Anda di halaman 1dari 4

Apakah intersepsi itu?

Parameter tajuk yang memperhitungkan besarnya transpirasi yang


1. Curah hujan yang ditahan oleh tajuk dan 1.Kapasitas tajuk(S) yaitu kemampuan optimum dibatalkan pada saat permukaan tajuk basah adalah
permukaan vegetasi lainnya akan dievaporasikan tajuk menyimpan air yang diintersepsi.2.Porositas intersepsi neto: In = E Ig - ET
selama dan setelah hujan. 2. Bagian yang tajuk(P) yaitu Kondisi penutupan tajuk yang
diintersepsi akan ditahan terlebih dahulu oleh menentukan kelolosan hujan mencapai permukaan Zonasi Air Tanah (Zona Evaporasi)
permukaan daun dan kulit batang, sebelum tanah. 3. Input batang(pt) 4. Hantaran aerodinamik, ‰ Lapisan tipis yang memisahkan tanah secara
dikembalikan keatmosfer melalui proses evaporasi. ga (1/ra). 5. Simpanan tajuk. langsung dengan atmosfer
3. Evaporasi dari permukaan vegetasi. 4. Selisih ‰ Perubahan suhu secara mencolok
antara curah hujan bruto dengan curah hujan netto Penentuan porositas tajuk, P ‰ Bahan organik, sisa2 tanaman, mulsa dan
: I = Pg -Pn. Dirumuskan dengan Tf= p Pg + b. campurannya
‰ Pengeringan zonasi →evaporasi
Curah hujan bruto (gross rainfall, Pg) Penentuan input batang, PT
Salah satu bentuk pengembalian air yang telah Dirumuskan dengan Sf= pt Pg + b. ‰ Lapisan diantara termoklin dan kedalaman
diuapkan ke atmosfer menuju ke permukaan bumi perakaran → tanaman mampu menghisap air
sebelum mengalami intersepsi. Diukur diatas tajuk Pemodelan Intersepsi ‰Pengeringan zonasi→transpirasi
vegetasi atau ditempat terbuka, untuk menghindari ‰Model Regresi
galat pengukuran akibat turbulensi di atas ‰Model Neraca Air Bergerak (Rutter, 1965) Zona intermediate
permukaan vegetasi, dimana tempat tersebut ‰Model Analitik (Gash, 1979) ‰Ketinggian maksimum di atas muka air di mana air
cukup terhindar dari efek tepi hutan atau topografi. ‰Model Ambang-batas (Calder, 1976) dapat naik karena gaya kapiler
Satu hari hujan adalah periode 24 jam dimana ‰Kadar air pada musim kering →laju difusi ke zona
terkumpul CH setinggi 0,5 mm atau lebih. Model Regresi perakaran
Karakteristik hujan yang penting dalam intersepsi: ‰Model empiric → site specific. ‰Kadar air pada musim hujan →infiltrasi
1. Jeluk. 2. Intensitas. 3. Distribusi. ‰Banyak menggunakan asumsi.
‰Tidak memperhitungkan karakteristik hujan dan Zona Kapiler
Curah hujan neto (net rainfall, Pn) parameter tajuk. ‰Batas di mana semua pori tanah terisi air
1.Sejumlah air hujan yang benar-benar mencapai ‰Tidak baik untuk jeluk hujan rendah → kapasitas ‰Keberadaan air→gaya kapiler yang ditimbulkan
permukaan tanah setelah mengalami intersepsi. tajuk permukaan tidak terisi. pori2 tanah dan tegangan permukaan tanah dan
2.Penjumlahan curahan tajuk (throughfall, Tf) dan ‰ Untuk meminimalkan pengaruh dari variasi tegangan permukaan
aliran batang (stemflow, Sf) Pn= Tf+ Sf. 3. Pn dapat parameter cuaca yang tinggi maka:
diukur secara langsung atau dengan mengukur Tf ‰Pengukuran dilakukan berdasarkan musim Zona serabut kapiler
dan Sf secara terpisah. ‰ Data parameter cuaca di kelompokkan ‰Tekanan hidrostatik=tekanan atmosfer→infiltrasi
berdasarkan selang-selang ‰Tekanan hidrostatik < tekanan atmosfer ≠infiltrasi
Curahan tajuk (throughfall, Tf) ‰Kedalaman lapisan→ukuran dan distribusi pori
1.Bagian hujan yang jatuh ke permukaan tanah dari Model Neraca Air Bergerak tanah
tajuk setelah menerpa dedaunan, ranting dan ‰ Disusun berdasarkan proses2 fisik neraca air ‰Tekstur kasar→zona kapiler dan serabut kapiler
cabang pohon (canopy drip). 2.Bagian hujan yang tajuk sangat dangkal, bahkan tidak ada
jatuh ke permukaan tanah melalui celah2 daun ‰ Mempertimbangkan CH sebagai input dan
tanpa menyentuh permukaan tajuk vegetasi (free variabel cuaca yang mengendalikan evaporasi Sifat Fiaik Tanah
throughfall). 3. Besarnya ditentukan oleh curah sebagai output 1 Tekstur tanah
