Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM

ATAU BENDA TAJAM

No Dokumen No Revisi Halaman

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPRASIONAL
Dr. Indramawan Setyojatmiko
NIP
Pengertian Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah satu
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas yang
tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang menusuk,
memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau,
skalpel, gunting.
Tujuan Melindungi petugas kesehatan, petugas kebersihan, pengunjungdari
perlukaan dan tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV
Kebijakan SK Direktur No Tentang Kebijakan Pelaporan Pajanan
SK Direktur No Tentang Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda
tajam
Prosedur 1. Bila terjadi pajanan maka petugas harus langsung memberikan
pertolongan pertama sebagai berikut:
a. Bila tertusuk jarum :
1) Segera amankan jarum ketempat pembuangan benda tajam.
2) Lakukan blood flow return dengan cara menekan area insersi
dengan tujuan mengeluarkan darah yang di duga
terkontaminasi jarum.
3) Setelah perdarahan berhenti tutup area insersi dengan
menggunakan plester.
2. Segera lakukan pemeriksaan kepada dokter IGD atau dokter yang
sedang praktek pada waktu kejadian pajanan
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
ATAU BENDA TAJAM

No Dokumen No Revisi Halaman

3. Selanjutnya petugas mengisi laporan pajanan sebagai berikut:


a. Formulir A Laporan Pajanan diisi oleh karyawan yang terpapar
pajanan.
1) Tanggal laporan dan jam di isi tanggal dan jam ketika
laporan pajanan dibuat.
2) Tanggal pajanan dan jam diisi tanggal dan jam ketika terjadi
pajanan pada karyawan tersebut.
3) Unit kerja terpajan diisi nama unit kerja dimana karyawan
tersebut terpajan oleh benda tajam atau bahan berbahaya.
4) Petugas terpajan diisi nama lengkap karyawan yang terpajan.
5) Atasan langsung diisi nama lengkap atasan langsung dimana
karyawan tersebut bekerja.
6) Jenis pajanan diisi dengan mencentang kontak jenis pajanan
yang terjadi pada karyawan.
7) Bila pajanan berasal dari obat/ bahan berbahaya maka ditulis
nama obat atau bahan berbahaya tersebut.
8) Lokasi pajanan diisi dengan member tanda centang pada area
dimana pajanan terjadi, misalnya pada mata, kulit, mulut
atau area tubuh yang lain.
9) Sumber pajanan diisi dengan member tanda centang jenis
pada bahan yang menjadi sumber pajanan.
10) Bagian tubuh yang terpajan disebutkan secara detail
misalnya, mata kanan atau kiri, lengan kanan atau kiri atas
atau bawah dan sebagainya.
11) Kronologis kejadian diisi dengan menuliskan secara rinci
urutan kejadian pada saat terjadi pajanan.
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM
ATAU BENDA TAJAM

No Dokumen No Revisi No Revisi

12) Informasi lain diisi dengan member tanda centang pada


kotak sudah bila sebelumnya sudah pernah diimunisasi
hepatitis B, dan kotak belum bila sebelumnya belum pernah
di imunisasi hepatitis B.
13) Pemakaian APD diisi, bila pada saat terpajan sudah
menggunakan APD makan dicentang pada kotak pakai, bila
pada saat kerja di pajanan tidak menggunakan APD maka
dicentang pada kotak tidak.
14) Tuliskan jenis APD yang digunakan pada saat terjadi
pajanan. Bila saat terkadi pajanan tidak menggunakan APD
maka jenis APD diisi tanda strep (-)
15) Pertolongan pertama yang dilakukan diisi dengan tindakan
apa saja yang sudah dilakukan sesaat setelah terjadi pajanan.
16) Kolom tanggal diisi tanggal saat mengisi formulir laporan
pajanan.
17) Kolom nama diisi nama karyawan yang terpajan yang
mengisi formulir laporan.

Instansi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. High Care Unit
6. Cleaning Service
7. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai