Atterberg Limits
Konsistensi tanah kohesif selalu berubah-
ubah sesuai dengan perubahan kadar
airnya.
Bila kadar air bertambah hingga mencapai
keadaan maksimum, maka interaksi antara
butir-butir yang bersentuhan makin kecil
bahkan hilang sama sekali sehingga
konsistensi tanah akan bersifat seperti
Plastis Cair cairan. Sebaliknya bila kadarnya menurun,
maka gya-gaya kohesifnya timbul kembali
Semi
Padat Padat hingga berangsur-angsur menjadi keras.
Kadar air
Oleh karena perubahan kadar air dari
maksimum ke minimum atau sebaliknya
tanah akan mengalami fase yang diikuti oleh
perubahan volume.
Grafik Perubahan Volume Tanah – Kadar Air
Pada Tahun 1911 A. Atterberg seorang ahli
pertanian Swedia membagi konsistensi
tanah kedalam 4 fase keadaan yaitu cair,
plastis, semi padat dan padat. Batas-batas
antara 4 fase tersebut disebut Batas-Batas
Konsistensi Atterberg (Atterberg Limits).
DIAGRAM KONSISTENSI TANAH
BATAS-BATAS ATTERBERG:
w [%]
ω=0
Batas Susut Batas Plastis Batas Cair
(SL) (PL) (LL)
Batas susut (SL) : kadar air, dimana terjadi transisi darikeadaan padat keadaan semi padat
Shrinkage Limit atau kadar air terkecil pada Sr=100% dimana bila tanah dikeringkan tidak
mengalami penyusutan (perubahan volume).
Batas plastis (PL): kadar air, dimana terjadi transisi dari keadaan semi padat ke keadaan
Plastic Limit plastis atau kadar air terkecil namun tanah masih dalam keadaan plastis.
Batas Cair (LL): kadar air, dimana terjadi transisi dari keadaan plastis ke keadaan cair kadar
Liquid Limit air terkecil namun tanah masih dalam keadaan cair.
Indeks Plastisitas (PI) = LL – PL
Activity: PI
A=
(% berat fraksi berukuran.lempung)
Menentukan Batas Cair
•Definisi : kadar air pasta tanah saat dicapai ketukan mangkuk casagrande 25x dan celah
standar yang membagi 2 pasta menutup sepanjang 0.5 inchi (12.7 mm).
•Kecepatan ketukan = 2 ketukan per detik
•Tinggi ketuk = 10 mm
•Pasta tanah : Lolos # No.40
Peralatan : Kadar Air :
Ww
ω=
Ws
Cassagrande Tools
Teknis Test Batas Cair
• Dari pengalaman sulit untuk mendapatkan kondisi sesuai definisi, oleh
karena itu diatur :
Jumlah ketukan Kadar Air
mewakili
10 – 20 ω1
20 – 30 ω2
LL
30 – 40 ω3
40 - 50 ω4
Dorong
Dioven sampai
kering
Tanah kering
W2 = berat tanah kering
SL = ω i − Δω
Pasta tanah bebas udara Vf = volume tanah kering Air Raksa (Hg)
ω1 > 0
W1 = berat pasta
Vi = volume tanah basah cair Air Raksa yang tumpah
ditimbang beratnya WHg
Vi = 0.25 x π x d2 x t
W Hg (Vi − V f )γ w W1 − W 2
Vf = Δω = x100% ωi = x100%
γ Hg W2 W2
SL PL LL
BAGAN PLASTISITAS
50
Batas Cair