hujan bruto dan juga dipengaruhi oleh kerapatan ‰ Menggunakan persamaan evaporasi Penman- ‰Perbandingan berbagai ukuran partikel dan bahan
penutupan tajuk (1-p), dimana p adalah kesarangan Monteith organik yang menyusun tanah
atau porositas tajuk dalam meloloskan air hujan. ‰Klasifikasi ukuran: bongkah, batu dan kerikil serta
Model Analitik pasir, debu dan liat
Aliran batang (stemflow, Sf) ModelGash: 2 Struktur tanah
1.Bagian hujan yang jatuh ke tajuk vegetasi ‰ Mempertahankan kesederhanaan Model ‰susunan individu2 partikel tanah dalam suatu
kemudian sampai ke permukaan tanah melalui Regresi namun tetap menggunakan penalaran fisik bentuk tertentu
batang. 2.Jika evaporasi dari batang << evaporasi yang mendasar yang terdapat dalam Model Rutter ‰sifat struktur tanah yang penting: kerapatan ruah
tajuk maka dapat diabaikan. 3. Besarnya di ‰ Mengintegrasikan evaporasi dari komponen- dan porositas total
tentukan oleh curah hujan bruto dan dipengaruhi komponen yang memiliki hubunganan analitik
oleh kapasitas batang (St) dan koefisien input dengan curah hujan yang terjadi sejak hujan turun Kandungan Air Tanah
batang (pt). Intersepsi dirumuskan dengan hingga tajuk menjadi kering kembali. Dinyatakan dalam suatu besaran volumetric
I =Pg-P n.
Berdasarkan model regresi: I = a Pg + b Θ = Vw/Vt = Ww/Wd = BD/D
Faktor-faktor yang mempengaruhi intersepsi hujan ditunjukkan oleh Gash (1979) bahwa kemiringan
(slope) garis regresi, yaitu: a = -E/-R. ™ Jika Dimana θ: kandungan air volumetrik (cm3cm-3)
1.Faktor2 cuaca/iklim (curah hujan, radiasi surya, karakteristik tajuk diketahui maka perhitungan Vw: volume air (cm3) Vt: volume tanah total (cm3)
suhu dan kelembaban udara, serta kecepatan intersepsi dapat dilakukan hanya dengan Ww: massa air (g) Wd: massa tanah kering (g) BD:
angin). Intensitas hujan menentukan periode basah menggunakan data hujan. kerapatan ruah tanah (g cm-3) D: kerapatan air
tajuk tumbuhan. Semakin lama periode basah (diasumsikan=1gcm-3)
⇒Ea = Ep tercapai lebih lama. Intensitas hujan Model Ambang-batas (Threshold model)
menentukan kapasitas intersepsi suatu tajuk. ‰ Modifikasi Model Rutter, yang menggambarkan Kandungan air tanah dinyatakan dalam suatu
Intensitas hujan menentukan pengisian simpanan bahwa laju drainase tajuk merupakan fungsi linear besaran % penjenuhan
tajuk. Parameter cuaca yang lain (radiasi surya, dari simpanan tajuk
suhu dan kelembaban udara dan kecepatan angin) ‰ Fungsi tersebut menjadi peka terhadap C setelah Dinyatakan dalam suatubesaran Dinyatakan dalam
⇒ laju evaporasi air yang diintersepsi → musim dan simpanan tajuk mencapai ambang, T tertentu suatu besaran % penjenuhan sebagai: 100 x θ/ φ
struktur tajuk (biomass). 2. Parameter2 tajuk ‰ Fungsi linear tersebut secara praktis sama Dimana θ: kandungan air tanah φ: porositas total
(kapasitas tajuk, porositas tajuk, kapasitas batang, dengan fungsi eksponensial
koefisien input batang, simpanan tajuk dan tahanan Potensial air tanah
aerodinamik) 3. Perbedaan spesies seperti (bentuk Intersepsi netto Berdasarkan komponen penyusunnya sebagai:
batang, kekasaran/kehalusan kulit batang, ‰ Pada saat tajuk mengintersepsi hujan, Ψ= Ψm+ Ψs+ Ψg+ Ψp
diameter batang, sudut antara cabang dengan permukaan daun dan stomata daun tertutup oleh dimana Ψm: potensial matrik Ψs: potensial osmotik
batang utama, bentuk tajuk, tebal lapisan tajuk, film air Ψg: potensial gaya gravitasi gpgyg Ψp: potensial
bentuk dan tekstur daun) ‰ Karena itu terdapat sejumlah air yang batal pneumatik (tekanan hidrostatik)
untuk ditransfer ke atmosfer melalui proses
transpirasi ‰Interseps iyang benar-benar terjadi
Hubungan potensial air tanah dan kadar air tanah Pengukuran air tanah
‰Kandungan Air Tanah
‰Gravimetric Method
‰Radiological Methods
‰Electrical Resistance Method Method
‰Time-Domain Reflectometry Method
‰Nuclear Magnetic Resonance Method
‰Remote Sensing

