Anda di halaman 1dari 11

Gunn-Bellani

Gunn-Bellani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur
radiasi sinar matahari. Gunn-Bellani adalah sebuah alat klimatologi yang berfungsi untuk
mengukur besarnya intensitas radiasi matahari yang menggunakan satuan Calori/cm2/menit
(Hernawati, 2014). Gunn-Bellani terdiri dari beberapa bagian. Komponen yang
menyusun Gunn-Bellani yaitu sensor berwarna hitam pekat berbentuk bulat yang dilindungi
bola kaca dan dihubungkan oleh tabung buret yang terdapat skala mililiter (cc)
(Suciatiningsih, 2013). Setiap alat klimatologi mempunyai cara kerja yang berbeda
termasuk Gunn-Bellani. Gunn-Bellani mempunyai cara kerja yaitu radiasi matahari yang
dipancarkan pada bola hitam akan membuat bola hitam menjadi panas sehingga
menyebabkan cairan pada bola hitam menguap dan mengkondensasi pada bagian bawah
tabung buret (Tambubolon, 2011).

Actinograph Bimetal

Metode yang biasa digunakan untuk membaca total radiasi matahari yaitu
menggunakan alat yang bernama Actinograph Bimetal. Actinograph Bimetal adalah alat yang
secara otomatis dapat mencatat total radiasi matahari harian dengan menggunkan skala K
Cal/cm2 (Makhdum et al., 2001). Actinograph Bimetal terdiri dari dua strip bimetal hitam
dan dua strip bimital putih yang melekat pada strip bimetal coupling. Bimetal warna putih
mencerminkan radiasi matahari dan strip bimetal hitam menyerap radiasi matahari yang dapat
menyebabkan perbedaan temperatur pada bimetal hitam dan putih, sehingga Actinograph
Bimetal akan mencatat perbedaan temperatur yang terjadi untuk mengukur total radiasi
matahari harian (Nawawi, 2001)

Solarimeter

Solarimeter merupakan alat pengukur intensitas radiasi matahari yang terpasang pada stasiun-
stasiun klimatologi. Solarimeter adalah alat yang memiliki sensor thermophile biasanya
digunakan untuk mengukur radiasi total yang terdiri dari radiasi langsung dan radiasi difusi
(Apriani, 2012). Cara kerja dari alat solarimeter adalah radiasi cahaya sinar matahari akan
menembus glass dome dengan radiasi yang mempunyai panjang gelombang 3 µm kemudian
diteruskan ke lempeng logam hitam yang akan mengabsorbsi panas radiasi selain itu juga
diteruskan ke logam putih yang akan memantulkan radiasi sehingga terjadi perbedaan
temperatur pada kedua lempeng logam, kemudian dihubungkan ke circuit
thermojunctions yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial yang
dapat dianalogikan sebagai besaran intensitas radiasi global (Tampubolon, 2012).
Solarimeter yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari sangat bermanfaat pada bidang
pertanian. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh intensitas, kualitas dan
lama penyinaran matahari (Suciatiningsih, 2013).

Campbell Stokes
Campbell Stokes adalah salah satu alat yang untuk mendapatkan data tentang iklim dan cuaca
pada stasiun-stasiun klimatologi yang berfungsi untuk mengukur lama penyinaran
matahari. Campbell Stokes merupakan alat ukur analog durasi harian penyinaran matahari
yang menggunakan satuan jam/prosentase (%) pias harian (Kamus, 2013). Campbell
Stokesterdapat komponen penyusunnya. Campbell Stokes terdiri dari 2 komponen penyusun
utama yaitu bola kaca berfungsi sebagai lensa cembung yang mempunyai titik fokus dan
kertas pias yang mempunyai tiga macam jenis yaitu lengkung panjang (11 Oktober – 28
Februari), lurus (11 September – 10 Oktober) (1 Maret – 10 April) dan lengkung pendek (11
April – 10 Agustus) (Romanyaga, 2016). Cara kerja Campbell Stokes adalah sebagai berikut
cahaya matahari akan dikumpulkan bola kaca pada titik fokusnya yang terdapat lempengan
baja dengan ukuran lebar kira-kira 10 cm tempat kertas pias diletakkan, jika sinar matahari
memiliki kekuatan lebih dari 120 W/m2 maka dapat membakar kertas pias sehingga
meninggalkan jejak terbakar pada kertas pias dapat berupa lubang panjang/pendek, terputus-
putus atau bintik terbakar yang menunjukkan lama waktu penyinaran matahari (Hamdi,
2014).

