Anda di halaman 1dari 68

AIR – KETERSEDIAAN DALAM

TANAH - PENGELOLAAN

MAROET & ROSSYDA PRIYADARSHINI – 2019


Air

▪ Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan


untuk kelangsungan hidup organisme.
Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam proses fotosintesis,
pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji;
Bagi unsur abiotik misalnya tanah dan batuan, air diperlukan
sebagai pelarut dan pelapuk.
Proses fotosintesis memerlukan air

Fotosintesis

3
Peranan air

▪ Air sangat penting bagi kehidupan tanaman,


peranannya:
1. Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh
tanaman
2. Aktivator enzim
3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
4. Sumber H dalam fotosintesis
5. Penghasil O2 dalam fotosintesis
6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
Peranan air
7. Menjaga Ψp sel yang penting untuk
pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel,
mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan
bunga (misal epinasti)
8. Pemacu respirasi
9. Mengatur keluarmasuknya zat terlarut ke dan
dari sel
10. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada
tanaman herbaceus
11. Agensia penyebaran benih tanaman
12. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan
pada saat cahaya penuh
PENGARUH AIR TERHADAP
TANAMAN
Dampak kandungan lengas pada perkembangan
sistem perakaran

Dari kiri ke kanan:


Gambar 1. kondisi jenuh air
Gambar 2. kondisi kecukupan lengas
Gambar 3. kondisi kekurangan lengas
Dampak kandungan lengas pada perkembangan
tajuk tanaman

Dari kiri ke kanan:


Gambar 1. kondisi kecukupan lengas
Gambar 2. kondisi jenuh air
Gambar 3. kondisi kekurangan lengas
DAMPAK STRESS AIR TERHADAP TANAMAN

▪ Tanaman yang mengalami stres air akan menutup


stomatanya, sehingga tanaman kekurangan CO2 akibatnya
fotosintesa menurun

▪ Pada tanah lembab, daya asimilasi tanaman lebih tinggi


daripada tanah kering

▪ Pada tanah kering, tanaman mengalami stres air sehingga


sehingga tekanan osmotiknya tinggi dan tekanan turgor
menurun, stomata menutup sehingga difusi CO2 dari
atmosfir ke tanaman menurun mengakibatkan fotosintesa
menurun
Air penting sebagai faktor pembatas karena fungsinya sebagai :
▪ faktor internal, yakni mempengaruhi proses fisiologis, antara lain:
Merupakan bagian terbesar dari protoplasma, 85 – 95 % dari berat
terdiri dari air.
Air sebagai bahan pereaksi yang penting bagi proses fotosintesa dan
hidrolisis, seperti perombakan pati menjadi gula.
Air merupakan bahan pelarut yang membawa garam-garam mineral
dan unsur-unsur hara lainnya yang masuk kedalam tumbuhan dan
kebagian lain dari tumbuhan.
Air penting pada proses turgiditas, sel yang sedang tumbuh , menjaga
bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata dan
pergerakan struktur dari tanaman.
Air mampu menyerap energi tanpa mengalami perubahan suhu yang
mencolok, shg dalam tumbuhan akan terjadi proses-proses biokimia
yang berjalan secara teratur.
▪ faktor eksternal, yakni mempengaruhi proses non fisiologis, antara lain:
Untuk membantu dalam penyerbukan
Untuk membantu dalam penyebaran biji-bijian, spora.
Mempengaruhi bentuk morfologi dari tumbuhan.
BAGAIMANA TANAMAN
MEMPEROLEH AIR ?
Water potential

▪ Describes how
tightly water is
bound in the soil

▪ Describes the
availability of
water for
biological
processes

▪ Defines the flow


of water in all
systems (including
SPAC)
Water flow in the Soil Plant
Atmosphere Continuum (SPAC)

Low water
potential
Boundary layer conductance
to water vapor flow

Stomatal conductance to
water vapor flow

Root conductance to liquid


water flow

High water
Air Tanah
■ Beberapa bentuk air dalam tanah, kaitannya dengan
ketersediannya untuk tanaman digambarkan
sebagai berikut.
Representasi bola air yang menyelubungi partikel padatan tanah
15
Air Tersedia untuk pertumbuhan tanaman
16
Water is held at various tensions/attractions
Kondisi air tanah

