Anda di halaman 1dari 41

SOIL WATER:

Soil Water Content, Water Potential Dynamics,


and Plant-available Soil Moisture

SIKSTUS GUSLI
DEPARTEMEN ILMU TANAH
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Soil water content
One of the very vital soil functions is providing
water for the earth to support human, plant and
animal lives. No soil, now water, no live!
What is soil water content?
Soil water content, often interchangeably called soil
moisture content, is the amount of water the soil
contains, expressed as g cm-3 (gram of water per cm3
of soil) or kg m-3 (kilogram of water per m3 of soil) or
m3 m-3 (cubic meter of water per cubic meter of soil)
Kadar dan kelimpahan air tanah
 Kadar air menggambarkan banyaknya (kelimpahan) air di
dalam tanah, karena itu dinyatakan dalam berapa berat (g
atau kg) air dalam berapa berat tanah; atau berapa
volume (mL atau L atau m3) air dalam berapa volume
tanah
 Contoh nilai kandungan air tanah:
 Gravimetrik:
0,25 g g-1 = 0,25 kg kg-1 → dalam 1 kg tanah ada 0,25 kg air
 Volumetrik:
0,30 m3 m-3 → dalam 1 m3 tanah ada 0,30 m3 air
 Ingat, rumus untuk mengonversi kadar air dari gravimetrik ke
volumetrik, dan sebaliknya, menggunakan nilai bulk density
Water in the soil is stored in soil pores

 Since soil water is stored in soil pores, and pores are


portion of soil volume, water content is always < 1
(less than 100%), even at saturation, i.e. when all the
pores of the soil are filled with water.
 The capacity of soil to store water is directly affected
by soil properties that influence porosity, especially
soil texture and soil structure
Kandungan air tanah saja tidak cukup
untuk menjelaskan status keairan tanah

 Kadar air tanah saja tidak memberikan satus keairan tanah


secara lengkap
 Kita masih memerlukan informasi terkait:
 Seberapa kuat air tersebut dipegang oleh matriks tanah
 Apakah air tersebut dapat diambil dan tersedia bagi tanaman?
 Sering, tanah yang berbeda memiliki ketersediaan air yang
berbeda bagi tanaman, walaupun kadar air tanah ini sama
 Lebih-lebih, kadar air semata-mata tidak memberikan informasi
pergerakan air di dalam tanah
 Informasi apa lagi yang diperlukan?
Kandungan air tanah dan semua yang
berhubungan dengan air tanah, misalnya
potensial air, bersifat dinamis, terus berubah
 Air di dalam tanah mengalami evaporasi saat
matahari bersinar dan angin bertiup (pergerakan
vertikal ke atas), dan penambahan melalui infiltrasi
dan irigasi (pergerakan vertikal ke bawah)
 Air di dalam tanah terus bergerak (vertikal atau
horizontal) merespon perbedaan potensial dan
serapan air oleh tumbuhan atau pengambilan air
tanah oleh manusia
 Kandungan air tanah dipengaruhi langsung oleh
sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pori
Soil water potential
Jenuh air, kapasitas lapang & titik
layu

Jenuh air Kapasitas Titik layu


lapang

 Jenuh air → Semua pori terisi air, ym = 0


 Kapasitas lapang → Semua air dari pori makro (>30 mm) telah
terdrainase setelah sebelumnya mengalami penjenuhan air.
Biasanya proses berlangsung sekitar 24 jam dari keadaan
jenuh air. ym = -0,5 m = -5kPa
 Titik layu (titik layu permanen) → Tanaman tidak dapat lagi
mengambil air dari matriks tanah, ym = -1500 kPa
Soil Water
Air adhesi (Adhesion water) – air ditarik oleh permukaan padatan

 Diikat kuat oleh gaya elektrik


(electrical forces) – energi
rendah
 Bergerak hanya sedikit, karena
diikat kuat oleh partikel-partikel
tanah
 Dalam bentuk film air
 Tidak tersedia bagi tanaman
 Dapat dikeluarkan dari tanah
melalui pengeringan dengan oven
Soil Water
Air kohesi (cohesion water) – air diikat oleh molekul air yang lain

 Diikat melalui hydrogen bonding


 Fase cair (liquid) dalam film air
 Merupakan sumber air utama bagi tanaman
 Memiliki energi yang lebih besar dari pada air adhesi
Soil Water = Soil Moisture

