Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN AIR DENGAN TANAMAN

1. PERANAN AIR BAGI TUMBUHAN

- SEGI EKOLOGI : Ketersediaan air merupakan faktor utama


menentukan penyebaran vegetasi di
bumi.
- SEGI FISIOLOGI :
Berpengaruh terhadap proses
metabolisme dalam tumbuhan 
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
hasil.
2. CIRI-CIRI PENTING DARI AIR

 Air merupakan 70 – 80% dari makhluk hidup.


 Sebagai penghubung antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
 Terdapat dalam 3 bentuk : Es, Air, Uap.
 Peredam suhu bagi makhluk hidup karena panas jenisnya tinggi.
 Merupakan zat pelarut yang baik
 Mempunyai kohesi yang besar
 Merupakan katalisator yang baik
 Konduktor suhu yang baik
 Menyerap sinar infra merah
 Penting dalam reaksi Biokimia dalam tanaman (Kondensasi;
hidrolisa, dll)
3. PROSES GERAKAN AIR DALAM TANAMAN

3.1. DIFFUSI : Gerakan mol sejenis dari daerah kons. tinggi 


kons. rendah.

Kecepatan diffusi ditentukan oleh 4 faktor :


a. Besarnya molekul
b. Jenis medium
c. Suhu
d. Gradien (perbedaan) diffusi

Contoh Diffusi : (1) Imbibisi


(2) Osmosis

Imbibisi: Bentuk diffusi yang menyebabkan


pembengkakan.

Osmosis : Bentuk diffusi yang menyebabkan


aliran massa.
3.2. TEKANAN OSMOTIK (TO) : tekanan maks yang
mterjadi O.K. proses
osmosis dalam larutan.

Contoh : TO Gula = 20 ATM


berarti, bila gula dimasukkan dalam air
murni  terjadi tekanan sebesar 20 ATM.

Ingat : TO, bukan tekanan sesungguhnya,


tetapi tekanan yang dapat terjadi
(potensial) bila keadaan ideal

3.3. TURGOR (T) : Adalah tekanan di dalam sel


tumbuhan yang terjadi karena
adanya gerakan air kedalam sel
oleh osmosis, sedangkan dinding
sel tidak mungkin berkembang lagi.
3.4. POTENSI AIR (PA) : yaitu selisih tekanan antara
TO dengan T. PA merupakan tekanan
yang dapat dicapai di dalam sel.
Kesimpulan :
Terdapat 3 jenis tekanan di dalam sel tumbuhan, yaitu:
TO = Tekanan Osmotik
T = Turgor
PA = Potensi Air

PA. = Tekanan sesungguhnya


TO Misalnya
TO  7: TO  6
T A B
T  5 .5 T  5
PA  1.5 PA  1
A B Maka : Air bergerak dari
TO T B A
Atau dari
PA RENDAH  PA TINGGI
3.5. TRANSPIRASI
Pada Siang Hari, didalam tanaman air berada dalam keadaan
TEGANG (kurang air).
Pada Malam Hari, air berada dalam keadaan TERTEKAN.

Hal ini terjadi karena : pada siang hari (juga pada musim
kemarau) air yang hilang melalui transpirasi lebih besar
daripada malam hari (musim hujan).
TRANSPIRASI   GERAKAN AIR DALAM
TANAMAN 
Faktor-faktor yang mempengaruhi TRANSPIRASI :
a) Intensitas cahaya dan suhu udara
Int. cahaya   suhu udara   trans 
b) Kadar uap air dalam udara
Kua   trans 
c) Angin
Angin   Transp 
d) Struktur daun
Luas daun   jlh stomata   trans 
e) Kadar air tanah
Kat   trans 
* Peranan Transpirasi.
- Transp   Gerakan air dari akar ke
daun   semakin banyak hara yang
masuk ke dalam tanaman 
pertumbuhan 
4. NERACA AIR TANAMAN

NERACA AIR = JUMLAH AIR ABSORBSI – JUMLAH


AIR TRANS
Bila, Absorbsi Air < Trans Air
 Tanaman akan kekurangan air
Bila berlangsung dalam jangka waktu panjang
 Tanaman akan layu
5. AIR TERSEDIA BAGI TANAMAN

