Anda di halaman 1dari 17

AIR TANAH

D i l Murdiyarso
Daniel M di

Laboratorium Hidrometeorologi
Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB
Z
Zonasi
i air
i tanah
h
Z
Zona evaporasii
Termoklin
Zona
Zona transpirasi perakaran
Kedalaman Zona aerasii
Z
perakaran (tak jenuh) Zona air
Zona intermediate
tanah
Batas
kapiler
Zona kapiler
Batas
kejenuhan
Zona serabut kapiler
Muka air
bumi Zona air Zona air
Permukaan jenuh
batuan Zona air bumi bumi

2
Z
Zonasi
i air
i tanah
h
Zona evaporasii
Z
‰ Lapisan tipis yang memisahkan tanah secara
langsung
g g dengan
g atmosfer
‰ Perubahan suhu secara mencolok
‰ Bahan organik, sisa2 tanaman, mulsa dan
campurannya
‰ Pengeringan zonasi → evaporasi

3
Z
Zonasi
i air
i tanah
h
Zona transpirasi
‰ Lapisan diantara termoklin dan kedalaman perakaran
→ tanaman mampu menghisap air
‰ Pengeringan zonasi → transpirasi

Zona intermediate
‰ Ketinggian maksimum di atas muka air di mana air
dapat naik karena gaya kapiler
‰ Kadar air pada musim kering → laju difusi ke zona
perakaran
‰ Kadar air pada musim hujan → infiltrasi

4
Z
Zonasi
i air
i tanah
h
Zona kapiler
‰ Batas di mana semua pori tanah terisi air
‰ Keberadaan air → gaya kapiler yang ditimbulkan pori2
tanah dan tegangan permukaan

Zona serabut kapiler


‰ Tekanan hidrostatik = tekanan atmosfer → infiltrasi
‰ Tekanan hidrostatik <<< tekanan atmosfer ≠ infiltrasi
‰ Kedalaman lapisan → ukuran dan distribusi pori tanah
‰ Tekstur kasar → zona kapiler dan serabut kapiler
sangat dangkal, bahkan tidak ada

5
Sif fi
Sifat fisik
ik tanah
h
1
1. Tekstur tanah
‰ perbandingan berbagai ukuran partikel dan bahan
organik yang menyusun tanah
‰ klasifikasi ukuran: bongkah, batu dan kerikil serta
pasir, debu dan liat
2
2. Struktur tanah
‰ susunan individu2 partikel tanah dalam suatu
bentuk tertentu
‰ sifat struktur tanah yang penting: kerapatan ruah
dan porositas total

6
Kandungan
d air tanah
h
Dinyatakan dalam suatu besaran volumetrik
sebagai:
Vw Ww BD
θ= =
Vt Wd D
dimana
θ : kandungan air volumetrik (cm3 cm-3)
Vw : volume air (cm3)
Vt : volume tanah total (cm3)
Ww : massa air (g)
Wd : massa tanah kering (g)
BD : kerapatan ruah tanah (g cm-3)
D : kerapatan air (diasumsikan = 1 g cm-3)
7
K d
Kandungan air
i tanah
h
Dinyatakan dalam suatu besaran
% penjenuhan sebagai:
θ
j h = 100 x
% penjenuhan
φ
dimana
θ : kandungan air tanah
φ : porositas total

8
P t
Potensial
i l air
i tanah
t h
Berdasarkan komponen penyusunnya sebagai:

Ψ = Ψm + Ψs + Ψg + Ψp

dimana
Ψm : potensial matrik
Ψs : potensial osmotik
Ψg
g :ppotensial g
gaya
y ggravitasi
Ψp : potensial pneumatik (tekanan hidrostatik)

9
P
Potensial
i l air
i tanah
h
Hubungan potensial air tanah dan kadar air tanah

10
P t
Potensial
i l air
i tanah
t h
‰ Dalam satuan tekanan hidrostatik =
tinggi kolom air (negatif) karena adanya tekanan
Misalnya: 1 atm ∼1 bar
∼1033
1033 cm (kolom
(k l air
i vertikal)
tik l)
∼ 76 cm (kolom air raksa)

