FILARIASIS
Kelompok 10
Awanda Putri Amalia (P2.31.33.1.15.005)
Fitria Aryani (P2.31.33.1.15.016)
Muhammad Zufar Ibrahim (P2.31.33.1.15.029)
Biasanya daerah endemik B. malayi adalah daerah dengan hutan rawa (swampy
forest), sepanjang sungai besar atau badan air yang lain. Sedangkan daerah
endemik W. bancrofti perkotaan adalah daerah perkotaan yang kumuh, padat
penduduknya dan banyak genangan air kotor sebagai habitat dari vektor parasit
tersebut, yaitu Culex. Quinquefasciatus.
PENGENDALIAN VEKTOR MALARIA
1. Pengandalian secara Kimiawi
Menggunakan berbagai bahan kimia untuk
membunuh ataupun menghabat pertumbuhan
serangga. Penggunaan insektisida yang ditujukan
untuk membunuh nyamuk dewasa dengan cara
penyemprotan tempat menggit dan tempat istirahat
vector.
Upaya pengendalian vektor dengan menggunakan
bahan kimia ternyata tidak cukup aman, karena
walaupun dapat menurunkan populasi vektor dengan
segera, penggunaan bahan kimia yang berlebihan
juga mempunyai dampak yang merugikan terhadap
lingkungan, yaitu menurunnya kualitas lingkungan.
2. Pengendalian secara non kimiawi
Pengubahan lingkungan fisik dilakukan agar vektor tidak dapat
berkembangbiak, istirahat, ataupun menggigit. Misalnya dengan
membersihkan saluran air menggenang yang dapat menjadi tempat
berkembangbiak nyamuk penular penyakit kaki gajah (filariasis),
untuk pertanian seperti perubahan rawa menjadi lahan pertanian
sehingga mengurangi tempat perindukn nyamuk, atau
membersihkan batang-batang air dari tumbuh tumbuhan air
seperti Echornia crassipes dan Pistia, kangkung dan rumput
rumput yang juga mengurangi tempat perindukan nyamuk.
Untuk menghentikan siklus hidup cacing filarial secara permanen, POPM Kaki
Gajah harus dilaksanakan sekali setahun selama minimal lima tahun berturut
turut di seluruh wilayah kabupaten/kota endemis Kaki Gajah.
Semua orang berusia 2-70 tahun wajib minum obat pencegah Kaki Gajah;
kecuali anak dibawah 2 tahun, ibu hamil dan orang yang sedang sakit berat. Ibu
hamil dapat minum obat pencegah kaki gajah setelah melahirkan sedangkan
orang yang berpenyakit berat dapat minum obat pencegah kaki gajah dii bawah
pengawasan dokter.
Paket Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah: Diethylcarbamazine Citrate (DEC) &
Albendazole.
Dosis Pemberian Obat
Berdasarkan Umur
Umur DEC Albendazole
Catatan: semua tablet diminum dalam satu kali waktu Untuk menghindari
muntah saat minum obat, Obat diminum dengan air satu per satu,
Albendazole bisa dikunyah atau dihancurkan sebelum diminum.
Dimana Obat Dapat Diberikan?
Pembagian obat pencegah
Penyakit Kaki Gajah bisa dilakukan
di pos obat, di kantor-kantor, di
sekolah atau dari rumah ke rumah
(jika diperlukan).
Obat pencegah Penyakit Kaki
Gajah diminum sesudah makan dan
diminum langsung di depan
petugas.
Untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Bebas Kaki
Gajah diadakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA)
setiap bulan Oktober selama 5 tahun (2015 2020)
yaitu :
Bulan dimana setiap penduduk kabupaten atau kota
endemis Kaki Gajah serentak minum obat pencegahan.
Dilaksanakan setiap bulan Oktober selama 5 tahun
berturut turut (2015 2020).
Dicanangkan taggal 1 oktober 2015 di Cibinong,
Kabupaten Bogor, JAwa Barat. Pada saat bersamaan
di provinsi endemic lainnya dilakukan pencanangan
oleh Gubernur maupun Bupati/Walikota.
BELKAGA menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pelaksaaannya memerlukan
dukungan kementrian dan lembaga terkait.
DAFTAR PUSTAKA
https://4cardio.files.wordpress.com/2013/
09/pengendalian-vektor-filariasis.pdf
http://informasikesling.blogspot.co.id/201
5/09/panflet-bulan-eliminasi-kaki-
gajah.html
*Staf Loka Litbang P2B2 Banjarnegara
http://www.semarangkab.go.id/skpd/dink
es/berita/2-uncategorised/53-pemberian-
obat-pencegahan-massal-popm-penyakit-
kaki-gajah-filariasis.html