Zona Jenuh Air

Kapasitas Lapangan

Zona Air Kapiler

Titik Layu Permanen

Zona Layu Permanen


Air gravitasi

Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat


sangat lemah oleh partikel tanah, dengan cepat turun
ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat
dimanfaatkan tanaman
Air gravitasi adalah air yang bergerak ke bawah
meninggalkan partikel tanah pada lapisan topsoil
sebagai akibat gaya gravitasi bumi.
Air gravitasi akan disimpan dalam tanah sebagai air
tanah, dan relatif konstan.
Air kapiler
Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah,
diikat longgar oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran,
dapat diserap akar
Air kapiler ialah air yang berada dalam kapiler tanah diantara
partikel-partikel tanah.
Jika hujan sudah tidak turun dan air tanah sudah tidak
mengalir oleh gravitasi bumi, maka di dalam pori-pori tanah
masih terisi air dan air ini yang akan mengisi kapiler-kapiler
tanah.
Tanaman yang tumbuh dalam kondisi air kapiler ada kemungkinan
masih mengalami kelayuan apabila ada transpirasi yang berlebihan
yang tidak dapat diimbangi dengan absorpsi air oleh akar.
■ Pada siang hari dimana intensitas radiasi tinggi tumbuhan akan
mengalami layu sementara (pada tengah hari)
■ Pada sore atau malam hari tumbuhan akan segar kembali karena
laju transpirasi berkurang dan absorpsi air oleh akar dapat
mengimbanginya lagi.
Air kapiler
▪ Air kapiler: batas atas kapasitas lapangan (Ψ = - 0,3
bar), batas bawah titik layu permanen (Ψ = - 15 bar)
▪ Batasan air kapiler bagi Agronom: batas atas
sama seperti batasan air kapiler di atas (= - 0,3
bar), tetapi batas bawah tidak jelas karena tingkat
ketahanan tanaman terhadap kekeringan
berbeda tergantung jenis tanamannya
▪ Bagi tanaman yang tidak tahan kering (misal
bayam), bisa saja batas bawahnya > - 15 bar
▪ Bagi tanaman yang tahan kering (misal kaktus,
kurma, dll), bisa saja batas bawahnya < - 15 bar
Air higroskopis
Air higroskopis: berbentuk kristal , menempati posisi
sangat dekat dengan partikel tanah, diikat sangat
kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat
diserap akar
Jika tetap tidak ada penambahan air sedangkan
pemakaian air oleh tumbuhan terus berlangsung,
maka air kapiler ini akan diserap oleh tumbuhan
sehingga makin lama makin berkurang/habis.
Suatu saat akan ada air yang tidak berupa cairan,
tetapi berupa partikel-partikel halus sehingga akar
tidak mampu lagi untuk mengisap air tersebut, air
ini yang disebut air higroskopis.
▪ Kapasitas lapangan adalah kandungan lengas tanah
pada saat setelah semua air gravitasi terbuang,
sehingga yang tersisa di dalam tanah tinggal air
kapiler
▪ Waktu penghilangan air gravitasi dari partikel
tanah berbeda-beda tergantung kepada
komposisi fraksi penyusun tanah tersebut
▪ Tanah yang didominasi fraksi lempung (misal
tanah latosol) butuh waktu lama untuk
menghilangkan air gravitasi (> 4 hari)
▪ Tanah yang didominasi fraksi pasir (misal tanah
regosol) butuh waktu lebih singkat untuk
menghilangkan air gravitasi (1 – 3 hari)
▪ Titik layu tetap: kandungan lengas tanah yang
menyebabkan tanaman yang tumbuh di atasnya
mengalami layu tetap (tidak bisa segar kembali
meskipun ke dalam tanah ditambah lengasnya/
tidak bisa segar kembali meskipun tanaman
ditempatkan ke dalam ruangan yang jenuh uap air)
▪ Kenapa? Karena plasmolisis yang terjadi pada
sel tanaman sudah lanjut dan sel terlanjur mati,
meskipun tanaman disiram deplasmolisis tidak
akan terjadi, tanaman mati
TEGANGAN vs Kurva tegangan - kadar air tanah bertekstur lempung
kadar air

Air kapiler
Air Air tersedia
higros-
kopis Lambat tersedia Cepat tersedia Air gravitasi

Zone optimum

Tegangan air, bar

31 Koefisien higroskopis

Koefisien layu

Kapasitas lapang
0.1 Kap. Lapang maksimum

persen air tanah


25
Tekstur tanah dan air tersedia

26
Jelaskan bagaimana tektur tanah mempengaruhi jumlah air tersedia bagi tanaman?
Sebanyak 250 kata
27
Jelaskan tanah-tanah yang tekturnya halus mampu menahan lebih banyak air
dibandingkan dgn tanah-tanah yang teksturnya kasar? Sebanyak 250 kata
28
PENGENDALIAN AIR
Upaya memperbaiki keseimbangan air bagi tumbuhan

1. Meningkatkan persediaan air melalui pengurangan daya alir air atau


pembuatan irigasi
2. Mengurangi kecepatan evapotranspirasi dengan jalan
a. menutup dengan jerami
b. menahan kecepatan angin
c. memangkas daun
d. menyiangi gulma
e. penjarangan
f. menyemprot cairan sejenis lilin
3. Meningkatkan daya tahan dr kekeringan dengan jalan
a. pemuliaan tanaman tahan kering
b. merangsang agar tahan kering antara lain menahan kadar N
secara konsisten pada tingkat minimum tapi kondisi nutrisi
tetap optimum, dan interval pemberian air diperpanjang
(irigasi)
Pengendalian MULSA & PENGELOLAAN
Penguapan Mulsa adalah bahan yg dipakai pd permukaan tanah untuk
mengurangi penguapan air atau untuk menekan pertumbuhan
gulma.
Lazimnya mulsa spt itu digunakan untuk tanaman yang tidak
memerlukan pengolahan tanah tambahan

MULSA KERTAS & PLASTIK


Bahan mulsa dihamparkan di permukaan tanah, diikat spy tdk terbang, dan
tanaman tumbuh melalui lubang-lubang yg telah disiapkan
Selama tanah tertutup mulsa, air tanah dapat diawetkan dan pertumbuhan
gulma dikendalikan

MULSA SISA TANAMAN


Bahan mulsa berasal dari sisa tanaman yg ditanam sebelumnya, misalnya
jerami padi, jagung, dan lainnya
Bahan mulsa dipotong-potong dan disebarkan di permukaan tanah
Cara WALIK DAMI sebelum penanaman kedelai gadu setelah padi sawah

MULSA TANAH ≅ Pengolahan tanah


Efektivitas mulsa tanah dalam konservasi air-tanah (mengendalikan evaporasi)
masih diperdebatkan, hasil-hasil penelitian masih snagat beragam

31
Olah Tanah vs Alasan pengolahan tanah:
Penguapan Air 1. Mempertahankan kondisi fisika tanah yg memuaskan
Tanah 2. Membunuh gulma
3. Mengawetkan air tanah.

Pengendalian Penguapan vs Pemberantasan Gulma

Perlakuan Hasil jagung (t/ha) Kadar air tanah (%)


hingga kedalaman 1 m

Tanah dibajak dg persiapan yg baik


1. Dibebaskan dari gulma 2.9 22.3
2. Gulma dibiarkan tumbuh 0.4 21.8
3. Tiga kali pengolahan dangkal 2.5 21.9
Persiapan Buruk
4. Dibebaskan dari gulma 2.0 23.1

Sumber: Mosier dan Gutafson, 1915.

Pengolahan tanah yg dapat mengendalikan gulma dan memperbaiki kondisi fisik


tanah akan berdampak positif thd produksi tanaman
Pengolahan tanah yg berlebihan dapat merusak akar tanaman dan merangsang
evaporasi, shg merugikan tanaman
32
KONDISI AIR TANAH DAN
DAMPAKNYA TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN
Genangan

▪ Kandungan lengas tanah di atas kapasitas


lapangan
▪ Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman
▪ Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas
antara tanah dan udara yang mengakibatkan
menurunnya ketersediaan O2 bagi akar,
menghambat pasokan O2 bagi akar dan
mikroorganisme (mendorong udara keluar dari
pori tanah maupun menghambat laju difusi)
▪ Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang
berisi udara
▪ Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya
terhambat bila < 10% volume pori yang berisi
udara dan laju difusi O2 kurang dari 0.2
ug/cm2/menit
▪ Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut
hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O2
disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
▪ Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8
jam setelah genangan, karena O2 terdesak oleh
air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh
mikroorganisme
▪ Pada kondisi tergenang, kandungan O2 yang
tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada
tanaman
▪ Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih
lambat dibandingkan di udara
▪ Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur
tanah
▪ Pada tanah berpasir, kehabisan O2 terjadi pada 3
hari setelah tergenang sedangkan pada tanah
berlempung terjadi < 1 hari, porositas tanah
berlempung lebih rendah daripada berpasir
▪ Penurunan O2 dipercepat oleh keberadaan
tanaman di lahan, akar tanaman menyerap
untuk respirasi
▪ Akar tanaman legum berbintil memerlukan O2
enam kali lebih banyak dibandingkan yang
dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O2/g/menit)
▪ Genangan selain menimbulkan penurunan difusi
O2 masuk ke pori juga akan menghambat difusi
gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah.
CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru
saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO2,
sebagian tanaman tidak mampu menahan
keadaan tersebut
▪ dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai
pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O2
▪ Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah
▪ Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah,
penurunan potensial redoks, peningkatan pH tanah
masam, penurunan pH tanah basa, perubahan daya
hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan
hara
▪ Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala
klorosis khas kahat N
▪ Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan
N maupun penurunan penyerapannya
▪ Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam
bentuk nitrat sangat rendah karena proses
denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O,
atau NO2 yang menguap ke udara
▪ Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh
bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam
proses respirasi
▪ Genangan berdampak negatif terhadap
ketersediaan N, tetapi ada pula keuntungan dari
timbulnya genangan yaitu peningkatan
ketersediaan P, K, Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co
▪ Genangan berpengaruh terhadap proses
fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi,
permeabilitas akar, penyerapan air dan hara,
penyematan N
▪ Genangan menyebabkan kematian akar di
kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu
pembentukan akar adventif pada bagian di
dekat permukaan tanah pada tanaman yang
tahan genangan
▪ Kematian akar menjadi penyebab kekahatan N
dan cekaman kekeringan fisiologis
▪ Pada tanaman legum, genangan tidak hanya
menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk juga
menghambat perkembangan dan fungsi bintil akar
▪ Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya
aktifitas enzim nitrogenase dan pigmen
leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan
menurun
▪ Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan
genangan, mampu membentuk akar adventif dan
bintil akar pada akar tersebut, efek genangan akan
hilang begitu akar adventif terbentuk
▪ Pengaruh genangan pada tajuk tanaman:
penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan
penuaan, epinasti, pengguguran daun,
pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan
kering, pembentukan aerenkim di batang.
▪ Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak
genangan tergantung pada fase pertumbuhan
tanaman. Fase yang peka genangan: fase
perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian
▪ Genangan pada fase perkecambahan menurunkan
jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan
sangat memerlukan O2)
▪ Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan
pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah
muda gugur
KEKERINGAN

▪ Kekeringan menimbulkan cekaman bagi


tanaman yang tidak tahan kering
▪ Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah
dari titik layu tetap
▪ Kondisi di atas timbul karena tidak adanya
tambahan lengas baik dari air hujan maupun
irigasi sementara evapotranspirasi tetap
berlangsung
▪ Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga
kelompok yaitu:
a. Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun
0.1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 – 10
%
b. Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun
1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun
10 – 20 %
c. Cekaman berat: jika potensial air daun menurun
>1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20%
Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air
jaringannya dapat dikatakan bahwa tanaman
mengalami kekeringan
▪ Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya
dipengaruhi oleh cekaman kekeringan,
merupakan hasil integrasi dari semua pengaruh
cekaman pada proses fotosintesis, respirasi,
metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi
▪ Proses fisiologis untuk mengetahui dampak
kekeringan yang dapat diukur: tekanan turgor,
bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakan
enzim, dan kerapatan akar
▪ Faktor yang mempengaruhi penurunan
pertumbuhan secara langsung bukan potensial
air, tetapi potensial osmotik atau tekanan
turgor.
▪ Tekanan turgor sel tanaman akan
mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain
pengembangan daun, bukaan stomata,
fotosintesis, dan pertumbuhan akar
▪ Pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan,
tekanan turgor daun tetap dipertahankan
meskipun kandungan lengas tanah maupun air
jaringan menurun. Hal ini terjadi melalui
penurunan potensial osmotik daun yang disebut
penyesuaian osmotik
▪ Penyesuaian osmotik dapat dilakukan melalui
akumulasi atau sintesis zat terlarut yang
menurunkan potensial solut dan
mempertahankan turgor sel
▪ Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk
penyesuaian osmotik pada tanaman yang tahan
cekaman kekeringan adalah senyawa prolin yang
terakumulasi di jaringan daun
▪ Kandungan prolin pada daun yang mengalami
cekaman kekeringan 10 – 100 kali lipat
dibandingkan tanaman yang kecukupan air
▪ Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin
merupakan komponen asam amino terbesar dalam
jaringan (30% dari total nitrogen terlarut)
▪ Peranan prolin: sebagai penampung nitrogen
dari berbagai senyawa nitrogen yang berasal
dari kerusakan protein, sebagai senyawa
pelindung untuk mengurangi pengaruh
kerusakan cekaman air di sel. Begitu tanaman
terlepas dari cekaman air, senyawa prolin akan
segera terdegradasi menjadi glutamat
▪ Cekaman air mampu menurunkan LAB sampai
50%, terutama terjadi karena penurunan laju
fotosintesis
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH - 2019
BAGAIMANA TANAMAN MENYERAP AIR
SUPLAI AIR ke Dua proses yg memungkinkan akar tanaman mampu menyerap air
TANAMAN dlm jumlah banyak, yaitu:
1. Gerakan kapiler air tanah mendekati permukaan akar penyerap
2. Pertumbuhan akar ke arah zone tanah yang mengandung air

LAJU GERAKAN KAPILER

Bulu akar Jumlah Tegangan


menyerap air tanah air tanah
air meningkat Terjadi
berkurang perbedaan
Tegangan
Terjadi dg air tanah di
Laju gerakan gerakan sekitarnya
Gerakan
kapiler tgt perbedaan kapiler air
2.5 cm tegangan dan daya menuju bulu
sagt penting hantar pori tanah akar

LAJU PERPANJANGAN AKAR


Selama masa pertumbuhan tanaman, akar tanaman tumbuh memanjang
dengan cepat, sehingga luas permukaan akar juga tumbuh terus.
Jumlah luas permukaan akar penyerap yang bersentuhan langsung dengan
sebagian kecil air tanah (yaitu sekitar 1-2%)

55
Hadangan hujan Sekitar 5 - 25% dari curah hujan dihadang tanaman dan
dikembalikan ke atmosfer.
oleh tanaman
Besarnya tergantung pada kesuburan tanaman dan stadia
semusim pertumbuhan tanaman .
Dari curah hujan 375 mm, hanya sekitar 300-350 mm yang mencapai
tanah.

Hadangan curah hujan oleh jagung dan kedelai

Keadaan hujan Persen dari curah hujan total untuk:


Jagung Kedelai

Langsung ke tanah 70.3 65.0


Melalui batang 22.8 20.4

Jumlah di tanah 93.1 85.4


Yang tinggal di atmosfer 6.9 14.6

Sumber: J.L.Haynes, 1940.

56
KEHILANGAN UAP HADANGAN HUJAN OLEH TUMBUHAN
Tajuk tumbuhan mampu menangkap sejumlah air hujan, sebagian
AIR
air ini diuapkan kembali ke atmosfer.
DARI TANAH Vegetasi hutan di daerah iklim basah mampu menguapkan kembali
air hujan yg ditangkapnya hingga 25%, dan hanya 5% yg mencapai
tanah melalui cabang dan batangnya.

Awan hujan Pembentukan Awan

presipitasi
transpirasi

evaporasi

infiltrasi Run off
Tanah permukaan

perkolasi
Groundwater Sungai - laut
Batuan
57
Kehilangan uap air dari tanah:
1. EVAPORASI: penguapan air dari permukaan tanah
EVAPO-TRANSP
2. TRANSPIRASI: Penguapan air dari permukaan tanaman
IRASI 3. EVAPOTRANSPIRASI = Evaporasi + Transpirasi
Laju penguapan air tgt pd perbedaan potensial air = selisih tekanan
uap air = perbedaan antara tekanan uap air pd permukaan daun
(atau permukaan tanah) dengan atmosfer

Faktor Iklim dan Tanah:


1. Energi Penyinaran
2. Tekanan uap air di atmosfer
3. Suhu
4. Angin
5. Persediaan air tanah

Air tanah Evapotranspirasi (cm:


Jagung Medicago sativa

Tinggi 17.7 24.4


Sedang 12.7 20.5

Sumber: Kelly, 1957.

58
Ketersediaan Air Ketersediaan air di daerah perakaran sangat menentukan besarnya
evapotranspirasi.
Tanah vs
Kedalaman daerah perakaran tanaman 50 - 60 cm.
Evapotranspirasi Air tanah pada lapisan olah mengalami pengurangan karena
evaporasi permukaan
Air tanah pd lapisan bawah mengalami pengurangan karena
diserap akar tanaman

Kedalaman tanah (cm) Evapotranspirasi (cm):


Jagung Padang Rumput Hutan

0 - 17.5 24.25 23.45 23.27


17.5 - 180.0 20.75 21.1722.25

Sumber: Dreibelbis dan Amerman, 1965.

59
KEBUTUHAN AIR TANAMAN
PEMAKAIAN Pemakaian Konsumtif merupakan jumlah kehilangan air melalui
KONSUMTIF evaporasi dan transpirasi.
(PK) Lazim digunakan sebagai ukuran dari seluruh air yg hilang dari
tanaman melalui evapotranspirasi
Ini merupakan angka-praktis untuk keperluan pengairan

Dua faktor penting yg menentukan PK adalah:


1. KEDALAMAN PERAKARAN TANAMAN
2. FASE PERTUMBUHAN TANAMAN
PK dapat berkisar 30 - 215 cm atau lebih:
1. Daerah basah - semi arid dg irigasi: 37.5 - 75 cm.
2. Daerah panas dan kering dg irigasi: 50 - 125 cm.

EVAPORASI vs TRANSPIRASI
Faktor yg berpengaruh adalah:
1. Perbandingan luas tutupan tanaman thd luas tanah
2. Efisiensi pemakaian air berbagai tanaman
3. Perbandingan waktu tanaman berada di lapangan
4. Keadaan iklim
Di daerah basah : EVAPORASI ≅ TRANSPIRASI
Di daerah kering:
1. EVAPORASI ≅ 70 - 75 % dari seluruh hujan yg jatuh
2. TRANSPIRASI ≅ 20 - 25%
3. RUN OFF ≅ 5%
61
WUE ≅ Produksi tanaman yg dapat dicapai dari pemakaian
WUE : Water Use sejumlah air tersedia
Efficiency WUE dapat dinyatakan sbg:
1. Pemakaian konsumtif (dalam kg) setiap kg jaringan tanaman
yg dihasilkan
2. Transpirasi (dalam kg) setiap kg jaringan tanaman yg
dihasilkan ……… NISBAH TRANSPIRASI

Jumlah air yg diperlukan untuk menghasilkan 1 kg


bahan kering tanaman

NISBAH TRANSPIRASI
Untuk tanaman di daerah humid: 200 - 500, di daerah arid duakalinya

Tanaman Nisbah Transpirasi

Beans 209 - 282 - 736


Jagung 233 - 271 - 368
Peas 259 - 416 - 788
Kentang 385 - 636

Sumber: Lyon, Buckman dan Brady, 1952.