‰Potensial Air Tanah


‰Tensiometer
‰Gypsum Block

LIMPASAN DAN ALIRAN SUNGAI


 Limpasan permukaan (Surface Runoff) yaitu
Potensial air Tanah bagian limpasan yang melintas di atas permukaan
‰Dalam satuan tekanan hidrostatik tinggi kolom air tanah menuju saluran sungai. (atau overland flow) Pengukuran Limpasan dan Aliran Sungai
(negatif) karena adanya tekanan Misalnya: 1 atm  Limpasan permukaan langsung (Direct Surface  Besar-kecilnya limpasan dan aliran sungai perlu
∼1 bar 1033(klitikl)∼ 1033 cm (kolom air vertikal) Runoff) adalah Bagian limpasan permukaan yang untuk diketahui dalam proses perencanaan dan
∼76 cm (kolom air raksa). memasuki sungai secara langsung setelah curah perancangan konservasi tanah dan air.
‰ Dalam logaritma tinggi kolom air → (1935) hujan maupun lelehan salju.  Perlu diukur dengan suatu metode dan alat
hisapan di atas permukaan air bebas pF = logh  Kehilangan presipitasi (=intersepsi+infiltrasi+ tertentu yang diterapkan untuk skala DAS/Lahan
Jadi pF=2 setara dengan tinggi kolom air 100 cm evapotranspirasi+cadangan permukaan)
Pemilihan Lokasi Stasiun Hidrometri
Potensial dan status air tanah  Faktor yang mempengaruhi volume total  Mudah dicapai (aksesibilitasnya tinggi)
‰Jenuh = seluruh pori tanah terisi air → tegangan limpasan  Ketelitian: tingkat ketelitian hasil pengukuran
air tanah nol. ‰Setara dengan pF = 1,2 A)Banyaknya presipitasi bergantung pada alat yang digunakan, dan tiap
‰ Kapasitas lapang = setelah tanah diirigasi B)Banyaknya evapotranspirasi jenis alat mempunyai syarat lokasi pemasangan
kemudian mencapai kestabilan setelah kelebihan  Kemantapan: perubahan hubungan tinggi debit
air di drainasekan ‰Setara dengan pF = 2,53 atau  Faktor DAS hendaknya sekecil mungkin
bar. Titik-turun pertumbuhan a.Ukuran DAS  Kesinambungan : peralatan hidrometrik tidak
‰ Pertumbuhan tanaman berkurang→suplai air b.Tinggi tempat rata-rata daerah aliran sungai boleh terganggu dengan waktu
berkurang. ‰setara dengan pF = 3,2 ‰the best
tilage range setara pF antara 2,8-4,4. Faktor yang mempengaruhi distribusi waktu Pengukuran Kecepatan Aliran dan Debit
‰ Koefisien Higroskopik = kondisi tanah dapat limpasan  Kecepatan luas (velocity area method)
mengabsorpsi air untuk mencapai kesetimbangan a.FaktorMeteorologis  Sekat-sekat dan saluran (Weirs and flumes)
dengan atmosfer yang jenuh uap air. 1.Presipitasi  Injeksi
‰Setara dengan pF = 4,5 atau 30,5 atm →RH 100% 2.Intensitas  Tidak langsung (persamaan empiris) Q=axV
‰Setara dengan pF = 5,2 →RH 95% 3.Durasi
‰Kering oven = setara dengan tekanan uap oven 4.Arah gerak hujan Persamaan Kontinuitas: dimana