Air memiliki energi – cenderung berubah


dari status energi tinggi (high energy state)
ke status energi rendah (air mengalir ke
bagian lebih rendah)

Soil water potential - water is held in soil by


“tension” or attraction of water molecules to
solid surfaces and to other water molecules
Water Potential
(Potensial air)

 Tension = negative (-) pressure


 Soil water potential = amount of work that must be done per unit
quantity of water in order to transport a quantity of water from a pool of
pure water to the soil water.
Soil water potential
 Total soil water potential = Matric potential +
gravitational potential + Osmotic (salts) + pressure
potential (when flooded)
 As the soil dries the matric potential decreases or a larger
negative number
------------------------------------ Soil water potential -----------------------------------
----
00 -5 -8 -10 -1,500 kPa
saturated wet --- dry------- very dry
Water tension (+) or Potential (-)

Ilustrasi:
Air pada tanah di tepi sungai
(danau atau reservoir air lain) 0 kPa
-5 kPa
akan merambat naik secara
kapiler dari potensial tinggi (0 kPa) -100 kPa
di bagian yang langsung -1,500 kPa
bersentuhan dengan air sungai ke
potensial yang lebih negatif,
seperti diilustrasikan pada gambar
di samping.
Soil water stage classification

kPa  0 → -5 kPa = Gravitational water (not available


0 Saturated for plants).
-5 FC
AWC  -5 kPa = Field capacity (upper limit)
-1,500  -1,500 kPa = Permanent wilting point (lower
PWP
limit)
 Between -5 & -1,500 kPa is soil available water
-10,000 Air dry capacity (AWC)
 -1,500 → -10,000 kPa = Air dry
 -1,000,000 kPa = Oven dry

Oven dry
-1,000,000
Energi air
Perhatikan fenomena berikut:
 5 kg tanah bertekstur liat dan 5 kg tanah bertekstur lempung berpasir masing-masing
diisi ke dalam pot berukuran dan berat yang sama. Dasar pot diberi lubang drainase.
Lalu, ke dalam tanah di dalam pot ditambahkan sejumlah air hingga jenuh (air mulai
menetes melalui lubang di dasar masing-masing pot). Maka:
 Berat tanah + pot + air di kedua pot tidak sama
 Setelah dibiarkan sehari kemudian, berat pot tetap tidak sama dan semakin berbeda
 Bila ditumbuhkan tanaman pada pot dan diberikan jenis dan jumlah pupuk yang sama,
keragaan tanaman pada kedua pot juga berbeda
 Bila tanah dari kedua pot disentuhkan satu sama lain, maka akan terjadi pengaliran air dari
tanah bertekstur liat ke tanah bertekstur lempung berpasir
 Mengapa demikian?
 SEMUA FENOMENA ITU TERKAIT DENGAN ENERGI AIR
 Data kadar air saja tidak berarti tanpa data energi air → Seberapa kuat energi yang
mengikat air di dalam tanah adalah sangat penting. Ini disebut RETENSI AIR TANAH
Energi air tanah
yw = ym + yp + yo
 ym = potensial matriks →dipengaruhi oleh kapilaritas (tekstur dan
struktur tanah)
 yp = potensial tekanan air
 yo = potensial osmotik atau potensial larutan → dipengaruhi oleh
kegaraman tanah
 yg = potensial gravitasi → dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi
 ytot = potensial total = yw + yg
 yh = potensial hidrolik = ym + yp + yg
Kapilaritas pada tanah
(berhubungan dengan ym)
Pores
(white)

Water
(grey)
3. Calculating yg, ym, yp, yo & yh
SOURCES:
HANKS, R.J. (1992). APPLIED SOIL PHYSICS. SPRINGER-
VERLAG, NY.
HILLEL, D. (1980 & NEWER). INTRODUCTION TO SOIL PHYSICS.
ACADEMIC PRESS.
MARSHALL, T.J. AND J.W. HOLMES (1988). SOIL PHYSICS.
CAMBRIDGE UNIV. PRESS, NY.
OTHER SOIL PHYSICS BOOKS
Satuan potensial air (Units of water potentials)

 Jika jumlah air dinyatakan dalam massa, satuannya adalah:


J kg-1
1 J kg-1 = 1 kPa
 Jika jumlah air berdasarkan volume, satuannya adalah:
paskal (Pa)
1 J m-3 = 1 Nm m-3 = 1 N m-2 = Pa
 Jika jumlah air dinyatakan dalam berat (hydraulic head), satuannya
adalah:
meter (m) atau mm
1 m = 10 kPa
 Jadi, satuan dari potensial air bisa selalu dituliskan sebagai kPa atau Pa
atau m air. Misalnya, potensial air pada saat kapasitas lapang, yw = -5
kPa atau -0,50 m.
Gravitational potential (yg)

 Potensial gravitasi (yg = yz) adalah jarak vertikal dari suatu titik yang
dipertanyakan ke titik referensi yang dipilih secara arbiter
 yg merepsentasikan jumlah kerja terhadap gaya gravitasi,
sehingga:
 Bernilai positif bila berada di atas referens, dan
 Bernilai negatif bila berada di bawah referens
 yg tidak tergantung sifat tanah
 yg hanya bisa dihitung jika diketahui referens
 Contoh soal: ……… (Hanks, 1992)
Contoh soal (1)

Soal: Jawaban:
 Diketahui dua titik (A & B) di  ygA = +50 mm
dalam tanah dengan posisi
 ygB = -150 mm
relative terhadap permukaan
tanah & permukaan air (lihat  Dyg = +50 - -150 mm =
gambar). 200 mm
Bila referens (patokan) yg

dipilih adalah muka air, hitung .50A Muka tanah
Muka air (Referens)
ygA dan ygB serta perbedaan mm
ygA dan ygB 150 mm

.B
Contoh soal (2)

Soal: Jawaban:
 Diketahui dua titik (A & B) di  ygA = … mm
dalam tanah dengan posisi
 ygB = … mm
relative terhadap permukaan
tanah & permukaan air (lihat  Dyg = … mm
gambar).
Muka tanah (Ref.)
 Bila referens yg dipilih adalah 50 .50A
muka tanah, hitung ygA dan mm Muka air
ygB serta perbedaan ygA dan mm
ygB 150 mm

.B
Matrix potential (ym)
 Potensial matriks (ym) berhubungan dengan gaya adsorpsi
permukaan dari matriks tanah
 ym disebut juga potensial kapiler
 ym adalah jarak vertikal antara suatu titik pada tanah
dengan muka air tanah dari suatu manometer air yang
terhubungkan dengan titik yang dipertanyakan
 ym bekerja saat tanah tidak dalam keadaan jenuh air,
sehingga nilainya selalu negatif. Bila tanah dalam keadaan
jenuh atau tergenang, nilainya = 0
 Ketika tanah tergenang, ym = 0, tetapi yp = positif
 Contoh soal: ……… (Hanks, 1992)
Contoh soal (1)

Soal: Jawaban:
 Tensiometer berupa manometer  ymA = - 200 mm
air yg terhubung dgn ceramic cup
yang dipasang di dalam tanah
(lihat gambar). Ceramic
cup
 Bila bacaan jarak vertikal seperti Muka
pada gambar, hitunglah besarnya tanah
ym pada titik dimana ceramic cup
dipasang. 200
mm

Manometer
air
Contoh soal (2)

Soal: Jawaban:
 Diketahui, air di dalam  ymA = - 150 mm air
tanah bertekstur liat
dalam keadaan
setimbang, misalnya di
laboratorium bersuhu
konstan dengan kondisi
.A
seperti pada gambar. 150 mm

 Hitung besarnyaym pada Air


titik A
Pressure potential (yp)

 Potensial tekanan (yp) bekerja saat tanah tergenang air,


dan nilainya selalu positif
 yp adalah jarak vertikal antara suatu titik pada tanah
dengan muka air tanah bebas (bila titik berada di
bawah muka air tanah bebas tersebut) atau di bawah
muka genangan air (misalnya pada tanah sawah,
tambak atau waduk)
 Bila pada titik yang dipertanyakan di dalam tanah tidak
tergenang, maka nilai yp pada titik tersebut = 0
 Contoh soal: ……… (Hanks, 1992)
Contoh soal:

 Bila tanah dalam keadaan tergenang setinggi


100 mm, hitunglah yp pada permukaan dan
berapakah nilai ym?
 Jawab:
yp = + 100 mm
ym = 0
Hydraulic potential (yh)

 Potensial hidrolik (yh) dihitung dengan rumus:


yh = ym + yg + yp
 yh menentukan ada/tidaknya aliran/pergerakan air,
dan ke arah mana air di dalam tanah mengalir
 Air di dalam tanah mengalir dari yh tinggi ke yh
rendah. Misalnya yhA = -50 kPa, yhB = -200 kPa, maka
air mengalir dari A ke B.
 Bila potensial air di dalam tanah dalam keadaan
setimbang, yh nilai = 0 → air tidak mengalir.
 Contoh soal: ……… (Hanks, 1992 and other books)
Potensial air dalam kondisi
setimbang
 Air di dalam tanah secara alami tidak dalam keadaan
setimbang, kerena adanya energy gradient (beda
energy yang selalu terjadi) yang mendorong perubahan
kadar air secara dinamis.
 Namun, di laboratorium terkendali penuh (suhu,
kelembaban dan penyinaran), tanah bisa dibuat
menjadi setimbang.
 Ketika potensial air dalam keadaan setimbang, nilai yh
di dalam tanah dimana-mana sama
Contoh soal:

Suatu tanah, airnya dalam keadaan setimbang. Muka air


tanah berada pada kedalaman -600 mm. Bila muka air
dipilih sebagai referens, hitung dan tabulasikan nilai-nilai:
a. ym, yp, yg, dan yh pada kedalaman dari 0 hingga 1000
mm;
b. Gambarkan garis-garis yang menghubungkan nilai-nilai
ym, yp, yg, dan yh tersebut pada kedalaman dari 0
hingga 1000 mm; dan
c. Buktikanlah apakah betul airnya dalam keadaan
setimbang?
Jawab:
Tabel nilai potensial (mm
air):
Grafik perubahan potensial
Kdlmn
(mm)
ym yp yg yh hingga kedalaman -1000 mm
0 -600 0 600 0
0
-100 -500 0 500 0 -100
-200 -400 0 400 0 -200 yh

Kedalaman tanah (mm)


-300 -300 0 300 0 -300 ym yg
-400 -200 0 200 0 -400
-500
-500 -100 0 100 0
-600
-600 0 0 0 0 -700 yp
-700 0 100 -100 0 -800
-800 0 200 -200 0 -900

-900 0 300 -300 0 -600 -500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 500 600
Potensial (mm air)
-1000 0 400 -400 0
Kurva retensi air tanah:
Dasar untuk menentukan ketersediaan air
bagi tanaman
Potensial matriks, ym (-log kPa) 1500 Wilting
point (WP)
Available Water Capacity,
AWC = qFC – qWP
Berdasarkan kurva ini, maka:
AWC sandy soil = 0,21 – 0,06 = 0,15
AWC clayey soil = 0,56 – 0,12 = 0,44

Sandy Loamy Clayey


soil soil soil
Field
5 capacity
(FC)
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Water content, qm (m3/m3)
Berdasarkan kurva retensi air, kita
pahami bahwa:
 Perubahan kadar air mengakibatkan perubahan potensial
matriks, dan dengan demikian potensial air
 Tekstur dan struktur tanah memengaruhi retensi air
 Tekstur menentukan ketersediaan air tanah bagi tanaman
 Tekstur merupakan sifat permanen dari tanah, tidak
dipengaruhi oleh pengelolaan tanah
 Pengelolaan tanah (misalnya pengolahan tanah, manajemen
pertanaman dan bahan organik) memengaruhi struktur
tanah, sehingga juga memengaruhi retensi air tanah, dan
ketersediaan air bagi tanaman
Perbedaan tekstur menyebabkan perbedaan
retensi & ketersediaan air bagi tanaman
0,32 0,32

0,24 0,24
qv (m3 m-3)

0,16 0,16

0,08 0,08

0 0
Soal (bahan diskusi)
 Apa itu soil water content?
 Apa arti kadar air tanah 0,25 m3 m-3 dan 0,20 g g-1?
 Mengapa soil water itu bersifat dinamis?
 Apa itu retensi air tanah?
 Apakah kita bisa mengelola ketersediaan air tanah?
Apa yang harus diperbaiki?
Discussion & Q-A

Anda mungkin juga menyukai