Psikrometer Standar

Psikrometer standar merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pengukur suhu dan
kelembaban udara (Suhardiyanto et al.,2007). Psikrometer standar tersusun dari empat
thermometer yaitu thermometer bola kering (BK) menunjukkan suhu udara, thermometer
bola basah (BB) digunakan mencari kelembaban udara dengan bantuan table, thermometer
maksimum dan thermometer minimum serta dilengkapi dengan piche evaporimeter. Piche
evaporimeter adalah alat ukur penguapan yang sangat peka terhadap laju angin, endapan debu
maupun pasir (Rizki, 2012). Cara mengukur kelembaban udara dengan psikrometer standar
adalah dengan melihat waktu pembacaan thermometer bola kering kemudian thermometer
bola basah yang diletakkan berdampingan dengan tekanan yang sama sehingga dapat
memberikan nilai kelembaban udara (Hasibuan, 2005). Suhu yang ditunjukkan dari hasil
pembacaan bola kering lebih cepat berubah daripada thermometer bola basah. Semua alat
pengukur suhu dan kelembaban diletakkan di kotak yang terlindungi dari cahaya matahari
secara langsung atau radiasi bumi serta hujan (Hendayana, 2011).

Thermohigrograf

Thermohigrograf merupakan alat pengukur suhu udara yang dapat merekam setiap
perubahan suhu udara (Butar, 2015). Thermohigrograph dipasang dalam sangkar meteorologi
dan berguna sebagai pengukur suhu udara secara kontinyu karena dapat merekam suhu udara
untuk waktu selama 24 jam, bahkan satu minggu (Rizki, 2012). Thermohigrograf terdiri dari
dua skala, skala bagian atas untuk mengukur kelembaban udara dan skala bagian bawah
untuk mengukur suhu udara (Sunarto, 2004). Cara kerja thermohigrograf adalah dengan cara
mengganti kertas grafik yang sudah terpasang dengan kertas grafik yang baru lalu memeriksa
kekuatan putar perjam, tinta dan kebersihan pena dan rambut serta pengamatan kelembaban
dan suhu dilakukan tiap minggu (Budiyanto, 2016).

Thermometer Tanah Bervegetasi

Thermometer tanah bervegetasi mempunyai prinsip yang hampir sama dengan termometer
biasa yang berfungsi mengukur suhu dan kelembaban tanah (Lakitan, 2002).
Thermometer pengukur suhu tanah ada dua yaitu thermometer permukaan dan thermometer
bawah permukaan. Pengukuran suhu tanah diatas 20 cm menggunakan termometer tanah
bengkok, pengukuran suhu tanah dibawah 20 cm menggunakan termometer tanah
berselubung. Cara mengukur suhu tanah dengan thermometer adalah dengan membuat lubang
tanah mencapai kedalaman yang akan diukur, setelah itu thermometer dimasukkan kedalam
lubang dan ditimbun dengan tanah, beberapa menit kemudian diambil dan dibaca suhunya
(Budiyanto, 2016). Kedalaman tanah yang biasa diukur suhunya yaitu kedalaman 0 cm, 5
cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm dari permukaan tanah (Tjasyono, 2006). Suhu dan
kelembaban sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan aktivitas organisme (Umar,
2006).

Thermometer Tanah Gundul

Thermometer tanah gundul mempunyai prinsip yang sama dengan termometer tanah
bervegetasi yang berfungsi sebagai pengukur suhu dan kelembaban tanah (Lakitan, 2002).
Thermometer tanah gundul dapat mengetahui suhu tanah yang tidak bervegetasi (Sriworo,
2006). Pengukuran suhu tanah dengan menggunakan thermometer dilakukan pada kedalaman
10 cm dari permukaan tanah (Irawan, 2011). Cara kerja thermometer tanah gundul hampir
sama dengan cara kerja thermometer tanah bervegetasi yaitu apabila suhu naik maka air raksa
dalam resevoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa (Sutanto, 2005).

Barometer

Barometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara,


umumnya digunakan pada peramalan cuaca, dan cara menggunakan barometer adalah dengan
diletakan di suatu tempat atau digunakan di lapangan yang selanjutnya menunjukan besarnya
tekanan udara (Sriworo, 2006). Barometer yang banyak digunakan untuk mengukur tekanan
udara, yaitu menggunakan kolom air raksa. Tinggi kolom air raksa dapat menujukkan
besarnya tekanan udara (Wirjohamidjojo, 2009). Tekanan udara adalah tekanan yang
diberikan oleh udara, karena gerakannya tiap 1cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi
sampai batas atmosfer, satuannya 1atm (Tjasyono, 2004).

Barograf

Barometer aneroid yang dilengkapi dengan tangkai pena penunjuk dan pias yang
dilekatkan pada sebuah tabung jam yang berputar (Guslim, 2009). Pada pias terdapat garis-
garis tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara. Tingkat
keakuratan dari barograf, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul atau sel aneroid yang
digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang bisa digunakan maka semakin peka
barograpf tersebut terhadap perubahan tekanan udara (Wirjohamidjojo, 2009).

Anemometer

Anemometer merupakan alat pencatat arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin
dapat dinyatakan dalam satuan m/s dengan sebuah alat yang disebut anemometer (Muin,
2012). Anemometer dapat mendeteksi kedatangan badai dan topan, sehingga dapat
meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan. Anemometer ditempatkan pada sebuah
penyangga di atas permukaan tanah dengan tujuan agar kerja Anemometer lebih
optimal. Kecepatan angin diukur dengan anemometer cup dengan tiga atau empat logam
berlubang kecil, sehingga angin tertangkap dan cup berputar (Zailini, 2006). Cup pada
Anemometer berperan sebagai penangkap rangsangan berupa angin. Cup yang terkena angin
akan menggerakkan alat yang berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin. Cup
anemometer bergerak searah dan menimbulkan sebuah arus yang disebut dengan arus analog
(Muin, 2012). Arah angin yang diukur dihitung dari arah angin mulai berhembus.
Wind Force

Wind Force adalah sebuat alat yang digunakan untuk mencatat arah dan kecepatan
angin sesaat. Wind Force merupakan pengukur kecepatan rata-rata angin berbentuk
spidometer dalam satuan km/jam (Sutikjono, 2005). Kecepatan angin diperkirakan
berdasarkan gerakan plat yang terdapat pada Wind Force. Alat ini berada pada ketinggian 2-
15 meter (Banodin, 2011). Wind Forcemerupakan jenis anemometer tersederhana daripada
jenis yang lain.

Ombrometer Observatorium

Ombrometer Observatorium atau penakar hujan adalah instrumen yang berbentuk


silindris yang digunakan untuk mendapatkan dan mengukur curah hujan pada satuan waktu
tertentu dan prinsip kerjanya yaitu mengukur tinggi hujan seolah-olah air hujan yang jatuh ke
tanah menumpuk ke atas merupakan kolom air dan air yang tertampung, volumenya dibagi
dengan luas corong penampung kemudian menghasilkan tinggi atau tebal dengan satuan
milimeter (Manullang et al., 2013). Alat penakar hujan yang biasa dipakai di Indonesia
adalah tipe Observatorium atau Ombrometer yang biasanya diletakkan ditempat terbuka dan
tidak dipengaruhi pohon-pohon dan gedung-gedung disekitarnya (Petonengean et al., 2016).

Ombrometer tipe Hellmann

Penakar hujan Hellman merupakan alat klimatologi yang digunakan untuk mengukur
curah hujan. Alat pengukur curah hujan tipe Hellman digunakan untuk mengukur curah hujan
dengan sistem air hujan tersebut ditampung yang kemudian air akan mendorong pelampung
yang terhubung langsung dengan pena, secara otomatis pena yang terdapat didalam akan
menggores kertas pias yang sudah di pasang pada tabung berputar (Nugroho, 2012). Penakar
hujan otomatis tipe Hellman merupakan alat penakar hujan berjenisrecording yang terdiri
dari dari jam pencatat, tabung gelas, pelampung dan alat ukur curah hujan tipe Hellman
sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan sehingga mengakibatkan hilangnya data curah
hujan (Bunganaen et al., 2013).