Ada 3 bentuk air tanah


a) Air bebas atau air berlebihan
Yaitu yang melebihi kapasitas lapang.
b) “Air tersedia”.
Terdapat antara KL dan TLP air ini dapat
digunakan tanaman.
c) Air tidak tersedia
Air yang diikat oleh tanah pada TLP
Jumlah air yang dapat diserap tanaman dari tanah
ditentukan oleh faktor :
1. TANAMAN : - Bentuk perakaran
- Stadia Pertumbuhan
- Daya tahan terhadap kekeringan

2. IKLIM : - Suhu Udara


Menentukan EVAPORASI
- Kelembaban Udara

3. SIFAT TANAH : - Kedalaman Tanah


- Tekstur
- Pelapisan Tanah
* TEKSTUR TANAH Menentukan kemampuan tanah
menahan air (Water Holding
Capacity)

Pada Pasir Halus : 4.3 – 8.6 mm/30 cm


Tanah Liat : 77.0 mm/30 cm

Perbedaan ini adalah akibat dari perbedaan


kecepatan air naik ke permukaan tanah.

* AIR TERSEDIA = JUMLAH CURAH HUJAN - ETP

= NERACA AIR ATAU “WATER BALANCE”


Rumus NERACA AIR LAHAN KERING :

Si = Si – 1 + Pi – wRi

Si = Air yang terdapat dalam tanah pada akhir dekade i


Si – 1 = Air yang terdapat dalam tanah pada awal dekade i
Pi = Jumlah CH selama dekade i
wRi = Kebutuhan air tanaman selama dekade i
wRi = Kcri x ETPi
Kcri = Koefisien Tanaman selama dekade i
ETPi = Evapo Transpirasi Potensial selama dekade i
* Kebutuhan Air Tanaman adalah :

Jumlah air yang dibutuhkan tanaman untuk


mengimbangi kehilangan air melalui ET dari
tanaman sehat, tumbuh di lahan yang luas, dimana
kondisi air dan kesuburan tanahnya tidak dalam
keadaan terbatas, serta dapat mencapai Produksi
Potensial pada lingkungan pertumbuhannya.

* Kebutuhan air tanaman = jumlah yang diserap dan


yang diuapkan oleh tanaman, untuk membentuk
satu Kg bahan kering, yang dinyatakan dalam Kg
Air.
* Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh : ETP, sehingga
secara langsung kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh:
C; radiasi surya; suhu; kelembaban udara; lama
penyinaran dan kecepatan angin.

WRi = Kcri x ETPi


Koefisien Tanaman (Kcri) berbeda menurut Stadia
Pertumbuhan
Stadia Pert   Kcri 
Contoh : Kebutuhan Air Padi
= 250 – 350 gram / gram
* Laju Kebutuhan Air Tanaman, sejalan dengan laju Trans.
  Kebutuhan Air Tanaman ≡ Nisbah Trans
* Pengaruh Kekurangan Air terhadap Tanaman.
 Tanaman mengalami kekuranagn air, bila jumlah air transpirasi
> jumlah air yang diserap akar.
 Ada 2 (dua) tipe kekurangan air :
a) Kekeringan Atmosfer (Atmospheric Drought) :
disebabkan oleh : keadaan atmosfer yang menyebabkan
kehilangan air tinggi.
b) Kekeringan Tanah (Soil Drought) :
disebabkan oleh KAT rendah, akibat dari CH rendah,
kapasitas menahan air rendah, permeabilitas tanah rendah.

* Pengaruh Cekaman Air (Kekurangan Air) terhadap F.S


terjadi melalui 3 kombinasi keadaan yaitu :
1. Menutupnya stomata
2. Meningkatnya resistensi mesofil
3. Menurunnya efisiensi FS
* Ketahanan terhadap kekeringan, merupakan
[ DROUGHT RESISTANCE ≡ DR ]
Usaha tanaman untuk mempertahnkan diri agar tetap hidup
selama periode kekurangan air.
DROUGHT RESISTANCE = DROUGHT AVOIDANCE +
DROUGHT TOLERANCE
atau : DR = DA + DT
 Tanaman menahan kekeringan melalui 2 cara, yaitu:
1) Menghindari Kekeringan (DK)
2) Toleran Terhadap Kekeringan (DT)
* Tanaman menghindari kekeringan dengan cara :
1) Meningkatkan kemampuan untuk menyerap air
2) Menekan kehilangan air
3) Meningkatkan kemampuan menyimpan air
* Toleransi Kekeringan (DT) : kemampuan sel-sel tanaman tetap
hidup dan melakukan fungsi-fungsi metabolisme, meskipun
jaringan tanaman mengalami kekeringan  kemampuan adaptasi
dari protoplasma untuk tetap berfungsi pada keaadaan kering.
Tabel 8-1. Performance of tall, medium and dwarf wheat in
Guelph, Ontario compared to check cultivars, averaged over two
years, in 1966 and 1967
Height Grain Biological Harvest Productivity
Cultivar Yield Yield Index Score
(%)
(cm) (in) (t/ha) (tons/ac) (t/ha) (tons/ac)

