Anda di halaman 1dari 34

Lingkaran LTAT mrpk sistem dinamik dan terpadu dimana air

Tanah-Air- mengalir dari tempat dengan tegangan rendah menuju


Tanaman tempat dengan tegangan air tinggi.

Air kembali ke
Hilang melalui atmosfer
stomata daun (evapo-
(transpirasi) transpirasi)

Air dikembalikan
ke tanah melalui
hujan dan irigasi

Penguapan
Serapan bulu
akar
TRANSPIRASI
 Proses hilangnya air dalam
bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak
di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel
 80% air yang
ditranspirasikan berjalan
melewati lubang stomata,
paling besar peranannya
dalamtranspirasi
Perbedaan Transpirasi dengan evaporasi

Transpirasi Evaporasi
1. proses fisiologis atau fisika 1. proses fisika murni
yang termodifikasi
2. diatur bukaan stomata 2. tidak diatur bukaan stomata

3. diatur beberapa macam 3. tidak diatur oleh tekanan


tekanan
4. terjadi di jaringan hidup 4. tidak terbatas pada jaringan
hidup
5. permukaan sel basah 5. permukaan yang
menjalankannya menjadi
kering
TRANSPIRASI
Lubang stomata yang
mengatur laju transpirasi
Tahanan daun
Perbedaan Transpirasi dengan gutasi
Transpirasi Gutasi
1. terjadi pada siang hari 1. pada malam hari
2. air yang hilang berbentuk 2. air yang keluar berbentuk cair
uap air
3. yang dilepaskan uap air 3. cairan mengandung solute,
murni seperti gula dan garam
4. terjadi melewati stomata, 4. melewati hidatoda
lubang kutikula, lenti sel
5. terkendali oleh bukaan 5. tidak terkendali
stomata
6. menurunkan suhu 6. tidak menurunkan suhu
permukaan tanaman permukaan
Besarnya air yang tertranspirasi
 Sebagian besar air yang
diserap tanaman
ditranspirasikan
 Misal: tanaman jagung,
dari 100% air yang
diserap: 0,09% untuk
menyusun tubuh, 0,01%
untuk pereaksi, 98,9%
untuk ditranspirasikan
Dampak negatif transpirasi

 Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika


lengas tanah terbatas, penyerapan air tidak mampu
mengimbangi laju transpirasi, Ψw sel turun, Ψp
menurun, tanaman layu, layu permanent, mati, hasil
tanaman menurun
 Sering terjadi di daerah kering, perlu irigasi,
meningkatkan lengas tanah, pada kisaran layu tetap
– kapasitas lapangan
Kondisi air tanah
Zona Jenuh Air

Kapasitas Lapangan

Zona Air Kapiler

Titik Layu Permanen

Zona Layu Permanen


11

Air Tersedia untuk pertumbuhan tanaman


RETENSI AIR KAPASITAS RETENSI MAKSIMUM adalah:
TANAH Kondisi tanah pada saat semua pori terisi penuh air,
tanah jenuh air, dan tegangan matrik adalah nol.
KAPASITAS LAPANG: air telah meninggalkan pori
makro, mori makro berisi udara, pori mikro masih
berisi air; tegangan matrik 0.1 - 0.2 bar; pergerakan air
terjadi pd pori mikro/ kapiler

KOEFISIEN LAYU: siang hari tanaman layu dan malam hari


segar kembali, lama-lama tanaman layu siang dan malam;
tegangan matrik 15 bar.
Air tanah hanya mengisi pori mikro yang terkecil saja, sebagian
besar air tidak tersedia bagi tanaman.
Titik layu permanen, bila tanaman tidak dapat segar kembali

KOEFISIEN HIGROSKOPIS
Molekul air terikat pada permukaan partikel koloid tanah, terikat
kuat sehingga tidak berupa cairan, dan hanya dapat bergerak
dlm bentuk uap air, tegangan matrik-nya sekitar 31 bar.
Tanah yg kaya bahan koloid akan mampu menahan air
higroskopis lebih banyak dp tanah yg miskin bahan koloidal.
Klasifikasi Air Klasifikasi Fisik:
Tanah 1. Air Bebas (drainase)
2. Air Kapiler
3. Air Higroskopis

Air Bebas (Drainase):


a. Air yang berada di atas kapasitas lapang
b. Air yang ditahan tanah dg tegangan kurang dari 0.1-0.5 atm
c. Tidak diinginkan, hilang dengan drainase
d. Bergerak sebagai respon thd tegangan dan tarika gravitasi
bumi
e. Hara tercuci bersamanya
AIR KAPILER:
a. Air antara kapasitas lapang dan koefisien higroskopis
b. Tegangan lapisan air berkisar 0.1 - 31 atm
c. Tidak semuanya tersedia bagi tanaman
d. Bergerak dari lapisan tebal ke lapisan tipis
e. Berfungsi sebagai larutan tanah

AIR HIGROSKOPIS :
a. Air diikat pd koefisien higroskopis
b. Tegangan berkisar antara 31 - 10.000 atm
c. Diikat oleh koloid tanah
13d. Sebagian besar bersifat non-cairan
e. Bergerak sebagai uap air
Hubungan antara kadar air tanah dan
tegangan air tanah untuk tekstur lempung
Pengendalian MULSA & PENGELOLAAN
Penguapan Mulsa adalah bahan yg dipakai pd permukaan tanah untuk
mengurangi penguapan air atau untuk menekan
pertumbuhan gulma.
Lazimnya mulsa spt itu digunakan untuk tanaman yang tidak
memerlukan pengolahan tanah tambahan

MULSA KERTAS & PLASTIK


Bahan mulsa dihamparkan di permukaan tanah, diikat spy tdk terbang,
dan tanaman tumbuh melalui lubang-lubang yg telah disiapkan
Selama tanah tertutup mulsa, air tanah dapat diawetkan dan
pertumbuhan gulma dikendalikan

MULSA SISA TANAMAN


Bahan mulsa berasal dari sisa tanaman yg ditanam sebelumnya,
misalnya jerami padi, jagung, dan lainnya
Bahan mulsa dipotong-potong dan disebarkan di permukaan tanah
Cara WALIK DAMI sebelum penanaman kedelai gadu setelah padi
sawah
MULSA TANAH  Pengolahan tanah
Efektivitas mulsa tanah dalam konservasi air-tanah (mengendalikan
evaporasi) masih diperdebatkan, hasil-hasil penelitian masih snagat
beragam
15
MEKANISME KERJA STOMATA

 Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga


meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga di
sebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga
tersebut.Pergerakan air dari sel satu ke yang lainnya
sebagaimana di jelaskan, akanselalu dari sel yang mempunyai
potensi air lebih tinggi ke sel dengan potensi air lebih rendah.
Tinggi rendahnya potensi air seakan tergantung pada jumlah
bahan terlarut ( Solute ) di dalam cairan sel tersebut. Semakin
banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotik sel akan
semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor
tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan
menurun pula. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga,
maka jumlah bahan terlarut di dalam sel harus di tingkatkan..
MEKANISME KERJA STOMATA

 Pada saat stomata membuka akan terjadi


Akumulasi ion Kalium pada sel penjaga. Ion
kalium ini berasal dari sel tetangganya.
 Peningkatan konsentrasi kalium sebesar 0,5 M
cukup untuk menurunkan potensi Osmotiksel
sekitar 2,0 M
Peran stomata dalam Proses
Transpirasi
Stomata memiliki dua sel penjaga yang
bertanggung jawab untuk membuka dan menutup
mereka. Laju transpirasi berbanding lurus
dengan pembukaan dan jumlah stomata. Pada
siang hari, stomata terbuka. Saat matahari
tidak hadir pada malam hari, sel-sel tetap
dekat pada saat itu bagian dari waktu. Rilis
stomata air di atmosfer, yang kemudian
dipecah menjadi oksigen dan hidrogen.
Sebagai imbalannya, atmosfer memberikan
karbon-dioksida ke pabrik untuk
menyelesaikan prosesnya fotosintesis.
MEKANISME BUKA -TUTUP
STOMATA
Faktor internal antara lain cahaya matahari, konsentrasi
CO2, dan asam absisat (ABA), serta
 Faktor internal (jam biologis). Cahaya matahari
merangsang sel penjaga menyerap ion K+ dan air,
sehingga stoma membuka pada pagi hari. Konsentrasi
CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan
stoma membuka. Stomata akan menutup apabila terjadi
cekaman air. Pada saat cekaman air, zat pengatur
tumbuh ABA diproduksi di dalam daun yang
menyebabkan membran menjadi bocor sehingga terjadi
kehilangan ion K+ dari sel penjaga dan menyebabkan
sel penjaga mengkerut sehingga stomata menutup.
PENGARUH ASAM ABSISAT(ABA )

 Jika Asam Absisat ( ABA ) di aplikasikan pada daun


tumbuhan dengan kosentrasi yang sangat rendah maka
akan menyebabkan stomata Menutup.Kondisi alami
penutupan stomata terjadi setelah tumbuhan
mengakumulasi ABA.

Pada daun ABA dapat berada pada tiga bagian sel :


 Pada : Sitosol, dimana ABA di Sintesis
 Pada : Kloroplas, dimana ABA di Akumulasikan
 Pada : Dinding Sel
PENGARUH POMPA ION KALIUM

Turgor sel penjaga berkaitan dengan metabolisme


penyerapan ion, terutama K+. Meningkatnya konsentrasi
K+ pada sel penjaga, stomata membuka lebih lebar
sebaliknya ketika menutup tidak terjadi akumulasi K+.

Mekanisme membuka menutupnya stomata terutama


tergantung pada akumulasi K+ pada sel stomata dan bukan
semata-mata oleh adanya hidrolisa amilum menjadi gula
sebagaimana dipercaya selama ini, hidrolisa amilum ini
hanya faktor sekunder.
PENGARUH POMPA ION KALIUM

 Untuk akumulasi K+ ini disediakan sebagian oleh


vakuola sel lateral dan sebagian lagi oleh sel
epidermis. Akumulasi K+ ini akan berbalik bila
stomata menutup, yaitu K+ berakumulasi di sel
epidermis. Tidak ada perbedaan electro potential
yang menyolok antara setiap sel epidermis dan
bagaimanapun keadaan stomata, K+ ditransport
secara aktif dan ketika stomata membuka atau
menutup memerlukan energi.
PENGARUH FOTOSINTESIS

Adanya klorofil pada sel penjaga mengakibatkan sel


penjaga dapat melangsungkan proses fotosintesis
yang menghasilkan glukosa dan mengurangi
konsentrasi CO2. Glukosa larut dalam air sehingga
air dari jaringan di sekitar sel penjaga akan masuk ke
dalam sel penjaga yangmengakibatkan tekanan turgor
sel penjaga naik sehingga stoma akan membuka.
Peranan transpirasi

• Pengangkutan air ke daun


dan difusi air antar sel
• Penyerapan dan
pengangkutan air, hara
• Pengangkutan asimilat
• Membuang kelebihan air
• Pengaturan bukaan
stomata
• Mempertahankan suhu
daun
Mekanisme transpirasi
Stomata
Macam transpirasi
 Stomater : 80-90% total transpirasi
 Kutikuler: 20% total transpirasi
 Lentikuler : 0,1% total transpirasi
Mekanisme bukaan
stomata
• Teori perubahan pati
menjadi gula
• Teori pengangkutan
proton, K+
• Bukaan stomata pada
tanaman sukulen
Teori perubahan pati menjadi gula

 Siang hari terjadi fotosintesis, CO2 diserap,


kandungannya dalam ruang antar sel menurun, pH
naik (7), pati dalam sel penjaga terhidrolisis
menjadi gula, Ψs sel penjaga turun, Ψw turun,
endoosmosis di sel penjaga, Ψp naik, dinding sel
penjaga tertekan ke arah luar, stomata terbuka
Teori pengangkutan proton (K+)
 Pada siang hari, saat fotosintesis di sel penjaga
terbentuk zat antara fotosintesis yaitu asam malat,
kemudian dipecah menjadi H+ dan ion malat, H+
keluar dari sel penjaga, kedudukannya digantikan
K+, terjadi ikatan K+ dg ion malat membentuk
kalium malat, Kmalat masuk ke vakuola sel penjaga
dan menurunkan Ψs nya. Terjadi endoosmosis ke
dalam sel penjaga, Ψp sel penjaga naik, turgor,
dinding sel dari sel penjaga tertekan ke arah luar,
stomata membuka
Bukaan stomata pada tanaman CAM

 Tanaman CAM membuka stomatanya malam hari,


pada malam hari terjadi respirasi tidak sempurna dan
KH diubah menjadi asam malat, dari respirasi
tersebut CO2 tidak dilepaskan, tetap diikat, pH tetap
tinggi (7), pati dalam sel penjaga dihidrolisis menjadi
gula, Ψs nya menurun, terjadi endoosmosis, Ψp sel
penjaga naik, turgor, dinding sel penjaga tertekan ke
arah luar, stomata membuka
Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi

 Faktor lingkungan  Faktor tanaman


1.  kelembaban udara 1. stomata: jumlah per satuan
2. suhu luas, letak stomata
3. kecepatan angin (permukaan bawah atau
4. cahaya atas daun,
5. tekanan udara timbul/tenggelam), waktu
6. ketersediaan air tanah bukaan stomata
7. debu 2. daun: berbulu/tidak, warna
daun(kandungan klorofil
daun), posisinya
menghadap matahari secara
langsung atau tidak
Antitranspiran
 Senyawa kimia yang diberikan ke pada tanaman
dengan tujuan untuk menurunkan laju transpirasi
 Mekanisme kerja: melalui penutupan lubang stomata
oleh partikel tertentu maupun dengan mendorong
berlangsungnya mekanisme fisiologis yang
menyebabkan stomata menutup
 Harganya sangat mahal dan belum ada yang efektif
untuk menurunkan laju transpirasi

Anda mungkin juga menyukai