Anda di halaman 1dari 56

POTENSIAL AIR TANAH

Air tanah adalah air yg berada di bawah permukaan tanah pada


wilayah jenuh atau semua pori-pori dan ruang antar partikel
tanah jenuh berisi air, yg terdapat pada bagian atas disebut
water table dan bagian bawah disebut ground water (Winter et
al., 2005; Asdak, 1995).
Ground water adalah aquifer yang menggambarkan water-bearing
formations yg dapat menghasilkan air yg cukup banyak utk
keperluan manusia (Winter, et al., 2005).
Konsep lain mengatakan air tanah terdiri atas dua zone, yaitu
zone tidak jenuh (unsaturated zone) dan zone jenuh (saturated
zone) (Gbr. 1). Pada zone tidak jenuh terdapat air tanah (soil
water) dimana tanaman dapat memanfaatkannya, tetapi bisa
hilang karena evaporasi. Di atas zone jenuh terdapat water
table, dan air yg berada pada zone tidak jenuh tidak dapat
diambil (dipompa) karena ditahan oleh gaya kapiler (Winter et
al., 2005).
Gambar Posisi Air tanah
Dalam suatu daur hidrologi, air tanah merupakan salah satu
komponen yang dapat terbarukan (renewable) walaupun
memerlukan waktu yang lama.
Pengisian kembali (recharge) air tanah berasal dari air yang
ada di permukaan tanah seperti air hujan, air sungai, air
danau dan sebagainya, selanjutnya meresap ke dalam
tanah secara vertikal dan masuk ke water table dan
akhirnya masuk ke ground water.
Berdasarkan ground-water system, pergerakan vertikal
tergantung kepada sebaran energi potensial yang berada
di bawah water table, dan penyebaran energi yang dapat
digunakan untuk menentukan komponen-komponen aliran
yang dekat dengan permukaan air.
Air dalam ground water akan bergerak atau mengalir secara
vertikal dan lateral (Winter et al., 2005).
Potensi air tanah di dalam suatu cekungan (aquifer) sangat
tergantung kepada porositas dan kemampuan tanah untuk
meloloskan (permeability) dan meneruskan (transmissivity) air.
Di Indonesia, telah terindentifikasi 263 cekungan air tanah dengan
total kandungan 522,2 milyar m³ air/ tahun, 72 cekungan air
tanah terletak di Pulau Jawa dan Madura dengan kandungan
43,314 milyar m³ air/tahun.
Adanya pengambilan air tanah yang banyak dan melampaui
jumlah rata-rata tambahan akibat persaingan berbagai
kepentingan dapat menyebabkan penurunan permukaan air
tanah secara kontinu dan pengurangan potensi air tanah di
dalam akuifer.
Hal ini akan memicu terjadinya dampak negatif, seperti instrusi air
laut, penurunan kualitas air tanah, dan penurunan permukaan
tanah (Rejekiningrum, 2005; Winter et al., 2005).
Berdasarkan kondisi yang demikian, maka diperlukan upaya
untuk mengetahui ketersediaan air tanah yang akan
digunakan untuk berbagai kepentingan, baik untuk
pertanian maupun industri.
Untuk itu, perlu diketahui potensi sumber daya air yang ada
di suatu wilayah, baik air permukaan maupun air tanah
berupa sebaran, volume maupun kedalamannya.

Untuk mengetahui potensi sumber daya air suatu wilayah


dapat dilakukan dengan identifikasi dan karakterisasi
potensi air tanahnya dengan berbagai cara dan alat yang
tersedia, seperti (1) tensiometer;
(2) piezometer; dan
(3) terrameter.
TENSIOMETER
Tensiometer adalah suatu alat praktis untuk mengukur kandungan air
tanah, tinggi hidrolik, dan gradien hidrolik.

Alat ini terdiri atas cawan sarang, secara umum terbuat dari keramik yang
dihubungkan melalui tabung ke manometer, dengan seluruh bagian
diisi air. Saat cawan diletakkan di dalam tanah pada waktu pengukuran
hisapan dilaksanakan, air total di dalam cawan melakukan kontak
hidrolik, dan cenderung untuk seimbang dengan air tanah melalui pori-
pori pada dinding keramik.