62
Faktor yang mempengaruhi WUE: Iklim, Tanah, dan Hara
FAKTOR WUE WUE tertinggi lazimnya terjadi pd tanaman yg berproduksi
optimum;
Adanya faktor pembatas pertumbuhan akan menurunkan
WUE
Nisbah evapo-transpirasi tanaman di lokasi yg mempunyai defisit kejenuhan
dari atmosfer
800
Kentang
Kacang polong
400

Jagung
0
0 Defisit kejenuhan dari atmosfer (mm Hg) 12 14

Jumlah air unt menghasilkan 1 ton bahan kering


30
Kadar air tanah rendah

15
Kadar air tanah tinggi
0
0 Pupuk P, kg/ha 600 63
Kebutuhan Air (Efisiensi Penggun aan Air) :

▪ Kebutuhan air ialah jumlah air yang diserap tanaman per satuan berat kering
tanaman.
▪ Pengertian ini sering pula disebut dengan istilah Efisiensi Penggunaan Air yaitu
banyaknya air yang diperlukan untuk membentuk satu satuan berat kering tanaman.
▪ Kebutuhan air atau efisiensi penggunaan air untuk setiap jenis tanaman bervariasi,
misalnya :
untuk golongan cemara 50 L,
sayuran 2.500 L,
tanaman pertanian pada umumnya berkisar antara 300 - 1.000 L.
Tanaman dengan lintasan karbon C3 sekitar 600 L dan C4 sekitar 300 L.

▪ Kebutuhan air tanaman dapat di duga dengan menghitung evapotranspirasi potensial


suatu lahan dengan rumus sebagai benkut :
KAT = ETT – ETP x kt
Dimana,
KAT = Kebutuhan air Tanaman
ETT = Evapotranspirasi Tanaman
ETP = Evapotranspirasi Potensial
kt = Koefisien Tanaman
▪ Kebutuhan air tanaman sebenarnya adalah besarnya air yang digunakan dalam proses
evapotranspirasi tanaman (ETT).
Nilai ETT dapat di ukur dengan menggunakan alat Lysimeter atau dapat diduga
dengan menghitung nilai ETP.
Metode untuk menghitung nilai ETP :
■ metode Blaney-Criddle,
■ metode Thornthwaite,
■ metode radiasi dan
■ metode Penman.
Besarnya ETP ditentukan oleh
■ radisi matahari,
■ suhu udara,
■ kecepatan angin dan
■ kelembaban
▪ Nilai koefisien tanaman (kt) berbeda-beda untuk setiap jenis fase pertumbuhan
tanaman.
Contoh nilai kt :
pada fase persemaian = 0,45,
pada saat sebelum tanam dan setelah pengolahan tanah = 0,90 dan
pada masa pertumbuhan tanaman = 1,00.
Transpirasi dan Evapotranspirasi:

▪ Transpirasi ialah penguapan air melalui permukaan tanaman


yang sebagian besar terjadi pada permukaan daun.
▪ Evapotranspirasi adalah penguapan air baik melalui permukaan
tanaman maupun permukaan tanah dimana tanaman tumbuh.
▪ Keuntungan adanya proses transpirasi ini antara lain :
Mencegah peningkatan suhu daun yang terlalu tinggi
sehingga daun tidak terbakar.
Transpirasi berperan untuk mencegah terjadinya kelebihan
turgor sel tanaman.
Dengan adanya transpirasi memungkinkan akar tanaman
menyerap unsur hara dan membawanya ke daun untuk proses
fotosintesis.
Kerugian transpirasi yg berlebihan :
▪ Tanaman akan kehilangan air yang cepat
Jika tidak diimbangi oleh absorpsi air dari dalam tanah
dapat mengakibatkan tanaman mengalami layu
sementara yang berdampak menghambat pertumbuhan
dan bahkan bila sampai terjadi layu permanen tanaman
akan mati
▪ Peningkatan absorpsi garam-garam dalam tanah
sehingga tanaman keracunan.
Kenaikan absorpsi air dalam tanah yang berlebihan
sebagai akibat kenaikan transpirasi bisa berakibat
meningkatkan absorpsi garam shg tanaman keracunan.
Hal ini dapat terjadi karena akar tanaman bersifat
non-selektif. Akar tanaman tidak bisa menghentikan
absorpsi suatu unsur meskipun unsur tersebut sudah
berlebihan dalam daun tanaman.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai