (1992), suhu udara di kawasan tropis berkisar antara 20ºC - 28ºC.
Perbedaan suhu antara satu tempat dengan tempat lain di kawasan tropis sering kali
terjadi karena perbedaan topografi atau faktor lokal lain. Menurut garis lintangnya,
perbedaan suhu udara dalam jangka waktu tahunan relatif kecil.
Gambar 3 Peta sebaran kelembaban spesifik bulanan pada ketinggian 1000 mb

Gambar 3 di atas merupakan peta sebaran kelembaban spesifik bulanan wilayah


Indonesia di ketinggian 1000 mb pada bulan Juni. Berdasarkan gambar terlihat bahwa
kelembaban spesifik bulanan di Indonesia relatif sama di setiap wilayahnya, meskipun
terdapat perbedaan pada wilayah-wilayah tertentu. Menurut Richards (1957), kelembaban
udara mempunyai kisaran tempat dan waktu. Kisaran menurut tempat sebenarnya
merupakan fungsi perubahan kelembaban udara berdasarkan perubahan suhu serta
ketersediaan air yang menjadi sumber kandungan uap air di udara. Tempat yang
mempunyai ketersediaan air yang tinggi serta suhunya panas, seperti di Kalimantan
cenderung mempunyai kelembaban udara yang tinggi, terlebih jika tempat tersebut
terletak cukup tinggi dari permukaan laut. Pada kasus elevasi tinggi tersebut, kelembaban
udara meningkat karena suhu di tempat tersebut relatif rendah.

Daftar Pustaka

Aldrian E. 2000. Pola hujan rata-rata bulanan wilayah Indomesia: tinjauan hasil kontur
data penakar dengan resolusi echam-t 42. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi
Cuaca. 1(2): 113-123.
Givoni B. 1994. Climate Considerations in Building and Urban Design. New York(US):
Van Nostrand Reinhold.
Lippsmeier.1994. Bangunan Tropis. Jakarta(ID): Erlangga.
Richards PW. 1957. The Tropical Rain Forest an Ecological Study. London(UK):
Cambridge University Press.
Sanchez PA. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Bandung(ID): Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai