Anda di halaman 1dari 23

Laboratorium 

Hidrometeorologi
Departemen Geofisika dan Meteorologi
Batasan
y Limpasan permukaan (Surface Runoff)
Bagian limpasan yang melintas di atas permukaan
t
tanah
h menuju j saluran
l sungai.
i ((atau
t overland
l d flflow))
y Limpasan permukaan langsung (Direct Surface
Runoff)
Bagian limpasan permukaan yang memasuki
sungai secara langsung setelah curah hujan
maupun lelehan
l l h salju.
lj .
y Kehilangan presipitasi (= intersepsi + infiltrasi +
evapotranspirasi + cadangan permukaan)

2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Limpasan
y Faktor y g mempengaruhi
yang p g volume total
limpasan
y Faktor Iklim
y Banyaknya presipitasi
y Banyaknya evapotranspirasi
y Faktor DAS
y Ukuran DAS
y Tinggi tempat rata-rata
rata rata daerah aliran sungai
y Faktor yang mempengaruhi distribusi waktu
limpasan
y Faktor Meteorologis
y Presipitasi:
y Intensitas
y Durasi
y Arah gerak hujan
y Distribusi spasial

3
y Unsur-unsur
Unsur unsur Meteorologis yang
mempengaruhi Evapotranspirasi
y radiasi matahari
y suhu
y kelembaban udara
y kecepatan angin

y Faktor DAS
y Topografi:
y bentuk daerah aliran sungai (Gambar 5)
y kemiringan daerah aliran sungai
y aspek
kddaerah
h aliran
li sungaii
y Geologi (permeabilitas dan kapasitas akifer)
y Tipe Tanah
y Vegetasi
g
y Jaringan drainase (tatanan sungai dan kerapatan drainase)

y Faktor Manusia
y Struktur hidrolik
y Teknik pertanian
y Urbanisasi
4
Korelasi antara Tinggi Tempat dan
Presipitasi Orografis

Gambar 1. Korelasi Pengaruh Tinggi Tempat dan Presipitasi Orografis

5
Pengaruh lereng terhadap limpasan

6
Pengaruh bentuk daerah tangkapan

7
Pengaruh bentuk daerah tangkapan

Gambar 5
5. Bentuk Hidrograf Daerah Aliran Sungai dan Limpasan

8
Pengaruh arah gerakan hujan

9
Pengukuran Limpasan dan Aliran
Sungai
y Besar-kecilnya limpasan dan aliran sungai perlu
untuk diketahui dalam proses perencanaan dan
perancangan konservasi tanah dan air.
y Perlu diukur dengan
g suatu metode dan alat
tertentu
y Diterapkan untuk skala DAS atau Lahan

10
Pemilihan Lokasi Stasiun Hidrometri
y Mudah dicapai (aksesibilitasnya tinggi)
y Ketelitian: tingkat ketelitian hasil pengukuran
bergantung
b t pada
d alat
l t yang di
digunakan,
k d
dan titiap jjenis
i
alat mempunyai syarat lokasi pemasangan
y Kemantapan:
p perubahan hubungan
p g tinggi
gg air-
debit hendaknya sekecil mungkin
y Kesinambungan: peralatan hidrometrik tidak boleh
terganggu dengan waktu

11
Pengukuran Kecepatan Aliran dan Debit
y Kecepatan luas (velocity-area
(velocity area method)
y Sekat-sekat dan saluran (Weirs and flumes)
y Injeksi
y Tidak langsung (persamaan empiris)

Q = Av
Persamaan Kontinuitas:
dimana:
Q : debit rata-rata (m3/detik atau cfs)
A : luas penampang melintang sungai pada
kecepatan arus tersebut diukur (m2 atau ft2)
: kecepatan aliran rata-rata (m/detik atau ft/sec)
12
Pengukuran Kecepatan Aliran
Tipe Kedalaman Lokasi Persamaan Kecepatan Aliran
Vertikal Pengukuran
(feet)
(f )
Satu- 1–2 0,6D dari
titik permukaan v = v0, 6

(v0,2 + v0,8 )
Dua- 2 – 10 1
titik 0,2D dan 0,8D v=
2
Tiga- 10 – 20
titik 0,2D;
0 2D; 0
0,8D
0,6D;
6D; dan
v=
1
(v0,2 + 2v0,6 + v0,8 )
Lima- lebih dari 20
4
titik
S;; 0,2D;
, ; 0,6D;
, ; v=
1
(v s + 3v0,2 + 2v0,6 + 3v0,8 + v B )
0,8D; B 10
Sumber: Schulz (1976)
Keterangan:
D : kedalaman alur sungai yang diukur kecepatannya
S : permukaan sungai
B : dasar sungai
Vs : diukur 1 ft di bawah permukaan air sungai
VB : diukur 1 ft di atas dasar sungai 13
Penaksiran Limpasan
Dua
D faktor
f k utama yang berpengaruh
b h adalah
d l h iklim
ikli dan
d
karakter fisik daerah aliran sungai.
D = f (Qr , K , H , ρ , μ , g )
di mana:
D : kerapatan drainase (L-1)
ƒ : fungsi
g
Qr : intensitas limpasan (secara prinsip ekuivalen dengan
presipitasi berlebih) (LT-1)
K : faktor erosi (rasio dari intensitas erosi terhadap gaya
erosi) (L(L-1T)
1T)
ρ : kerapatan fluida (ML-3)
μ : kekentalan fluida (ML-1T-1)
: percepatan gravitasi (LT(LT-2)
2)

