URAIAN SYSTEM
1. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air
bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif
tetap
2. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air
bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara
otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya.
Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler
pecah) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis
pompa jockey berhenti.
Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi
dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi
tahukan kepada operator akan adanya gangguan.
Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati
secara Manual.
Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan
terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa
cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada
setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm
pada lantai bersangkutan.
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan
tekanan.
4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu
yang sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja
setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran.
Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area
kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali
jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkler.
DIAGRAM SYSTEM
INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH
Oleh : Ilham Wahyudi
Sumber Air bersih didapat dari 2 sumber antara
lain : dari PDAM dan dari air sumur (deep well),
dimana air yang bersumber di keduanya ini akan
masuk ke dalam ground water tank. didalam ground
water tank terdapat 2 sekat bak penampungan air
yaitu raw water tankdan clean water tank,
Secara detail bagian-bagian dari sistem air bersih ini
adalah sebagai berikut:
Deep Well
Sumber pengadaan air bersih berasal dari air
sumur (deep well). sumur ini menyuplai seluruh
kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan air
sehari-hari maupun untuk sistem pemadam
kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut
disalurkan ke bak air Raw Water Tankmenggunakan
pipa GIP (Galvanized Iron Pipe). Deep Well akan
mengisi air secara otomatis jika air pada Raw Water
Tank kosong dan akan mati jika sudah penuh.
Transfer Pump
Transfer Pump atau pompa transfer berfungsi untuk
memindahkan air dariGround Water Tank menuju
ke roof water tank. Transfer Pump biasanya
berjumlah dua unit dimana satu pompa bekerja dan
pompa yang lain sebagai cadangan.
Sand Filter
Sand Filter berfungsi untuk menyaring kotoran
didalam air yang berasal dari bak air Raw Water
Tank. Peralatan ini berjumlah dua buah unit dan
dipasang secara paralel, dimana jika satu Sand
Filter bekerja maka Sand Filter yang lain sebagai
cadangan. dan untuk membersihkannya
dioperasikan secara manual (manual back wash).
Sand Filter ini dilengkapi dengan pressure gauge di
bagian pipa masuk dan pipa keluar untuk mengukur
tekanan air.
Packaged Booster Pump
Berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari roof
tank ke pengguna. Distribusi air bersih pada dua
lantai teratas menggunakan packaged booster
pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya
dialirkan secara gravitasi.
Perlengkapan dan aksesoris di dalam ruang pompa
antara lain :
- Butterfly Valve : membuka atau menutup aliran air
- Gate Valve : membuka atau menutup aliran air
- Strainer : menyaring kotoran pada bagian hisap
pompa (suction)
- Flexible Joint : menahan getaran pompa terhadap
instalasi pipa
- Check Valve : menahan balik aliran air
- Pressure Tank : mengatur (setting) besarnya
tekanan air
- WLC : Water Level Control, mengendalikan
pengoperasian pompa berdasarkan pada tingkat
ketinggian air di dalam bak air
-Floating Valve : membuka atau menutup aliran air
secara otomatis berdasarkan ketinggian air di bak
air
- Pressure Switch : mengontrol pengoperasian
pompa berdasarkan pada besarnya tekanan air
- Pressure Gauge : alat untuk mengukur besarnya
tekanan air
- Vent Cap : membuang udara yang terjebak di
dalam bak/tangki
- AAV : membuang udara yang terjebak di dalam
instalasi pipa secara otomatis
- Pressure Reducing Valve (PRV)
PRV digunakan untuk menurunkan tekanan air
didalam instalasi air bersih supaya air yang keluar
dari kran air bersih mempunyai tekanan yang
cukup.
INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BEKAS DAN
KOTOR
Oleh : Ilham Wahyudi
Sistem Pembuangan Air Buangan, merupakan
sistem instalasi untuk mengalirkan air buangan yang
berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan
dapur.
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan
berdasarkan cara pembuangannya :
1. Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem
pembuangan dimana air kotor dan air bekas
dialirkan kedalam satu saluran / pipa.
2. Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem
pembuangan dimana air kotor dan air bekas
masing-masing dialirkan secara terpisah atau
menggunakan pipa yang berlainan.
Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan
berdasarkan perletakannya:
1.Sistem pembuangan gedung, yaitu sistem
pembuangan yang berada didalam gedung.
2.Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang
berada diluar gedung, disebut juga riol gedung.
Sebelum air buangan dari peralatan saniter maupun
dari buangan dapur dibuang ke saluran umum / kota
maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
dengan Sewage Treatment Plant (STP), sehingga
memenuhi ambang baku yang dipersyaratkan.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI
1. Pompa Submersible, berfungsi untuk menaikan
level air kotor pada daerah level terendah ke
instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.
2. Sewage Treatment Plant ( STP )
STP berfungsi sebagai pengolah air buangan
sehingga memenuhi persyaratan sebagai air
buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu
dengan ketentuan :
a. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu
24 jam adalah 20 mg / liter.
b. Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata
dalam waktu 24 jam adalah 20 mg / liter dengan
kapasitas maksimum yang diperbolehkan s/d 30
mg / liter.
Hidran
Berdasarkan lokasi penempatannya hidran terbagi
menjadi 2 yaitu Indoor hidran dan Outdoor
Hidrant indoor hidran terdiri dari IHB (indoor hidran
box) yang didalamnya terdiri dari landing valve,
sisir/penggantung selang/hose reel, nozzle dia. 1,25
mm dan selang/hose, sedangkan untuk Outdoor
hidran terdiri dari OHB (Outdoor Hidran Box) yang
didalamnya terdiri dari selang dan nozzle dia. 2,5
mm, kemudian selain OHB terdapat juga Hidran
Pilar, dan Seammese connection.
untuk tekanan desain pada titik terendah yaitu
hidran pilar dengan nozzle diameter 2,5 mm
minimum 6,9 Kg/cm2 (Bar) dan hidran box di titik
tertinggi dengan nozzle diameter 1,25 mm minimum
4,5 kg/cm2 (Bar).
Sprinkler
Untuk instalasi sprinkler ini terdiri dari beberapa
komponen penting yaitu : head sprinkler, BCV
(Branch Control Valve), Alarm gong/ACV (Alarm
Check Valve).
Head sprinkler tipe yang umum sering digunakan
terdiri dari 3 tipe, yaitu pendent, up right, dan side
wall
BCV (Branch Control valve) ini terdiri dari gate
valve, sight glass, flow switch, dan pressure gauge
Alarm gong/ACV (Alarm check valve)
terdiri dari : alarm check valve, pressure gauge, bell.
dan asesoris lain.
Test Drain
terdiri dari gate valve, sight glass.
Simulasi pada saat head sprinklerpecah maka lidah
flow switch yang ada didalam pipa akan bergerak
dan mengirim sinyal untuk membunyikan fire alam,
dengan adanya aliran air maka akan membunyikan,
juga alarm gong.
Sistem Sprinkler
Sistem Pada Sprinkler :
1. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler
berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu
dijaga pada tekanan yang relatif tetap
2. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa
sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan
penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis
jika instalasi fire alarmmemerintahkannya.
KLASIFIKASI SPRINKLER
Sistem sprinkler terdiri dari 3 klasifikasi sesuai
dengan klasifikasi hunian bahaya kebakaran, yaitu :
1. Sistem bahaya kebakaran ringan
Kepadatan pancaran yang direncanakan 2.25
mm/menit, dengan daerah kerja maksimum yang
diperkirakan : 84 m2, adapun jenis hunian kebakaran
ringan antara lain seperti bangunan perkantoran,
perumahan, pendidikan, perhotelan, rumah sakit dan
lain-lain.
JENIS SPRINKLER
#1. Antifreeze Sprinkler System (a wet system)
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai
sprinkler otomatis dengan sistem pemipaan yang
mempunyai penyelesaian untuk mencegah
pembekuan (antifreeze) dan terhubung dengan suplai
air. Penyelesaian pencegahan pembekuan adalah
dengan dibuangnya bersamaan dengan air saat
sistem sprinkler bekerja setelah ada panas dari suatu
kebakaran.
KOMPONEN SPRINKLER
(1). PIPA PADA SPRINKLER
dengan jumlah hasil perhitungan bagi pipa pembagi,
maka perhitungan harus dimulai dari pipa cabang
yang terdekat pada katup kendali. Jika pipa cabang
atau kepala springkler tunggal disambung pada pipa
pembagi dengan pipa tegak, maka pipa tegak
dianggap sebagai pipa pembagi. Titik desain adalah
tempat dimana dimulai perhitungan pipa pembagi dan
pipa cabang. Dalam perhitungan ukuran pipa pada
sistem springkler, ukuran pipa hanya boleh mengecil
sejalan dengan arah pengaliran air.
S = Perencanaanpenempatankepalasprinkler
padapipacabang.
D = jarakantaraderetankepalasprinkler.
Nilai S danD :
1. Untukbahayakebakaranringan, maksimum4,6 m
2. Untukbahayakebakaransedang, maksimum4,0 ma
3. Untukbahayakebakaranberat, maksimum3,7 ma
Perencanaan sprinkler
Kebakaran
Standard Pemasangan :
1. Detektor Asap : 70 – 90 m2/ detector
Ruang Kontrol
2. Detektor panas ditempatkan pada : Area Toko, lobby
dan Office
3. Detektor Asap ditempatkan pada : Gudang, Lift
KEBAJKARAN
Secara garis besar, peralatan Fire Alarm bekerja
sbb :
1. Lantai dimana detector mendeteksi kebakaran, maka
dengan mempertimbangkan :
- Noise Level Toko, Mall, Retail sebesar 60 dB,
2. Pemilihan Amplifier:
Speaker (3,2K
- Rated Amplifier Output > Total Speaker Output
3. Car Call System :