Anda di halaman 1dari 21

disampaikan oleh :

PROMKES PUSKESMAS PERAWATAN WAAI


2016
Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan salah satu Penyakit
Tropik Terabaikan (Neglected Tropical Disease/NTDs) yang disebabkan
oleh cacing filariasis.
Penyakit ini ditularkan oleh semua jenis nyamuk & tersebar diseluruh
wilayah Indonesia

Sesuai kesepakatan Global WHO Tahun 2000 tentang kesepakatan


Global Eliminasi Filarisasi Tahun 2020, Negara-Negara yang mempunyai
masalah filariasis termasuk Indonesia, harus melakukan upaya
sistematis & terpadu untuk mencapai eliminasi sesuai target Global.
Kegiatan pemberian obat filariasis diberikan kepada seluruh penduduk
berisiko tertular filariasis, kegiatan ini dilaksanakan tiap tahun selama
minimal 5 tahun berturut-turut. Tata laksana penderita kronis
dilaksanakan sesuai derajat kecacatan. Permenkes Nomor 94 Tahun
2014 tentang Penanggulangan Filariasis.
I. FILARIASIS (KAKI GAJAH)
Filariasis atau yang dikenal dengan nama Penyakit
Kaki Gajah adalah penyakit infeksi yang bersifat
menahun.
Penyakit ini disebabkan oleh Cacing Filaria &
ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
Pada tubuh manusia Cacing berada pada seluruh
kelenjar Getah Bening, terutama di daerah pangkal
paha & ketiak serta seluruh getah Bening besar
lainnya.
Seluruh getah bening tersebut dapat mengalami
kerusakan & timbul peradangan.
II. PENYEBAB & PENULARAN PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)
Penyakit filariasis (kaki gajah) disebabkan oleh cacing filaria yang hidup didalam
tubuh manusia.
Cacing ini berukuran sangat kecil, menyerupai banang. Penyakit kaki gajah di
Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing :
1) Wuchereria Bancrofti
2) Brugia Malayi
3) Brugia Timori
Penyakit ini ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing
(microfilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.
Pada waktu nyamuk menghisap darah orang tersebut, anak cacing ikut terhisap dan
masuk kedalam badan nyamuk. Didalam tubuh nyamuk, satu hingga dua minggu
kemudian anak cacing berubah menjadi larva & ditularkan pada orang lain waktu
nyamuk mengigitnya.
Semua jenis nyamuk bisa menularkan Penyakit Kaki Gajah seperti nyamuk
rumah, nyamuk got, nyamuk hutan, nyamuk rawa-rawa & nyamuk sawah.
III. GEJALA PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)
Pada tahap awal, penderita penyakit Kaki Gajah
akan mengalami gejala demam & peradangan
saluran getah bening.Terjadi bengkak pada lipatan
paha atau ketiak disertai rasa panas & nyeri.
Pada tahap kronis, terjadi pembesaran pada
bagian-bagian tubuh seperti tangan, kaki, bahkan
payudara & buah zakar yang diakibatkan oleh
keruskan saluran getah bening.
Pembesaran ini dapat terus berlanjut &
menimbulkan cacat seumur hidup.
IV. ELIMINASI FILARIASIS DI INDONESIA
Indonesia menetapkan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah sebagai salah satu
prioritas nasional pengendalian penyakit menular (Dua Strategi) :
Memutuskan rantai penularan penyakit Kaki Gajah dng program Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Penyakit Kaki Gajah di Kab/Kota Endemis.
Upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program
Penatalaksanaan Penderita Penyakit Kaki Gajah.
POPM Penyakit Kaki Gajah harus dilaksanakan sekali setahun minimal 5 tahun
berturut-turut diseluruh wilayah endemis penyakit kaki gajah.
Semua orang berusia 2-70 tahun wajib minum obat pencegahan penyakit kaki
gajah, kecuali :
1) Anak umur dibawah 2 tahun
2) Ibu hamil
3) Ibu Menyusui
4) Orang yg mengalami sakit berat
V. OBAT PENCEGAHAN PENYAKIT KAKI GAJAH
Obat pencegahan penyakit Kaki Gajah terdiri dari kombinasi DEC & Albendazole
Dosis Obat sesuai klasifikasi umur(Penduduk) :
Usia 2-5 thn : 1 Tab DEC 100 mg
1 Tab Alben 400 mg
Usia 6-14 thn : 2 Tab DEC 100 mg
1 Tab Alben 400 mg
Usia >14 thn : 3 Tab DEC 100 mg
1 Tab Alben 400 mg
Sebaiknya obat penyakit Kaki Gajah diminum sesudah makan & diminum
langsung didepan petugas.
Manfaat obat, yaitu : mematikan atau memandulkan cacing filaria dewasa serta
dapat mematikan cacing perut.
Orang yg meminum Obat pencegahan penyakit kaki gajah memperoleh maanfaat :
Melindungi dirinya dari resiko terkena penyakit kaki gajah & Kecacingan

Efek samping Obat yang kadang muncul, seperti :


Demam
Sakit Kepala
Mual/Muntah
Ngantuk

Reaksi pengobatan hanya muncul & berlangsung selama 2-3 hari, dapat sembuh tanpa
diobati.
Bila terjadi efek samping yang berlebihan, segera hubungi petugas kesehatan diwilayah
tersebut atau dapat langsung ke Puskesmas.
VI. BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH (BELKAGA)
BELKAGA ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI pada tgl 1 Oktober 2015 pada
Kab/Kota endemis penyakit kaki gajah diseluruh wilayah Indonesia.

Setiap Kab/Kota endemis penyakit Kaki Gajah wajib melaksanakan POPM Penyakit
Kaki Gajah sekali setahun selama minimal 5 tahun berturut-turut sebagai upaya
menghentikan penularan cacing filaria.

Diharapkan BELKAGA dilaksanankan setiap tahun sampai eliminasi penyakit Kaki


Gajah di Indonesia tercapai.
2016
Gambar CACING FILARIASIS
Nyamuk Penyebab FILARIASIS

Anda mungkin juga menyukai