Automatic Rain Sampler

Automatic Rain Sampler adalah alat yang digunakan untuk pengambilan sampel air hujan
dengan menggunakan metode wet and dry dopsition dengan bantuan Acid
Precipitation Sampler (APS) atau lebih dikenal dengan Automatic Rain Sampler (ARS).
Sampel air hujan dapat diperoleh dengan menggunakan metode wet deposition dan dry
deposition, wet deposition secara sinergi juga mengukur pH pada air hujan (Nugroho,
2012). Automatic Rain Sampler merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menentukan
curah hujan dan nilai pH air hujan yang didalamnya terdapat fitting, wiring, board, computer,
lid release, opyical sensors, collection funnel, pulnger coil, measuring valve, distribution
valve, filter/vent, sample bottle, battery tube (Brujinzeel et al.,2010)

Automatic Rain Gauge

Automatic Rain Gauge merupakan alat digunakan untuk menghitung jumlah curah
hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis. Automatic Rain Gauge atau penakar
curah hujan otomatis mengindra curah hujan menggunakan sensor dengan data curah hujan
tersimpan (Laserio et al., 2014). Automatic Rain Gauge yaitu menggunakan cahaya infra
merah atau menggunakan Lasser Emitting Diode (LED) yang prinsip kerjanya, ketika hujan
turun cahaya yang mengenai butiran hujan akan menghasilkan variasi intensitas cahaya
kemudian akan ditangkap oleh detektor yang bergantung pada ukuran butiran hujan,
kecepatan jatuh dan geometri optiknya (Vitri dan Marzuki, 2014). Automatic Rain
Gauge (ARG) terdiri beberapa bagian yaitu berupa sensor, pencatu daya, sistem komunikasi
dan sistem akuisisi data dan alat ini sering ditempatkan di lapangan untuk dijadikan sampel
penelitian kemudian dilakukan pengecekan berkala untuk mengecek baterei sebagai sumber
tenaganya (Chairani dan Dewi, 2013).

Open Pan Evaporimeter


Open Pan Evaporimeter adalah alat sederhana untuk mengukur tingkat penguapan
yaitu dengan menggunakan wadah air terbuka disebut pan evaporation untuk menghitung
potensi evapotranspirasi dengan akurat (Rayner, 2006). Alat ini berupa sebuah panci bundar
besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm
dan tinggi 25.4 cm dan dipasang di atas permukaan tanah berumput pendek (Hariany et al.,
2011).

Open Pan Evaporimeter dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani, Still
Wells, dan Hook Gauge, thermometer apungyang berfungsi untuk mengukur suhu air
serta Cup Counter Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin (Tukidi,
2007).Beberapa percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa evaporasi yang terjadi
dari panci evaporasi lebih cepat dibanding dari permukaan air yang luas (Triatmodjo,
2008). Pengukuran Open Pan Evaporimeter dilakukan dengan memeperhatikan
keseimbangan permukaan air terhadap ujung paku pada sebuah tabung perendam riak
(Arifin et al., 2010).

Open Pan Evaporimeter dapat memperhitungkan perencanaan kebutuhan dan pemanfaatan air
disuatu wilayah terkait kekeringan dan kebutuhan air tanaman untuk pengaturan air dan
irigasi pertanian (Wati, 2015). Alat ini menjadi indikator iklim dalam penentuan curah hujan,
sehingga dengan mudah dapat ditentukan tanaman yang cocok ditanam oleh petani (Savenije,
2004).
High Volume Sampler

High Volume Sampler adalah alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara di
suatu wilayah yang memiliki kemampuan untuk menghisap debu dengan ukuran 2,5 micron
dan 10 micron yang ditampung pada kertas filter dengan motor putaran berkecepatan tinggi.
Alat ini pada umumnya berada di stasiun pemantau BMKG. High Volume Sampler memiliki
bagian – bagian dengan fungsinya masing – masing filter fiberglass untuk menampung motor
pompa vakum berfungsi untuk menghisap debu yang mengapung di udara (Ratnani,
2008). High Volume Sampler digunakan untuk mengukur konsentrasi debu (SPM),
konsentrasi SO2, NO2, dan ozon permukaan yang bertujuan untuk mengukur kualitas udara
di suatu wilayah pada periode tertentu (Atmaja dan Ardyanto, 2007).

Anda mungkin juga menyukai