pada suhu 105°C ‰Setara dengan pF = 7,0 →RH 0% 5. Distribusi spasial Q : debit rata-rata (m3/detik atau cfs)
A : luas penampang melintang sungai pada
-pF = 0 yaitu titik jenuh, yaitu suatu kondisi dimana Unsur-unsur Meteorologis yang mempengaruhi kecepatan arus tersebut diukur (m2atauft2) dan
semua pori tanah utuh terisi air seluruhnya Setara Evapotranspirasi V : kecepatan aliran rata-rata (m/detik atau ft/sec)
dengan 0 bar. a.Radiasi matahari, suhu, kelembaban udara dan
-pF = 2 yaitu kapasitas lapang, kondisi ini dicapai kecepatan angin
setelah 1-1,5 hari dimana drainase bebas terhadap  Faktor DAS
tanah jenuh sudah berhenti. Kadang kadang pF=2,1 A)Topografi = bentuk daerah aliran sungai,
dan 2,2 dan 2,3 digunakan sebagai kapasitas lapang kemiringan daerah aliran sungai, aspek daerah
Setara dengan 0,1 dan 0,2 bar = 200 mb aliran sungai
-pF = 4,2 yaitu titik layu permanen, potensial negatif B)Geologi (permeabilitas dan kapasitas akifer)
(hisapan) kelembaban tanah 15 bar = 15.000 mb Tipe Tanah = Vegetasi, Jaringan drainase (tatanan
Pada kondisi ini kekuatan akar untuk menghisap sungai dan kerapatan drainase)
tidak mampu lagi mengatasi hisapan tersebut.  Faktor Manusia = Struktur hidrolik, teknik
pertanian, dan Urbanisasi
Daya hantar Hidraulik
‰Suatu besaran yang menyatakan kemampuan
tanah untuk meneruskan air baik pada kondisi
jenuh (saturated hydraulic conductivity) maupun Bentuk Daerah Aliran Sungai Sungai Secara umum
tak-jenuh (unsaturated hydraulic conductivity) di bagi menjadi tiga, yaitu bulat, panjang dan tak
‰Tergantung pada sifat-sifat fisik tanah (tekstur beraturan F=A/L2
dan struktur) dan sifat-sifat fluida (kekentalan dan
kerapatan). ‰ Daya hantar hidrolik merupakan Pola Drainase
suatu fungsi nonlinear dari kandungan air tanah Pola Rectangular umumnya terbentuk pada suatu
volumetrik dan bervariasi dengan tekstur tanah. daerah retakan, dan batuan penyusun daerah ini
adalah kristalin.
Pengaruh bentuk daerah tangkapan
Histeris Pola Trellis umumnya berkembang pada daerah
∗Kurva desorbing atau draining diperoleh dengan lipatan,
mengeringkan tanah jenuh air secara perlahan- Pola Drainase berikutnya adalah dendritic,
lahan. Sedangkan kurva absorbing atau wetting berkembang pada daerah yang lapisan batuannya
diperoleh dengan membasahkan tanah yang horisontal, dan tekstur tanahnya halus sehingga
semula kering ∗Perbedaan kurva tersebut permeabilitasnya rendah.
dinamakan histeresis→terjeratnya udara dalam Pola Radial akan berkembang pada lereng kerucut
pori2 tanah sewaktu tanah tersebut membasah. Pola Annular, yaitu berkembang pada suatu dome
atau pegunungan dengan puncak membulat
/freatik/non-artesis/bebas (unconfined aquifer);
Akifer bocor (leaky aquifer).

