OPRASIONAL Dr. Indramawan Setyojatmiko NIP Pengertian Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugianterhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifatracun, meledak Tujuan 1. Agar tercipta lingkungan yang sehat terhindar dari limbah Bahan Beracun dan Berbahaya 2. Agar karyawan terlindungi dari bahaya limbah bahan beracun dan berbahaya 3. Agar pasien terlindungi dari bahaya limbah bahan beracun dan berbahaya 4. Agar pengunjung terlindungi dari bahaya limbah bahan beracun dan berbahaya
Kebijakan SK Direktur No Tentang Kebijakan Pelaporan Pajanan
SK Direktur No Tentang Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda tajam Prosedur 1. Bila terjadi pajanan maka petugas harus langsung memberikan pertolongan pertama sebagaiberikut: a. Bila terpapar bahan beracun dan berbahaya atau cairan, darah atau komponen darah pasien: 1) Bersihkan area yang terpapardenganmenggunakan tissue ataubahan yang mudahmenyerap, buang tissue kekantongsampahmedis. PENATALAKSANAAN TERPAPAR BAHAN BERACUNDAN BERBAHAYA ATAU CAIRAN, DARAH PASIEN No Dokumen No Revisi Halaman
2) Bila yang terkena paparan adalah maka segera bersihkan
dengan menggunakan air mengalir 3) Bila yang terkena paparan adalah area kulit maka segera bersihkan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. 2. Segera lakukan pemeriksaan kepada dokter IGD atau dokter yang sedang praktek pada waktu kejadian pajanan. 3. Selanjutnya petugas mengisi laporan pajanan sebagai berikut: a. Formulir A Laporan Pajanan diisi oleh karyawan yang terpapar pajanan. 1) Tanggal laporan dan jam di isi tanggal dan jam ketika laporan pajanan dibuat. 2) Tanggal pajanan dan jam di isi tanggal dan jam ketika terjadi pajanan pada karyawan tersebut. 3) Unit kerja terpajan di isi nama unit kerja dimana karyawan tersebut terpajan oleh benda tajam atau bahan berbahaya. 4) Petugas terpajan di isi nama lengkap karyawan yang terpajan. 5) Atasan langsung di isi nama lengkap atasan langsung dimana karyawan tersebut bekerja. 6) Jenis pajanan di isi dengan mencentang kontak jenis pajanan yang terjadi pada karyawan. 7) Bila pajanan berasal dari obat/ bahan berbahaya maka ditulis nama obat atau bahan berbahaya tersebut. 8) Lokasi pajanan di isi dengan member tanda centang pada area dimana pajanan terjadi, misalnya pada mata, kulit, mulut atau area tubuh yang lain. 9) Sumber pajanan di isi dengan member tanda centang jenis pada bahan yang menjadi sumber pajanan 10) Bagian tubuh yang terpajan disebutkan secara detail misalnya, mata kanan atau kiri, lengan kanan atau kiri atas ataubawahdansebagainya. 11) Kronologis kejadian diisi dengan menuliskan secara rinci urutan kejadian pada saat terjadi pajanan. 12) Informasilain diisi dengan memberi tanda centang pada kotak sudah bila sebelumnya sudah pernah diimunisasi hepatitis B, dan kotak belum bila sebelumnya belum pernahdiimunisasi hepatitis B. 13) Pemakaian APD diisi, bila pada saat terpajan sudah menggunakan APD makan dicentang pada kotak pakai, bila pada saat terjadi pajanan tidak menggunakan APD maka dicentang pada kotak tidak. 14) Tuliskan jenis APD yang digunakan pada saat terjadi pajanan. Bila saat terkadi pajanan tidak menggunakan APD maka jenis APD diisi tanda strep (-) 15) Pertolongan pertama yang dilakukan diisi dengan tindakan apa saja yang sudah dilakukan sesaat setelah terjadi pajanan. 16) Kolom tanggal diisi tanggal saat mengisi formulir laporan pajanan. 17) Kolom nama diisi nama karyawan yang terpajan yang mengisi formulir laporan.
Instansi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan 4. Instalasi Kamar Operasi 5. High Care Unit 6. Cleaning Service 7. Laboratorium