Pada saat tensiometer diletakkan di permukaan tanah, air yang terdapat


dalam tensiometer umumnya berada pada tekanan atmosfer,
sedangkan air tanah secara umum mempunyai tekanan lebih kecil dari
tekanan atmosfer, sehingga terjadi hisapan dari alat tensiometer karena
perbedaan tekanan, dan air dari alat tersebut keluar, serta tekanan
dalam alat turun yang ditunjukkan oleh manometer.
PIEZOMETER
Piezometer adalah suatu alat yang berguna untuk mengukur
parameter penting di dalam sistem aliran hidrolik tanah.
Salah satu parameter tersebut adalah tinggi hidrolik
(hydraulic head), digunakan sebagai konsep mekanika
fluida yang mengandung pengertian status energi air di
dalam sistem pergerakan aliran air. Hal ini sangat berguna
untuk menggambarkan aliran, tidak saja dalam saluran-
saluran atau dalam bentuk struktur hidrolik lainnya, tetapi
juga di dalam tanah atau media berpori lainnya.
Tinggi hidrolik dalam sistem aliran air dianalogikan sama
dengan potensial atau voltase dalam masalah-masalah
aliran listrik, dan suhu bilamana aliran panas termasuk
didalamnya. Pengukuran tinggi hidrolik secara spesifik
berguna untuk menentukan arah aliran air dari dalam
tanah (ground water).
TERRAMETER
Pada dasarnya, penetapan atau pengukuran air tanah dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) pengukuran secara
langsung dari permukaan tanah menggunakan terrameter
SAS 1000 dan (2) penetapan secara tidak langsung, yaitu
membuat lubang terlebih dahulu sampai mencapai air
tanah menggunakan electric contact gauge.
Pengukuran air tanah dengan terrameter menghasilkan
potensi air tanah secara keseluruhan berdasarkan
interpretasi dari kondisi batuan, khususnya akuifer di
dalam tanah, baik volume maupun posisi atau
kedalamnya.
Pengukuran air tanah dengan electric contact gauge dapat
menentukan volume atau debit air yang tersedia secara
langsung, demikian juga pengisian kembali (recharge).
Terrameter SAS 1000 adalah alat yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kegunaan yang berhubungan dengan estimasi atau pendugaan potensi
suatu sumber daya air, antara lain kandungan air tanah permukaan
(surface water) dan air tanah dalam (ground water).

SAS adalah singkatan dari signal averaging system, yang berarti alat ini
menggunakan metode dengan pembacaan terus-menerus secara
otomatis, dan hasilnya dirata-ratakan (Manual Terrameter SAS
4000/SAS 1000, 1999). Estimasi atau pendugaan potensi air tanah
dengan terrameter SAS 1000 lebih dikenal dengan survei geolistrik.

Survei geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat


memprediksi kondisi geologi di bawah permukaan tanah.
Air tanah berhubungan dengan aspek-aspek beragam dari
kandungan air tanah. Beberapa penyelidikan menyakinkan
bahwa adanya keharusan untuk mendefinisikan sifat-sifat
yang berhubungan dg air tanah berdasarkan keadaan2
berikut :

(1) Tanah yg diperlakuan sama memiliki kandungan air yang


berbeda.
(2) Tanah selalu tumbuh pada tanah yg berbeda meskipun
memiliki kandungan air yg sama.
(3) Jika tanah dengan kandungan air yg sama tetapi dengan
tekstur yg berbeda ditempatkan dalam kondisi
berhubungan satu dg lainnya, air biasanya mengalir dari
satu tanah ke tanah lainnya. Secara umum air akan
mengalir dari tanah bertekstur kasar ke tanah bertekstur
halus
Ada 2 metoda dalam mencirikan atau mengukur air dalam tanah.
Pertama, mengukur jumlah air dalam tanah. Pendekatan ini berdasarkan
kondisi kandungan air tanah.
Kedua, mengukur jumlah air dalam tanah dengan mengukur keadaan
energi air. Pendekatan ini berdasarkan kondisi potensial air tanah.