Keuntungan : Sederhana dan cepat


Kekurangan : Koefisien runoff cenderung lebih
bersifat teoritis daripada fakta, waktu konsentrasi
sukar diukur. Berbagai faktor sangat bergantung
pada kondisi lokal

Groundwater: Sumber utama air minum dan air


irigasi (rural areas and half of urban). Kontaminan
berasal dari : septic tank, gedung, lahan pertanian,
pupuk dan herbisida, tempat pembuangan sampah.

⁰Infiltrasi: Proses masuknya air permukaan (hujan,


salju dan irigasi) ke dalam lapisan tanah tak-jenuh
(unsaturated zones). •Laju infiltrasi: Jumlah air
yang terinfiltrasi per satuan waktu (mm jam-1)
•Kapasitas Inf: Laju infiltrasi maksimum yang dapat
terjadi pada jenis tanah tertentu (mm jam-1). Bukan ⁰Neraca Air: •Komponen neraca air: 1. Input (hujan
suatu konstanta, selalu berubah dari waktu ke waktu. (bruto) wilayah; hujan neto dan yang diintersepsi)
Tergantung penggunaan lahan •Faktor2 yg 2. Output : Evaporasi; infiltrasi dan perkolasi; debit
mempengaruhi: 1. Sifat fisik tanah (porositas, sungai.
permeabilitas, tekstur) 2. Bentuk lahan (batuan Evapotanspirasi: Canopy input
induk, kemiringan lereng, drainase & irigasi 3. •Gross Rainfall (Pg) Free Throughfall
Pengelolaan lahan (pengolahan tanah, pemadatan, Trunk input
jenis vegetasi & perakaran) 4. Cuaca (curah hujan,
intensitas hujan) •Pengukuran infiltrasi: Bisa dbl •Evaporation from canopy EI=EP ,C ≥ S
ring infiltrometer (Minus: efek pukulan butir hujan
EI=EP C/S ,C < S
diabaikan, efek tekanan udara dlm tanah diabaikan,
struktur tanah skllng alat tlh terganggu •Transpiration from dry canopy
•Model Horton: fp = fc + (fo – fc)e^-kt ET= Rad + Aer rs/ra
 Waktu perambatan (traveltime) : Waktu yang fp: kapasitas inf, fc: kapasitas inf ekulibrium (saat •Perilaku air tanah dan air bumi: Runoff, Infiltrasi,
diperlukan oleh air untuk bergerak dari satu titik ke laju konstan), fo: kapasitas inf awal, k: Perkolasi
titik lain yang posisinya lebih rendah pada suatu konstanta (laju penurunan fp), t: waktu
Konsep dasar perhitungan neraca air:
DAS. T=v/3600 ⁰Air Bumi •Tempat dan asal mula: 98% semua air di •Input/output/throughput (Thornthwaite & Mather
 Waktu kelambatan (lag time) yaitu waktu antara muka bumi tersimpan di bawah permukaan tanah 1957) •Regional approach (Vandewiele et al.1992)
hujan yang jatuh pada titik terjauh hingga mencapai dan tersimpan dalam pori2 tanah. (96% air bumi, 2% •Catchment applications (Xu et al.1996; Xiong and
outlet L = 0.6TC. lengas tanah). 2% dari semua air yg ada di muka Guo 1999)
bumi tersimpan di danau, sungai dan cekungan (1%
reservoir alami 1% buatan). •Jenis air bumi: 1. Air •Campur tangan manusia
 Waktu konsentrasi yaitu lama waktu yang Tata ruang yang baik; Melibatkan seluruh
meteorik (berasal dari presipitasi; infiltrasi,
diperlukan untuk mencapai titik outlet oleh air pemangku kepentingan; Meningkatkan
rembesan influen atau kondensasi uap air) 2. Air
hujan yang jatuh di tempat terjauh tersebut produktivitas ekosistem; Memperbaiki pendapatan
juvenil (air magmatik; air gunungapi dan kosmik) 3.
Air diremajakan (air yang keluar dari proses dan kesempatan kerja
geomorfik lalu kembali ke siklus hidrologi melalui Perlu dipikirkan : Erosi dan
proses metamorfosa) 4. Air konat (air yg terjebak Sedimentasi; Dapat memperburuk ekosistem
pada suatu sedimen; umumnya kandungan mineral (bajir,kesuburan tanah); Kualitas air tanah dan air
& garam tinggi). •Faktor2 mempengaruhi bumi; Pencemaran air (pestisida, insektisida, pupuk
Metode Rasional keberadaan air bumi: 1. Porositas batuan: kapasitas anorganik); Kepadatan penduduk; Water-borne
Q = 0,278 .C.I.A penyimpanan air suatu bahan 2. Retensi spesifik diseases.
dimana: C adalah koefisien runoff/ limpasan (Sr): gaya menahan milik air utk tetap di tempat 3.
(m3/det) I adalah intensitas hujan (mm/jam) A Hasil spesifik (Sy) •Akifer (Aquifer): satuan
Hujan terjadi jam 12, hujan berhenti jam 3. Besok
adalah luas DAS (km2) Intensitas hujannya memiliki geologi yg mudah meloloskan air (permeable) dan
menghasilkan air yg cukup dalam perhitungan pagi, tajuk kok masih basah?? apa kah semua air
durasi hujan yang sama dengan waktu yang terintersepsi pagi itu adalah hasil dari ujan
konsentrasinya (tc). Waktu konsentrasi adalah ekonomi. •Akitar (Aquitar), satuan geologi yang
cukup permeable utk mentransimisikan air dlm kemarin? jika bukan, bagaimana cara memisahkan
waktu setelah permulaan limpasandi mana seluruh air hujan kemarin dengan pagi ini? berapa
bagian DAS telah menyumbangkan airnya secara kuantitas yg signifikan tapi harus dalam area yang
luas dan periode waktu yg panjang. Umumnya kehilangan airnya? Pemisahan hasil antara hujan
bersamaan ke outlet DAS yang sekarang dengan hukjan yang kemarin dapat
tersusun oleh material liat (clay), geluh (loam) dan
shale. •Akiklud (Aquiclude), satuan geologi yang dilakukan dengan pendekatan analisa intensitas
Waktu konsentrasi adalah sangat ideal sehingga tidak dapat meloloskan air (impermeable ). hujan yang menentukan kapasitas intersepsi suatu
perlu diestimasi Umumnya berupa batuan beku ataupun tajuk, simpanan tajuk. Parameter cuaca yang lain
metamorfosa yg tidak ada retakannya. •Tipe akifer: (radiasi surya, suhu dan kelembaban udara dan
Akifer artesis/tertekan (confined aquifer); Akifer kecepatan angin) menyebabkan laju evaporasi air
yang diintersepsi → musim dan struktur tajuk keluar dari proses geomorfik lalu kembali ke siklus
(biomass). 2. Parameter2 tajuk (kapasitas tajuk, hidrologi melalui proses metamorfosa
porositas tajuk, kapasitas batang, koefisien input
batang, simpanan tajuk dan tahanan aerodinamik) 7. Definisi sungai menurut aturan pemerintah dan
3. Perbedaan spesies seperti (bentuk batang, cari peraturan pemerintah tentang sungai dan DAS!
kekasaran/kehalusan kulit batang, diameter Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/ atau
batang, sudut antara cabang dengan batang utama, buatan berupa jaringan pengaliran air, beserta air
bentuk tajuk, tebal lapisan tajuk, bentuk dan di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara/ hilir.
tekstur daun) Dibatasi oleh garis sempadan di tiap bagian
pinggirnya. DAS adalah wilayah daratan yang
Disediakan sebuah grafik mengenai curah hujan, merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan
gambar dan interpretasikan garisnya (garis curah anak-anak sungai yang berfungsi menampung,
hujan, garis evaporasi, garis intersepsi) ! menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke laut. Secara alami batas di laut
sampai dengan perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan. PP no 37 tahun 2012. Pengelolaan
DAS
PPRI No.38 Tahun 2011 tentang sungai.