14
Deskripsi Fisik DAS

15
Bentuk Daerah Aliran
Sungai
Secara umum ada tiga,
yaitu bulat, panjang dan tak
b t
beraturan

A
F = 2
L
Orde Sungai
Metode Strahler, Horton,
Shreve, dan Scheideger

16
Pola Drainase
y Pola
P l rectangular
t l umumnya terbentuk
t b t k padad suatut
daerah retakan, dan batuan penyusun daerah ini
adalah kristalin.
y P l ttrellis
Pola lli umumnya berkembang
b k b pada
d ddaerahh
lipatan,
y Pola drainase berikutnya adalah dendritic,
berkembang pada daerah yang lapisan batuannya
horisontal, dan tekstur tanahnya halus sehingga
permeabilitasnya rendah.
y Pola radial akan berkembang pada lereng kerucut
gunungapi.
y Pola annular, yaitu berkembang pada suatu dome
atau pegunungan dengan puncak membulat

17
Morfometri DAS
y Bifurcation
Bif ti ratio
ti (rasio
( i y Luas
L DAS rata-rata
t t
percabangan sungai)
( u −1)
Nu Au = A1 Ra
Rb =
N u +1 Au
Ra =
y Panjang
j g sungai
g rata-rata A u −1

L=
∑L u
y Drainage density, D
Nu

D=
∑ L u
y Rasio panjang, RL Au
Lu
RL =
L u −1
18
y Waktu perambatan (travel time), t:
waktu yang diperlukan oleh air untuk bergerak dari satu titik ke
titik lain yang posisinya lebih rendah pada suatu DAS
l
t= v
3600
y Waktu kelambatan (lag time), L
waktu antara hujan yang jatuh pada titik terjauh hingga
mencapai outlet
L = 0,6.Tc
y Waktu konsentrasi, Tc
Lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik outlet oleh
air hujan yang jatuh di tempat terjauh dari outlet tersebut
0 , 77
⎛ L ⎞
p c Tc = 0,0195⎜⎜
e sa aa Kirpich:
Persamaan ⎟⎟
⎝ S⎠
0,604.L
Tc = 0,1 0, 2
Persamaan Bransby-Williams: A S 19
Limpasan dan Aliran Sungai pada
p Stasiun Hidrometri
DAS tanpa
y Estimasi Laju Limpasan atau Debit Puncak

y Metode Rasional Q = 0,278.C .I . A


0 , 25
⎛S⎞
y Burkli-Ziegler Q = C.I . A⎜ ⎟
⎝ A⎠

y Volume
Vol me Limpasan pada DAS tanpa Stasi
Stasiun
n
Hidrometri
( P − 0,2.S ) 2
y Metode Bilangan Kurva dari SCS Q=
( P + 0,8.S )
1000
CN =
S + 10 20
Metode Rasional
Q = 0 , 278 .C . I . A

y dimana:
y C adalah koefisien runoff/ limpasan (m3/det)
y i adalah intensitas hujan (mm/jam)
y A adalah luas DAS (km2)
y Intensitas hujannya memiliki durasi hujan yang sama
dengan waktu konsentrasinya, tc
y Waktu
W kt konsentrasi
k t i adalah
d l h waktu
kt setelah
t l h permulaan
l
limpasan di mana seluruh bagian DAS telah
menyumbangkan airnya secara bersamaan ke outlet DAS

21
y Waktu konsentrasi adalah sangat ideal sehingga perlu
diestimasi
0 0078 L0.77
y tc = 0.0078 0 77 S-0.385
0 385 (menit)
( it)
y L, adalah panjang jarak dari tempat terjauh di DAS sampai
tempat pengamatan banjirnya, diukur menurut jalannya air
sungai (feet)
y H, beda tinggi antara tempat terjauh tadi dan tempat
pengamatan (feet)
y S, kemiringan alur sungai yaitu perbandingan antara H dan L
y Keuntungan
y Sederhana dan cepat
y Kekurangan
g
y Koefisien runoff cenderung lebih bersifat teoritis
daripada fakta
y Waktu konsentrasi sukar diukur
y Berbagai faktor sangat bergantung pada kondisi lokal
22
Diagram Alir Tahap Penggunaan
Rumus Rasional
Peta Tentukan L
Topografi
DAS Waktu
konsentrasi, Tc
Tentukan H

Letak Intensitas hujan, i


Ukuran DAS
Geografi untuk Tr = Tc

Koefisien
Hitung Qp
Runoff, c

23

Anda mungkin juga menyukai