Air seperti semua bahan dapat melibatkan 2 energi, yakni energi kinetik
dan energi potensial.
Potensial air mencirikan energi potensial air dalam tanah.
Energi potensial didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Energi potensial absolut suatu objek tidak dapat diukur. Namun
perbedaan atau perubahan energi potensial dapat diukur.
Perbedaan dan perubahan dalam energi potensial dapat diukur dalam
istilah kerja. Perbedaan energi potensial antara 2 objek secara numeric
sama dengan kerja yg dibutuhkan utk memindahkan objek-objek ke
kondisi atau lokasi yg sama.
Kerja, dan perubahan energi potensial dapat positif atau negatif.
Potensial Air Tanah
Potensial air didefinisikan sebagai jumlah kerja sejumlah air pada
kesetimbangan sistem air-tanah (air-tanaman) yang mampu
bekerja jika bergerak menuju simpanan air dalam keadaan
tetap dan suhu yang sama.
Potensial air tanah dapat didefinisikan dalam 2 (dua) pengertian
berikut :
1. Kerja yg dilakukan per satuan jumlah air, melalui air tanah yg
berpindah secara isothermal, dan dapat balik dari tanah ke
keadaan tertentu.
2. Perbedaan energi potensial per satuan jumlah air dan air pada
keadaan tertentu.
Suatu keadaan tetap harus dikhususkan. Keaadaan yg tetap air
tanah yakni air bebas (bebas gaya adsorptif), murni (bukan
melarutkan), air pada suhu tertentu dan kemiringan tertentu
ditunjukkan oleh tekanan atmosfer.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
energi potensial air tanah
1. Adsorpsi air oleh partikel tanah
2. Pelarut yg melarutkan dalam air tanah
3. Elevasi air tanah pada lahan gravitasi bumi
4. Tekanan yang dibuat (positif dan negatif)
Perlu dicatat bhw perpindahan air utk keadaan tetap
harus terjadi melalui membran semipermeabel.
Potensial air tanah lebih mudah dipahami jika kita
memecahnya menjadi komponen potensial. Untuk
potensial air (ᴪw), dapat ditulis sebagai :
ᴪw = ᴪp + ᴪs + ᴪm
ᴪp = potensial tekanan,
ᴪs = potensial larutan,
ᴪm = potensial matrik.
Juga dapat didefinisikan potensial gravitasi (ᴪg), jika
digabung dengan potensial air (ᴪw), menghasilkan
potensial total air (ᴪt) sbb :
ᴪt = ᴪg + ᴪw
Potensial air adl perbedaan energi bebas
molekul air pada suatu laruratan dengan energi
bebas molekul air pada air murni pada suhu dan
tekanan yang sama. Potensial air murni nilainya
0 (nol).
Potensial air adl suatu ukuran untuk
mengetahui status energi air. Potensial air (Ψw)
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dikatakan sebagai jumlah semua faktor-faktor
tsb, yaitu :

Ψw = Ψp + Ψs + Ψm + Ψg
Ψp = potensial tekanan disebabkan oleh
tekanan hidrostatik dalam sel.

Potensial tekanan sel ekivalen dg


tekanan turgor (tekanan di dalam sel ke
arah dinding sel).

Pada sel turgid Ψp bernilai positif (+).


Sel-sel xylem memiliki potensial
tekanan (-) atau tension (tegangan)
akibat tarikan proses transpirasi.
Ψs = potensial solut/osmotik ditentukan oleh
solut atau zat terlarut.
Adanya zat terlarut menurun energi bebas
air sehingga selalu bernilai negatif (-).
Potensial solut suatu larutan dapat
dihitung menggunakan rumus van’t Hoff :
Ψs = - m i RT
dimana, m = molalitas (moles/1000 g),
i = konstata ionisasa (1.0), R = konstata gas
(0,0083 liter x Mpa/mol), T = temperatur
(K).
Ψm = potensial matrik, yaitu gaya tarik air thd
permukaan yg bermuatan, bernilai
negatif (-) karena mengurangi
kemampuan air untuk bergerak.
Pada volume air yg sangat banyak
biasanya diabaikan karena nilainya sangat
kecil. Tetapi di tanah hal ini penting
terutama berkaitan dg antar permukaan
dg partikel tanah.

Ψg = potensial gravitasi disebabkan oleh gaya


gravitasi, biasanya diabaikan.
Air tanah (soil water), spt benda-benda lain di alam,
dapat mengandung energi dalam berbagai jumlah
dan bentuk.
Fisika klasik mengenal :
1. energi kinetik
2. energi potensial
Karena gerakan air di dalam tanah lambat, energi
kinetik diabaikan.
Ek = ½ mv².

ENERGI POTENSIAL (ENPOT) – SECARA KUALITATIF


POTENSIAL AIR
Huruf Yunani psi (ψ) = digunakan untuk menyatakan
potensial air dari suatu sistem, apakah sistem itu
berupa sampel tanah tempat tumbuh tumbuhan
atau berupa suatu larutan.

Potensial air mrpk alat diagnostik yang memungkinkan


ahli tumbuhan (tanah) dapat menentukan secara
tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan
tumbuhan (tanah).

Konsep potensial air = sbg suatu ukuran dari energi


bebas status air yang perkembangannya lebih
mudah dan sekarang akan diaplikasikan untuk sel-
sel tanaman.
 Semakin rendah potensial air dari suatu sel atau
jaringn tumbuhan akan semakin besar
kemampuannya untuk mengabsorbsi air.
 Di bawah isotermal dalam kondisi keseimbangan
dirumuskan :
Ψsel = Ψs + Ψp + Ψm

Ψw = Ψo + Ψp + Ψm
= (Ψs) + Ψp + Ψm

INI DIDALAM ENERGI POTENSIAL AIR-SEL TANAMAN/


JARINGAN TANAMAN

Dimana :
Ψsel = Ψw = potensial air-sel
= jumlah dari potensial larutan/osmotik
(Ψs), potensial tekanan (Ψp) dan potensial
matriks (Ψm).

Ψs = Ψo = Potensial larutan (solutes) = tekanan


osmotik.
= senyawa baik dlm bentuk ion atau bukan
ion di dalam suatu larutan.
= tekanan osmotik dinyatakan dlm bar dengan
tanda positip (+), sdgk potensial solute dlm
tanda negatip (-).
Potensial solute lebih ditentukan oleh jumlah
partikel solute (ion dan molekul) yg terdapat dlm
larutan daripada jenis atau muatannya.
Ψs = potensial solut/osmotik
= ditentukan oleh solut atau zat terlarut. Adanya zat
terlarut menurunkan energi bebas air, sehingga selalu
bernilai negatif (-). Potensial solut suatu larutan dapat
dihitung menggunakan rumus van Holf :
Ψp = potensial tekanan.
= akibat adanya tekanan yg timbul dlm
sel atau jaringan.
= tekanan ini dialami isi sel terutama
adanya tekanan dari dinding sel, maka
akan timbul tekanan hidrostatik dlm
vakuola. Tekanan hidrostatik ini disebut
tekanan turgor.

= Tekanan turgor besarnya sama dengan


tekanan dinding sel, tetapi dg arah
berlawanan.
= Potensial tekanan (turgor ) sel biasanya
dinyatakan dg tanda positip (+).
= Besarnya tekanan turgor sel daun
tanaman perdu berkisar +3 sampai +5 sore
hari yg panas, sekitar +15 bar atau lebih
malam hari.
Fluktuasi tekanan turgor harian ada
hubungannya dg fluktuasi harian kadar air
daun.

