Anda di halaman 1dari 7

2.

Tinjauan Pustaka

2.1 Radiasi Matahari

Matahari merupakan kendali cuaca serta iklim yang sangat penting dan
sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut
(Yuliatmaja, 2009). Radiasi matahari adalah sinar yang dipancarkan dari matahari
ke permukaan bumi, yang disebabkan oleh adanya emisi bumi dan gas pijar panas
matahari (Manurung, 2010). Radiasi matahari yang dipancarkan dari matahari ke
bumi ini dipengaruhi oleh jarak radiasi matahari ke bumi. Semakin besar jarak
matahari dan bumi semakin rendah intensitas radiasi matahari. Pengaruh radiasi
matahari dipengaruhi tidak hanya pada jarak bumi dengan matahari. Penyebabnya
adalah kedudukan matahari yang berubah-ubah, revolusi bumi, dan lain sebagainya
(Manurung, 2010). Radiasi yang dipancarkan matahari diterima permukaan bumi
sangat kecil, tetapi bagi bumi, radiasi matahari merupakan energi utama proses-
proses fisika atmosfer
2.1.1 Lamanya penyinaran
Lama penyinaran matahari (sunshine duration) adalah lamanya matahari
bersinar sampai permukaan bumi dalam periode satu hari yang diukur dalam jam
(Yuliatmaja, 2009). Pengukuran durasi sinar matahari merupakan jenis
pengukuran radiasi yang tertua, tetapi meskipun demikian, penyinaran
matahari tetap bermanfaat karena dua hal. Pertama, durasi penyinaran
adalah salah satu parameter yang penting dari iklim suatu tempat (lokasi).
Penggunaan data ini misalnya dalam bidang pertanian, perkebunan, karena
durasi sinar matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Lama
penyinaran matahari akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup, yaitu
pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama akan
memberi kesempatan yang lebih besar pada tumbuhan untuk memanfaatkannya
melalui proses fotosintesis( Hamdi,2014).
Pengukuran LPM telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu mengguna-
kan alat ukur yang berbeda-beda. Beberapa macam alat ukur LPM yang dikenal
adalah: Marvin recorder (1895), Foster recorder (1953). Jordan recorder (1885),
Campbell Stokes recorder (1879).
Gambar.........Campbell Stokes Recorder
Di antara keempat recorder tersebut maka Campbell Stokes Recorder dan
Jordan Recorder merupakan alat ukur LPM yang paling banyak dipakai di
Indonesia (Sutiknjo, 2005). Dan di antara kedua tipe tersebut maka tipe Campbell
Stokes Recorder adalah yang digunakan secara resmi oleh Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika dalam kegiatan pengukurannya sehari-hari.
Campbell Stokes Recorder memiliki 2 komponen utama, yaitu bola kaca
berdiameter 10 cm yang berfungsi sebagai lensa cembung, dan kertas pias. Bola
kaca akan mengumpulkan cahaya matahari pada titik fokusnya, dan pada titik
fokusnya terdapat sebuah lempengan baja dengan ukuran lebar kira-kira 10 cm
tempat meletakkan kertas pias. Jika sinar matahari yang terkumpulkan tersebut
memiliki kekuatan lebih dari 120 W/m2 maka akan membakar kertas pias sehingga
meninggalkan jejak-jejak terbakar( Hamdi,2014).
Gambar.....Bentuk kertas pias

Jejak terbakar pada kertas pias dapat berupa lubang panjang/ pendek,
terputus-putus, atau bintik terbakar. Kertas pias terdiri dari 3 bentuk, yaitu lengkung
pendek, lurus, dan lengkung panjang. Penggunaan ketiga bentuk kertas pias tersebut
mengikuti letak lokasi pengukuran terhadap lintang dan waktu ( Hamdi,2014).
Macam kertas pias Belahan bumi utara Belahan bumi selatan
Lengkung panjang 15 Oktober – 28/29 12 April – 2 September
Februari
Lengkung pendek 12 April – 2 September 15 Oktober – 28/29
Februari
Tabel...... Penggunaan Kertas Pias
Lengkung panjang digunakan pada tanggal 12 April hingga 2 September,
dan lengkung pendek digunakan pada tanggal 15 Oktober hingga 28/29 Februari.
Di luar periode tersebut maka digunakan kertas pias lurus. Jumlah satu set kertas
pias adalah 366 buah bersesuaian dengan jumlah hari dalam satu tahun. Kertas pias
diganti setiap satu hari sekali dan dilakukan pengukuran secara manual panjang
jejak terbakar tiap-tiap lembaran kertas. Di dalam kertas pias telah ada ukuran skala
yang berkaitan dengan lama penyinaran matahari. 1 skala setara dengan 1 jam lama
penyinaran matahari( Hamdi,2014).
2.1.2 Intensitas radiasi matahari
Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi matahari yang sampai pada
suatu luasan tertentu dari suatu permukaan pada waktu tertentu, biasanya
dinyatakan dalam satuan Calori, Joule, Watt m-2 dll (Rifai, 2014). Laju fotosintesis
akan meningkat dengan peningkatan intensitas cahaya, sedangkan respon tanaman
terhadap tingkatan intensitas cahaya berbeda-beda tergantung pada spesies masing-
masing. Intensitas radiasi matahari dapat diukur dengan beberapa macam alat
seperti Solarimeter, lyrbolimeter dan actinograf.
Gambar..... Silicon Cell Solarimeter

Alat ini terdiri dari sebuah silinder yang di dalamnya berisi elemen-elemen
silicon yang dihubungkan dengan amperemeter. Di bagian atas silinder ditutup
dengan kubah kaca diteruskan ke silicon untuk diubah menjadi energi listrik. Pada
alat ini terdapat 6 buah amperemeter dimana cara pembacaannya dimulai dari angka
pecahan/terkecil terus meningkat ke kali, maka akan menaikkan angka
amperemeter berikutnya sebesar satu angka, begitu seterusnya hingga sampai pada
amperemeter yang ke enem. Sedangkan satuan yang digunakan adalah ampere jam
(ampere Houre=Ah), 1Ah=68,784 Cal/cm2/hari (Rifai, 2014).

2.2 Suhu Udara


Suhu udara merupakan unsur iklim yang sangat penting. Suhu udara
berubah sesuai dengan tempat dan waktu (Tyasyono, 1992). Tempat yang terbuka
suhunya berbeda dengan tempat yang di gedung, demikian juga suhu diladang yang
berumput berbeda dengan ladang dibajak. Pengukuran suhu udara hanya
memperoleh satu nilai yang menyatakan nilai rata – rata suhu atmosfir. Pada
umumnya suhu maksimum terjadi sesudah tengah hari, biasanya antara jam 12.00
sampai jam 14.00 dan suhu minumum terjadi pada jam 06.00 waktu lokal dan
sekitar matahari terbit. Suhu udara harian rata – rata didefinisikan sebagai rata –
rata pengamatan selama 4 jam (satu hari) yang dilakukan tiap jam (Ernyasih, 2012).
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara yaitu termometer
maksimum dan minimum. Termometer maksimum dan minimum adalah alat untuk
mengukur suhu maksimum dan minimum dalam jangka waktu tertentu.
Termometer dipasang dengan alat penunjuk skala yang terletak diatas permukaan
air raksa. Termometer jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh James Six Bellani
yang kemudian dikenal dengan termometer maksimum-minumum six bellani.
Termometer maksimum minumum bekerja dengan adanya katup pada leher tabung
dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya
pemuaian. Saat suhu turun, air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali
ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat
membaca temperatur maksimum selama waktu yang telat ditentukan (Ernyasih,
2012).
2.3-2.5 DI MIFTA
2.6 Tekanan udara

Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Toricelli
(1643) menciptakan barometer air raksa. Karena barometer air raksa tidak mudah
dibawa ke mana-mana, dapat menggunakan barometer aneroid sebagai
penggantinya. Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat
dinamakan juga altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian kapal
udara yang sedang terbang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi variasi tekanan udara :

a. Lintang bumi. Semakin tinggi kerapatan udara, semakin besar udara yang
ditimbulkan. Perbedaan dalam menerima energy matahari pada berbagai
permukaan bumi pada lintang tempat yang berbeda membawa konsentrasi
terhadap perbedaan kerapatan udara.
b. Sebaran lautan dan daratan : pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat
jelas pada lintang pertengahan, pada musim dingin benua relatif lebih
dingin dan mempunyai tendensi membentuk pusat-pusat tekanan tinggi
c. Ketinggian tempat. Pergeseran garis edar matahari akan menyebabkan
fluktasi suhu musiman terutama untuk daerah garis lintang
pertengahan. Suhu akan berpengaruh terhadap pemuaian dan penyusutan
volume udara. Jika suhu udara memuai maka udara menjadi lebih renggang
dan tekanan udara menurun, demikian sebaliknya(Irsan, 2015).

Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan


atmosfer dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau
kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam. Logam tersebut memiliki dua
strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip logam ini dihubungkan
dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai
atau menciut. Ketika logam memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam
dan waktu kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi. Barometer
lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya menjadi
pembacaan tekanan udara (Irsan, 2015).

2.7 Angin

Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal
biasanya tidak disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak
berputar disebut turbulensi. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan
udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Jika tidak ada
gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari
udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran
bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah
pergerakan angin (Maharwan, 2013).

Untuk mengukur kecepatan angin, digunakan anemometer. Salah satunya


anemometer tabung bertekanan. Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung
pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan. Sehubungan dengan
adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka
tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau
kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor
(mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data
penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer
setinggi 0,5 m. dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang
didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat
harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan
atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya tidak dapat merekan
kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada faktor gesekan apa awal putaran
(Maharwan, 2013).

Sedangkan untuk mengukur arah angin digunakan wind vane. Yang dimaksud
dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin itu datang
dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan
angin laut. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer
dengan ketinggian 10 meter (Maharwan, 2013).

2.8 Awan

Awan adalah kumpulan butiran butiran air di atmosferyang merupakan produk


dari proses kondensasi uap air. Awan terbentuk ketika uap air menjadi jenuh dan
mengalami kondensasi.pengukuran awan biasanya di tentukan adalah jumlah awan
yang menutupi langit Ahrens (2007).
Tabel ..... 4 komponen pokok dalamsistem klasifikasi (Ahrens,2007)

Bahasa Terjemahan Contoh


Latin Contoh

Cumulus Tumpukan Fair weather cumulus

Stratus Lapisan Altostratus

Cirrus Keriting Seperti rambut


Cirrus

Nimbus Hujan Cumolonimbus

Cirrus yaitu awan tingkat tinggi adalah kecil dan selalu tampak seperti
seutas tali atau rambut yang melambai. Fair Weather Cumulus nampak seperti
kapas yang mengambang di langit dan akan terlihat selama 5-40 menit. Awan
Cumolonimbus nampak lebih besar dan lebih berkembangkeatas daripada Fair
weather cumulus.Awan ini dapat bertahan menjulang tinggi keatas sendirian
ataumembentuk garis sepertti menara yang disebut squall line. Cumulonimbus
dapat mudah mencapai ketinggian > 12.000 m Metode pengamatan awan dengan
membagi langit menjadi empat kuadran. Setiap kuadran dibagi delapan bagian, atau
per sepuluh bagian (Ahrens,2007).

Anda mungkin juga menyukai