8. Jenis tanah-tanah yang ada di sekitar


Dramaga/Bogor?
Tanah Dramaga di dominasi oleh materi vulkanik
lepas agak peka dan terhadap erosi, antara lain
latosol, alluvial, regosol, podzolic, dan andosol.

3. Diagram alir kapasitas penyimpanan air (water 9. Penjelasan proses fluviatil?


holding capacity) ? Fluviatil adalah semua proses yang terjadi di alam
baik fisika maupun kimia yang mengakibatkan
-ukur curah hujan, aliran permukaan dan adanya perubahan bentuk permukaan bumi yang
pendugaan faktor lain dari siklus air yang dibagi disebabkan oleh aksi air permukaan. Bentang alam
mengjadi menjadi 2 yaitu yang terbentuk dapat disebabkan karena proses
1.Analisis Hidrograf= analisa secara langsung sedimentasi atau erosi oleh air
memperoleh kapasitas penyimpanan air
2.Infiltrometer doubled ring= analisa kapasitas 10. Ciri-ciri sungai Ciapus , sebutkan nama-nama
infiltrasi aktual awal, dan saat laju konstan DAS di daerah kalian.
Masukkan rumus Holton. Memiliki kisaraan kedalaman 10-150m, tipe
substrat batu-batuan memiliki lebar antaraa 10-13
4. Forrester diagram pada slide DAS.
m dan lebar badan sungai mencapai 14-15m. Suhu
rendah yang terjadi pada sungai ini karena adanya
degradasi suhusemakin ke tengah semakin dingin,
lalu ada juga sirkulasi air yang terkandung banyak
oksigen. Ciliwung, Cisadane,

11. Sungai menurut dimensi/kacamata sosial?


DAS adalah suatu wilayah dengan daratan yang
secara topografik dibatasi oleh pungggung-
punggung gunung yang menampung dan
menyimpan air hujan untuk disalurkan ke laut
melalui sungai utama (Asdak 2007). Struktur social
politik membentuk cara pemanfaatan dan
pendistribusian keuntungan, biaya dan resiko yang
muncul. Wilayah yang terkena
eksternalitasmenjadi area marjinal yang pada
umumnya menjadi tempat hunian masyarakat yang
kekurangan. Dalam kehidupan makhluk hidup
sungai dapat berfungi sebagai irigasi, pemenuhan
kebutuhan minum, mandi, cuci, kakus, sumber daya
perikanan, dan media transportasi air.

12. Jelaskan apakah evaporasi dan evapotranspirasi


dapat mempengaruhi kualitas DAS di Bogor?
Jelas, karena baik pada proses evaporasi maupun
5. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan
evapotranspirasi menyebabkan air permukaan
evapotranspirasi pada stomata yang terbuka?
mengalir di daratan. Air bergerak diatas permukaan
Faktor yang mempengaruhi proses evaporasi pada tanah dekat aliran utama. Makin landai lahan maka
stomata yang terbuka ialah a.) peningkatan tekanan akan semakin sedikit pori-pori tanah yang
turgor pada sel penjaga akibat dari banyaknya air menyebabkan permukaan aliran tanah semakin
yang masuk ke dalam sel penjaga pada sel epidermis
besar.
daun, kandungan air di udara dan angin
13. Asdak Chay. 2007. Hidrologi dan pengelolaan
6. Penjelasan mengenai air2 yang berumuran muda DAS. Warna cover hijau.
(slide unconfined and confined acquifers)?
Air juvenil -Air magmatik -Air gunungapidan
kosmik 3.Air diremajakan( rejuvenated ) Air yang

Anda mungkin juga menyukai