= potensial tekanan dpt mempunyai nilai


sama dg nol (0), yaitu pd sel yg berada
dlm keadaan insipien plasmolisis, atau
nilai negatip (-), yaitu pada air yg terdpt
dlm pembuluh xylem pd saat
terjadinya laju transpirasi yg besar.
Ψm = potensial matriks.
= berasal dari matriks, yg berarti
senyawa pembentuk sel dimana
vakuola terdapat.
= mrpk ikatan molekul-molekul air thd
senyawa pembentuk protoplasma dan
dinding sel.
= potensial matriks menyatakan
besarnya afinitas (daya tarik/gabung)
absorpsi air thd senyawa koloid dan
permukaan dlm sel (senyawa
protoplasma dan dinding sel).
ENERGI POTENSIAL AIR :
1. ENPOT AIR DLM SEL TANAMAN (JARINGAN
TANAMAN).
Ψsel = Ψs + Ψp + Ψm
Ψw = Ψo + Ψp + Ψm

2. ENPOT TOTAL AIR TANAH.


ᴪt = ᴪg + ᴪw
= ᴪg + ᴪs + ᴪp + ᴪm

Ψg = potensial gravitasi  kadang2 … diabaikan !!


Energi potensial, yg ditentukan oleh posisi atau
keadaan internal, sangat penting dalam
menentukan status dan gerakan air dalam tanah.

En. Pot air tanah bervariasi dlm selang yg lebar.

Perbedaan enpot antara air pd “suatu titik dg titik


lain” menimbulkan tendensi air utk mengalir di
dlm tanah.
Tendensi universal dan spontan dr benda di alam adl
“bergerak dr tempat yg enpot tinggi ke suatu
tempat yg enpot rendah”, dan setiap benda
cenderung utk berada dlm “keseimbangan” dg
benda lain di sekitarnya.
Air tanah mengikuti tendensi universal utk
mencapai keseimbangan. Air bergerak ke arah
enpot yg berkurang.
Laju (rate) penurunan enpot thd “jarak” adl gaya
penggerak yg menyebabkan timbulnya aliran.

Pengetahuan ttg status energi (energy state) relatif


air tanah pd setiap titik dlm tanah
memungkinkan utk digunakan menilai gaya yg
bekerja pd air tanah ke semua arah, dan
menentukan berapa jauh air dalam sistem tanah
tsb berada dlm keseimbangan, yg berarti enpot
itu konstan pd seluruh bagian sistem tsb.
Jelaslah bhw “bukan jumlah absolut enpot yg
dikandung air tsb yg menentukan, melainkan
perbedaan tingkat pd berbagai bagian tanah”

Konsep potensial air tanah adl suatu kriteria atau


tolok ukur energi ini.
Dapat dinyatakan bhw enpot air berada pd suatu
kedudukan thd enpot air pd tempat standar.

Keadaan standar yg umum adl keadaan tandon


air/reservoir (standar) air murni yg bebas, pd
tekanan udara atmosfir, temperatur sama,
elevasi (kemiringan) tertentu yg tetap.
Karena elevasi reservoir air hipotetik ditentukan
sembarang tempat, mk enpot ditentukan dg cara
membandingkan dg standar tsb “tidak absolut”.
Dg dmk besarnya enpot air pd berbagai lokasi atau pd
waktu di dlm tanah, adl enpot “relatif”.

Pertambahan energi dipandang sbg hasil kali gaya dan


pertambahan jarak, dmk juga rasio suatu energi thd
pertambahan jarak dipandang sbg suatu gaya yg
ditimbulkan.

Dg dmk gaya yg bekerja pd air tanah, dg arah dr zona


enpot tinggi ke zona enpot rendah, adl sama dg
gradient (landaian) enpot negatif, yaitu kecepatan
perubahan enpot thd jarak (Hillel, 1980)
KONSEP ENPOT AIR TANAH ADALAH SANGAT
FUNDAMENTAL PENTING
Konsep ini menggantikan cara penggolongan air
tanah yg umum dipakai, yaitu :
1. air gravitasi
2. air kapiler
3. air higroskopik dsb.
Faktanya adl bhw semua air tanah, tidak hanya
sebagian, dipengaruhi oleh gaya gravitasi, shg
semua air adalah air gravitasi.