Genesse and
Talbot checks 113 44 5.03 2.26 12.65 5.69 36.0 53.7
10 tall 86 34 5.04 2.27 11.24 5.06 38.0 54.3
10 medium 78 31 4.63 2.08 10.07 4.53 40.0 54.7
10 dwarf Data
Source: from Singh
58 and
23 Stoskopf
4.74 1971
2.13 9.49 4.27 42.0 56.2

Tabel 8-2. Agronomic responses in terms of four components of


semidwarf and standard-height commercial winter wheat cultivars, under
moderate and high fertility levels at Pullman, Washington, 1960
Height Agronomics
Fertility Componenets
Level (cm) (in)

A. Three efficient semidwarf winter wheats


Grain yield (t/ha) 4.3 1.94 tons/ac
Moderate 74 29.1 Biological yield (t/ha) 11.0 4.95 tons/ac
Harvest index (%) 38.5
Productivity score 53.8

Grain yield (t/ha) 4.9 2.21 tons/ac


High 77 30.3 Biological yield (t/ha) 12.6 5.67 tons/ac
Harvest index (%) 38.5
Productivity score 55.0
Productivity Score = Total Nilai Mutlak dari : EY + B . Y + H . I
Figure 8-1. Relationship of grain yield, straw yield, total yield, and
harvest index in twelve cultivars at nine levels of nitrogen
application. Fitted curves show harvest index as percentage
(____), total dry weight per m2 (…..), straw dry weight per m2
and grain dry weight per m2 (……).
Economic Yield, Biological Yield, and Harvest Index
Tabel 8-2. (Continued)
B. Five standard-height commercial wheats
Grain yield (t/ha) 4.5 1.94 tons/ac
Moderate 117 46.1 Biological yield (t/ha) 10.7 4.82 tons/ac
Harvest index (%) 30.5
Productivity score 44.5

Grain yield (t/ha) 3.4 1.53 tons/ac


High 122 48.0 Biological yield (t/ha) 12.5 5.63 tons/ac
Harvest index (%) 37.6
Productivity score 41.5

Source: Data from Vogel, Allan, and Peterson 1963


An even more striking situation is shown with rice cultivars (Table 8-3)
from the work of Langfiled and reported by Donald (1968) and Donald
and Hamblin (1976). At low fertility levels, the short rice gave a 23,7%
lower grain yield and a 8.1% lower productivity score than that of the
tall rice cultivars. As nitrogen fertility was increased, grain yield of
both types increased, grain yield of both types increased; but the tall
rice cultivars produced more straw as reflected in biological yield, and
as a result the harvest index declined. With the short rice cultivars,
biological yield increased but the increase in straw was less than in
the tall cultivar, the harvest index inceased, and the productivity score
increased.
Tabel 8-3. Agronomic performance of tall and short
rice as related to nitrogen fertility levels in
northern Australia, 1961

Description Agronomic Low High


Component Nitrogen Nitrogen
Grain yield (t/ha) 3.8 (1.71 tons/ac) 4.5 (2.03 tons/ac)
Tall rice Biological yield (t/ha) 17.5 (7.88 tons/ac) 28.6 (12.87 tons/ac)
Harvest index (%) 22.0 16.0
Productivity score 43.3 49.1

Grain yield (t/ha) 2.9 (1.31 tons/ac) 5.4 (2.43 tons/ac)


Short rice Biological yield (t/ha) 11.7 (5.27 tons/ac) 18.2 (8.19 tons/ac)
Harvest index (%) 25.0 30.0
Productivity score 39.6 53.6

Source: Donald 1968; Donald and Hamblin 1976

Anda mungkin juga menyukai