‰ Dalam logaritma tinggi kolom air → Schofield (1935)


hisapan di atas permukaan air bebas

pF = log h

Jadi pF=2 setara dengan tinggi kolom air 100 cm


11
P t
Potensial
i l dan
d status
t t air
i tanah
t h
Jenuh
‰ seluruh pori tanah terisi air → tegangan air tanah nol.
‰ setara dengan pF = 1,2

Kapasitas lapang
‰ setelah tanah diirigasi kemudian mencapai kestabilan
setelah kelebihan air didrainasekan
‰ setara dengan pF = 2,53 atau bar

Titik-turun pertumbuhan
‰ pertumbuhan tanaman berkurang → suplai air berkurang
‰ setara dengan pF = 3,2
‰ the best tillage range setara pF antara 2
2,8
8 – 4,4
44
12
P t
Potensial
i l dan
d status
t t air
i tanah
t h
Koefisien higroskopik
‰ kondisi tanah dapat mengabsorpsi air untuk mencapai
kesetimbangan dengan atmosfer yang jenuh uap air.
‰ setara dengan pF = 4,5 atau 30,5 atm → RH 100%
‰ setara dengan pF = 5,2 → RH 95%

Kering oven
‰ setara
t dengan
d tekanan
t k uap oven pada
d suhu
h 105°C
‰ setara dengan pF = 7,0 → RH 0%

13
P t
Potensial
i l dan
d status
t t air
i tanah
t h
- pF = 0
Titik jenuh, yaitu suatu kondisi dimana semua pori tanah utuh
terisi air seluruhnya
Setara dengan 0 bar.
- pF = 2
Kapasitas lapang, kondisi ini dicapai setelah 1-1,5 hari dimana
drainase bebas terhadap tanah jenuh sudah berhenti.
Kadang kadang pF = 2
Kadang-kadang 2,1;
1; 2
2,2
2 dan 2
2,3
3 digunakan sebagai
kapasitas lapang
Setara dengan 0,1 dan 0,2 bar = 200 mb
-ppF = 4,2,
Titik layu permanen, potensial negatif (hisapan) kelembaban
tanah 15 bar = 15.000 mb
Pada kondisi ini kekuatan akar untuk menghisap tidak mampu
lagi mengatasi hisapan tersebut
14
D
Daya h
hantar hidrolik
hid lik
‰ Suatu besaran yang menyatakan
kemampuan tanah untuk
meneruskan air baik pada
kondisi jenuh (saturated
hydraulic conductivity) maupun
tak-jenuh (unsaturated hydraulic
conductivity)
‰ Tergantung pada sifat-sifat fisik
tanah (tekstur dan struktur) dan
sifat-sifat fluida (kekentalan dan
kerapatan).
‰ Daya hantar hidrolik merupakan
suatu
t fungsi
f i nonlinear
li d
darii
kandungan air tanah volumetrik
dan bervariasi dengan tekstur
tanah

15
Hi
Histerisis
i i
∗ Kurva desorbing atau
draining diperoleh dengan
mengeringkan tanah jenuh
air secara perlahan-lahan.
p
Sedangkan kurva absorbing
atau wetting diperoleh
dengan membasahkan
tanah yang semula kering
∗ Perbedaan kurva tersebut
dinamakan histeresis →
terjeratnya udara dalam
pori2 tanah sewaktu tanah
tersebut membasah.

16
P
Pengukuran
k air
i tanah
h
‰ Kandungan Air Tanah
‰ Gravimetric Method
‰ Radiological Methods
‰ Electrical Resistance
Method
‰ Time-Domain
Reflectometry
Methods
‰ Nuclear Magnetic
Resonance Method
‰ Remote Sensing

‰ Potensial Air Tanah


‰ Tensiometer
‰ Gypsum Block

17

Anda mungkin juga menyukai