Dg dmk, apakah air tanah berbeda dr tempat ke


tempat dan dr waktu ke waktu ? Jawabnya : Tidak
dlm bentuk, tetapi dlm enpot.
Nilai enpot air tanah adl kontinyu, dan tdk
menunjukkan perubahan yg tiba-tiba atau
terputus.
Pendekatan yg lebih sah (valid) adl dg mencirikan
suatu enpot (potensial energi state), bukan dg
usaha mengklasifikan air tanah.

Jk tanah dijenuhi dan air dikandungnya berada pd


tekanan hidrostatik yg lebih besar daripada
tekanan udara (misalnya di permukaan air, water
table), enpot air tsb lebih besar drpd enpot
reservoir-reference state, dan air akan bergerak
dr tanah ke dalam reservoir/tandon air tsb.
Jk tanah tdk jenuh, tetapi lembab, mk air di
bawah tekanan udara biasa, tidak akan
bergerak ke arah reservoir.
Sebaliknya tendensi tanah akan menarik air dr
reservoir jika disentuhkan, persis seperti
kertas-isap menyerap tinta.

Di bawah tekanan hidrostatik yg lebih besar


drpd tekanan udara atmosfir, enpot air tanah
adalah lebih besar drpd enpot air pd standar,
karena itu enpot dianggap positif.
Tanah tdk jenuh air, dpt dinyatakan bhw air
dipengaruhi oleh gaya-gaya kapiler dan adsorpsi
(pengikatan), shg enpot negatif, dan tekanan
hidrostatik nya kurang dr tekanan hidrostatik pd
standar (bidang acuan).

Dalam keadaan normal di lapangan, tanah


umumnya tdk jenuh air dan enpot air tanah
negatif.
Besarnya enpot pd setitik tergantung pada :
a. tekanan hidrostatik
b. faktor-faktor fisik lain seperti elevasi
(relatif thd elevasi reference state), konsentrasi
bahan larut, temperatur.
ENPOT AIR TANAH TOTAL

Berdsk teori termodinamika, ENPOT = perbedaan


antara energi bebas jenis parsiil air tanah dan air
standar.

Enpot air tanah total = sebagai “jumlah kerja yg


harus dilakukan thd satu satuan massa air murni
utk memindahkan secara bolak-balik dan
isotermik thd sejumlah air dr suatu cadangan air
murni pd elevasi tertentu pd tekanan udara
atmosfir ke suatu titik tertentu” (International
Soil Science Society).
Definisi di atas, hanya definisi resmi, karena dlm
kenyataannya, enpot tidak diukur dg
pemindahan air spt pd definisi tsb, tetapi diukur
sifat-sifat lain yg berhubungan enpot dg cara
seperti pengukuran tekanan hidrostatik, tekanan
uap, elevasi, dsb.

Definisi, menegaskan pemindahan “sejumlah air”


ini utk memastikan bhw prosedur penetapan
tidak mengubah reference state (cadangan air
murni, air bebas) atau enpot yg diukur.
Definisi, memberikan konsep kerja, bukan alat kerja
sebenarnya.
Definisi, dpt disanggah bhw dlm kenyataannya,
tidak ada perubahan kelembaban tanah yg
terjadi, jika dilakukan bolak-balik, atau bhw
enpot total tdk perlu dibatasi pd kondisi
isotermik.

Kesulitan paling besar yg dihadapi adalah


membagi enpot total ke dalam berbagai
komponen atau mekanisme, karena komponen-
komponen tsb mungkin tidak bebas , satu dg
lainnya.

Air tanah dipengaruhi oleh sejumlah medan gaya,


yg menyebabkan enpot air tanah berbeda dari
enpot air murni bebas.
Medan gaya tsb diakibatkan oleh : (1) matriks padat
(bagian padat tanah) thd air, (2) adanya benda-2
larut, (3). kegiatan tekanan gas dari luar, (4). gravitasi

Enpot total air tanah mrpk faktor terpisah,

Ψt = Ψg + Ψp + Ψo + Ψm

dimana :
Ψt = enpot total
Ψg = enpot gravitasi
Ψp = enpot desakan (potensial tekanan)
Ψo = enpot osmotik (potensial larutan/solute)
Ψm = enpot matriks
Keunggulan utama konsep enpot total = konsep
ini memberikan ukuran yg seragam, shg
bentuk air dpt dievaluasi di setiap waktu dan
di mana pun sistem tanah-tanaman-
atmosfer.

