Anda di halaman 1dari 31

HUBUNGAN AIR, TANAH DAN

TANAMAN
PERTEMUAN 02
TANAH SEBAGAI SISTEM 3 FASA
TANAH DIKENAL SEBAGAI SISTEM
PORUS ATAU DENGAN SEBUTAN
SISTEM TIGA FASE, YAITU TERBENTUK
DARI BAGIAN PADAT, CAIRAN DAN
UDARA
SECARA GARIS BESAR TANAH
TERDIRI DARI DUA BAGIAN, YAITU
BAGIAN PADATAN DAN BAGIAN
KOSONG ATAU PORI (MAKRO DAN
MIKRO) YANG DAPAT DIISI AIR DAN
UDARA.
KOMPOSISI DAN KEBERADAAN
BAGIAN-BAGIAN INI AKAN
MENENTUKAN SIFAT TANAH, SEPERTI
TEKANAN POTENSIAL, KANDUNGAN
AIR, KERAPATAN VOLUME DAN
KONDUKTIVITAS HIDROLIKNYA.
KARAKTERISTIK FISIK TANAH
Kerapatan volume tanah (soil bulk density, BD), dinyatakan
sebagai perbandingan antara massa tanah kering dengan volume total
BD = masa tanah kering / volume total = p cD2/D3 = p c/D
Kerapatan Massa tanah (Mass density. MD), dinyatakan sebagai
perbandingan antara massa tanah kering dengan volumenya
MD = masa tanah kering / volume tanah = p cD2/cD2 = p
Kelembaban tanah, adalah banyaknya air yang terkandung pada
tanah yang umumnya didefinisikan sebagai bandingan massa air
terhadap massa tanah kering (basis massa, m ) atau sebagai volume
air per volume total unit tanah (basis volume, v ) atau juga sebagai
satuan tinggi, h .
m = Ma/Mp = abD2/pcD2 = ab/pc = Ma/Mp x 100 %
v = Va/Vp = bD2/D3 = b/D = Va/Vp x 100 % = m ( b/a )
h = Volume air /luas permukaan unit tanah = bD2/D2 = b
Porositas tanah, E menunjukkan bandingan rongga pori dengan
volume total dari tanah yang bersangkutan
E = total volume pori/volume total tanah = dD2/D3 = d/D
KARAKTERISTIK FISIK TANAH
Aerasi tanah atau porositas aerasi, Ea menunjukkan bandingan
antara rongga pori tanah yang diisi udara dengan volume total
Ea = volume pori berisi udara /volume total tanah = aD2/D3 = a/D

Void ratio (rasio ruang), e menunjukkan bandingan antara volume


total pori dengan volume bagian padatannya
e = (Vu + Va)/ Vp = Vf /(Vt Vf) = dD2/cD2 = d/c
Dimana Vu= volume udara, Va = volume air, Vp = voluume padatan,
Vt = volume total dan Vf = volume pori
Tingkat kejenuhan atau kejenuhan tanah (degree of
saturation), s sering disebut pula kejenuhan relatif (relative
saturation), vr yang menyatakan ratio antara volume pori berisi air
dengan volume pori total
s = vr = Volume air /volume pori = bD2/dD2 = b/d
Kapasitas tanah memegang air (water holding capacity), ms
yang menyatakan kandungan air dalan tanah dalam keadaan jenuh
ms = masa air pada saat tanah jenuh/ berat tanah kering

= a dD2/t cD2 = a d/t c


CONTOH PERHITUNGAN

Diketahui : Kubus tanah berukuran 10 cm x
10 cm x 10 cm, mengandung air seberat 260
g. Berat total basah 1.460 g, Dengan asumsi
kerapatan masa air, a= 1,00 g/cm3 dan
kerapatan masa tanah t= 2,65 g/cm3
Tentukan : Kelembaban masa, m ;
Kelembaban volune, v ; Kandungan air
tanah dengan satuan tinggi, h Porositas
tanah, E ; Aerasi tanah atau porositas aerasi,
Ea; Tingkat kejenuhan tanah, s
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN
SATUAN KELEMBABAN TANAH
Ukuran kelembaban/lengas tanah adalah cm
Hg, bar, dan pF
1 bar = 0,9869 atm = 105 Pascal = 75,007 cm Hg
satuan cm air dibagi 1000 menjadi satuan bar
pF = log10 cm H2O
KLASIFIKASI AIR TANAH
Secara Fisik
air bebas (air gravitasi) : air yang diatus oleh gaya gravitasi. Air
dalam kondisi jenuh dan berada diantara pF 0 dan pF 2,54 (diantara
jenuh air dan kapasitas lapang)
air kapiler : air dalam pori-pori tanah dengan tegangan antara pF 2,
air higroskopis : air di permukaan tanah yang dipegang antara pF 4,5
dan 7,0 (antara koefisien higroskopis dan kering oven) 4 dan 4,5
(kapasitas lapang dan koefisien higroskopis).
Secara Biologi
air tidak berguna : setara dengan air bebas menurut klasifikasi
fisik. Kelas ini tidak berlaku bagi padi di sawah dan hidrofit yang
hidup dalam jenuh air
air tersedia : air yang terdapat diantara kapsitas lapang dan titik
layu tetap (pF 2,54 dan 4,17), dan
air tidak tersedia : air yang berada pada tegangan diatas titik
layu tetap (diatas pF 4,17). Air dipegang tanah dengan tegangan
lebih kuat dibanding kekuatan akar menyerap air.
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas
Tanah
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas Tanah
Jenuh, Tanah dikatagorikan jenuh manakala seluruh rongga pori
terisi air sampai air pada rongga pori makro habis, dan pada saat
air pada rongga pori makro habis karena gaya gravitasi mulai
dinyatakan dalam keadaan kapasitas lapang, tegangan lengas
tanah = 0 cm H2O, 0 bar atau pF 0.
Kapasitas Lapang, Berdasarkan beberapa penelitian kapasitas
lapang biasanya dicapai dua hari setelah tanah mengalami
penjenuhan total baik akibat hujan lebat atau irigasi. Tegangan
kelembaban tanah pada kapasitas lapang untuk tanah pasir
mendekati 1/10 atm, sedangkan untuk tanah liat (clay) mendekati
1/3 atm. Tegangan kelembaban tanah ini dapat pula dinyatakan
dalam satuan pF, dan pada kapasitas lapang umumnya besarnya
pF ini adalah = 2,54. Pada keadaan kapasitas lapang sebagian
besar air tanah berupa kapiler dan sebagian lagi berupa air
higroskopis yang terikat pada partikel tanah. Tegangan lengas =
346 cm H2O; 0,3 bar atau pF 2,54.
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas Tanah
Layu Permanen, Batas bawah dari air kapiler adalah layu permanen,
yaitu batas terendah dimana air dalam tanah sudah tidak lagi mampu
diserap oleh tanaman dan kalau mencapai batas ini tanaman layu dan
kalaupun disiran lagi tanaman akan tetap layu dan mati, sedangkan
bila kadar airnya diatas itu, yaitu pada batas layu, tanaman mengalami
layu dan bila disiram lagi tanaman dapat tumbuh kembali. Air tanah
pada keadaan layu permanen terikat kuat oleh partikel tanah dengan
tegangan kelembaban tanahnya antara 7 atm sampai 40 atm atau
15,849 cm H2O; 15 bar; pF 4,17 Nilai ini tergantung dari tekstur tanah
dan kadar garam.
Kering, Kadar air tanah setelah diangin-anginkan di tempat teduh
sampai mencapai keseimbangan dengan kelengasan atmosfer.
Tegangan lengas = 106 cm H2O; 1000 bar; pF 6. Kadar air tanah
setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110 C sampai tidak
ada lagi air yang menguap (timbangan tetap; biasanya membutuhkan
waktu 16-18 jam). Tegangan lengas tanah = 107 cm H 2O; 10.000 bar;
atau pF 7,0.
HUBUNGAN AIR TANAH - TANAMAN
Tanaman memerlukan air
Tanah menyimpan air yang dibutuhkan tanaman
Atmosfer menyediakan energi yang diperlukan
tanaman untuk mengambil air dari tanah
CO2 dari Udara

Fotosintesis:
CO2 + H2O ----
Karbohidrat

(Glukosa)

Glukosa Pati
dan senyawa organik lain
dalam buah dan biji

Air dari tanah


CO2 dari Udara

Fotosintesis:
CO2 + H2O
Karbohidrat

(Glukosa)
Glukosa
Pati
dan senyawa organik
lain dalam biji
Stomata:
Pintu lalulintas
CO2, O2, dan
H2O

Air dari tanah


Budidaya
tanaman padi sawah
memerlukan banyak
air
KEBUTUHAN AIR
TANAMAN

A plant has
different water
needs at
different stages
of growth. While
a plant is young
it requires less
water than when
it is in the
reproductive
stage.

When the plant


approaches
maturity, its
water need
drops. Curves
have been
PENYERAPAN AIR OLEH TANAMAN
Jalur penyerapan air oleh tanaman adalah
melalui; larutan air tanah sel-sel epidermis
akar (rambut akar) korteks endodermis
xylem akar
PENYERAPAN AIR v.s KEDALAMAN AKAR
A plants root depth determines
the depth to which soil water can
be extracted. A young plant has
only shallow roots and soil water
deeper than rooting depth is of no
Air use to the plant. Plants typically
diserap extract about 40 percent of their
water needs from the top quarter
40 of their root zone, then 30
% percent from the next quarter, 20
percent from the third quarter,
30 taking only 10 percent from the
% deepest quarter. Therefore, plants
will extract about 70 percent of
20 their water from the top half of
% their total root penetration.
Deeper portions of the root zone
10 can supply a higher percentage of
% the crops water needs if the
upper portion is depleted.
However, reliance on utilization of
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Air tersedia bagi tanaman itu berada antara
layu permanen dan keadaan kapasitas lapang
Air tersedia (AT) = kapasitas lapang (KL) layu
permanent (LP)
Bila dikaitkan dengan kedalaman akar
Drz ( KL LP)
AT
100
Dimana :
AT = Air tersedia untuk tanaman (cm)
Drz = kedalaman zona perakaran tanaman (cm)
KL = kadar air dalam kondisi kapasitas lapang (%)
LP = kadar air dalam kondisi layu permanen (%)
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Apabila kondisi lengas tanah dijaga pada kisaran
antara KL dan c (kadar lengas tanah kritis) kualitas
hasil tanaman lebih baik, dan untuk itu dikenal istilah
air siap tersedia, AST, (Ready Available Water, RAW)

