OLEH:
DENI IRWANTO
E1A1 18 037
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
`
PENDAHULUAN
(a) (b)
Gambar 1 Hydrograph dan Hietograph untuk: (a) satu dan (b) tiga
kejadian hujan (Sumber: Lab-tpkl, Tep-UNEJ)
B. Jenis-jenis hidrograf :
1. Hidrograf alami
merupakan suatu hidrograf yang dihasilkan darirekaman data (tma, kecepatan,
debit ) pada suatu stasiun (lokasi)pengukuran. Hidrograf semacam ini dapat
dikatakan sebagai sidik-jari(fingerprint) dari daerah tangkapan air (catchment
area / watershed/DAS ) di bagian hulu dari titik pengukuran tersebut dan
merupakan respon DAS terhadap hujan yang jaur di dalam-nya. Gambar (a )
menunjukan skema hidrograf aliran alami.
2. Hidrograf Satuan
Hidrograf satuan didefinisikan sebagai hidrograf limpasan langsung (tanpa aliran
dasar) yang tercatat di ujung hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ditimbulkan
oleh hujan efektif sebesar 1 mm yang terjadi secara merata di permukaan DAS
dengan intensitas tetap dalam suatu durasi tertentu.metode hidrograf satuan
banyak digunakan untuk pembentukan. Nnt 9 Jika pada suatu daerah di mana
data hidrologi tidak tersedia untuk menurunkan hidrograf satuan, maka dibuat
hidrograf satuan sintetis yang didasarkan pada karakteristik fisik dari DAS.
(a) (b)
Aplikasi lain dari hidrograf sintetis misalnya untuk: penelusuran aliran dari
suatu reservoir, dan penelusuran aliran sepanjang saluran sungai.
(a) (b)
Gambar.5 (a) Reach routing (sumber: adaptasi dari SCS,1989), (b) Hidrograf
Dam break(Sumber: adaptasi dari SCS 1989)
6. Hidrograf tinggi-muka-air
Tinggi muka-air-sungai (tma) merupakan elevasi muka air sungai di atas datum
tertentu. Datum dapat berupa permukaan air laut atau dapat juga ditetapkan
sedikit di atas muka air pada saat debit nol pada suau ruas sungai. TMA
berhubungan langsung dengan debit (yang menyatakan jumlah air yang
melewati titik tersebut ) (gambar 1.25).
Jika debit naik, maka tma juga naik. Sebaliknya, jika debit turun, nilai tma juga
turun. Suatu, seri pengukuran debit akan menghasilkan kurva lengkung debit
(rating curve). Kurva lengkung debit tersebut menyatakan hubungan antara
fluktuasi tma dan fluktuasi debit. Selanjutnya, persamaan empiris yang
menyatakan hubungan antara tma dan debit dapat diperoleh dari kurva
tersebut. Hidrograf semacam ini disebut sebagai hidrograf-tma
atau stage hydrograph.
Gambar.6 Hidrograf – Tma atau stage-hidrograf
(sumber: adaptasi dari CED.Engineering.com)
1. Elemen-Elemen Meteorologi:
a) Jenis Presipitasi
Pengaruhnya terhadap limpasan sangat berbeda, yang tergantung pada jenis
presipitasinya yakni hujan atau salju. Jika hujan maka pengaruhnya adalah
langsung dan hidrograf itu hanya dipengaruhi intensitas curah hujan dan
besarnya curah hujan.
b) Daerah pengaliran
Mengingat aliran per satuan luas itu tetap, maka hidrograf itu adalah sebanding
dengan luas daerah pengaliran itu. Akan teteapi, semakin besar daerah
pengaliran itu, makin lama limpasan itu mencapai tempat titik pengukuran. Jadi,
panjang dasar hidrograf debit banjir itu menjadi lebih besar dan debit puncaknya
berkurang. Salah satu sebab dari berkurangnya debit puncak ialah hubungan
antara intensitas curah hujan maksimum yang berbanding terbalik dengan luas
daerah hujan itu.
Corak, elevasi, gradient, arah dan lain-lain dari daerah pengaliran mempunyai
pengaruh terhadap sungai dan hidrologi pengaliran tersebut. Corak daerah
pengaliran adalah faktpor bentuk, yakni perbandingan panajang sungai utama
terhadap lebar rata-rata daerah pengaliran. Elevasi daerah pengaliran dan
elevasi rata-rata mempunyai hubungan yang penting terhadap suhu dan curah
hujan. Demikian pula gradiennya mempunyai hubungan dengan infiltrasi.
Limpasan permukaan, kelembaban dan pengisian air tanah. Gradien daerah
pengaliran adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi waktu
mengalirnya aliran permukaan, waktu konsentrasi ke sungai dari curah hujan dan
mempunyai hubungan langsung terhadap debit banjir. Arah daerah pengaliran itu
mempunyai pengaruh terhadap kehilangan evaporasi dan transpirasi karena
mempengaruhi kapasitas panas yang diterima dari matahari.
d) Jenis tanah
Mengingat bentuk butir-butir tanah, coraknya dan cara mengendapnya adalah
faktor- faktor yang menentukan kapasitas infiltrasi, maka karakteristik limpasan
itu sanagt dipengaruhi oleh jenis tanah pengaliran itu. Juga bahan-bahan
kolodial merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas infiltrasi karena
bahan-bahan itu mengembang dan menyusut sesuai dengan variasi kadar
kelembaban tanah.
Daftar Pustaka
Bambang Triatmodjo. 2010. Hidrologi Terapan. Yogyakarta : Beta Offset
Press :Yogyakarta.
https://www.academia.edu/10463674/hidrograf_satuan?
auto=download http://www.galeripustaka.com/2014/02/hidrograf-
satuan.html