Tidak semua enpot di atas bekerja dg cara yg


sama, dan landaian (gradient) masing-2
mungkin tidak selalu sama efektifnya dlm
menyebabkan aliran (misalnya gradien enpot
osmotik memerlukan membran
semipermeable utk menimbulkan aliran).
SATUAN ENPOT AIR TANAH

Enpot dinyatakan dlm suatu satuan jumlah air, shg


satuan-satuan enpot ditentukan oleh cara
menjelaskan satuan jumlah airnya.
Dlm sistem Standar International (SI), sbb :
1. Jk banyaknya air = dlm massa, mk satuan-
satuan enpot = erg/g.
2. Jk banyaknya air = dlm volume, mk satuan-
satuan enpot = dyne/cm2 (satuannya smdg
satuan utk desakan : bar, atmosfer dsb).
3. Jk banyaknya air = dlm berat, mk satuan-satuan
enpot = cm air.
ENPOT GRAVITASI (Ψg)
Setiap benda di atas permukaan bumi ditarik ke arah pusat
bumi oleh gaya gravitasi, yg sama besarnya dg berat
benda.

Berat benda = massa benda x percepatan


gravitasi.

Utk mengangkat suatu benda melawan tarikan, kerja harus


dikeluarkan, dan kerja ini disimpan oleh benda
yg diangkat dlm bentuk enpot gravitasi.
Besarnya enpot ini tergantung pd tempat benda itu
dlm medan gaya gravitasi.
Berat adalah salah satu dimensi yg paling
memadai utk menjelaskan satuan jumlah air.
Enpot gravitasi ( Ψg) = selisih tinggi tempat
antara titik yang dicari dg titik acuan.

Jk titik yg dicari, berada di atas titik acuan,


enpot Ψg = (+).
Jk titik yg dicari, berada di bawah titik/bidang
acuan, enpot Ψg = (-).
Jadi enpot ψg tidak tergantung sifat-sifat tanah,
tetapi tergantung hanya jarak cacak (vertikal)
antara bidang acuan dan titik yg dicari.
Tinggi bidang acuan biasanya dpt dipilih
sembarangan.

Hal ini mengakibatkan harga mutlak (absolut)


enpot gravitasi, hampir tidak berarti apa-apa.

Namun, biasanya yg diperlukan adalah selisih


enpot antara dua titik, yg dlm hal ini tdk akan
menimbulkan perbedaan di mana pun bidang
ini dipilih.
ENPOT DESAKAN/tekanan (Ψp)

Pd keadaan sesungguhnya di lapangan, enpot Ψp


tdpt pd sebagian besar tanah yg jenuh.
Jk jumlah air = berat, mk Ψp = jarak cacak (vertikal)
dr titik dicari di dlm tanah hingga permukaan air
pd sebuah piezometer yg dihubungkan dg titik
tsb.

Di lapangan Ψp = 0, bila di atas dan pd permukaan


air di dlm piezometer.
Bila di bawah permukaan ini, Ψp = positif.
Harganya meningkat sesuai dg meningkatnya
kedalaman (jeluk) di bawah permukaan air
tsb walaupun kandungan air tanah tdk
berubah.

Komponen enpot desakan Ψp, mrpk satu-


satunya komponen yg umumnya hanya tdpt
pd keadaan di lapangan, dinamakan enpot
benam (submergence potential energy), shg
Ψp di lapangan diukur dg piezometer, yg
menunjukkan enpot benam.
ENPOT OSMOTIK/LARUTAN (Ψo)
Adanya bahan terlarut dlm air tanah akan
menurunkan enpot larutan Ψo.
Molekul air akan bergerak melewati selaput/
membran semipermeable dr air bebas murni ke
larutan.

Hal ini menunjukkan bhw adanya bahan terlarut


menurunkan kemampuan air bebas murni adalah
nol, enpot larutan dr suatu larutan pd
temperatur yg sama adalah negatif (aliran air
terjadi dr titik dg enpot tinggi ke titik dg enpot
rendah).
Perbedaan enpot larutan Ψo hanya berperan dlm
penyebab pergerakan air, ketika di situ ada sebuah
perintang yg efektif utk pergerakan garam-garam di
antara 2 tempat yg tdpt perbedaan enpot
larutannya.

Dengan kata lain, konsentrasi dari garam-garam akan


menjadi sama sedalam profil tanah, karena proses
difusi dan perbedaan enpot larutan akan lenyap.
Oleh karena itu enpot larutan tdk akan berperan sbg
penggerak aliran air (rintangan utk pergerakan
garam-garam dibentuk oleh akar tanaman).
Meskipun dmk, enpot larutan penting, sebab ia harus
ditambahkan pd enpot matriks utk menyerap
sejumlah air tanah.
Besarnya enpot larutan dpt dihitung dengan
rumus :
n
π = ------ R. T
v
Dimana :
π = tekanan osmotik
R = tekanan gas umum (0,0821 atm/mol/K)
n/v = molaritas larutan garam (mol/l)
T = temperatur absolut (273 + tO C)
ENPOT MATRIKS (Ψm)

Enpot matriks dihasilkan oleh gaya-2 yg


berhubungan dg matriks tanah, dan meliputi
gaya-2 yg berasosiasi dg adsorpsi dan
kapilaritas.
Gaya ini menarik dan mengikat air dlm tanah
dan menurunkan enpot-nya di bawah enpot
air.
Kapilaritas dihasilkan dr tegangan permukaan
air dan sudut kontaknya dg partikel tanah.
Enpot matriks = sifat tanah yg dinamik.
Dlm tanah jenuh air, Ψm = 0
(Di dlm teori Ψm = 0 dlm tanah yg jenuh,
namun tanah “jenuh” jarang sekali jenuh
sempurna, dan Ψm dlm praktek dpt
mempunyai nilai negatif yg kecil).
Di dlm teori, enpot matriks dpt diukur dg alat
“Tensiometer”.
ENPOT AIR UTK KEADAAN-2
SEIMBANG
Dg mengetahui enpot air total, pd titik-titik yg
berbeda di dalam sistem itu, akan dimungkinkan
utk menentukan ke arah mana air akan mengalir.
Dlm keadaan isotermal (tanpa perbedaan suhu), air
mengalir dr tempat-2 yg enpot air total-nya
tinggi ke enpot yg rendah.
Jk enpot air total pd titik A di dlm tanah = -100 cm,
enpot air total pd titik B = -120 cm, mk air akan
mengalir dr titik A ke B.
Bila kita hanya berurusan dg aliran air cair di dlm tanah
itu, komponen zat terlarut berarti nol, shg utk aliran
zat cair, =
Ψt = Ψg + Ψ m + Ψp

Gabungan enpot ini sangat sering digunakan dan diberi


nama enpot hidrolik. Oleh karena itu, enpot hidrolik
( Ψh) adalah :
Ψh = Ψg + Ψ m + Ψp

Bila tdk tdpt selaput semi permeabel, mk Ψ0 = 0 dan


Ψh = Ψt.
Utk keadaan-2 seimbang, enpot hidrolik di segala
tempat di dlm tanah bersifat konstan.
ENPOT AIR UTK KEADAAN TAK
SEIMBANG
Pertanyaan skg “bagaimana dpt mengetahui enpot air
di seluruh profil tanah, yg air di dlm-nya sedang
mengalir”?.
Air cair mengalir sbg akibat adanya suatu landaian
(gradient) enpot hidrolik, jadi ψh akan berubah-ubah
di seluruh bagian tanah yg air-nya sedang mengalir
tsb.
Biasanya dpt dibuat suatu dugaan yg cukup memadai
thd nilai-nilai ψm (yakni, dpt diperoleh tanda yg
benar dan perkiraan besarnya), tetapi pengukuran-2
hrs dilakukan pula utk mendptkan nilai-nilai tsb sec.
pasti.

Anda mungkin juga menyukai