Drz ( KL c )
RAW = 0,50 atau 0,60 ( KL LP)
100
Maksimum kekurangan air yang diperbolehkan
(MKAD)
MKAD = AST/AT
AST = (MKAD) (AT)
= (MKAD) (Drz )(KL LP)/100
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Nilai MKAD dan Kedalaman Perakaran, Drz
Beberapa Tanaman
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
Gerakan air Gerakan air tanah dipengaruhi oleh
tanah kandungan air tanah

Penetrasi air dari tnh basah ke tnh kering


(cm)
18
Tanah lembab, kadar air awal 29%

Tanah lembab, kadar air awal 20.2%

Tanah lembab, kadar air awal 15.9%

0
26 156
Jumlah hari kontak, hari

25 Sumber: Gardner & Widtsoe, 1921.


LAJU Kecepatan gerakan air dlm tanah dipengaruhi oleh
GERAKAN AIR dua faktor:
TANAH 1. Daya dari air yang bergerak
2. Hantaran hidraulik = Hantaran kapiler =
daya hantar

i = k.f
dimana i = volume air yang bergerak; f = daya air
yg bergerak dan k = konstante.
Daya air yg bergerak = daya penggerak, ditentukan oleh
dua faktor:
1. Gaya gravitasi, berpengaruh thd gerak ke bawah
2. Selisih tegangan air tanah, ke semua arah
Gerakan air semakin cepat kalau perbedaan tegangan
semakin tinggi.

Hantaran hidraulik ditentukan oleh bbrp faktor:


1. Ukuran pori tanah
2. Besarnya tegangan untuk menahan air
Pada gerakan jenuh, tegangan airnya rendah, shg hantaran
hidraulik berbanding lurus dengan ukuran pori
Pd tanah pasir, penurunan daya hantar lebih jelas kalau
terjadi penurunan kandungan air tanah
Lapisan pasir dlm profil tanah akan menjadi penghalang
gerakan air tidak jenuh
26
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
Gerakan Gerakan tidak jenuh = gejala kapilaritas =
Air Tanah Tidak air bergerak dari muka air tanah ke atas
Jenuh melalui pori mikro.
Gaya adhesi dan kohesi bekerja aktif pada
kolom air (dalam pori mikro), ujung kolom
air berbentuk cekung.
Perbedaan tegangan air tanah akan
menentukan arah gerakan air tanah secara
tidak jenuh.
Air bergerak dari daerah dengan tegangan rendah
(kadar air tinggi) ke daerah yang tegangannya tinggi
(kadar air rendah, kering).
Gerakan air ini dapat terjadi ke segala arah dan
berlangsung secara terus-menerus.
Pelapisan tanah berpengaruh terhadap gerakan air
tanah.
Lapisan keras atau lapisan kedap air memperlambat
gerakan air
Lapisan berpasir menjadi penghalang bagi gerakan air
dari lapisan yg bertekstur halus.
PERKOLASI Jumlah air perkolasi
Faktor yg berpengaruh:
1. Jumlah air yang ditambahkan
2. Kemampuan infiltrasi permukaan tanah
3. Daya hantar air horison tanah
4. Jumlah air yg ditahan profil tanah pd
kondisi
kapasitas lapang

Keempat faktor di atas ditentukan oleh struktur


dan tekstur tanah

Tanah berpasir punya kapasitas ilfiltrasi dan


daya hantar air sangat tinggi, kemampuan
menahan air rendah, shg perkolasinya mudah
dan cepat
Tanah tekstur halus, umumnya perkolasinya
rendah dan sangat beragam; faktor lain yg
berpengaruh:
1. Bahan liat koloidal dpt menyumbat pori mikro
& medium
28 2. Liat tipe 2:1 yang mengembang-mengkerut
sangat berperan
Gerakan Jenuh Air hujan dan irigasi memasuki tanah,
(Perkolasi) menggantikan udara dalam pori makro -
medium - mikro. Selanjutnya air bergerak
ke bawah melalui proses gerakan jenuh
dibawah pengaruh gaya gravitasi dan
kapiler.
Gerakan air jenuh ke arah bawah ini
berlangsung terus selama cukup air dan
tidak ada lapisan penghalang
Pola pergerakan air gravitasi dalam

Anda mungkin juga menyukai